• (GFD-2022-10873) [SALAH] Panda Merah di Kebun Binatang Toronto Mati usai Divaksin Covid-19

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 02/11/2022

    Berita

    Beredar di media sosial postingan yang menyebut seekor panda merah di kebun binatang Toronto mati setelah divaksin covid-19. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu yang lalu.

    Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 26 Oktober 2022.

    Dalam postingannya terdapat dua artikel berjudul masing-masing:

    "The Toronto Zoo Just Got Covid-19 Vaccines for Their Animals& Started Giving Doses" atau dalam Bahasa Indonesia "Kebun Binatang Toronto Baru Mendapatkan Vaksin Covid-19 untuk Hewan dan Segera Disuntikkan"

    Sementara artikel kedua berjudul "The Toronto Zoo's Red Panda Cub Has Died& He Was Only 3 Months Old" atau dalam Bahasa Indonesia "Panda Merah Kebun Binatang Toronto Mati dan Baru Berusia 3 Bulan"

    Akun itu menambahkan narasi "Mereka membunuh panda merah"

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel berjudul "Fact Check-Toronto Zoo says red panda cub that died unexpectedly was not among animals given COVID-19 vaccine" yang tayang di Reuters Fact Check pada 28 Oktober 2022.

    Dalam artikel tersebut terdapat bantahan dari juru bicara untuk Kebun Binatang Toronto, Amy Naylor.

    "Kami telah melihat orang-orang memposting video staf kami sedang memvaksin panda merah. Namun video itu direkam awal tahun, sebelum Dash (panda merah yang mati) lahir pada Juli lalu," ujar Naylor.

    "Hanya panda merah dewasa yang sudah mendapatkan vaksin covid-19 dan semuanya sehat. Kami masih menginvestigasi penyebab kematian panda merah itu," katanya menambahkan.

    Kesimpulan

    Postingan yang menyebut seekor panda merah di kebun binatang Toronto mati setelah divaksin covid-19 adalah tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10872) Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Ini Seorang Bocah Dimakan Ular

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 02/11/2022

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim seorang bocah dimakan ular beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 31 Oktober 2022.
    Video singkat tersebut memperlihatkan beberapa orang yang tengah membelah perut dari seekor ular. Ternyata ada sesosok jasad manusia di dalam perut ular tersebut.
    Akun Facebook tersebut kemudian mengaitkan bahwa video itu merekam detik-detik seorang bocah dimakan seekor ular.
    "Bocil dimakan ular," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 16 ribu kali dibagikan dan mendapat 484 komentar dari warganet.
    Benarkah dalam video tersebut seorang bocah dimakan ular? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim seorang bocah dimakan ular. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Yandex.
    Hasilnya terdapat gambar serupa yang dimuat beberapa artikel. Satu di antaranya artikel berjudul "MENGERIKAN Wanita Berusia 52 Tahun Penyadap Karet Tewas Dimakan Ular Piton Berukuran 7 Meter di Jambi" yang dimuat situs bondowoso.jatimnetwork.com pada 25 Oktober 2022.
    Berikut gambar tangkapan layarnya:
    BondowosoNetwork.Com - Mengejutkan saat mendengar kabar bahwa ada seekor ular piton yang menelan seorang perempuan di Desa Ternjun Gajah, Kecematan Betara, Kabupaten Jabung Barat, Provinsi Jambi.
    Zahra, perempuan berusia 52 tahun berprofesi sebagai penyadap karet, warga RT 04 Dusun Betara 8 dinyatakan menghilang oleh pihak keluarga.
    Saat dicari, Zahra ditemukan sudah ada didalam perut ular piton berukuran besar dan dinyatakan meninggal dunia.
    Sebelum ditemukan, Zahra telah dicari oleh pihak keluarga dan warga setempat yang sebelumnya dirinya pergi untuk menyadap pohon karet seperti biasanya.
    Kejadian ini pada Minggu 23 Oktober 2022, yang mana Jahrah pergi ke kebun karet hendak memotong karet. Namun hingga sore Jahrah tidak pulang-pulang.
    Tak kunjung datang dan kembali kerumah seperti biasanya, keluarga dan warga lantas melakukan pencarian di sejumlah tempat, termasuk kebun dimana dirinya sedang menyadap karet.
    Saat dilakukan pencarian, beberapa warga melihat adanya ular piton berukuran besar dengan perut yang buncit. Nampak curiga melihat kondisi ular piton tersebut, warga berupaya untuk menangkapnya.
    Setelah ular piton ditangkap warga, dan lalu di bunuh, lalu warga membedah perut ular. Ternyata benar dugaan warga, Zahra ditelan ular piton.
    "Setelah kami bedah perut ular tersebut, memang warga yang memotong karet ditelan ular piton," ungkap Kades Hasibuan dikutip Bondowoso Network dari KabarJambiKito, Senin 24 Oktober 2022.
    Anto, Kepala Desa Terjun Gajah menuturkan, sejak Zahra tak kunjung pulang, warga sudah melakukan pencarian di sejumlah tempat termasuk kebun dirinya sedang menyadap karet.
    "Kami sudah lakukan pencarian sejak tadi malam", ujarnya.
    Liputan6.com juga menemukan video identik di situs berbagi video YouTube. Video itu berjudul "Wanita Paruh Baya Tewas Dimakan Ular Piton di Tanjung Jabung Barat" yang diunggah channel YouTube Lintas iNews pada 25 Oktober 2022.
    Berikut gambar tangkapan layarnya:
     

    Kesimpulan


    Video yang diklaim seorang bocah dimakan ular ternyata tidak benar. Faktanya, korban yang dimakan ular dalam video itu adalah seorang wanita bernama Zahra, berusia 52 tahun.
     

    Rujukan

  • (GFD-2022-10871) Cek Fakta: Tidak Benar Penyebab Korban Tewas Tragedi Itaewon akibat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 02/11/2022

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang menyebut Tragedi Itaewon disebabkan karena vaksin covid-19 AstraZeneca. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 30 Oktober 2022.
    Dalam postingannya terdapat video dengan gambar korban Tragedi Itaewon bersama narasi sebagai berikut:
    "Festival Halloween di Itaewon diadakan tiap tahun & selalu berjubel pengunjung. Kenapa baru sekarang banyak korban gagal jantung? Karena tahun ini hampir semuanya udah divaxsin AstraZeneca
    - AstraZeneca menyebabkan pembekuan darah
    - Pembekuan darah berujung pada cardiac arrest / jantung"
    Postingan itu juga disertai link berikut ini:
    https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6377133/horor-kerumunan-di-itaewon-picu-serangan-jantung-sedikitnya-149-tewas?
    Lalu benarkah postingan yang menyebut Tragedi Itaewon disebabkan karena vaksin covid-19 AstraZeneca?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengunjungi link yang disertakan dalam postingan.
    Link tersebut mengarah pada artikel Detik.com berjudul "Horor Kerumunan di Itaewon Picu Serangan Jantung, Sedikitnya 149 Tewas" yang tayang pada 30 Oktober 2022.
    Berikut isi artikelnya:
    "Jakarta - Sedikitnya 149 orang tewas dalam kerumunan malam Halloween di disrtik Itaewon, Seoul, Korea Selatan. Sebagian di antaranya mengalami serangan jantung setelah saling berdesakan hingga terjatuh.Warga dan petugas medis berjibaku memberikan pertolongan dengan CPR (cardiopulmonary resuscitation). Belum diketahui pasti apa yang membuat para pengunjung saling berdesakan.
    Petugas pemadam kebakaran menyebut, lebih dari 150 orang lainnya cedera dalam insiden tersebut. Sebagian di antaranya dalam kondisi serius dan mendapat perawatan gawat darurat.
    Dikutip dari Reuters, ini adalah perayaan Halloween pertama di Seoul dalam 3 tahun setelah negara tersebut mencabut pembatasan terkait COVID-19. Saksi mata menggambarkan kerumunan mulai tidak terkendali saat menjelang malam.
    Banyak korban adalah wanita berusia 20-an tahun."
    Dalam artikel sama sekali tidak disebutkan keterkaitan antara penyebab kematian dengan vaksin covid-19 AstraZeneca.
    Dilansir dari sejumlah artikel Liputan6.com, saat kejadian, puluhan ribu orang berada di Itaewon untuk merayakan Halloween. Berdasarkan dugaan sementara, puluhan ribu orang berdesak-desakan dan mengalami kesulitan untuk bernapas di tengah kerumunan.
    Pejabat di Korsel juga menjelaskan tidak ada kebocoran gas atau kebakaran di lokasi. Sementara Kepolisian Korea Selatan dilansir dari Yonhap juga terus bekerja untuk mencari penyebab utama tragedi itu.
    "Kami akan menyelidiki bukti rekaman yang ada dan akan menganalisis penyebab dari kecelakaan massal tersebut," kata seorang pejabat tinggi kepolisian.
    Sementara dilansir dari artikel Liputan6.com berjudul "Halloween di Itaewon Renggut Ratusan Nyawa, Dokter Jelaskan Bahaya Desak-desakan" yang tayang 1 November 2022 henti jantung bisa terjadi karena desak-desakkan dalam kerumunan.
    "Bahayanya desak-desakkan dalam kerumunan, ada yang pernah dengar tentang compression asphyxia? Ketika seseorang desak-desakkan, kiri, kanan, depan, belakang ada orang, napas jadi kurang lega. Ketika terjadi kerumunan yang tidak terkendali, dada orang dapat terhimpit sehingga tidak bisa bernapas dengan baik. Akibatnya, oksigen terganggu dan tubuh mengalami kekurangan oksigen," ujar dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Vito Damay.
    Jika sudah demikian, maka oksigen tidak bisa terhantar dengan baik karena fungsi jantung sebagai pompa pembuluh darah dan sebagai penghantar oksigen juga kekurangan oksigen. Hal tersebut adalah yang menyebabkan henti jantung," katanya menambahkan.

    Kesimpulan


    Postingan yang menyebut Tragedi Itaewon disebabkan karena vaksin covid-19 AstraZeneca adalah tidak benar. Korban meninggal dunia akibat berdesak-desakkan karena kerumunan yang membeludak.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10870) Menyesatkan, Narasi 5 Ribu Kader Nasdem Mengundurkan Diri

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 02/11/2022

    Berita


    Sebuah video berjudul Atribut Partai Dibakar, Ribuan Kader Nasdem Mundur Massal, beredar di Facebook
    Video itu memuat narasi bahwa Ni Luh Djelantik beserta ribuan kader Partai Nasdem di Jawa Barat mundur massal setelah partai tersebut mengumumkan Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilu 2024. 
    Video tersebut diunggah pada 08 Oktober 2022 pukul 09:07 dengan menambahkan narasi “5000 Kader Partai Nasdem Mundur Massal, Ribuan Atribut Partai Dibakar-- KPK”.  
    Tangkapan layar video yang beredar di Facebook dengan narasi 5000 kader Nasdem mengundurkan diri
    Hingga artikel ini ditulis, video tersebut sudah mendapatkan tanggapan 1,6 ribu komentar dan telah ditonton 105 ribu kali.

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa Ketua DPP Partai NasDem, Niluh Djelantik, memang benar mengundurkan diri pada 4 Oktober 2022. Hal itu dilakukan usai partai yang menaunginya mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024. 
    Namun narasi 5 ribu kader Jawa Barat mundur berasal dari peristiwa tahun 2013.
    Dikutip dari Detik, kabar terkait ribuan kader Nasdem di Jawa Barat yang memilih mundur telah dibantah Ketua DPW NasDem Jawa Barat, Saan Mustopa. Menurut Saan, kabar tersebut  tidak benar alias hoaks. "Hoaks itu, itu berita lama. Berita 30 Januari 2013, NasDem Jabar solid mendukung Anies Baswedan," kata Saan. 
    Ketua DPD Partai NasDem Jawa Barat, Rendiana Awangga juga memastikan kabar kader NasDem mundur massal di Jawa Barat hoaks. Ia mengungkap, berita itu merupakan informasi lama saat terjadinya peralihan NasDem dari ormas ke partai politik. 
    Peristiwa mundurnya 5 ribu kader Nasdem Jawa Barat memang pernah terjadi pada 2013. Saat itu, kantor berita ANTARA memuat berita tersebut pada 30 Januari 2013. Lima ribu pengurus dan kader Nasdem Jabar tersebut menyatakan mundur di Hotel Grand Royal Panghegar, Kota Bandung. Mereka mundur karena kecewa atas kebijakan partai.
    Setelah mengundurkan diri, mereka merobek baju partai.
    Untuk menelusuri video, Tempo memfragmentasi video tersebut menjadi gambar dengan menggunakan tools InVID, lalu memverifikasi gambar hasil fragmentasi dengan menggunakan tools Google Image, Yandex Image dan Tineye. Foto dan video tersebut gabungan dari beberapa video dari sejumlah peristiwa berbeda.
    Foto
    Sumber: Detik.com
    Foto ini pernah dimuat oleh Detik.com, namun telah dihapus. Namun jejak digitalnya masih tersimpan melalui pencarian di Yandex. Foto diberi keterangan (caption) “800 kader Nasdem mundur”. Dari sudut berbeda, situs Merdeka, juga memuat foto itu pada 25 Januari 2013 berjudul “Ratusan pengurus Partai NasDem mengundurkan diri”.
    Keterangan foto di Merdeka.com, yakni: Pihak kepolisian hanya bisa menyaksikan sikap ratusan massa dan pengurus DPW Partai NasDem DKI Jakarta saat menggeruduk kantor DPP NasDem di Jalan P. Soeroso, Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (25/1). Dalam aksinya, mereka merobek kartu tanda anggota (KTA) dan melepas kaos Partai NasDem yang dikenakan sebagai bentuk pengunduran diri.
    Video 1
    Fragmen video 1
    Video pada durasi 0.34-0.38 misalnya diketahui merupakan peristiwa saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan sidak terhadap kantor non-esensial di masa PPKM darurat. Video terkait peristiwa tersebut diunggah Kompas TV pada kanal youtubenya pada 06 Juli 2021. 
    Video 2
    Fragmen video 2
    Selain itu video pada durasi 1.43-1.45 menit juga diketahui merupakan video saat mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi salah satu pembicara pada forum dialog bersama bersama Sekjen PBB dan pimpinan C40 Cities secara daring pada April 2021. Pada kesempatan tersebut, Anies memberikan usul mengatasi dampak perubahan iklim dengan berupaya dalam pengurangan emisi karbon.
    Video terkait pidato Anies tersebut diunggah situs berita Viva News dalam kanal YouTube pada 18 April 2021 dengan memberi judul “Pidato 2 Menit Anies Baswedan Bikin Sekjen PBB Terpukau”. 

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, ribuan kader Partai Nasdem mundur massal adalah menyesatkan. 
    Ni Luh Djelantik memang benar mengundurkan diri usai Partai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres mereka. Namun, narasi tentang 5 ribu kader mengundurkan diri berasal dari peristiwa pada tahun 2013. 

    Rujukan