• (GFD-2020-3936) [SALAH] “NATA DE COCO MENGANDUNG PLASTIK”

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/05/2020

    Berita

    Pelintiran daur ulang. BUKAN plastik, Serat Selulosa (serat pangan/dietary fiber) bagian dari proses pembuatan produk.
    NARASI

    “HATI-HATI MAKAN YANG BEGINIAN !!
    Untung ane gak suka ????

    NATA DE COCO MENGANDUNG PLASTIK ?”

    nata decoco

    Natadecoco

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN


    (1) First Draft News: “Konten yang Salah

    Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”

    Selengkapnya di http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S.

    * SUMBER menyebut Serat Selulosa sebagai plastik.



    “Konten yang Menyesatkan

    Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu”.


    * SUMBER membagikan kembali pelintiran yang sebelumnya sudah diklarifikasi.


    (2) Liputan6.com @ 10 Des 2019: “BPOM juga menulis bahwa dalam proses pembuatannya, pangan yang mirip gel ini terbentuk dari jutaan benang selulosa yang berlapis-lapis.

    “Lapisan yang banyak tersebut juga membuat nata de coco bisa memerangkap cairan. Jika ditekan, cairan tersebut akan keluar dan yang tertinggal adalah benang-benang serat yang menyerupai lembaran tipis. Lembaran tipis inilah yang diisukan atau disebut-sebut seolah-olah lembaran plastik.””

    Selengkapnya di “Cek Fakta Kesehatan: Nata De Coco Tidak Bisa Dicerna karena Mengandung Plastik?” https://bit.ly/2YWxs0C / https://archive.md/KN4DS (arsip cadangan).

    ======

    Rujukan

  • (GFD-2020-3935) [SALAH] Virus Covid-19 Sengaja Dimasukkan kedalam Tubuh Masyarakat Melalui Alat Rapid Test

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 12/05/2020

    Berita

    Klaim tentang COVID-19 dimasukan dalam tubuh masyarakat melalui rapid test tidak benar. Tidak ada kalimat yang menyatakan, COVID-19 dimasukan dalam tubuh masyarakat melalui rapid test agar berstatus positif dalam artikel yang dimuat situs viva.co.id, yang tautannya dicantumkan dalam klaim.
    [NARASI]:

    “KACAU KACAU KACAU KACAU APAKAH REZIM INI SENGAJA Ini berita A1 karena ada ling Media yg mempertanggungjawabkan informasi yaitu www.viva.co.id.

    Rezim dengan sengaja tiap daerah diciptakan Zona merah agar masyarakat tidak bisa berfarak dan tidak ada gerakan.

    Setiap ada yg positip pssti dinyatakan Zona merah, sehingga yg masyarakat yang tadinya negatip diupayakan untuk menjadi positip dengan cara memaksukan covid-19 ke tubuh masyarakat melalui Rapid Test dengan dalih tes kesehatan.

    Ketika masyarakat tidak bisa bergerak dan tidak ada gerakan maka Rezim akan semena mena bertindak untuk kepentingan kelompoknya.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar pada pesan berantai whatsapp sebuah informasi yang menyebutkan bahwa rezim ini sengaja menciptakan zona merah agar masyarakat tidak dapat bergerak.

    Selain itu dalam pesan tersebut terdapat narasi bahwa masyarakat sengaja dibuat positif corona yang dimasukkan melalui alat rapid test dengan mencantumkan link artikel dari viva.co.id yang berjudul “Kacau, Alat Rapid Test China Bikin Orang Negatif Jadi Positif Corona” yang di muat, pada 7 Mei 2020.

    Berdasarkan penelusuran, Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim COVID-19 dimasukan dalam tubuh masyarakat melalui rapid test agar berstatus positif dan membuat zona merah COVID-19, dengan mengunjungi tautan artikel situs viva.co.id.

    Artikel tersebut mengulas tentang perbedaan hasil tes cepat COVID-19 melalui metode rapid test dengan dengan hasil tes swab PCR, pada warga di dusun yakni Banjar Serokadan di Desa Abuan, Bangli, Bali.

    Hasil rapid test 443 orang positif, sehingga Pemprov Bali melakukan isolasi satu dusun yang dihuni 1.210 orang warga.

    Namun setelah diuji ulang dengan tes PCR, 275 orang malah dinyatakan negatif. Sementara hasil untuk 139 orang lain masih ditunggu hasil swab-nya.

    Dalam artikel tersebut tidak terdapat kalimat yang menyatakan COVID-19 sengaja dimasukan dalam tubuh masyarakat melalui rapid test agar berstatus positif dan membuat zona merah COVID-19.

    Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyatakan, klaim tentang COVID-19 dimasukkan dalam tubuh masyarakat melalui rapid test agar berstatus positif dan membuat zona merah, tidak benar dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.

    “Apakah yang menulis berani mempertanggungjawabkan tulisannya?,” kata Yurianto saat berbincang dengan Liputan6.com.

    Klaim yang menyebutkan bahwa alat rapid test sudah dimasuki virus corona adalah klaim yang menyesatkan. Hal itu diketahui setelah 443 orang yang di tes menggunakan rapid test positif setelah di tes ulang menggunakan PCR 275 orang malah dinyatakan negatif. Sementara hasil untuk 139 orang lain masih ditunggu hasil swab-nya.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3934) [SALAH] Jalur Perbatasan Sintang Pinoh Ditutup Pemkab Melawi

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 12/05/2020

    Berita

    Sebuah unggahan di media sosial Facebook menyebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten Melawi akan menutup jalur perbatasan Sintang Pinoh per tanggal 20 hingga 29. Informasi yang diunggah oleh akun @OzilAthapariz tersebut diketahui tidak benar alias hoaks setelah Tim Gugus Tugas Kabupaten Melawi melakukan klarifikasi.

    NARASI:

    Semoga wacana pemerintah Melawi benar…ini langkag yg tepat…krna ditinggal tanggal itu arus keluar masuk org sangatlh padat…#langkah yang tepat…karena sekarang ini dari 14 kabupaten yg ada di Kalbar, Sekadau dan Melawi yg masih dikatakan aman,blm ada yg POSITIF…

    Pemerintah Melawi wajib menjaga keamanan warga’a

    KECUALI KEBUTUHAN POKOK DAN PERALATAN KESEHATAN…

    Rencana dari pemerintah akan menutup total diperbatasan Sintang Pinoh dari tanggal 20 sampai tanggal 29

    ===

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN: Akun Facebook @OzilAthapariz mengunggah informasi perihal akan ditutupnya jalur perbatasan Sintang Pinoh per taggal 20 hingga 29. Narasi tersebut diunggah pada 10 Mei 2020, dan telah dibagikan oleh 20 pengguna Facebook lainnya. Namun saat ini, baik unggahan dan akun @OzilAthapariz tidak dapat ditemukan kembali dalam laman pencarian Facebook.

    Menanggapi unggahan tersebut, pihak kepolisian setempat pun akhirnya angkat bicara. Melansir dari tribunnews.com, Polres Melawi menyatakan bahwa terkait informasi adanya penutupan jalur perbatasan Sintang Pinoh adalah tidak benar. Kepala Dinas Kesehatan dr Ahma Jawahir melalui aplikasi percakapan Whatsapp dengan tegas menyatakan informasi tersebut tidak benar alias hoaks.

    “Sudah saya konfirmasi pak bupati, itu tidak benar pak waka,” tulisnya.

    Adapun terkait pembatasan transportasi saat ini diatur melalui permenhub Nomor 25 tahun 2020 tentang pengendalian transportasi selama musim mudik Idul Fitri 1441 H. Dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19. Peraturan ini mengatur pembatasan di wilayah-wilayah yang telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), zona merah penyebaran Covid-19 dan wilayah aglomerasi telah diterapkan PSBB.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3933) [SALAH] “Hacker Masuk WA Menempatkan Video Seks/Porno”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 12/05/2020

    Berita

    Beredar melalui pesan berantai Whatsapp mengenai kabar hacker sudah masuk Whatsapp untuk menempatkan video seks atau porno. Dalam narasi disebutkan juga bahwa hacker melakukan permintaan dana dengan mencatut nama orang terdekat.

    Berikut kutipan narasinya:

    “TV One baru saja mengeluarkan berita bahwa hacker sudah mulai masuk WA, mereka menempatkan video seks/porno, atau permintaan dana dg berbagai alasan memakai nama anda pada teman2 anda, tanpa anda mengetahuinya.
    Anda tidak dapat melihatnya, namun orang lain bisa melihatnya se-olah2 anda yg mempublikasikannya. Jadi, jika anda menerima suatu video atau permintaan dana (barangkali atas nama saya), maka itu bukan saya, mohon konfirmasikan ke saya!!!
    Ternyata hal ini sdh terjadi bbrp kasus dlm bbrp group wa. Waspadalah, jangan sampai terjadi pd akun anda. Terimakasih.

    NB: Sebarkan berita ini, demi keamanan anda.
    Terimakasih.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran diketahui bahwa narasi tersebut merupakan Hoaks Lama Bersemi Kembali (HLBK) yang sudah dimodifikasi narasinya. Isu peretasan dengan menempatkan video seks atau porno sudah pernah diperiksa faktanya dengan judul [HOAX] “Metro TV Baru Saja Mengeluarkan Berita Bahwa Hacker Sudah Mulai Masuk Facebook, BBM dan WA” yang tayang pada 6 Januari 2018 di turnbackhoax.id.

    Narasi yang diperiksa kala itu mengklaim bahwa informasi berasal dari Metro TV. Sedangkan, pada narasi kali ini diklaim berasal dari Tv One. Lalu, diketahui pula bahwa isu hacker meretas tersebut awalnya disebutkan para hacker masuk ke Facebook dan sudah diperiksa faktanya oleh Snopes.com dengan judul “New Hackers on Facebook” yang tayang pada 13 Mei 2012.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten tersebut tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.

    Rujukan