Dalam rangka memperingati HUT RI ke-76, Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan operator jaringan seluler memberikan kuota data internet 150GB secara gratis mulai 17 Agustus hingga 31 Agustus. Menerima kondisi:
1.Anda adalah warga negara Indonesia
2.Nomor ponsel adalah operator jaringan Indonesia
3.Isi ulang tidak valid setelah 31 Agustus
👉https://cutt.ly/gQBcQXZ
(GFD-2021-7452) [SALAH] Kuota Gratis 150 GB dari Kemkominfo dalam Rangka Memperingati HUT RI ke-76
Sumber: Whatsapp.comTanggal publish: 21/08/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar pesan di Whatsapp yang menginformasikan bahwa Kementrian Komunikasi dan Informatika, membagikan kuota internet gratis sebesar 150 GB dalam rangka memperingati HUT RI ke-76. Kuota gratis tersebut akan dibagikan mulai tanggal 17 Agustus – 31 Agustus 2021. Pesan tersebut juga menyertakan syarat untuk mendapatkan kuota gratis beserta sebuah link yang tampaknya digunakan untuk melalukan registrasi.
Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, informasi bagi-bagin kuota gratis dari Kemkominfo tersebut adalah hoaks.
Dilansir dari laman resmi kominfo.go.id, Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi mengklarifikasi bahwa Kemkominfo tidak memiliki program pemberian kuota sebesar 150GB dalam rangka memperingati HUT RI ke-76.
Dedy menambahkan, semua informasi terkait Kementerian Komunikasi dan Informatika dapat dilihat di situs resmi Kemkominfo yakni kominfo.go.id.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa informasi bagi-bagi kuota 150 GB gratis dari Kemkominfo adalah HOAX dan termasuk kategori Konten Palsu.
Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, informasi bagi-bagin kuota gratis dari Kemkominfo tersebut adalah hoaks.
Dilansir dari laman resmi kominfo.go.id, Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi mengklarifikasi bahwa Kemkominfo tidak memiliki program pemberian kuota sebesar 150GB dalam rangka memperingati HUT RI ke-76.
Dedy menambahkan, semua informasi terkait Kementerian Komunikasi dan Informatika dapat dilihat di situs resmi Kemkominfo yakni kominfo.go.id.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa informasi bagi-bagi kuota 150 GB gratis dari Kemkominfo adalah HOAX dan termasuk kategori Konten Palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).
Informasi Palsu. Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi, mengkalrifikasi bahwa Kemkominfo tidak mengeluarkan program pemberian kuota gratis sebesar 150 GB dalam rangka memperingati HUT RI ke-76.
Informasi Palsu. Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi, mengkalrifikasi bahwa Kemkominfo tidak mengeluarkan program pemberian kuota gratis sebesar 150 GB dalam rangka memperingati HUT RI ke-76.
Rujukan
(GFD-2021-7451) [SALAH] Foto Wanita Afghanistan yang Kakinya Dirantai oleh Suami Mereka
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 21/08/2021
Berita
*postingan ke-1
1990’s Taliban Afghanistan – When women were dragged with shackles on their feet. There used to be 2/3 wives of a husband in every house, whose feet were tied with chains.
(terjemahan)
Taliban Afghanistan 1990 – Ketika wanita diseret dengan belenggu di kaki mereka. Dulu ada 2/3 istri dari seorang suami di setiap rumah, yang kakinya diikat dengan rantai. #AfghanWomen.
1990’s Taliban Afghanistan – When women were dragged with shackles on their feet. There used to be 2/3 wives of a husband in every house, whose feet were tied with chains.
(terjemahan)
Taliban Afghanistan 1990 – Ketika wanita diseret dengan belenggu di kaki mereka. Dulu ada 2/3 istri dari seorang suami di setiap rumah, yang kakinya diikat dengan rantai. #AfghanWomen.
Hasil Cek Fakta
Beredar postingan di Twitter oleh akun @crzygautam. Dalam gambar di postingannya terlihat 3 orang wanita memakai burqa hitam yang kakinya dirantai oleh seorang pria yang mendahului mereka. Pria tersebut juga terlihat membawa rantai.
Akun @crzygautam memberikan narasi bahwa foto tersebut adalah 3 wanita Afghanistan yang kakinya dibelenggu dengan rantai oleh suami mereka. @crzygautam juga menambahkan narasi bahwa seorang laki-laki di Afghanistan biasanya memiliki 2 sampai 3 istri di rumahnya yang kakinya diikat dengan rantai.
Postingan @crzygautam disukai sebanyak 76 akun, dibagikan sebanyak 40 kali, dan beredar di tengah kondisi kejatuhan Pemerintahan resmi Afghanistan di tangan Taliban.
Memang benar bahwa Taliban memberlakukan hukum Syariah yang cenderung represif terhadap kebebasan wanita, seperti melarang wanita bersekolah, bekerja, dan pembatasan partisipasi di ruang publik. Akan ada hukuman keras apabila melanggar termasuk hukuman mati. Meski begitu, foto dalam postingan @crzygautam adalah hasil editan dan tidak terjadi di Afghanistan.
Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait menggunakan yandex reverse image, ditemukan foto serupa dan digunakan sebagai cover buku berbahasa Arab yang penulisnya bernama Saib Waddah, jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, buku tersebut berjudul “Pembunuhan Bayi Perempuan: antara Teks Suci dan Maskulin Complex”. Buku tersebut dipublikasikan pada tahun 2014.
Dalam cover buku tersebut tidak terlihat sama sekali sebuah rantai yang dibawa oleh seorang pria yang juga tidak mengikat kaki 3 wanita di belakangnya.
Dilansir dari indiatoday.in, ditemukan foto yang orisinil di laman trekearth.com, dipublikasikan pada tahun 2006. Foto yang sama persis memperlihatkan 3 wanita memakai burqa hitam berjalan di belakang seorang pria, namun tidak terlihat sama sekali adanya rantai yang dibawa seorang pria atupun di kaki ketiga wanita tersebut.
Keterangan dalam laman menjelaskan, foto tersebut diambil oleh fotografer bernama Murat Duzyol pada tahun 2003. Murat memberikan keterangan “This photo was taken in Baghdad.The man and his women walking to the city center” (terjemahan: Foto diambil di Baghdad. Seorang pria dan wanitanya pergi ke pusat kota).
Dari keterangan tersebut dapat diketahui bahwa foto diambil di Baghdad, Irak bukan di Afghanistan.
Murat Duzyol saat dihubungi langsung oleh tim pemeriksa fakta India Today, menjelaskan bahwa ia memotret dengan spontanitas dan natural. Kesan bahwa pria tersebut membelakangi para wanita karena alasan gender juga tidak benar. Murat menjelaskan bahwa pria dan wanita tersebut tidak mengenal satu sama lain, namun tiga wanita yang yang memakai burqa hitam jelas saling mengenal.
Adapun kondisi pria pada foto diketahui bahwa ia menjadi bagian dari pertemuan belasungkawa untuk warga sipil di Irak yang tertembak mati saat menunaikan Salat Jumat.
Berdasarkan data yang terkumpul, klaim @crzygautam adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Dimanipulasi.
Akun @crzygautam memberikan narasi bahwa foto tersebut adalah 3 wanita Afghanistan yang kakinya dibelenggu dengan rantai oleh suami mereka. @crzygautam juga menambahkan narasi bahwa seorang laki-laki di Afghanistan biasanya memiliki 2 sampai 3 istri di rumahnya yang kakinya diikat dengan rantai.
Postingan @crzygautam disukai sebanyak 76 akun, dibagikan sebanyak 40 kali, dan beredar di tengah kondisi kejatuhan Pemerintahan resmi Afghanistan di tangan Taliban.
Memang benar bahwa Taliban memberlakukan hukum Syariah yang cenderung represif terhadap kebebasan wanita, seperti melarang wanita bersekolah, bekerja, dan pembatasan partisipasi di ruang publik. Akan ada hukuman keras apabila melanggar termasuk hukuman mati. Meski begitu, foto dalam postingan @crzygautam adalah hasil editan dan tidak terjadi di Afghanistan.
Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait menggunakan yandex reverse image, ditemukan foto serupa dan digunakan sebagai cover buku berbahasa Arab yang penulisnya bernama Saib Waddah, jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, buku tersebut berjudul “Pembunuhan Bayi Perempuan: antara Teks Suci dan Maskulin Complex”. Buku tersebut dipublikasikan pada tahun 2014.
Dalam cover buku tersebut tidak terlihat sama sekali sebuah rantai yang dibawa oleh seorang pria yang juga tidak mengikat kaki 3 wanita di belakangnya.
Dilansir dari indiatoday.in, ditemukan foto yang orisinil di laman trekearth.com, dipublikasikan pada tahun 2006. Foto yang sama persis memperlihatkan 3 wanita memakai burqa hitam berjalan di belakang seorang pria, namun tidak terlihat sama sekali adanya rantai yang dibawa seorang pria atupun di kaki ketiga wanita tersebut.
Keterangan dalam laman menjelaskan, foto tersebut diambil oleh fotografer bernama Murat Duzyol pada tahun 2003. Murat memberikan keterangan “This photo was taken in Baghdad.The man and his women walking to the city center” (terjemahan: Foto diambil di Baghdad. Seorang pria dan wanitanya pergi ke pusat kota).
Dari keterangan tersebut dapat diketahui bahwa foto diambil di Baghdad, Irak bukan di Afghanistan.
Murat Duzyol saat dihubungi langsung oleh tim pemeriksa fakta India Today, menjelaskan bahwa ia memotret dengan spontanitas dan natural. Kesan bahwa pria tersebut membelakangi para wanita karena alasan gender juga tidak benar. Murat menjelaskan bahwa pria dan wanita tersebut tidak mengenal satu sama lain, namun tiga wanita yang yang memakai burqa hitam jelas saling mengenal.
Adapun kondisi pria pada foto diketahui bahwa ia menjadi bagian dari pertemuan belasungkawa untuk warga sipil di Irak yang tertembak mati saat menunaikan Salat Jumat.
Berdasarkan data yang terkumpul, klaim @crzygautam adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).
Foto Editan. Foto aslinya memperlihatkan kaki ketiga wanita tersebut tidak dirantai, begitupula laki-laki pada gambar juga tidak membawa rantai.
Foto Editan. Foto aslinya memperlihatkan kaki ketiga wanita tersebut tidak dirantai, begitupula laki-laki pada gambar juga tidak membawa rantai.
Rujukan
(GFD-2021-7450) [SALAH] Akun Instagram PT INTI @ptinticareer.official
Sumber: Instagram.comTanggal publish: 21/08/2021
Berita
@ptinticareer.official
PT INTI (Persero)
Telecommunication Company
Indonesia State Owned Enterprise
Jln Moch Toha No 77
Bandung 40253
Facebook Fanpage PT INTI Official
Registrasi Pendaftaran Online 👇👇bit(dot)ly/intirecruit
PT INTI (Persero)
Telecommunication Company
Indonesia State Owned Enterprise
Jln Moch Toha No 77
Bandung 40253
Facebook Fanpage PT INTI Official
Registrasi Pendaftaran Online 👇👇bit(dot)ly/intirecruit
Hasil Cek Fakta
Beredar akun Instagram mengatasnamakan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau dikenal dengan PT INTI (Persero). Akun tersebut bernama @ptinticareer.official. Akun @ptinticareer.official ini diketahui membagikan informasi seputar lowongan kerja dengan syarat pemungutan biaya.
Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, akun Instagram @ptinticareer.official bukan resmi milik PT INTI (Persero).
Vice President Sekretaris Perusahaan dan Perencanaan Strategis PT INTI (Persero) Rizqi Ayunda Pratama, menyebut bahwa akun palsu PT INTI (@ptinticareer.official) juga aktif mengambil dan mempublikasikan postingan konten milik akun resmi PT INTI, sehingga seolah-olah terlihat sebagai akun asli.
Lebih lanjut, Rizqi Ayunda Pratama mengimbau masyarakat untuk lebih hati-hati terhadap akun palsu mengatasnamakan PT INTI (Persero). Akun resmi PT INTI (Persero) beralamat di website www.inti.co.id, serta media sosial @ptintiofficial pada Twitter, Instagram, dan Facebook Fanpage. Rizqi juga mengatakan bahwa dalam proses recruitment, PT INTI (Persero) tidak memungut biaya seperserpun.
“PT INTI (Persero) pun tidak memungut biaya dalam setiap proses rekrutmen,” kata Rizqi, pada Kamis (19/8/2021).
Pihak PT INTI (Persero) mendorong masyarakat untuk melaporkan jika menemukan akun-akun palsu di media sosial yang mengatasnamakan PT INTI (Persero), melalui DM (direct message) akun Instagram resmi @ptintiofficial.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa akun Instagram PT INTI @ptinticareer.official adalah AKUN PALSU dan dikategorikan sebagai Konten Tiruan.
Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, akun Instagram @ptinticareer.official bukan resmi milik PT INTI (Persero).
Vice President Sekretaris Perusahaan dan Perencanaan Strategis PT INTI (Persero) Rizqi Ayunda Pratama, menyebut bahwa akun palsu PT INTI (@ptinticareer.official) juga aktif mengambil dan mempublikasikan postingan konten milik akun resmi PT INTI, sehingga seolah-olah terlihat sebagai akun asli.
Lebih lanjut, Rizqi Ayunda Pratama mengimbau masyarakat untuk lebih hati-hati terhadap akun palsu mengatasnamakan PT INTI (Persero). Akun resmi PT INTI (Persero) beralamat di website www.inti.co.id, serta media sosial @ptintiofficial pada Twitter, Instagram, dan Facebook Fanpage. Rizqi juga mengatakan bahwa dalam proses recruitment, PT INTI (Persero) tidak memungut biaya seperserpun.
“PT INTI (Persero) pun tidak memungut biaya dalam setiap proses rekrutmen,” kata Rizqi, pada Kamis (19/8/2021).
Pihak PT INTI (Persero) mendorong masyarakat untuk melaporkan jika menemukan akun-akun palsu di media sosial yang mengatasnamakan PT INTI (Persero), melalui DM (direct message) akun Instagram resmi @ptintiofficial.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa akun Instagram PT INTI @ptinticareer.official adalah AKUN PALSU dan dikategorikan sebagai Konten Tiruan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).
AKUN PALSU. Vice President Sekretaris Perusahaan dan Perencanaan Strategis PT INTI (Persero) Rizqi Ayunda Pratama, mengonfirmasi bahwa akun Instagram PT INTI @ptinticareer.official bukan resmi milik PT INTI (Persero).
AKUN PALSU. Vice President Sekretaris Perusahaan dan Perencanaan Strategis PT INTI (Persero) Rizqi Ayunda Pratama, mengonfirmasi bahwa akun Instagram PT INTI @ptinticareer.official bukan resmi milik PT INTI (Persero).
Rujukan
(GFD-2021-7449) [SALAH] Video Lagu “Gebyar Gebyar” Dinyanyikan oleh Penyanyi Asal Spanyol saat Upacara Penutupan Olimpiade Tokyo 2020
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 21/08/2021
Berita
“Hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri…
Clossing Ceremony Olympiade Tokyo.
Lagu Indonesia “Gebyar Gebyar” ciptaan Alm. Gomloh dikumandangkan oleh Penyanyi kenamaan Spanyol, dan di backing vocal oleh mahasiswa² Indonesia yg sdg kuliah di Spanyol. Saat lagu itu berkumandang.. sungguh mendpt applous yg luar biasa dr seluruh atlit sedunia yg hadir di Tokyo. Saat ini lagu “Gebyar Gebyar” sudah viral di bbrp
negara. Penyanyi tsb minta ke Panitya Olympiade Tokyo, agar memberikan “royalti” lagu tsb ke kelg (alm) Gombloh. Hal ini direspon cepat oleh Panitia Olympiade yg di back up oleh Pemerintah Jepang, yg langsung menyerahkan royalti tsb ke keluarga (alm) Gombloh senilai 250 jt rupiah, melalui kedubes Jepang di Indonesia.
Gombloh, yg telah begitu dikagumi di luar negeri dgn karya² nya mengharumkan nama Indonesia.”
Clossing Ceremony Olympiade Tokyo.
Lagu Indonesia “Gebyar Gebyar” ciptaan Alm. Gomloh dikumandangkan oleh Penyanyi kenamaan Spanyol, dan di backing vocal oleh mahasiswa² Indonesia yg sdg kuliah di Spanyol. Saat lagu itu berkumandang.. sungguh mendpt applous yg luar biasa dr seluruh atlit sedunia yg hadir di Tokyo. Saat ini lagu “Gebyar Gebyar” sudah viral di bbrp
negara. Penyanyi tsb minta ke Panitya Olympiade Tokyo, agar memberikan “royalti” lagu tsb ke kelg (alm) Gombloh. Hal ini direspon cepat oleh Panitia Olympiade yg di back up oleh Pemerintah Jepang, yg langsung menyerahkan royalti tsb ke keluarga (alm) Gombloh senilai 250 jt rupiah, melalui kedubes Jepang di Indonesia.
Gombloh, yg telah begitu dikagumi di luar negeri dgn karya² nya mengharumkan nama Indonesia.”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook dengan nama pengguna “Nuxegi Hebat” (https://www.facebook.com/nuxegi.hebat) mengunggah sebuah video penampilan penyanyi asing yang tengah menyanyikan lagu berjudul “Gebyar Gebyar” karya salah satu musisi Indonesia, Gombloh. Video tersebut juga disertai dengan narasi yang menyatakan bahwa penampilan tersebut merupakan penampilan penyanyi asal Spanyol pada upacara penutupan Olimpiade Tokyo 2020.
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut bukan merupakan penampilan lagu “Gebyar Gebyar” penyanyi asal Spanyol pada saat upacara penutupan Olimpiade Tokyo 2020, melainkan video penampilan oleh band asal Inggris, Arkarna, pada acara “Mega Konser Dunia” yang diselenggarakan di Studio RCTI, Jakarta Barat, pada 18 Agustus 2015 lalu.
Video serupa juga telah diunggah oleh kanal YouTube resmi RCTI, “RCTI – ENTERTAINMENT”, pada 19 Agustus 2015, dengan judul video “ARKARNA – KEBYAR KEBYAR [Mega Konser Dunia] [18 Agustus 2015]”.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Nuxegi Hebat” (https://www.facebook.com/nuxegi.hebat) tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut bukan merupakan penampilan lagu “Gebyar Gebyar” penyanyi asal Spanyol pada saat upacara penutupan Olimpiade Tokyo 2020, melainkan video penampilan oleh band asal Inggris, Arkarna, pada acara “Mega Konser Dunia” yang diselenggarakan di Studio RCTI, Jakarta Barat, pada 18 Agustus 2015 lalu.
Video serupa juga telah diunggah oleh kanal YouTube resmi RCTI, “RCTI – ENTERTAINMENT”, pada 19 Agustus 2015, dengan judul video “ARKARNA – KEBYAR KEBYAR [Mega Konser Dunia] [18 Agustus 2015]”.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Nuxegi Hebat” (https://www.facebook.com/nuxegi.hebat) tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Bukan video penampilan lagu “Gebyar Gebyar” oleh penyanyi asal Spanyol pada saat upacara penutupan Olimpiade Tokyo 2020, melainkan video penampilan oleh band asal Inggris, Arkarna, pada acara “Mega Konser Dunia” pada 18 Agustus 2015 lalu.
Bukan video penampilan lagu “Gebyar Gebyar” oleh penyanyi asal Spanyol pada saat upacara penutupan Olimpiade Tokyo 2020, melainkan video penampilan oleh band asal Inggris, Arkarna, pada acara “Mega Konser Dunia” pada 18 Agustus 2015 lalu.
Rujukan
Halaman: 4618/5899