“Flood of Blood in Kabul”
(GFD-2021-7548) [SALAH] Banjir Darah di Bandara Kabul
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 15/09/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar postingan foto sepatu yang mengambang di atas genangan darah dengan klaim lokasi diambil setelah ledakan di dekat Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul pada 26 Agustus 2021. Akun Twitter @BayatCrystal37 dan beberapa pengguna lainnya turut mengunggah foto tersebut, dengan mendapatkan suka sebanyak 42 dan 19 retweet dari pengguna Twitter.
Setelah ditelusuri, foto tersebut merupakan foto lama yang terjadi di tahun 2017, ketika sekelompok pengunjuk rasa mewarnai Sungai Kabul dengan warna merah sebagai protes simbolis untuk menyadarkan akan tingginya jumlah korban sipil di negara tersebut. Dilansir dari artikel yang dimuat dalam Bahasa Persia otaghkhabar24.com, dengan bantuan Google Terjemahan memuat tulisan sebuah organisasi “Afghanistan 1400” menyemprotkan dua ratus kilogram cat merah di Sungai Kabul hingga membuat air menjadi merah. Dalam postingan halaman Facebook “Afghanistan 1400” ditemukan artikel berita dengan foto serupa diunggah pada 12 Febuari 2017.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa foto yang beredar sama sekali tidak terkait dengan serangan teroro baru-baru ini yang terjadi di Afghanistan.
Dengan demikian foto di atas adalah salah dan masuk dalam kategori konten yang salah.
Setelah ditelusuri, foto tersebut merupakan foto lama yang terjadi di tahun 2017, ketika sekelompok pengunjuk rasa mewarnai Sungai Kabul dengan warna merah sebagai protes simbolis untuk menyadarkan akan tingginya jumlah korban sipil di negara tersebut. Dilansir dari artikel yang dimuat dalam Bahasa Persia otaghkhabar24.com, dengan bantuan Google Terjemahan memuat tulisan sebuah organisasi “Afghanistan 1400” menyemprotkan dua ratus kilogram cat merah di Sungai Kabul hingga membuat air menjadi merah. Dalam postingan halaman Facebook “Afghanistan 1400” ditemukan artikel berita dengan foto serupa diunggah pada 12 Febuari 2017.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa foto yang beredar sama sekali tidak terkait dengan serangan teroro baru-baru ini yang terjadi di Afghanistan.
Dengan demikian foto di atas adalah salah dan masuk dalam kategori konten yang salah.
Kesimpulan
hasil periksa fakta Rahmah a n (UIN Sunan Ampel Surabaya).
Faktanya, foto tersebut merupakan foto lama di tahun 2017, ketika sekelompok pengunjuk rasa (Afghanistan 1400) mewarnai Sungai Kabul dengan warna merah sebagai protes simbolis untuk menyadarkan akan tingginya jumlah korban sipil di negara Afghanistan.
Faktanya, foto tersebut merupakan foto lama di tahun 2017, ketika sekelompok pengunjuk rasa (Afghanistan 1400) mewarnai Sungai Kabul dengan warna merah sebagai protes simbolis untuk menyadarkan akan tingginya jumlah korban sipil di negara Afghanistan.
Rujukan
(GFD-2021-7547) [SALAH] Akun Whatsapp Wakil Bupati Takalar Achmad Dg Se’re “+6281285387323”
Sumber: Whatsapp.comTanggal publish: 15/09/2021
Berita
Beredar akun Whatsapp Wakil Bupati Takalar, ACHMAD Dg Se’re meminta sejumlah uang untuk penyaluran bantuan tempat ibadah.
Hasil Cek Fakta
Beredar akun Whatsapp Wakil Bupati Takalar, ACHMAD Dg Se’re meminta sejumlah uang untuk penyaluran bantuan tempat ibadah.
Berdasarkan hasil penelusuran, wabup Takalar mengonfirmasi bahwa akun Whatsapp tersebut bukan miliknya. Ia baru mengetahui setelah ada korban yang melapor.
“Saya baru tahu setelah ada korban yang melapor ke saya, bahwa sudah transfer uang sekian juta ke Sekretaris saya atas nama Robi Muladi. Padahal, saya tidak punya Sekretaris yang bernama Robi Muladi,” jelas Achmad Dg Se’re dilansir dari upeks.co.id.
“Ada dua nomor WA yang dipakai pelaku untuk melakukan aksi penipuannya. Nomor WA 081285387323 ini mengatasnamakan saya. Satunya lagi, 087762206380 mengatasnamakan Sekretaris (ajudan) saya,” lanjutnya.
Achmad Dg Se’re atau yang biasa dipanggil Ajjiku mengimbau kepada warga agar tidak mudah percaya jika ada yang menghubungi mengatasnamakan dirinya maupun ajudannya. Ia juga meminta penegak hukum untuk mencari dan melacak siapa pelaku agar diproses sesuai aturan yang berlaku.
Dengan demikian, akun Whatsapp Wakil Bupati Takalar Achmad Dg Se’re “+6281285387323” dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan.
Berdasarkan hasil penelusuran, wabup Takalar mengonfirmasi bahwa akun Whatsapp tersebut bukan miliknya. Ia baru mengetahui setelah ada korban yang melapor.
“Saya baru tahu setelah ada korban yang melapor ke saya, bahwa sudah transfer uang sekian juta ke Sekretaris saya atas nama Robi Muladi. Padahal, saya tidak punya Sekretaris yang bernama Robi Muladi,” jelas Achmad Dg Se’re dilansir dari upeks.co.id.
“Ada dua nomor WA yang dipakai pelaku untuk melakukan aksi penipuannya. Nomor WA 081285387323 ini mengatasnamakan saya. Satunya lagi, 087762206380 mengatasnamakan Sekretaris (ajudan) saya,” lanjutnya.
Achmad Dg Se’re atau yang biasa dipanggil Ajjiku mengimbau kepada warga agar tidak mudah percaya jika ada yang menghubungi mengatasnamakan dirinya maupun ajudannya. Ia juga meminta penegak hukum untuk mencari dan melacak siapa pelaku agar diproses sesuai aturan yang berlaku.
Dengan demikian, akun Whatsapp Wakil Bupati Takalar Achmad Dg Se’re “+6281285387323” dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan.
Kesimpulan
hasil periksa fakta Rahmah A N (UIN Sunan Ampel Surabaya)
Faktanya, akun Whatsapp tersebut adalah palsu dan bukan miliknya. Ia mengimbau untuk warga tidak mudah percaya.
Faktanya, akun Whatsapp tersebut adalah palsu dan bukan miliknya. Ia mengimbau untuk warga tidak mudah percaya.
Rujukan
(GFD-2021-7546) [SALAH] Laboratorium Pfizer di Madrid Terbakar
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 14/09/2021
Berita
(diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)
“Laboratorium Pfizer di Madrid TERBAKAR”
“Laboratorium Pfizer di Madrid TERBAKAR”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook dengan nama pengguna “Aisha Reyes” (https://www.facebook.com/aisha.reyes.77377) mengunggah sebuah foto hasil tangkapan layar video suatu bangunan yang terbakar. Unggahan tersebut juga disertai dengan narasi yang menyatakan bahwa bangunan yang terbakar dalam foto tersebut adalah Laboratorium Pfizer di Madrid.
Melansir dari Politifact, juru bicara Pfizer, Andrew Widger menjelaskan bahwa Pfizer memang memiliki sebuah laboratorium di wilayah San Sebastián de los Reyes di Madrid, Spanyol, tetapi Widger menegaskan bahwa tidak ada kebakaran yang terjadi di laboratorium tersebut.
Lebih lanjut, Badan Keamanan dan Layanan Darurat Madrid melalui akun Twitter resminya, 112cmadrid, mengunggah keterangan bahwa kebakaran terjadi di pabrik kompos yang berlokasi di belakang Laboratorium Pfizer. Kebakaran terjadi karena petir menyambar pohon, ranting, dan merambat ke tumpukan material kompos lainnya. Unggahan tersebut juga disertai dengan video kebakaran yang diambil dari sudut yang berbeda.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Aisha Reyes” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/False Content.
Melansir dari Politifact, juru bicara Pfizer, Andrew Widger menjelaskan bahwa Pfizer memang memiliki sebuah laboratorium di wilayah San Sebastián de los Reyes di Madrid, Spanyol, tetapi Widger menegaskan bahwa tidak ada kebakaran yang terjadi di laboratorium tersebut.
Lebih lanjut, Badan Keamanan dan Layanan Darurat Madrid melalui akun Twitter resminya, 112cmadrid, mengunggah keterangan bahwa kebakaran terjadi di pabrik kompos yang berlokasi di belakang Laboratorium Pfizer. Kebakaran terjadi karena petir menyambar pohon, ranting, dan merambat ke tumpukan material kompos lainnya. Unggahan tersebut juga disertai dengan video kebakaran yang diambil dari sudut yang berbeda.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Aisha Reyes” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/False Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Faktanya, pihak Pfizer dan pihak keamanan setempat menegaskan bahwa kebakaran dialami oleh sebuah pabrik kompos yang berlokasi di belakang Laboratorium Pfizer di Madrid.
Faktanya, pihak Pfizer dan pihak keamanan setempat menegaskan bahwa kebakaran dialami oleh sebuah pabrik kompos yang berlokasi di belakang Laboratorium Pfizer di Madrid.
Rujukan
(GFD-2021-7545) [SALAH] Cat Kuku Pendeteksi Obat Pemerkosa termasuk obat GHB
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 14/09/2021
Berita
“four college students from north carolina state university developed a nail polish that changes color when exposes to date rape drugs, including GHB, rohypnol, and xanax. the wearer can stir her drink with a finger. if her drink was tempered with, she’ll know within seconds.”
Translate:
“empat mahasiswa dari north carolina state university mengembangkan cat kuku yang berubah warna saat terkena obat pemerkosaan, termasuk GHB, rohypnol, dan xanax. pemakainya bisa mengaduk minumannya dengan jari. jika minumannya ditempa, dia akan tahu dalam hitungan detik.”
Translate:
“empat mahasiswa dari north carolina state university mengembangkan cat kuku yang berubah warna saat terkena obat pemerkosaan, termasuk GHB, rohypnol, dan xanax. pemakainya bisa mengaduk minumannya dengan jari. jika minumannya ditempa, dia akan tahu dalam hitungan detik.”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah informasi bahwa empat mahasiswa dari North Carolina State University mengembangkan cat kuku yang dapat mendeteksi obat pemerkosa, termasuk GHB obat yang umum dipakai untuk obat pemerkosaan.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Dilansir dari cnbc.com, alat pendeteksi tersebut dapat mendeteksi Xanax atau alprazolam, Valium (diazepam), dan flunitrazepam, namun tidak dapat mendeteksi GHB obat yang umum dipakai sebagai obat pemerkosaan dan Ketamin yang biasa dipakai untuk obat bius.
Dilansir dari sehatq.com, GHB atau Gamma Hydroxybutyrate merupakan depresan sistem saraf pusat, fungsinya untuk menenangkan yang mengonsumsinya.
Dengan demikian klaim cat kuku pendeteksi obat pemerkosa termasuk obat GHB merupakan hoaks dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Dilansir dari cnbc.com, alat pendeteksi tersebut dapat mendeteksi Xanax atau alprazolam, Valium (diazepam), dan flunitrazepam, namun tidak dapat mendeteksi GHB obat yang umum dipakai sebagai obat pemerkosaan dan Ketamin yang biasa dipakai untuk obat bius.
Dilansir dari sehatq.com, GHB atau Gamma Hydroxybutyrate merupakan depresan sistem saraf pusat, fungsinya untuk menenangkan yang mengonsumsinya.
Dengan demikian klaim cat kuku pendeteksi obat pemerkosa termasuk obat GHB merupakan hoaks dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)
Klaim tersebut salah, faktanya Date Rape Drug test dapat mendeteksi jenis obat Xanax atau alprazolam, Valium (diazepam), dan flunitrazepam, namun tidak dapat mendeteksi jenis obat GHB yang umum dipakai untuk obat pemerkosa.
Klaim tersebut salah, faktanya Date Rape Drug test dapat mendeteksi jenis obat Xanax atau alprazolam, Valium (diazepam), dan flunitrazepam, namun tidak dapat mendeteksi jenis obat GHB yang umum dipakai untuk obat pemerkosa.
Rujukan
Halaman: 4597/5902