• (GFD-2020-3986) [SALAH] “Perawat Royal td suaminya jg wafat barusan”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 19/05/2020

    Berita

    Rumah Sakit Royal Surabaya membantah informasi suami Ari Puspita Sari, juga terjangkit corona dan ikut meninggal dunia. RSAL dr Ramelan juga dengan tegas menyatakan informasi itu hoaks.

    Akun Sukori Sophie Paris (fb.com/sachi.asem) mengunggah sebuah gambar tangkapan layar dengan narasi sebagai berikut:

    “Bertemu lah di surga..
    Terimakasih pengorbanan Mu.”

    Di gambar yang merupakan tangkapan layar dari postingan akun Instagram miss_combre, menampilkan percakapan Whatsapp sebagai berikut:

    “Suaminya juga tiba2 jatuh… Delirium, Masuk ICU, PCR positif (info dr tmn2)
    Suaminya almh di RSAL barusan wafat juga di ICU, Innalillahi wa inna ilaiki rojiunnn
    Tmn2… perawat Royal… td suaminya jg wafat barusan”

    Selain itu, terdapat gambar ucapan berduka cita atas meninggalnya Ari Puspita Sari SKep Ns, perawat Rumah Sakit Royal Surbaya yang meninggal dunia dengan menyandang status pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 dan dalam kondisi hamil.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa suami dari Ari Puspita Sari perawat Rumah Sakit Royal Surbaya yang meninggal dunia dengan menyandang status pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 juga meninggal dunia adalah klaim yang salah.

    Rumah Sakit Royal Surabaya membantah informasi yang beredar bahwa suami, Ari Puspita Sari, juga terjangkit corona dan ikut meninggal dunia.

    Juru bicara penanganan COVID-19 RS Royal dr Dewa Nyoman Sutanaya menyatakan kabar yang beredar di media sosial itu tidak benar. Pihaknya, sudah bertemu dengan suami mendiang dan sempat berbicara di RSAL dr Ramelan Surabaya, rumah sakit rujukan mendiang perawat tersebut dirawat.

    “Oh enggak, informasinya enggak benar,” jelas Dewa saat dihubungi, Senin (18/5).

    “Kami juga dapat (kabar itu). Sejauh yang kami tahu dan konfirmasi suaminya masih ada dan masih ngobrol-ngobrol kok tadi di RS AL dengan salah satu staf kami,” beber Dewa.

    RSAL dr Ramelan dengan tegas menyatakan itu hoaks. Artinya, kabar yang tersebar melalui WhatsApp itu tidak benar adanya.

    “Enggak meninggal, hoaks,” kata Humas RSAL dr Ramelan, drg Aldiah kepada detikcom, Senin (18/5/2020).

    Aldiah menjelaskan, yang bersangkutan ikut memakamkan istrinya di TPA Keputih.

    “Tadi itu pukul 13.30 WIB itu masih mendampingi waktu jenazah dibawa ke TPA Keputih,” imbuhnya.

    Ia juga menegaskan, suami perawat itu bukan pasien RSAL. Ia juga tidak dapat memastikan apakah suami perawat itu terpapar Corona atau tidak.

    “Bukan pasien RSAL. Itu kan statusnya ODP, baru kalau ada gejala PDP. Saya nggak tahu dirawat di mana atau isolasi mandiri saya nggak tahu,” pungkasnya.

    Ari Puspitasari, seorang perawat Rumah Sakit (RS) Royal Surabaya, meninggal dunia dengan menyandang status pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19, Senin (18/5/2020).

    Ari, kata Dewa, belum dipastikan mengidap Covid-19 karena hasil swab sampai hari ini belum keluar. Namun, gejala yang dialami Ari mengarah ke Covid-19 sehingga statusnya PDP.

    “Iya meninggal pukul 10.50 WIB, kita dapat informasinya,” terang Dewa.

    Dewa menyebut, perawat tersebut bukan bagian tim medis yang menangani pasien COVID-19. Pasalnya, dalam aturan tim medis penanganan COVID-19 tidak boleh hamil. Sebab, wanita hamil lebih berisiko terhadap penularan penyakit.

    Ari Puspitasari sudah lebih dari setahun bekerja sebagai perawat di RS Royal Surabaya. Dia bertugas di tempat layanan yang bukan untuk pasien Covid-19.

    “Beliau bertugas di tempat layanan pasien biasa, bukan pasien Covid-19,” jelasnya.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3985) [SALAH] Begal Beraksi di Jalan Nangka Denpasar

    Sumber: www.facebook.com
    Tanggal publish: 19/05/2020

    Berita

    Melalui media sosial Facebook, beredar sebuah unggahan bahwa telah terjadi aksi pembegalan di Jalan Nangka, Denpasar Utara, Bali. Namun setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, belakangan diketahui bahwa unggahan tersebut merupakan pengakuan palsu dari seorang pemuda untuk kepentingan pribadi.

    NARASI:

    Partner saya jadi korban begal. Ketika melintasi Jalan Nangka, dia distop oleh oknum berpakaian seperti pecalang dan orang stbt sempat juga mengaku Intel. Korban diajak ke banjar (ternyata tidak diajak ke bangjar), lalu diajak keliling hingga ke Jalan Teuku Umar.

    Hasil Cek Fakta

    Melalui media sosial Facebook, seorang pemuda dengan inisial MUB di wilayah Denpasar, Bali membuat pengakuan palsu yakni dengan menjadi korban pembegalan oleh seorang yang berpakaian pecalang. Pengakuan tersebut kemudian diunggah oleh rekan MUB yakni IBP ke akun media sosial Facebook miliknya.

    Melansir dari balipost.com, Tim Resmob Polresta Denpasar pun langsung melakukan penelusuran terkait dengan unggahan tersebut. Alhasil, diketahui bahwa MUB sengaja berbohong akibat telepon genggam yang dibelikan oleh ayahnya hilang. Kapolresta Denpasar, AKBP Jansen Avitus Panjaitan menyatakan dengan tegas bahwa unggahan tersebut adalah palsu alias hoaks.

    “Yang bersangkutan sudah kami amankan. Masih dimintai keterangan,”; tegasnya.

    AKBP Jansen lanjut menjelaskan bahwa MUB kehilangan telepon genggam yang baru dibelikan oleh ayannya. Hal tersebut lantas membuatnya stress dan akhirnya mengarang cerita bahwa dirinya menjadi korban begal.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3984) [SALAH] “penerimaan sampel COVID-19 di BBTKLPP Jakarta akan libur pada Hari Raya Idul Fitri”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 19/05/2020

    Berita

    Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menegaskan surat itu tidak benar. Pejabat yang menandatangani surat itu, Kepala BPPTKLPP Jakarta, Naning Nugrahani, memang sudah menarik pemberitahuan tersebut. BBTKLP Jakarta tetap memberikan layanan seperti biasa 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu.

    Akun Dona Hakam (fb.com/dona.hakam) mengunggah sebuah gambar dengan narasi sebagai berikut:

    “Yth: covid 19,
    Sehubungan hari raya Iedul Fitri 1441 H, dimohon untuk cuti menularkan sementara karena layanan tes sedang libur.
    Juga banyak penduduk yang sedang mudik, bersilaturahmi dan bepergian ke sanak family.
    Terimakasih semoga bisa berdamai. #indonesiaterserah”

    Gambar yang diunggah adalah gambar surat bernomor UM.01.05/1.1/3692/2020 dan bertanggal 15 Mei 2020 itu berkop Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Jakarta memberitahukan bahwa batas maksimal penerimaan sampel COVID-19 pada 20 Mei pukul 12.00, dan akan dibuka kembali pada 26 Mei.

    “Yth. Para pelanggan BBTKLPP Jakarta. Bersama ini diberitahukan bahwa dalam rangka libur hari raya Idul Fitri tahun 1441 H maka penerimaan sampel Covid-19 dan lingkungan di BBTKLPP Jakarta diterima terakhir pada tanggal 20 Mei 2020 pukul 12.00 WIB. Penerimaan sampel akan dibuka kembali pada tanggal 26 Mei 2020,” isi surat yang ditandatangani oleh Naning Nugrahani tersebut.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa penerimaan sampel COVID-19 di BBTKLPP Jakarta akan libur pada Hari Raya Idul Fitri adalah klaim yang salah.

    Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menegaskan surat itu tidak benar. BBTKLP Jakarta tetap memberikan layanan seperti biasa 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu.

    Pejabat yang menandatangani surat itu, Kepala BPPTKLPP Jakarta, Naning Nugrahani, memang sudah menarik pemberitahuan tersebut.

    “Saya cek kebenaran surat ini. Instruksi saya jelas ‘tidak ada hari libur’ dalam penanganan COVID-19,” kata Yurianto ketika dihubungi Tirto, Minggu (17/5/2020).

    Sementara itu, Humas Kementerian Kesehatan Hendy Yudistira mengaku pihaknya masih menelusuri kebenaran surat itu.

    “Sedang ditelusuri ke unit terkait,” ujar Hendy ketika dikonfirmasi, Sabtu (16/5/2020). Terkait hal itu, BBTKLPP menerbitkan surat sehari setelahnya pada Minggu (16/5/2020).

    Lewat akun Twitter KemenkesRI, Kemenkes menegaskan BBTKLP Jakarta tetap memberikan layanan full setiap hari.

    “Sehubungan dengan ramainya pemberitaan tentang pelayanan lab di BBTKLPP Jakarta, kami sampaikan bahwa BBTKLP Jakarta tetap memberikan layanan seperti biasa 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu,” tulis KemenkesRI.

    “Merujuk surat kami No UM.01.05/1.1/3692/2020, tanggal 15 Mei 2020, perihal: Surat Pemberitahuan Penerimaan Sampel, dengan ini kami beritahukan bahwa mengingat masih berlanjutnya pandemi COVID-19 dan pentingnya pemeriksaan sampel COVID-19, maka BBTKLPP Jakarta tetap melakukan pelayanan sebagaimana biasanya, yaitu penerimaan sampel 24 jam dalam sehari dan 7 hari seminggu,” demikian surat yang ditandatangani oleh Kepala BBTKLPP Naning Nugrahini.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3983) [SALAH] Manager Giant Pal 6 Banjarmasin Meninggal Kena Covid-19

    Sumber: whatsapp.com & facebook.com
    Tanggal publish: 19/05/2020

    Berita

    Beredar informasi yang menyebutkan bahwa Manager dari Giant di Pal 6, Banjarmasin telah meninggal dunia lantaran virus Corona atau Covid-19. Dalam informasi tersebut disebutkan pula bahwa karyawan pusat perbelanjaan tersebut tengah diperiksa.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Pemberitahuan. Kalau bisa jgn ke Giant Pal 6 dulu karena Manager nya meninggal kena covid dan skrg karyawannya sedang di periksa”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim informasi tersebut tidak benar. Sebab, Division Manager Giant Ekstra Banjarmasin, Endra mengatakan ia dalam keadaan baik-baik saja. “Alhamdulillah sampai saat ini saya sehat. Pesan berantai tersebut adalah hoaks. Di masa pandemi ini banyak pesan berantai yang tidak benar, entah motifnya apa,” klarifikasi Endra.

    Bahkan menurutnya, ada oknum yang turut menyebar foto dirinya untuk memperkuat isu kematian dari pesan berantai yang tersebar.

    “Saya sudah koordinasi dengan manajemen untuk memperkarakan kasus ini. Agar pelakunya jera dan tidak ada lagi hoaks yang tersebar,” tandasnya.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten tersebut tidak benar. Oleh sebab itu, konten informasi tersebut masuk ke dalam kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.

    Rujukan