• (GFD-2020-4013) [SALAH] “Hari ini 2 kasir Chandra karang dinyatakan positive Covid 19”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 29/05/2020

    Berita

    Pesan tersebut diketahui adalah palsu alias hoaks, setelah pihak kepolisian yang dibarengi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung angkat bicara. Pusat perbelanjaan Chandra sendiri hingga saat ini telah bekerjasama dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 setempat dengan menjalankan protokol kesehatan sesuai dengan yang dianjurkan.

    NARASI:

    Sekilas info

    Daro grup sebelah

    Hari ini 2 kasir Chandra karang dinyatakan positive Covid 19

    Ya Allah..kasir yg mana yaa..

    Pasti bnyak konsumen jg yg SDH terpapar..

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN: Masyarakat Lampung dikejutkan dengan beredarnya informasi seputar adanya dua orang pegawai di pusat perbelanjaan Chandra Superstore yang positif virus corona atau Covid-19. Informasi tersebut disebarkan melalui pesan berantai Whatsapp dalam beberapa hari terakhir. Menurut narasi yang beredar, disebutkan pula bahwa pasti banyak pengunjung yang telah terpapar Covid-19 dikarenakan dua orang kasir yang positif tersebut.

    Menanggapi informasi yang sudah menyebar di masyarakat, pihak kepolisian yang telah melakukan konfirmasi kepada Satgas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung akhirnya angkat bicara. Melansir dari suara.com, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad menegaskan bahwa pesan tersebut adalah palsu alias hoaks.

    ‘’Bahwa hasil konfirmasi dengan pihak Satgas Terpadu Gugus Percepatan Covid-19 Provinsi Lampung tidak ada nama dari pegawai Chandra Supermarket di Lampung yang terkonfirmasi Covid-19,” jelas Kombes Zahwani.

    Lebih lanjut diimbau kepada masyarakat, untuk tidak turut serta menyebarkan informasi yang tidak mempunyai kejelasan sumber valid. Oleh sebab itu, Kombes Zahwani meminta masyarakat agar selalu mengecek kembali segala informasi, sebelum akhirnya dibagikan kepada pihak lain.

    “Dengan demikian informasi yang beredar di medsos adalah hoaks. Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Provinsi Lampung di tengah pandemi Covid-19 agar tidak memberikan informasi yang belum jelas, agar disaring sebelum disharing, demi keamanan dan kenyamanan bersama. Terima kasih,” tegas Kombes Zahwani.

    Sementara itu, Staff Promosi Chandra Superstore Apriati juga turut menegaskan bahwa informasi perihal dua kasir positif Covid-19 adalah hoaks. Hal tersebut juga didukung dengan adanya pengecekan dari puskesmas Kampung Sawah. Saat itu petugas kesehatan segera turun langsung untuk mengecek seluruh absensi karyawan dan juga kasir Chandra Superstore. Hasilnya seluruh karyawan diketahui masuk dan dinyatakan dalam keadaan sehat.

    “Tadi juga sudah ada dari puskesmas Kampung Sawah datang kemari untuk mengecek absensi karyawan dan kasir, mereka masuk dalam keadaan sehat semua. Jadi informasi itu tidak benar,” jelas Apriati.

    Lebih lanjut Apriati menjelaskan jika pihaknya telah bekerjasama dengan pihak Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung, untuk turut serta mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan arahan yang dianjurkan.

    “Kita sendiri saat ini memang bekerjasama dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung untuk pencegahan penyebaran Covid-19. Jadi di Chandra memang sudah ada protokol kesehatan yang dijalankan,” tambahnya.

    ===

    Rujukan

  • (GFD-2020-4012) [SALAH] “Di Italia, ketika gereja dibuka kembali, hampir semua jemaatnya sudah meninggal karena COVID”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 29/05/2020

    Berita

    Bukan di Italia. Gereja itu adalah Salem Baptist Church di Amerika Serikat. Video adalah kejutan untuk pastor Salem Baptist Church, Larry, berupa foto-foto jemaat yang dipasang di setiap kursi gereja saat ibadah Paskah pada 12 April 2020. Foto-foto itu merupakan pengganti di saat jemaat tidak bisa berkumpul di gereja karena pandemi COVID-19.

    Akun Ps. Dodik Andri A (fb.com/176749102774651) mengunggah sebuah video dengan narasi:

    “Video diatas adalah kisah yang sebenarnya yg sedang terjadi di Italia. Ketika gereja dibuka kembali, ternyata hampir semua jemaatnya sudah berada dalam kerajaan sorga. Meninggal karena COVID. Mereka harus sudah mulai memikirkan penjangkauan the next generation.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, klaim bahwa video yang diunggah oleh sumber klaim adalah video kejadian di Italia ketika gereja dibuka kembali, hampir semua jemaatnya meninggal karena COVID-19 adalah klaim yang salah.

    Bukan di Italia. Gereja itu adalah Salem Baptist Church yang berlokasi di Lake, Mississippi, Amerika Serikat.

    Video itu pun direkam saat pastor Salem Baptist Church, Larry, menerima kejutan berupa foto-foto jemaat yang dipasang di setiap kursi gereja saat ibadah Paskah pada 12 April 2020. Foto-foto itu merupakan pengganti di saat jemaat tidak bisa berkumpul di gereja karena pandemi COVID-19.

    Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim CekFakta Tempo mula-mula memfragmentasi video unggahan akun Facebook Asbond S. Manurung itu menjadi beberapa gambar dengan tool InVID. Kemudian, gambar-gambar itu ditelusuri dengan reverse image tool Google. Hasilnya, Tempo terhubung dengan akun yang pertama kali mengunggah video itu pada 12 April 2020, yakni akun Salem Baptist Church.

    Akun milik sebuah gereja ini memberikan keterangan pada video unggahannya itu, bahwa video tersebut direkam oleh T&T Creative Media saat umat Salem Baptist Church memberikan kejutan kepada Brother (sebutan bagi pastor dalam Gereja Baptis) Larry dalam rangka Paskah pada 12 April 2020. Kejutan yang dimaksud adalah foto-foto jemaat yang terpasang di kursi gereja.

    “To our Salem family: we want to share with you the video of us surprising Bro. Larry with all your pictures for the Easter service. It was such a special, moving time. You can tell by this video how much he loves you all. This video is exclusively managed by T&T Creative Media. For licensing / permission to use please contact licensing@tt-creative.com,” demikian narasi yang diunggah oleh akun Salem Baptist Church.

    Video unggahan akun Salem Baptist Church ini telah ditonton lebih dari 2,3 juta kali dan dibagikan lebih dari 30 ribu kali. Video itu pun mendapatkan lebih dari 4 ribu komentar yang sebagian besar berasal dari akun milik jemaat Salem Baptist Church. Dari komentar-komentar itu, Tempo mendapatkan petunjuk bahwa jemaat tidak bisa mengikuti ibadah Paskah di gereja di tengah pandemi Covid-19. Sebagai gantinya, para jemaat memasang foto di setiap kursi gereja.

    “Ini persis seperti yang saya rasakan, kita semua akan terlihat seperti ketika kita sampai di surga. Hanya dengan kagum. Bro. Larry memimpin umatnya tidak seperti yang lain. Kami mencintaimu Bro. Larry dan rindu beribadah dengan keluarga gereja kami! Tidak sabar untuk kembali ke gereja kami,” demikian komentar dari salah satu akun milik jemaat Salem Baptist Church, Diane Moody Savell.

    Tempo juga memperoleh petunjuk pada unggahan akun Salem Baptist Church sebelumnya yang memuat foto Brother Larry sedang berdiri di tengah gereja dengan foto para jemaat di setiap kursinya. “Terima kasih kepada semua umat Salem atas foto-foto Anda yang membuat ibadah Paskah kami begitu istimewa. Bro. Larry gembira melihat semua wajah Anda yang tersenyum!”

    Di tengah pandemi Covid-19, Salem Baptist Church memang tetap memberikan ibadah Paskah secara online bagi jemaatnya melalui Facebook. Dalam video yang diunggah akun Salem Baptist Church, terlihat sejumlah umat yang membuka ibadah Paskah itu dengan menyanyikan lagu-lagu rohani.

    Selain itu, Salem Baptist Church bukan berlokasi di Italia, melainkan di Amerika Serikat. Di akun Salem Baptist Church, tertulis bahwa gereja ini beralamat di 2380 Salem Road, Lake, Mississippi, Amerika Serikat. Saat dicek dengan Google Maps, memang benar gereja ini berada di Lake, Mississippi, Amerika Serikat.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4011) [SALAH] Foto Kaesang Mengenakan Kaos Logo Palu Arit

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 29/05/2020

    Berita

    Pelintiran daur ulang. Foto hasil SUNTINGAN (editan), di foto aslinya TIDAK ada logo Palu Arit di kaos yang dikenakan.

    NARASI

    * “Betul kata orang dulu……
    Buah kalau jatuy tax kan jauh pohonya….” (di post).



    * “Ndok Jangan Buka Aib keluarga
    Nda enak sama Yang Lain” (di dalam foto).

    ======
    Kaesang pki

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN


    (1) First Draft News: “Konten yang dimanipulasi

    Ketika informasi atau gambar yang asli dimanipulasi untuk menipu”

    Selengkapnya di http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S.


    * SUMBER membagikan foto hasil suntingan.

    * SUMBER menambahkan narasi yang salah sehingga menimbulkan kesimpulan keliru.

    ======

    (2) Salah satu sumber foto asli,


    * detikHot @ 11 Mar 2018: “Dua anak Jokowi dikenal memiliki usaha kuliner. Gibran Rakubuming Raka dengan bisnis martabak bernama Markobar, sedangkan Kaesang Pangarep dengan bisnis pisang nuget bernama Sang Pisang.”

    Selengkapnya di “Berbisnis, 2 Anak Jokowi Makin Mandiri” https://bit.ly/3gtx9QY / https://archive.md/ywAxW (arsip cadangan).

    ======

    Rujukan

  • (GFD-2020-4009) [SALAH] “Italia mengalahkan COVID-19 “Koagulasi intravaskular diseminata” (Trombosis)”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 29/05/2020

    Berita

    Penyebab utama kematian pasien COVID-19 adalah karena kegagalan pernafasan, BUKAN karena Trombosis.

    ======

    NARASI

    “DI ITALIA Obat untuk CORONAVIRUS AKHIRNYA DITEMUKAN

    Dokter Italia, tidak mematuhi hukum kesehatan dunia WHO, untuk tidak melakukan otopsi pada kematian Coronavirus dan mereka menemukan bahwa BUKANLAH VIRUS, tetapi BAKTERIlah yang menyebabkan kematian. Ini menyebabkan gumpalan darah terbentuk dan menyebabkan kematian pasien.

    Italia mengalahkan apa yang disebut Covid-19, yang tidak lain adalah “Koagulasi intravaskular diseminata” (Trombosis)

    Dan cara untuk memeranginya, yaitu, penyembuhannya, adalah dengan “antibiotik, anti-inflamasi, dan antikoagulan”.

    Berita sensasional ini untuk dunia telah diproduksi oleh dokter Italia dengan melakukan otopsi pada mayat yang meninggal karena Covid-19.

    Menurut ahli patologi Italia. “Ventilator dan unit perawatan intensif tidak pernah dibutuhkan.”

    Oleh karena itu perubahan protokol pandemi global di Italia, terungkap, penyembuhan ini, sudah diketahui oleh orang Cina dan tidak melaporkan hanya UNTUK MELAKUKAN BISNIS.

    Sumber: Kementerian Kesehatan Italia.

    Bagikan ini ke seluruh keluarga, lingkungan, kenalan, teman, kolega, rekan kerja … dll. dll … dan lingkungannya secara umum …:

    Jika mereka terkena Covid-19 … yang bukan Virus seperti yang mereka yakini, tetapi bakteri … diperkuat dengan radiasi elektromagnetik 5G yang juga menghasilkan peradangan dan hipoksia.

    Mereka akan melakukan hal berikut:
    Mereka akan minum Aspirin 100mg dan Apronax atau Paracetamol

    Mengapa? … karena telah ditunjukkan bahwa apa yang dilakukan Covid-19 adalah menggumpalkan darah, menyebabkan orang tersebut mengembangkan trombosis dan darah tidak mengalir dan tidak mengoksigenasi jantung dan paru-paru dan orang tersebut mati dengan cepat karena tidak bisa bernafas.

    Di Italia mereka mengacaukan protokol WHO dan melakukan otopsi pada mayat yang meninggal karena Covid-19 … mereka memotong tubuh, membuka lengan, kaki dan bagian tubuh lainnya dan menyadari bahwa pembuluh darahnya melebar dan membeku, semua pembuluh darah dan arteri dipenuhi dengan trombosis, mencegah darah mengalir secara normal dan membawa oksigen ke semua organ, terutama otak, jantung dan paru-paru, dan pasien akhirnya sekarat,

    Setelah mengetahui diagnosis ini, Kementerian Kesehatan Italia segera mengubah protokol pengobatan Covid-19 … dan mulai memberikan kepada pasien positif mereka Aspirin 100mg dan Apronax atau Paracetamol
    hasilnya : pasien mulai pulih dan hadir perbaikan dan Departemen Kesehatan merilis dan mengirim pulang lebih dari 14.000 pasien dalam satu hari.

    URGENT: mengirimkan informasi ini dan menjadikannya viral, di sini di negara kami, mereka telah berbohong kepada kami, dengan pandemi ini, satu-satunya hal yang dikatakan oleh presiden kami setiap hari adalah data dan statistik tetapi tidak memberikan informasi ini untuk menyelamatkan warga negara, adalah bahwa Ini juga akan terancam oleh para elit? …
    kita tidak tahu, tiba-tiba semua pemerintah dunia, tetapi Italia melanggar norma … karena mereka sudah kewalahan dan dalam kekacauan serius karena kematian sehari-hari …, sekarang WHO. ..akan digugat di seluruh dunia, karena menutupi begitu banyak kematian dan jatuhnya ekonomi banyak negara di dunia … sekarang dipahami mengapa perintah untuk MEMBEBASKAN atau segera mengubur mayat-mayat tanpa otopsi … dan menamakannya sebagai sangat berpolusi. ..

    Di tangan kita untuk membawa kebenaran dan harapan menyelamatkan banyak nyawa ….

    Itulah sebabnya gel antibakteri bekerja dan klorindioksida … Seluruh PANDEMI adalah karena mereka ingin vaksinasi dan chip untuk membunuh massa untuk mengendalikan mereka dan mengurangi Populasi Dunia.

    TUHAN MENYELAMATKAN KAMI”.

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN


    (1) First Draft News: “Konten yang Menyesatkan

    Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu”.

    Selengkapnya di http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S.

    * SUMBER menyebutkan beberapa klaim SALAH berkaitan dengan penanganan pasien COVID-19.

    (2) Beberapa artikel yang berkaitan,


    * Berkaitan dengan klaim “yang tidak lain adalah “Koagulasi intravaskular diseminata” (Trombosis)”:

    INDIATODAY.IN: “Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mengatakan trombosis adalah penyebab utama kematian untuk pasien Covid-19 atau obat antikoagulan adalah satu-satunya obat untuk merawat pasien coronavirus.

    Sebaliknya, menurut artikel Lancet , kegagalan pernafasan telah ditemukan sebagai penyebab utama kematian bagi pasien coronavirus.”

    Google Translate, selengkapnya di “Pemeriksaan Fakta: Darah menggumpal alasan utama kematian Covid-19, klaim teori konspirasi” https://bit.ly/2ywM0sP / https://bit.ly/3d471KA (arsip cadangan).




    * Berkaitan dengan klaim “penyembuhannya, adalah dengan “antibiotik”:

    Full Fact: “Antibiotik, di sisi lain, tidak direkomendasikan pada pasien dengan Covid-19 karena penyakit ini disebabkan oleh virus dan antibiotik digunakan untuk mencegah atau mengobati infeksi bakteri.”

    Google Translate, selengkapnya di “Posting ini tentang Covid-19 dan kondisi pembekuan darah mengandung ketidakakuratan” https://bit.ly/3dfi9Eg / https://bit.ly/2AaRMke (arsip cadangan).




    * TheJournal.ie: “Namun, akan salah untuk menyarankan bahwa perawatan untuk trombosis saja dapat membantu menyembuhkan Covid-19 . Banyak yang masih belum diketahui tentang virus dan sejauh ini tidak ada pengobatan atau antivirus yang telah dikenal luas sebagai efektif terhadap Covid-19. “

    Google Translate, selengkapnya di “Debunked: Tidak, dunia tidak salah memperlakukan Covid-19 sebagai pneumonia” https://bit.ly/2XrUXw0 / https://bit.ly/3ekHKfc (arsip cadangan).

    ======

    Rujukan