• (GFD-2020-4025) [SALAH] Usia 50 ke Atas Dilarang Masuk Mal Hingga Makan di Kafe pada Fase New Normal

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 30/05/2020

    Berita

    NARASI:

    Pembatasan untuk orang berusia 50 tahun ke atas di era new normal:

    A. Dilarang masuk mal atau ke pasar.

    B. Dilarang makan di restoran atau kafe

    C. Dilarang ke Gym atau stadion

    D. Menghindari keramaian dan kerumuman.

    E. Tetap menjaga jarak fisik 1 m.

    Hasil Cek Fakta

    Melansir dari inews.id, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) wilayah DKI Jakarta, Ellen Hidayat menyatakan tidak benar.

    Ellen menjelaskan, protokol kesehatan akan diterapkan di setiap mal. Ia juga turut menegaskan bahwa tidak ada batasan usia untuk pengunjung pusat perbelanjaan atau mal. Ellen menepis adanya isu yang muncul perihal batasan usia untuk pengunjung mal ataupun kafe.

    “Asosiasi pengelola mal tidak pernah berencana melakukan pembatasan usia pengunjung ataupun tidak pernah berencana melakukan diskriminasi usia bagi pengunjung,” jelas Ellen.

    CEO Emporium Pluit Mal itu menambahkan, jika sejumlah protokol kesehatan Covid-19 akan diterapkan baik untuk pengunjung maupun karyawan mal. Seperti dengan pengecekan suhu tubuh di seluruh pintu masuk mal dan mewajibkan karyawan serta pengunjung menggunakan masker.

    “Semua karyawan dan tenant memakai bahan pelindung tubuh yang wajar sesuai dengan karakteristik jenis industrinya,” tutur Ellen.

    Sementara itu mengutip pemberitaan milik detik.com berjudul “Ada Aturan New Normal Usia 50 Tahun ke Atas Dilarang Kerja Shift 3”. Dalam pemberitaan tersebut, diketahui bahwa terdapat beberapa aturan yang harus diterapkan oleh sebuah perusahaan di fase new normal. Salah satunya adalah, jika memungkinkan meniadakan shift 3 yang diketahui biasa dilakukan pada malam hari. Apabila diharuskan, maka perusahaan diminta untuk mengutamakan mereka yang berusia di bawah 50 tahun.

    Dengan beberapa fakta tersebut, narasi yang menyebut bahwa orang di atas 50 tahun dilarang masuk mal dan makan di kafe adalah tidak tepat. Unggahan tersebut masuk ke dalam kategori false context. False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4024) [SALAH] Dari DR. Ir. Hj. Sri Nurdiati, Dekan FMIPA IPB : “Banyak Yang Tidak Tahu: Ini Rahasia Imunitas Tubuh”

    Sumber: beritanow.com
    Tanggal publish: 30/05/2020

    Berita

    Beredar artikel berjudul “Banyak Yang Tidak Tahu: Ini Rahasia Imunitas Tubuh” yang dimuat di situs beritanow[dot]com pada 16 April 2020.

    Berikut kutipan isi artikel tersebut:
    “Dari DR. Ir. Hj. Sri Nurdiati, Dekan FMIPA IPB dan Dosen Biokimia IPB. Banyak orang nggak sadar pentingnya “ANTIBODI” stoknya harus selalu ada. Orang lebih panik masker atau hand sanitizer hilang di pasaran. Harusnya kita lebih panik kalau “ANTIBODI” hilang di tubuh, karena virus tidak mungkin dihindari.”

    “Point penting dari diskusi:
    1. Virus itu hanya bisa dikalahkan oleh ANTIBODI”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Periksa Fakta Tirto dan Tim Cek Fakta Tempo, klaim bahwa ada artikel yang mengatasnamakan Dekan FMIPA IPB, Dr. Sri Nurdiati adalah klaim yang salah.

    Bukan dari Dr. Ir. Sri Nurdiati. Dilansir dari situs resmi IPB, pada 20 April 2020 Sri Nurdiati membantah bahwa ia pernah menulis pesan berantai itu.

    Berdasarkan penelusuran Tirto, Dr. Sri Nurdiati memang benar merupakan Dekan FMIPA IPB. Namun, catatan dalam laman resmi IPB menyatakan bahwa beliau bukan dosen Biokimia, melainkan dosen di Departemen Matematika, tepatnya bagian Matematika Komputasi.

    Namun, dilansir dari situs resmi IPB, Sri Nurdiati membantah bahwa ia pernah menulis pesan berantai itu.

    “Bukan saya yang menulisnya. Akibatnya, saya harus mengklarifikasi pertanyaan yang datang bertubi-tubi ke saya, bahwa itu bukan tulisan saya,” kata Sri pada 20 April 2020.

    Meskipun begitu, Sri menyatakan bahwa pesan berantai itu berisi informasi yang positif, tentang bagaimana memperkuat antibodi di dalam tubuh manusia.

    “Namun sayang, artikel itu mencantumkan nama saya, lengkap dengan jabatan dan institusi saya,” ujarnya.

    Dalam pernyataan itu, Sri juga menambahkan tips tentang bagaimana menjaga hidup agar tetap sehar di tengah pandemi Covid-19.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4023) [SALAH] Pembatasan Sosial Jakarta-Bandung Sudah Tidak Diterapkan Lagi

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/05/2020

    Berita

    Beredar unggahan video melalui Facebook dengan narasi bahwa tol Jakarta-Bandung sudah tidak melakukan pembatasan sosial. Berikut kutipan narasinya:

    “TIDAK ADA LOCKDOWN, TIDAK ADA MASKER, LALU LINTAS TOL BANDUNG JAKARTA, JAKARTA-BANDUNG”

    bandung lockdown

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi mengenai Jakarta-Bandung sudah tidak melakukan pembatasan sosial tidak ditemukan. Artikel terkait mengenai Jakarta dan Bandung memperpanjang masa PSBB dari katadata.co.id dalam artikel berita “Jakarta & Bandung Perpanjang PSBB hingga Usai Lebaran, Kapan Berakhir?” tayang pada 20 Mei 2020.

    Melansir dari katadata.co.id, pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi melanjutkan penerapan PSBB hingga 4 Juni mendatang. Dengan demikian, ibu kota resmi memasuki PSBB tahap ketiga. Sebelumnya, DKI Jakarta mulai menerapkan PSBB tahap pertama pada 10 April dan seharusnya berakhir pada 23 April, lalu diperpanjang hingga 22 Mei sebagai PSBB tahap kedua.

    Selain Jakarta, Kota Bandung yang mulanya melakukan PSBB pada 22 April hingga 15 Mei diperpanjang hingga 29 Mei 2020.

    Dalam penelusuran lain, melansir dari liputan6.com, Achmad Yurianto, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 menegaskan, hingga saat ini pemerintah tak melakukan relaksasi dalam kegiatan Pembatasan Sosial Berskala Besar.

    “Pemerintah sampai dengan saat ini tidak melakukan relaksasi sedikit pun terkait dengan kegiatan-kegiatan PSBB,” kata Yurianto.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, informasi mengenai pembatasan sosial sudah tidak diterapkan lagi di Jakarta-Bandung tidak benar, unggahan tersebut masuk dalam Misleading Content/Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4022) [SALAH] Disebut Banyak Jamur dan Barang Kadaluwarsa, Warga Diimbau Tak ke Mal

    Sumber: Whatsapp
    Tanggal publish: 29/05/2020

    Berita

    NARASI:

    Buat temen2 yg aku sayangi… Saya hanya meng ingat kan saja ya … nanti kalau mal2 dlm waktu dekat ini akan di buka kembali … tolong jangan ke mall dulu ya …. krn pd saat mall di tutup banyak brg2 rusak dan yg berjamur …. mengerikan .

    Bukan covid 19 saja yg membunuh manusia tp jamur2 dlm ac yg terhirup oleh kita yg merusak parur2 … hati2 ya Ibu2 , apalagi pipis tikus , kacoa juga geli , makanan yg sdh 3 bln . Pokok nya jgn makan di resto yg sdh tutup berbulan2 . Hati2 ???????? ???????? tolong ya demi kesehatan kita .

    Hasil Cek Fakta

    Menanggapi informasi yang dianggap merugikan tersebut, pihak Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) angkat bicara. Melansir dari cnbcindonesia.com, Ketua Umum APPBI Stefanus Ridwan menegaskan bahwa informasi yang terdapat dalam pesan tersebut adalah tidak benar alias hoaks.

    “Bohong itu, mana bisa begitu. Itu sentimen itu, kebersihan selalu kita jalan terus. Supermarket pun jalan terus. Isu ini benar-benar gila, itu hoaksnya setengah mati. Kebersihan kita jaga setiap hari, disinfektan terus,” tegasnya.

    Lebih lanjut Stefanus menjelaskan bahwa pihaknya tidak habis pikir dengan pihak-pihak yang membuat informasi tersebut. Sektor perdagangan atau pusat perbelanjaan sendiri saat ini tengah disiapkan untuk fase new normal.

    Sementara mengutip dari pemberitaan milik kumparan.com, Stefanus menuturkan jika mal akan kembali dibuka apabila sudah ada keputusan dari pemerintah setempat. Apabila hal itu terjadi, maka pihaknya akan mematuhi segala protokol kesehatan yang telah diputuskan oleh pemerintah.

    “Saya kira kalau nanti semua sudah sepakat dan itu bisa dibuka, ya moga-moga tidak terjadi lagi seperti yang kemarin-kemarin mau lebaran di pasar orang berjejal-jejal, tidak mengindahkan lagi jarak, tidak pakai masker. Saya kira ini yang harus kita sama-sama komit,” pungkas Stefanus.

    Rujukan