• (GFD-2020-4094) [SALAH] Akun Facebook Bupati Tegal “Hajjah Umi Azizah”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/06/2020

    Berita

    Beredar akun facebook bupati Tegal Hajjah Umi Azizah. Akun tersebut merupakan akun palsu. Bupati Tegal mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap akun yang menawarkan penerimaan CPNS atau bantuan Covid-19 mengatasnamakan dirinya. Humas Pemerintah Kabupaten Tegal turut menjelaskan bahwa akun Facebook yang mengatasnamakan Bupati Tegal “Hajjah Umi Azizah” terindikasi melakukan penipuan berkedok penerimaan CPNS.

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Facebook mengatasnamakan Bupati Tegal Umi Azizah beredar. Dari hasil penelusuran yang dilakukan, akun @HajjahUmiAzizah menawarkan jalur-jalur tertentu yang dianggap mampu untuk meloloskan para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

    Menanggapi adanya informasi terkait akun palsu tersebut, pihak terkait yakni Bupati Tegal Umi Azizah melakukan klarifikasi. Melansir dari tribunnews.com, Umi Azizah mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap akun-akun yang diiringi dengan modus menawarkan sejumlah jasa seperti penerimaan CPNS atau bantuan Covid-19.

    “Saya berpesan, masyarakat jangan mudah percaya jika ada akun apapun bentuknya yang mengatasnamakan saya. Entah itu berkedok penerimaan CPNS, bantuan untuk Covid-19, proyek, dan lain-lain. Kalau yang sudah mengetahui system kerja saya, seharunya tidak akan mudah tertipu,” tegasnya.

    Senada dengan Umi Azizah, Humas Pemerintah Kabupaten Tegal juga menuturkan hal serupa. Melalui akun Facebook @humastegalkab, ditegaskan bahwa kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap akun tersebut. Hal itu dikarenakan akun @HajjahUmiAzizah diduga digunakan untuk melakukan penipuan berkedok penerimaan CPNS.

    Lebih lanjut dijelaskan bahwa, melalui akun palsu tersebut pelaku telah melaksanakan sejumlah aksinya dengan memperdayai orang-orang yang berteman di dalamnya. Penipuan tersebut dilakukan dengan berbagai cara seperti halnya menawarkan formasi CPNS dari kuota yang belum terisi atau tidak ada peminatnya. Pelaku juga menawarkan, apabila masyarakat ingin menduduki formasi tersebut maka disarankan untuk mengikuti jalur CPNS tanpa test dengan berbagai syarat tertentu.

    Dalam klarifikasinya, Humas Pemkab Tegal mengimbau masyarakat agar lebih waspada dalam menerima informasi. Diharapkan kepada masyarakat agar klarifikasi tersebut menjadi perhatian dan kewaspadaan masyarakat Kabupaten Tegal terhadap ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab,

    Akun palsu yang mencatut nama Bupati Tegal tersebut masuk ke dalam kategori imposter content. Imposter content terjadi jika sebuah informasi mencatut pernyataan tokoh terkenal dan berpengaruh. Tidak cuma perorangan, konten palsu ini juga bisa berbentuk konten tiruan dengan cara mendompleng ketenaran suatu pihak atau lembaga.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4093) [SALAH] “event promo smartphone JNE 2020 spesial di bulan juni”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/06/2020

    Berita

    Beredar gambar event promo smartphone JNE 2020 spesial bulan juni.
    "selamat siang teman teman fb ku semuanya🤩,cuman mau memberi informasi dan rezeky gak kemana ya😊, kemarin saya mengikuti event promo smartphone JNE 2020 spesial di bulan juni ini dan saya mesan smartphone VIVO V15 PRO cuman seharga Rp.900.000-,gak nyangka cuma seharga Rp.900.000 aku bisa mendapat hp VIVO V15 PRO 😍,bagi teman teman fb ku yg penasaran atau mau ikutan INBOX AJA WA ADMINNYA 0823-7142-9***"

    Hasil Cek Fakta

    Informasi terkait dengan JNE memberikan promo smartphone dengan harga murah beredar di media sosial Facebook. Menanggapi beredarnya informasi serupa, pihak JNE menyatakan bahwa informasi seperti halnya tersebut adalah tidak benar. Melansir dari merdeka.com, berdasarkan dari laman resmi milik jne.co.id, ditegaskan bahwa JNE hanya mengumumkan program terkait hadiah dan juga promo melalui laman atau media sosial resmi.

    Berikut klarifikasi yang pernah diberikan oleh JNE:

    “Kepada Yth :

    Pelanggan Setia JNE

    Perihal : Waspada Terhadap Penipuan yang Mengatasnamakan JNE

    Dengan Hormat,

    Sehubungan dengan maraknya praktek penipuan yang mengatasnamakan JNE dengan modus memperoleh undian ataupun hadiah. Bersama ini kami sampaikan bahwa:

    Pengumuman penyelenggaraan suatu program berhadiah dan pemenangnya yang secara resmi di selenggarakan oleh JNE hanya akan diumumkan melalui www.jne.co.id dan akun social media resmi. (Facebook: JNE / Twitter: @JNE_ID / Instagram : @JNE_ID)
    Program berhadiah yang diselenggarakan secara resmi oleh JNE tidak memungut biaya apapun dari pemenangnya.
    Demikian informasi ini kami sampaikan. Atas nama seluruh manajemen JNE, kami menghimbau agar selalu berhati-hati terhadap praktek penipuan yang mengatasnamakan JNE.

    Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi :

    Customer Care JNE

    Telp: 021 – 2927 8888/ email: customercare@jne.co.id

    Facebook: JNE / Twitter: @JNE_ID / Instagram : @JNE_ID“. tulis pihak JNE pada Januari 2017.”

    Rujukan

  • (GFD-2020-4092) [SALAH] “Ternyata ini tujuan masuk mall pakai barcode”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 17/06/2020

    Berita

    Beredar pesan berantai Whatsapp yang menyebutkan bahwa tujuan masuk mal menggunakan barcode ialah untuk mencari pengunjung apabila ada pasien positif Corona atau Covid-19 masuk gedung. Dalam pesan berantai tersebut disebutkan pula bila ada pasien positif Covid-19 masuk mall tersebut maka semua yang terdaftar masuk mal langsung menjadi ODP.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Hari ini mall dibuka gaes... ! Ternyata ini tujuan masuk mall pakai barcode: Kalau ada yang positif corona di dalam gedung, maka semua yang terdaftar masuk mall tersebut langsung menjadi ODP karena kemungkinan besar ikut terpapar corona & bisa langsung dicari untuk dikarantina. Jadi, lebih baik jangan pergi ke mall2 dulu kalau ngga amat sangat butuh sekali, karena prosedurnya sama semua mall”

    Hasil Cek Fakta

    Melalui hasil penelusuran diketahui bahwa klaim tersebut tidak benar. Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta, Ellen Hidayat membantah jika registrasi dilakukan untuk contact tracking Covid-19. Menurut Ellen, registrasi melalui QR code ini dilakukan untuk memudahkan perhitungan pengunjung sesuai dengan Pergub 51/2020, yakni 50 persen.

    Adapun dalam proses registrasi, pengunjung hanya dimintai data berupa nama dan nomor handphone, serta berapa jumlah orang atau keluarga yang didaftarkan, yang pada hari itu akan datang bersamaan.

    "Jadi, 1 orang bisa mendaftar untuk keluarganya yang misalnya datang bersama sejumlah 10 orang. Cukup diisi oleh 1 orang saja. Jadi QR code ini bisa digunakan oleh pihak mal untuk mengikuti batasan jumlah pengunjung yang diperbolehkan pemerintah," jelas Ellen.

    Ellen kembali menegaskan bahwa registrasi ini bukan untuk contact tracking Covid-19, melainkan untuk perhitungan jumlah pengunjung, sesuai dengan Pergub 51/2020. "Yang jelas QR code ini bukan alat untuk contact tracing Covid-19," kata Ellen.
    Senada dengan Ellen, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia menyatakan QR code (scan barcode) sebelum memasuki pusat perbelanjaan atau mal bukanlah untuk melacak kasus Covid-19.

    Dia menyebut QR tersebut guna mempermudahkan pengelolaan mal untuk menghitung jumlah pengunjung yang datang. Sebab jumlah pengunjung harus dibatasi atau tidak boleh lebih dari 50 persen.

    "Sebagian mal ada yang melakukan modifikasi dengan sistem QR code, di mana tujuannya untuk people counting sehingga sesuai protokol kesehatan akan bisa diketahui secara langsung jumlah pengunjung," kata Cucu saat dihubungi, Senin (15/6).

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka klaim pesan berantai tidak benar. Oleh sebab itu, konten pesan berantai itu masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4091) [SALAH] Petinju Manny Pacman Bagi-bagi Hadiah Saat Pandemi

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/06/2020

    Berita

    Beredar gambar petinju Manny Pacman bagi-bagi hadiah saat pandemi. Untuk semua bangsa..!!!Daftar dari rumah dan dapatkan hadiah dalam waktu 30 menit, kami menerbitkannya untuk membantu orang karena sumringah virus CORONA mencegah banyak orang bekerja.Pilih huruf pertama nama Anda dan Anda akan menerima hadiah yang Anda pilih.Lakukan sekarang dengan iman…!

    Hasil Cek Fakta

    Melalui media sosial Facebook, beredar sebuah narasi bahwa petinju asal Filipina Manny Pacman Pacquiao bagi-bagi hadiah di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Unggahan tersebut juga menyatakan bahwa Pacman akan memberikan hadiah kepada 300 netizen dengan kisaran uang sebesar 10 hingga 90 juta.

    Namun informasi tersebut diduga kuat terdapat unsur penipuan di dalamnya. Melansir dari liputan6.com, penelusuran yang dilakukan mengarah pada artikel berjudul “VERA FILES FACT CHECK: Imposter ‘Pacquiao’ FB accounts post FAKE US500M giveaway” yang dimuat oleh situs verafiles.org pada 11 Januari 2020.

    Dalam artikel tersebut, dijelaskan bahwa unggahan terkait dengan Pacman bagi-bagi hadiah di tengah pandemi Covid-19 adalah tidak benar. Artikel tersebut menyatakan bahwa beberapa halaman dan akun Facebook menyamar sebagai Senator Emmanuel “Manny” menggunakan saluran media sosial resmi Pacquiao untuk menipu netizen. VERA Files Fact Check melacak setidaknya lima halaman FB dan dua akun pribadu yang menggunakan nama dan gambar Pacman beserta keluarganya untuk melakukan penipuan.

    Rujukan