• (GFD-2020-4098) [SALAH] Insentif Virus Corona, Pemerintah Gratiskan Akses Internet

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 18/06/2020

    Berita

    Bersama Lawan COVID-19.
    Pesan Pemerintah Tetap Dirumah & Jaga Jarak.
    Sebagai Insentif Pemerintah Akan Gratiskan Akses Internet.
    Baca Selengkapnya Di
    https://www.internet.gratis.pemerintah.go.id.berita.rcti.asia/daftar/

    *Bersama Lawan COVID-19.*
    Pesan Pemerintah Tetap Dirumah & Jaga Jarak.
    *Sebagai Insentif Pemerintah Gratiskan Akses Internet.*
    Baca Selengkapnya Di
    https://www.internet.gratis.pemerintah.go.id.berita.sctv.asia/daftar

    "*Pemerintah Berikan Internet Gratis*.
    Akibat Corona Virus Pemerintah Gratiskan Internet.
    *Baca Selengkapnya Di*
    https://www.bantuan.pemerintah.co.id.youtubercam.com/corona"

    *Bersama Lawan COVID-19*.
    Pesan Pemerintah Tetap Dirumah & Jaga Jarak.
    *Sebagai Insentif Pemerintah Gratiskan Akses Internet*.
    Baca Selengkapnya Di
    https://www.internet.gratis.pemerintah.go.id.berita.sctv.asia/daftar

    *Pemerintah Berikan Internet Gratis*.
    Akibat Corona Virus Pemerintah Gratiskan Internet.
    *Baca Selengkapnya Di*
    https://www.bantuan.pemerintah.co.id.youtubercam.com/CORONA

    Hasil Cek Fakta

    Beredar pesan berantai melalui WhatsApp berisi tautan tentang pemerintah yang memberikan insentif akses internet gratis akibat virus Corona. Isi tautan berisi narasi bahwa untuk mengaktifkan internet gratis harus mengisi surveis di dalam laman tersebut.

    Berdasarkan hasil penelusuran, melansir dari kompas.com, Direktur Jenderal Pos dan Penyelenggaraan Informatika (PPI) Kementerian Kominfo, Ahmad Ramli menegaskan informasi dalam pesan berantai tersebut hoaks. “Jangan percaya dengan viral ini karena itu adalah hoaks,” kata Ahmad Ramli

    Dia mengatakan, program yang berasal dari pemerintah adalah berupa kerja sama dengan operator telekomunikasi dengan memberikan layanan internet gratis melalui platform dunia pendidikan. “Nilainya sekitar Rp 1,9 triliun per bulan,” ujar dia.

    Menurut dia, ada lagi modus penipuan lain yang muncul seperti pengiriman pesan penipuan agar orang masuk ke tautan atau mengakses hal tertentu. Ia berpesan, agar tak mengikuti tautan tersebut, dan melaporkannya ke BRTI.

    Dalam penelusuran lain, melansir dari data.jakarta.go.id, hoaks yang beredar memiliki karakteristik yang mirip dengan hoaks yang sudah pernah dilaporkan pada artikel analisaaceh.com (06/06/2020), namun terdapat perbedaan di bagian “berita.rcti.asia” menjadi “mnctv.club”. Pesan berantai tersebut diduga sebagai pesan yang dibuat oleh para peretas. Tim Jalahoaks DKI juga menemukan hoaks terkait dengan domain akhir yang berbeda yaitu “metro.biz.id.”

    Berdasarkan penjelasan tersebut, informasi mengenai pemerintah memberikan akses internet gratis akibat virus Corona tidak benar. Oleh sebab itu, informasi tersebut masuk dalam Fabricated Content/Konten Palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Auliyaa Muhammad Hesa (Anggota Komisariat MAFINDO UI & FC UI)

    Pesan berantai melalui WhatsApp berisi tautan bahwa pemerintah akan berikan internet gratis sebagai insentif virus Corona tidak benar. “Jangan percaya dengan viral ini karena itu adalah hoaks,” kata Direktur Jenderal Pos dan Penyelenggaraan Informatika (PPI) Kementerian Kominfo, Ahmad Ramli.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4097) [SALAH] Jumping Urine, Saran Buat Semua Laki-Laki Usia 50, Apabila Mengalami Kesulitan Buang Air Seni

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 18/06/2020

    Berita

    Beredar pesan berantai Whatsapp yang berisikan informasi mengenai metode alternatif bagi lelaki berusia di atas 50 tahun yang kesulitan membuat air seni. Metode bernama “Jumping Urine” tersebut menyaratkan untuk melompat-lompat agar air seni dapat keluar.

    Berikut kutipan narasinya:

    “"JUMPING URINE"

    Saran buat semua laki2 di atas usia 50, apabila mengalami kesulitan buang air seni gara2 ada pembesaran prostat.

    SEKEDAR INFO:

    Penting bagi yang Usia Lanjut manfaatnya "JUMPING URINE".

    Apa yang harus dilakukan, jika Anda tidak bisa mengeluarkan air kencing secara tiba2...?

    Baru2 ini saya bertemu dgn seorang dokter allopathy yg terkenal karena artikel medis. Dia berusia 70-an, adalah spesialis THT.

    Sungguh mengherankan untuk mendengarkan salah satu pengalamannya yg dia bagikan.

    Pagi hari itu, ketika dia terbangun, dia punya masalah. Dia memiliki dorongan untuk buang air kecil, tapi entah kenapa dia tidak bisa melakukannya..

    Pada usia ini, beberapa orang menghadapi masalah seperti itu, umumnya mengerang kesakitan dan pergi ke rumah sakit. Tetapi bgmn bila berada di pelosok dan sendirian...???

    Upaya terus-menerusnya tidak menghasilkan apapun, lalu dia sadar, ada beberapa masalah. Meskipun dia seorang dokter, tapi dia tidak terkecuali dgn masalah fisik seperti dia, juga terbuat dari daging dan darah yg sama seperti semua orang.

    Sekarang perut bagian bawahnya menjadi berat dan dia tidak bisa duduk atau berdiri dan menderita karena hal tsb.

    Pada saat itu dia menerima sebuah panggilan masuk yg kebetulan berasal dari dokter allopathy lain dari kotanya.

    Dengan susah payah dokter THT menjelaskan situasinya kepada dokter teman masa kecilnya.

    Temannya berkata dgn enteng, "Oh, kandung kemih Anda sudah penuh dan Anda tidak bisa buang air kecil. Jangan khawatir, lakukan seperti yang saya sarankan Anda akan bisa buang air kecil".

    Dan dia mulai memberi instruksi:

    "Berdiri dan melompat dgn kuat..., sambil melompat mengangkat kedua tangan Anda se-olah2 Anda memetik buah mangga. Lakukan seperti ini 15 sampai 20 kali ".

    Apa...??? Saat kandung kemih penuh, dia ingin aku melompat...???

    Meski sedikit skeptis, dokter THT itu mulai mencobanya.

    Apa yg terjadi..? Setelah dalam 5 sampai 6 kali Jumping Urine, mulai terasa ingin buang air kecil dan.., akhirnya keluarlah air seninya dgn banyak.

    Dokter THT merasa sangat gembira dan merasa bersyukur.., karena saran dari dokter teman masa kecilnya bisa menyelesaikannya dgn cara yg sederhana.

    Jika tidak, mengharuskan saya masuk ke rumah sakit, di mana mereka memasukkan kateter di dlm kandung kemih, suntikan, antibiotics dll sehingga menghasilkan tagihan jumlahnya yg cukup besar, di samping itu juga akan ada tekanan fisik dan mental untuknya. Minimum 3 hari opname, check up.., bila perlu operasi batu ginjal...

    Silahkan berbagi, untuk kepentingan orang lain dan sosialisasikan JUMPING URINE ini...!!

    SEMOGA BERMANFAAT & TETAP SEHAT....!!

    MOHON BANTU MENYEBARKAN INI BIAR BISA BANTU ORANG YG MEMBUTUHKAN.


    SALAM”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa sejumlah dokter tidak menyarankan metode tersebut. Sebab, metode tersebut disinyalir dapat membawa implikasi medis lainnya.

    Dilansir dari thequint.com, Dr Pawan Kesarwani, Direktur Departemen Urologi di Max Super Speciality Hospital menyatakan bahwa melompat-lompat tidak menjadi rekomendasi untuk mengatasi retensi urin atau kesulitan mengeluarkan air seni (urin).

    Apalagi, menurut Dr Kesarwani, metode itu dinilai berbahaya bila diterapkan oleh para lansia, khususnya yang berusia 70 tahun ke atas. “Khususnya untuk pria berusia 70 tahunan ke atas, melompat-lompat bisa membuat masalah baru. Untuk yang masih muda, lebih baik mencari cara lainnya,” ujarnya.

    Dr Vikram Kalra, Direktur Neprologi di Aakash Healthcare menyatakan bahwa metode melompat-lompat bukanlah solusi permanen untuk mengatasi retensi urin. “Tidak berarti semua retensi dapat diselesaikan sendiri. Seringkali retensi urin dapat disebabkan oleh komplikasi pada jalur kompleks antara kandung kemih dan sfingter, atau penyumbatan seperti kandung kemih atau batu ginjal,” ujarnya.

    Adapun, retensi urin merupakan ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya. Retensi urin bisa akut atau kronis. Retensi urin akut terjadi secara tiba-tiba dan hanya berlangsung dalam waktu singkat. Orang dengan retensi urin akut tidak dapat buang air kecil sama sekali, meskipun mereka memiliki kandung kemih penuh. Retensi urin akut, kondisi medis yang berpotensi mengancam jiwa, membutuhkan perawatan darurat segera. Retensi urin akut dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit yang hebat.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka metode jumping urine atau melompat-lompat untuk mengeluarkan air seni tidak disarankan oleh para dokter dilakukan oleh para lansia. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4096) [SALAH] Abu Vulkanik Dapat Membunuh Virus Corona Karena Mengandung Asam Sulfat

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 18/06/2020

    Berita

    “MERAPI erupsi…
    Gk apa” …keluar sedikit” malah aman..
    Abu vulkanik nya membunuh virus congorna…ehh..corona..karna mengandung asam sulfat”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun facebook mengunggah narasi berisi informasi yang mengklaim bahwa abu vulkanik dari gunung merapi bisa membunuh virus corona atau covid-19 karena mengandung asam sulfat.

    Selain di pulau Jawa, informasi yang mengklaim bahwa abu vulkanik letusan gunung dapat membunuh virus corona juga beredar di Filipina dengan narasi yang hampir seupa.

    Berdasarkan penelusuran, dilansir dari merdeka.com, Dalam artikel AFP Fact Check berjudul “World Health Organization refutes misleading claim that volcanic ash can kill coronavirus” pada 10 Maret 2020, dijelaskan bahwa belum ada penelitian tentang hal tersebut.

    Menurut ahli kesehatan Filipina, tidak ada bukti ilmiah untuk klaim tersebut. Mereka hanya memperingatkan terhadap bahayanya abu vulkanik.

    “Tidak ada bukti bahwa abu vulkanik dapat menghancurkan virus corona baru,” kata perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Filipina mengatakan kepada AFP dalam sebuah pesan teks pada 7 Maret 2020.

    “Sifat anti-virus yang diduga berasal dari abu vulkanik belum ditemukan. (Abu vulkanik) berbahaya bagi kesehatan dan dapat menyebabkan masalah pernapasan, masalah mata, dan iritasi kulit.”

    Sementara itu, pakar gunung berapi Badan Geologi Kementerian ESDM, Drs Subandriyo MSc menjelaskan fenomena keduanya. Ia juga menyodorkan analisis erupsi dan mitigasi kebencanaan jika kedua peristiwa itu muncul bersamaan.

    “Tidak ada kaitan sama sekali antara meledaknya pandemi Covid-19 dengan meletusnya Gunung Merapi.

    Tidak ada juga bukti abu vulkanik menghambat penyebaran virus, sebagaimana pernah diberitakan lewat media sosial,” kata Subandriyo.

    Kesimpulan

    Tidak ada bukti bahwa abu vulkanik dapat menghancurkan virus corona baru. Sifat anti-virus yang diduga berasal dari abu vulkanik belum ditemukan. (Abu vulkanik) berbahaya bagi kesehatan dan dapat menyebabkan masalah pernapasan, masalah mata, dan iritasi kulit.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4095) [SALAH] Servis Mobil Gratis “Suzuki Peduli Covid s.id/SuzukiPeduliCovid”

    Sumber: situs dan whatsapp.com
    Tanggal publish: 17/06/2020

    Berita

    Beredar sebuah situs mengatasnamakan Suzuki dengan penawaran berupa servis mobil gratis di tengah masa pandemi virus corona atau Covid-19. Informasi tersebut juga disebarkan melalui pesan berantai Whatsapp dengan dibarengi tautan s.id/SuzukiPeduliCovid. Informasi tersebut adalah palsu. Pihak Suzuki menegaskan bahwa informasi “Suzuki Peduli Covid” dan juga tautan s.id/SuzukiPeduliCovid tersebut adalah hoaks, serta diduga kuat terdapat unsur penipuan di dalamnya. Masyarakat diimbau tidak mudah percaya dan selalu mengupdate informasi terkait Suzuki di website dan media sosial resmi.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah situs mengatasnamakan Suzuki dengan penawaran berupa servis mobil gratis di tengah masa pandemi virus corona atau Covid-19. Informasi tersebut juga disebarkan melalui pesan berantai Whatsapp dengan dibarengi tautan s.id/SuzukiPeduliCovid.

    Menanggapi informasi tersebut, pihak PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) pun akhirnya angkat bicara. Melansir darti tirto.id PT SIS menegaskan bahwa program penawaran mengatasnamakan Suzuki dengan tautan s.id/SuzukiPeduliCovid adalah tidak benar alias hoaks. Fakta tersebut diperoleh melalui keterangan resmi yang diberikan oleh PT SIS.

    “Saat ini beredar broadcast message program ‘Suzuki Peduli Covid” berupa perawatan mobil gratis yang bisa didapatkan konsumen dengan mengisi sejumlah data penting. Kami menduga ini adalah pemipuan untuk mengumpulkan data konsumen karena PT SIS tidak pernah mengeluarkan program tersebut,” jelas Marine Servive Director PT SIS, Riecky Patrayudha.

    Lebih lanjut Riecky menjelaskan bahwa informasi resmi dari setiap program yang ditawarkan oleh Suzuki akan selalu diinformasikan melalui surat resmi kepada semua diler, situs dan media sosial resmi Suzuki Indonesia. Riecky menuturkan bahwa saat ini pihaknya telah membuat laporan resmi pengaduan konten negatif berupa berita bohong kepada Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI.

    “Untuk itu pada Selasa, kami telah membuat laporan resmi pengaduan konten negatif berupa berita bohong kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Kami harap konsumen tidak tertipu dengan pesan hoaks tersebut,”.

    Informasi dan situs yang mengatasnamakan Suzuki tersebut masuk ke dalam kategori imposter content. Imposter content terjadi jika sebuah informasi mencatut pernyataan tokoh terkenal dan berpengaruh. Tidak cuma perorangan, konten palsu ini juga bisa berbentuk konten tiruan dengan cara mendompleng ketenaran suatu pihak atau lembaga.

    ===

    Rujukan