• (GFD-2025-28965) [KLARIFIKASI] Festival di Jepang Keliru Diklaim Demo Dukung Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial, beredar sebuah video menampilkan sekelompok orang berjalan beriringan sambil memegang spanduk bertuliskan "Republic Indonesia".

    Mereka diklaim sebagai warga Jepang yang melakukan aksi demonstrasi sebagai bentuk dukungan bagi Indonesia.

    Video itu disebarkan di tengah gelombang aksi demonstrasi pada Agustus dan September 2025.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu disebarkan dengan narasi keliru.

    Video warga Jepang melakukan aksi demo mendukung Indonesia disebarkan oleh akun Facebook ini dan TikTok ini.

    Tangkapan layar video tersebut juga disebarkan oleh akun Facebook ini.

    Berikut teks yang tertera dalam video:

    Negara Jepang Pun Melakukan aksi Demo untuk Mensupport Indonesia

    akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, mengenai warga Jepang melakukan aksi demo mendukung Indonesia.

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar bukanlah aksi demo, melainkan bagian dari rangkaian festival di Jepang.

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar, kemudian melakukan pencarian gambar di Google.

    Hasil pencarian mengarahkan pada foto di situs web Antara dan El Shinta.

    Diwartakan, perwakilan Indonesia mengikuti Festival Hakata Dontaku, festival terbesar di Fukuoka yang berlangsung pada 3-4 Mei 2025.

    Untuk memeriahkan festival, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Fukuoka, dan organisasi nirlaba (NPO) Teman Hati menampilkan berbagai kesenian dan budaya, seperti angklung, tari Bali, tari Saman dan Topeng Ireng.

    Dikutip dari Japan Travel, Festival Hakata Dontaku merupakan perayaan tahunan yang telah diadakan sejak 800 tahun lalu.

    Festival ini awalnya diadakan untuk merayakan Tahun Baru Tionghoa dan menghormati para tuan tanah setempat.

    Video penampilan perwakilan Indonesia dapat dilihat di kanal YouTube ini pada jam ke-1 menit ke-30.

    Tampak spanduk yang dibawa serupa dengan yang beredar dalam video.

    Kesimpulan

    Video penampilan perwakilan Indonesia dalam Festival Hakata Dontaku di Fukuoka, Jepang pada 2024 disebarkan dengan konteks keliru.

    WNI di Jepang membawakan tarian, musik, dan kesenian daerah Indonesia selama festival berlangsung.

    Peristiwa dalam video bukanlah aksi demo warga Jepang untuk mendukung Indonesia.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28964) [HOAKS] Raffi Ahmad Dipanggil KPK pada 9 September 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar narasi yang mengeklaim artis Raffi Ahmad dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (9/9/2025).

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi yang mengeklaim Raffi Ahmad dipanggil KPK dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Selasa (9/9/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    tangis histeris nagita ketika rafi amad tak bisa mengelak saat dipriksa kpk,ternyata ia trbkti ber...lihat lanjutannya

    Screenshot Hoaks, Raffi Ahmad dipanggil KPK pada Selasa (9/9/2025)

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan pemberitaan kredibel yang menyebutkan bahwa Raffi Ahmad dipanggil KPK pada Selasa (9/9/2025).

    Setelah ditelusuri menggunakan Google Lens, foto Raffi Ahmad yang dibagikan oleh akun Facebook tersebut berasal dari pemberitaan Antara pada 26 September 2023.

    Artikel itu menyebutkan, Raffi Ahmad dengan didampingi beberapa stafnya menyambangi Gedung Merah Putih KPK di Jakarta Selatan.

    Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan, kedatangan Raffi dalam rangka mengikuti kegiatan Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK).

    Sementara itu, foto Nagita Slavina menangis ditemukan di artikel Merdeka.com. Istri Raffi Ahmad itu diberitakan menangis saat menerima kejutan bunga dari karyawannya.‎Peristiwa itu juga dapat disaksikan di video YouTube Rans Entertainment yang tayang pada 17 April 2021.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim Raffi Ahmad dipanggil KPK pada Selasa (9/9/2025) adalah hoaks.

    Foto Raffi Ahmad yang dibagikan adalah saat dia mendatangi kantor KPK pada September 2023. Sementara foto Nagita Slavina menangis berasal dari konten YouTube pada April 2021.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28963) [KLARIFIKASI] Video Sri Mulyani Menangis Tidak Terkait dengan Penjarahan di Rumahnya

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video yang diunggah di media sosial mengeklaim mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani menangis saat mengingat peristiwa penjarahan di rumahnya pada 31 Agustus 2025.

    Namun, setelah ditelusuri video dibagikan dengan konteks keliru dan perlu diluruskan informasinya.

    Video yang diklaim menampilkan Sri Mulyani menangis ketika mengingat penjarahan di rumahnya dibagikan akun Facebook ini dan ini.

    Berikut keterangan teks yang disampaikan:

    Ibu sri mulyani tak kuasa menahan tangis karena ingat rumahnya di jarah masa

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang mengeklaim Sri Mulyani menangis mengingat peristiwa penjarahan di rumahnya

    Hasil Cek Fakta

    Penelusuran menggunakan teknik reverse image search menemukan bahwa video itu identik dengan unggahan di kanal YouTube Kompas.com ini.

    Video diunggah pada 17 September 2024, jauh sebelum rumah Sri Mulyani di Bintaro, Tangerang Selatan, Banten dijarah perusuh pada 31 Agustus 2025.

    Dalam video aslinya, Sri Mulyani menangis haru saat menyampaikan pidato pamitan dalam rapat Pembicaraan Tingkat I RUU APBN 2025 bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI pada 17 September 2024.

    Saat itu jabatan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berakhir.

    Dalam pidatonya, Sri Mulyani menyampaikan permintaan maaf serta terima kasih kepada semua pihak yang telah membantunya mengelola keuangan negara.

    Sri Mulyani juga meminta kepada anggota rapat yang hadir untuk terus mengawal penyelenggaraan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

    Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Polres Tangerang Selatan kini telah menetapkan 11 orang tersangka dalam kasus penjarahan di rumah Sri Mulyani. 

    Para pelaku berasal dari Tangerang Selatan dan Jakarta. 

    Kesimpulan

    Video Sri Mulyani menangis saat mengingat peristiwa penjarahan di rumahnya merupakan informasi tidak benar.

    Dalam video aslinya, Sri Mulyani menangis haru saat menyampaikan pidato penutup dalam rapat Pembicaraan Tingkat I RUU APBN 2025 bersama Banggar DPR RI pada 17 September 2024.

    Saat itu, Sri Mulyani menyampaikan permintaan maaf serta terima kasih kepada semua pihak yang telah membantunya mengelola keuangan negara.

    Video itu diambil ketika masa jabatan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan di era Presiden Jokowi akan berakhir. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-28962) Keliru: Foto Panglima NATO Ingin Buat Kerusuhan di Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/09/2025

    Berita

    SEBUAH gambar beredar di TikTok [arsip] dengan klaim menampilkan panglima aliansi politik dan militer negara-negara Amerika Utara dan Eropa (NATO) yang ingin membuat kerusuhan dan menginvasi Indonesia.

    Gambar itu memperlihatkan seorang pria warga negara asing berseragam dalam ruangan berlatar bendera AS. Narasinya menyebut panglima NATO tidak suka Indonesia merapat ke Blok Timur yang berisi Cina dan Rusia. “Bocoran intelijen internasional. Panglima tertinggi NATO tidak menyukai Presiden RI karena condong ke Rusia dan Cina. NATO akan buat RI rusuh bahkan akan menginvasi,” tulis akun itu.



    Namun, panglima NATO ingin menciptakan kerusuhan dan menginvasi Indonesia?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi gambar itu dengan pencarian terbalik Google dan membandingkannya dengan sumber kredibel. Hasilnya, pria dalam foto tersebut tidak sedang membicarakan Indonesia, melainkan isu di negara lain.



    Foto itu berasal dari laporan kantor berita AP, yang menampilkan pimpinan Angkatan Udara AS di Timur Tengah, Letnan Jenderal Alexus Grynkewich. Ia memberi keterangan pers di Kedutaan Besar AS di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada 20 September 2023.

    Saat itu Grynkewich menjelaskan kelompok bersenjata Houthi di Yaman kemungkinan kehabisan stok drone dan rudal balistik antikapal, sehingga rentetan serangan mereka mulai melambat. Pernyataannya juga terkait perundingan damai Houthi dengan Arab Saudi yang berlangsung sejak 2015, sebagaimana dilaporkan Al Jazeera. 

    Adapun kerusuhan di Indonesia pada akhir Agustus hingga awal September 2025 tidak terkait NATO. Investigasi Tempo berjudul Ada Tentara di Balik Rusuh Unjuk Rasa menemukan bukan antek asing atau teroris yang memicu kerusuhan, melainkan keterlibatan sejumlah personel TNI.

    Menurut temuan di lapangan dan keterangan narasumber, beberapa anggota TNI ditangkap polisi karena ikut memperkeruh suasana demonstrasi hingga berujung pembakaran berbagai fasilitas umum. Mereka yang menunggangi aksi itu untuk kepentingan agenda sendiri.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan gambar yang beredar memperlihatkan jenderal NATO ingin membuat kerusuhan dan menginvasi Indonesia adalah klaim keliru.

    Rujukan