• (GFD-2024-21902) CEK FAKTA: Hoaks! Makanan Kaleng Produksi Thailand Mengandung AIDS dan Daftar 19 Minuman Memicu Penyakit Otak dan Tulang - TIMES Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/07/2024

    Berita

    TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beredar informasi mengenai makanan kaleng produksi Thailand yang mengandung AIDS dan daftar minuman yang memicu berbagai penyakit seperti kanker otak, diabetes, dan pengerasan sumsum tulang belakang.

    Adapun informasi tersebut beredar melalui aplikasi pesan Whatsapp. Berikut narasi lengkapnya:

    InnaLillahi wa Inna Illaihi roji'un
    Assalammu'alaikum Wr Wb
    Breaking News : Meneruskan info dr Ibu Dubes KBRI KL 
    Tolong beritahu adek2, suami, isteri dan semua teman2 Perhatian ; Mulai saat ini jangan makan makanan kaleng ,terutama  buah2an , khususnya produksi Thailand. Karena di negara itu ada kira2 200 orang pengidap aids kerja di pabrik kalengan, dan mereka masukkan darah mereka ke dalam kalengan2 itu , dan saat ini masalah tersebut telah diketahui DepKes Thailand sehingga kaleng2an tersebut telah banyak di sita ttpi lebih banyak yg sdh terlajur diekspor. Contoh ; Lecy , Rambutan , Lengkeng , Mangga Puding dll. Setelah terima ini cepat kirim ke saudar2 n teman2 semua. Agar tidak konsumsi kalengan apapun...... Demi keselamatan kita semua.      Info dr ibu dubes KBRI 
    (Rita Toisuta Arifson Kementrian Kesehatan RI)
    Simak Beritanya :http://health.liputan6.hb/read/678535 {semoga bermanfaat}.   Mohon bantu share ya..????????
    [ ‼️‼️WARNING‼️‼️
    Tolong disebar luas kan 
    Mohon ijin info Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menginformasikan bahwa saat ini sedang ada wabah Pengerasan Otak (Kanker Otak), Diabetes dan Pengerasan Sumsum Tulang Belakang (Mematikan sumsum tulang belakang).
    Untuk itu, hindarilah minuman sbb:
    ????1. Extra Joss,
    ????2. M-150,
    ????3. Kopi Susu Gelas (Granita),
    ????4. Kiranti,
    ????5. Krating Daeng,
    ????6. Hemaviton,
    ????7. Neo Hemaviton,
    ????8. Marimas,
    ????9. Segar Sari shachet,
    ????10. Frutillo,
    ????11. Pop Ice,
    ????12. Segar Dingin Vit. C,
    ????13. Okky Jelly Drink,
    ????14. Inaco,
    ????15. Gatorade,
    ????16. Nabati,
    ????17. Adem Sari,
    ????18. Naturade Gold,
    ????19. Aqua Splash Fruit. 
    Karena ke-19 minuman tsb mengandung ASPARTAME (lebih keras dr biang gula) racun yg menyebabkan diabetes, v otak, dan mematikan sumsum tulang.

    Info:
    RS Fatmawati , RSCM ,  RS Siloam , All RS 
    Nara sumber :
    Dr. H. Ismuhadi, MPH

    Mohon dishare, sayangi keluarga anda.

    Benarkah informasi tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, informasi tentang makanan kaleng produksi Thailand mengandung AIDS dan daftar minuman yang memicu kanker otak hingga pengerasan sumsum tulang belakang, tidak benar atau hoaks. 

    Penelusuran kami, informasi tersebut merupakan hoaks lama yang kembali muncul. TIMES Indonesia pernah melakukan penelusuran atas informasi tentang makanan kaleng dari Thailand tersebut pada November 2022.

    Dalam artikel berjudul "CEK FAKTA: Hoaks Makanan Kaleng dari Thailand Terkontaminasi Darah Pengidap AIDS" dijelaskan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengklarifikasi kebenaran informasi tersebut.

    BPOM melakukan evaluasi terhadap keamanan, mutu, dan gizi produk pangan impor sebelum diedarkan di wilayah Indonesia (pre-market evaluation). BPOM juga secara rutin melakukan pengawasan terhadap produk pangan yang beredar di wilayah Indonesia (post-market control). 

    BPOM tidak pernah menemukan hal-hal seperti yang diberitakan tersebut, termasuk kandungan darah dan virus HIV dalam makanan kaleng, apalagi virus HIV tidak mampu bertahan hidup di luar host (tubuh manusia). Baca selengkapnya keterangan BPOM di sini: https://www.pom.go.id/new/view/more/pers/62/Press-Release-Badan-Pengawas-Obat-dan-Makanan-Republik-Indonesia-tentang-Bantahan-atas-Berita-terkait-dengan-Keamanan-Aspartam.html

    Sumber: https://timesindonesia.co.id/cek-fakta/434750/cek-fakta-hoaks-makanan-kaleng-dari-thailand-terkontaminasi-darah-pengidap-aids

    Perihal informasi minuman yang memicu kanker otak hingga pengerasan sumsum tulang belakang, TIMES Indonesia juga pernah memperoleh informasi serupa pada Oktober 2022. 

    Hasil penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membantah telah mengeluarkan pernyataan tersebut. 

    Aspartam dikategorikan aman berdasarkan Keputusan Codex stan 192-1995 Rev. 10 Tahun 2009. Codex Alimentarius Commision (CAC) adalah Lembaga Internasional yang ditetapkan FAO/WHO untuk melindungi kesehatan konsumen dan menjamin terjadinya perdagangan yang jujur.

    Perihal aspartame bisa menyebabkan kanker, pada 2013 European Food Safety Authority (EFSA) melakukan penelitian terhadap lebih dari 600 data tentang keamanan aspartam. Penelitian ini tidak menemukan masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh konsumsi aspartam.

    Kemudian pada 2020, National Institute of Health memutuskan bahwa  aspartam tidak termasuk dalam pemanis buatan penyebab kanker. Kendati demikian, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat memperingatkan agar aspartam tidak dikonsumsi oleh orang dengan penyakit fenilketouria. Alasannya, orang tersebut tidak bisa melakukan metabolism fenilalanin yang merupakan salah satu komponen aspartam.

    Sumber: https://timesindonesia.co.id/cek-fakta/434450/cek-fakta-salah-idi-informasikan-19-minuman-yang-menyebabkan-kanker-otak-diabetes-dan-pengerasan-sumsum-tulang-belakang

    Kesimpulan

    Informasi mengenai makanan kaleng produksi Thailand yang mengandung AIDS dan daftar 19 minuman yang memicu berbagai penyakit seperti kanker otak, diabetes, dan pengerasan sumsum tulang belakang; tidak benar. Informasi tersebut merupakan hoaks lama yang kembali muncul. Misinformasi/disinformasi tersebut termasuk dalam kategori konten menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

  • (GFD-2024-21901) CEK FAKTA: Hoaks! Foto-Foto Orang Berleher Panjang - TIMES Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/07/2024

    Berita

    TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beredar foto-foto tentang manusia berleher panjang di media sosial seperti Facebook, X, Youtube, dan beberapa platform lainya. Akun facebook @Wibugabut mengunggah 3 foto, dimana pada setiap foto ada beberapa orang yang mempunyai leher yang  panjang melebihi orang pada umumnya.(https://www.facebook.com/share/p/PtzCjgvzQNWoAYkS/?mibextid=xfxF2i) 

    Dalam caption foto, dia menyebut bahwa gambar itu diambil pada tahun 1860. "Rekaman yang bocor sejarah kembali pada tahun 1860 untuk penyelesaian keluarga leher terpanjang yang ditangkap saat itu" tulisnya. 

    Sementara itu, di platform X, akun @connformist juga mengunggah foto yang sama. Namun caption foto yang dia berikan berbeda dari akun lainya. 

    "The first long neck family in the early 90's" sebutnya dalam keterangan foto. Unggahan tersebut telah di-retweet sebanyak 239 kali, dan ditayangkan sebanyak 92 ribu kali. 

    https://x.com/connformist/status/1810210349615854049

    Postingan tersebut mendapat beragam reaksi dari warganet. Beberapa orang percaya orang-orang dalam foto ini memang termasuk dalam suku Karen atau suku yang gemar memanjangkan lehernya dengan berbagai cara, yang ada di Thailand dan Myanmar. 
    Benarkah informasi tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, 3 foto yang menampilkan orang dengan leher panjang, dan diklaim diambil pada tahun 1860 atau 1900-an itu tidak benar atau hoaks. 

    Dari hasil pengecekan tim Cek Fakta TIMES Indonesia menggunakan platform pendeteksi konten Artificial intelligence (AI) Hive Moderation (https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection), dinyatakan bahwa foto tersebut adalah buatan AI, dan bukan foto asli yang diambil pada tahun 1860 atau 1900 an. 

    Hasil pendeteksian Hive Moderation menyatakan bahwa 95,7 persen kemungkinan bahwa konten tersebut adalah buatan AI atau deepfake. Dengan rincian ai_generated (0.95), midjourney (0.86), none (0.09), not_ai_generated (0.04), dalle (0.03), sora (0.00). 

    Selain dengan aplikasi, kebanyakan konten buatan AI juga bisa dideteksi secara kasat mata. Dimana biasanya ada bagian yang kurang atau berlebih. Terbukti pada salah satu foto orang dengan leher panjang  itu, salah satu orang nampak tak memiliki kepala atau kepalanya tidak terlihat.

    Kesimpulan

    Foto yang memuat gambar orang dengan leher panjang, yang diklaim diambil pada tahun 1900-an, tidak benar. Faktanya, gambar itu merupakan konten buatan AI, sehingga bukan foto asli hasil jepretan fotografer, dan tidak mewakili negara manapun. Informasi tersebut termasuk dalam kategori Konten Palsu (Fabricated Content).

    Rujukan

  • (GFD-2024-21900) [PENIPUAN] Akun Tiktok Chairul Tanjung @chairultanjung7

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 16/08/2024

    Berita

    Follow akun baru 👤♥️💬↪️

    Hasil Cek Fakta

    Ditemukan sebuah akun Tiktok yang mengatasnamakan pengusaha ternama Chairul Tanjung dengan nama akun @chairultanjung7. Dalam akun ini, ditemukan beberapa konten yang berisi tentang giveaway.

    Berdasarkan artikel Kabar24, Chairul Tanjung memberikan sebuah pernyataan jika dirinya enggan untuk memiliki media sosial dikarenakan ia merasa tidak pantas untuk bermain sosial media seperti anak muda.

    Ia mengatakan jika generasi baby boomers seperti dirinya mengalami kesulitan dalam menggunakan media sosial, khususnya dalam mengunggah informasi atau konten yang ingin disampaikan ke publik.

    “Orang seperti kami memakai media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok dan lain sebagainya pasti kontennya diketawain sama anak milenial, karena dianggap tidak pas di mana konten yang kami adopsi,” ucap CT dilansir dari Kabar24.

    Berdasarkan dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan jika akun ini adalah akun tiruan yang dapat diwaspadai sebagai modus untuk melakukan penipuan.c

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelusuran, ditemukan fakta jika Chairul Tanjung sendiri mengatakan jika dirinya tidak memegang media sosial apapun. Oleh karena itu dapat disimpulkan jika akun Tiktok tersebut merupakan akun tiruan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21899) [KLARIFIKASI] Konteks Keliru, Foto Boneka Dikira Mumi 4.000 Tahun

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi mengenai penemuan makam mumi berusia 4.000 tahun oleh tim asal Spanyol yang dipimpin seorang peneliti bernama Martina.

    Narasi tersebut disertai foto mumi yang tampak seperti anak kecil berambut panjang.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam foto tidak benar.

    Foto mumi 4.000 tahun yang ditemukan di Mesir disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun, pada 30 Juni 2024:

    Penemuan Luar Biasa di GuruPara ahli telah menemukan sebuah makam luar biasa berusia 4.000 tahun, yang ditemukan oleh para arkeolog gurun pasir di Mesir. Sebuah tim peneliti Spanyol, yang dipimpin oleh Martina, sedang menyelidiki masa pemerintahan Hatshepsut, penguasa wanita pertama Mesir, ketika mereka menemukan sebuah makam yang belum dibuka yang terletak di tebing. “Rahasia Lembah Para Raja Mesir” di Channel 4 mendokumentasikan proses penggalian yang rumit, ketika para ahli dengan cermat mengungkap bagian luar makam sebelum dengan hati-hati menerobos, membuat penemuan luar biasa meskipun dalam kondisi berbahaya.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri foto yang beredar dengan metode reverse image search. Google Lens mengarahkan hasil pencarian ke situs berbagi gambar Flickr.

    Foto tersebut diunggah oleh Shain Erin pada 21 September 2011. Obyek foto bukan mumi asli, melainkan boneka buatan tangan.

    Penelitian tentang mumi berusia 4.000 tahun memang pernah dilakukan oleh peneliti bernama Maria Cristina Martina bersama timnya, pada 2009.

    Penelitian paleopatologi tersebut membahas penemuan meningokel pada mumi bayi Mesir dari dinasti ke-11 atau sekitar 2100 sampai 1955 sebelum Masehi.

    Foto mumi tersebut dapat dilihat di sini dan di sini.

    Kesimpulan

    Foto boneka mumi buatan tangan yang dibuat Shain Erin pada 2011 disebarkan dengan konteks keliru.

    Penelitian mumi oleh seorang peneliti bernama Martina membahas penemuan meningokel pada mumi bayi Mesir sekitar 2100 sampai 1955 sebelum Masehi.

    Mumi aslinya tidak seperti foto yang beredar.

    Rujukan