• (GFD-2024-21908) Tidak Benar Ada Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan pada Agustus 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/08/2024

    Berita

    tirto.id - Sekitar Mei lalu, Presiden Joko Widodo telah meneken Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga atas Perpres 82/2018 tentang Jaminan Kesehatan. Beleid itu menghapus sistem klasifikasi kelas I, II, dan III dalam perawatan menggunakan BPJS Kesehatan.

    Sebagai pengganti, pemerintah menerapkan sistem kelas rawat inap standar (KRIS). Lewat sistem baru ini, semua peserta BPJS Kesehatan tidak dibedakan berdasarkan kelas-kelas tertentu.

    Berita itu lantas memunculkan narasi miring soal besaran iuran BPJS Kesehatan. Salah satunya akun Threads “ithoe.ithoe.96” (arsip), yang menyebarkan klaim bahwa ada kenaikan harga iuran, dari sebelumnya Rp104 ribu per bulan menjadi Rp400 ribu.

    Akun itu turut membubuhkan foto bukti pembayaran menggunakan virtual account. Dalam foto terlihat jumlah asuransi anggota keluarga yang dibayarkan yakni dua orang, akan tetapi keterangan periode pembayaran berapa bulan tidak terlalu jelas.

    “Astaga naga perbulannya bayar BPJS Rp 104.000 tp sekarang bayar 400rb.... Mampussssssss tinggal dikonoha,” tulis akun pengunggah, Sabtu (10/8/2024).

    Sampai Jumat (16/8/2024), unggahan ini sudah dibagikan sebanyak tiga kali dan meraup 21 tanda suka serta 105 komentar.

    Sebagian besar warganet di kolom komentar menampik informasi itu dan ada pula yang berasumsi bahwa pengunggah tersebut menunggak pembayaran iuran. Ada juga pengguna Threads lain yang mengingatkan untuk tidak menyebarkan berita bohong dan meresahkan masyarakat.

    Lantas, bagaimana faktanya? Apakah ada kenaikan iuran BPJS Kesehatan pada Agustus 2024?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mencoba melakukan penelusuran Google dan tak menemukan adanya informasi dari sumber resmi pemerintah maupun media kredibel yang mengonfirmasi klaim yang beredar.

    Sebelumnya, seperti dilaporkan Tirto, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, telah menyatakan pemerintah belum berencana mengubah iuran BPJS tahun 2024.

    "Sampai 2024 kita tidak ada rencana untuk mengubah iuran premi BPJS. Jadi, bayar BPJS kita tidak ada rencana ubah tahun 2024," kata Budi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/5/2024).

    Sistem kelas BPJS menjadi KRIS sendiri akan berlaku pada Juni 2025. Budi mengungkap, KRIS bertujuan meningkatkan standar minimum layanan rumah sakit di seluruh Indonesia.

    "Contoh satu kamar ada yang isinya enam, delapan, sekarang diwajibkan satu kamar isinya maksimal empat," ujar Budi.

    Meski begitu, pada 2025 mendatang, seiring dengan pemberlakukan KRIS, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, mengungkap adanya peluang kenaikan iuran BPJS Kesehatan.

    Mengutip CNN Indonesia, Ghufron menyebut iuran yang bakal naik adalah untuk peserta kelas II dan I. Sementara, besaran iuran peserta kelas III yang umumnya merupakan Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), tidak akan berubah.

    "Bisa, (iuran) bisa naik. Dan saat ini sudah waktunya juga (iuran) naik," katanya di Krakatau Grand Ballroom TMII, Jakarta Timur, Kamis (8/8/2024).

    Ghufron belum bisa mengatakan secara rinci kapan besaran iuran kelas II dan I bakal naik. Menurutnya, hal itu kelak bakal diatur dalam Perpres. Mengenai kapan kenaikan itu berlaku, Ghufron menyebut hal itu tergantung pada persetujuan para pemangku kepentingan.

    Saat ini, besaran iuran BPJS Kesehatan masih merujuk pada Perpres 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018.

    Untuk peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri kelas I iuran masih sebesar Rp150 ribu dan kelas II sebesar Rp100 ribu. Sementara besaran iuran untuk kelas III yakni Rp42 ribu per orang per bulan, dengan subsidi pemerintah sebesar Rp7 ribu per orang per bulan, sehingga yang dibayarkan peserta kelas III sebanyak Rp35 ribu.

    Sistem KRIS ditargetkan akan diselenggarakan di seluruh rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS paling lambat 30 Juni 2025. Sedangkan penetapan iuran, manfaat dan tarif akan diputuskan paling lambat 1 Juli tahun depan.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan tidak adaya sumber resmi atau pemberitaan dari media kredibel yang mengofirmasi klaim adanya kenaikan iuran BPJS Kesehatan pada Agustus 2024.

    Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, telah menyatakan pemerintah belum berencana mengubah nominal iuran BPJS tahun 2024.

    Saat ini, besaran iuran BPJS Kesehatan masih merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018.

    Jadi bisa disimpulkan kalau narasi yang beredar di media sosial soal kenaikan iuran BPJS Kesehatan selama 2024 bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Rujukan

  • (GFD-2024-21907) Foto Lawas Tsunami Jepang Diklaim Gempa Agustus 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/08/2024

    Berita

    tirto.id - Pada Kamis (8/8/2024) lalu, gempa bumi bermagnitudo 7,1 melanda lepas pantai Prefektur Miyazaki, Jepang. Gempa bumi yang terjadi pada sore hari itu diketahui berasal dari Laut Hyuganada dengan kedalaman 30 km.

    Setelah kejadian, peningkatan gelombang laut hingga tsunami kecil dilaporkan terjadi di beberapa daerah. Pada pukul 17.14 waktu setempat, tsunami setinggi 50 cm tercatat di Pelabuhan Miyazaki, lalu pada pukul 17.23 gelombang setinggi 40 cm mencapai Pelabuhan Aburatsu di pantai Nichinan, Miyazaki.

    Menyusul kabar tersebut, beredar gambar di jagat maya yang diberi keterangan seolah menggambarkan peristiwa gempa Jepang 8 Agustus 2024. Akun bernama “James Jimson Magbojos” misalnya, membagikan kolase foto gelombang tsunami menghantam sejumlah rumah dan mobil.

    “Berdoa untuk Jepang! Gempa bumi berkekuatan 7,1 melanda Jepang selatan, memicu tsunami yang mencapai prefektur Miyazaki bagian barat. Gempa tersebut, yang berpusat di pantai timur Kyushu pada kedalaman 30 km, memicu peringatan tsunami,” tulis akun tersebut dalam sebuah unggahan berbahasa Inggris.

    Dalam foto yang disertakan juga terdapat teks dengan keterangan yang sama, yakni “7.1 MAGNITUDE EARTHQUAKE, IN JAPAN TODAY” atau “gempa bumi bermagnitudo 7,1 di Jepang hari ini”.

    Sejak diunggah pada Senin (12/8/2024) sampai Jumat (16/8/2024), unggahan ini sudah memperoleh kurang lebih 25 reaksi emoji dan 8 komentar.

    Foto dengan narasi serupa turut dibagikan beberapa akun Facebook lain, seperti ini dan ini.

    Namun, benarkah gambar tersebut merupakan dokumentasi gempa Jepang pada Agustus 2024?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Riset Tirto mencoba memanfaatkan Google Image untuk mengecek dua gambar yang dicantumkan dalam unggahan yang beredar. Hasilnya, kedua foto itu merupakan dokumentasi lawas dan tidak berkaitan dengan gempa Jepang pada Agustus baru-baru ini.

    Foto tersebut memang diambil di Jepang, tapi, foto yang diklaim terjadi pada Agustus 2024 sebenarnya menggambarkan bencana tsunami di Jepang pada 2011 silam.

    Foto pertama yang menunjukkan gelombang tsunami menerjang rumah berasal dari artikel lama National Geographic berjudul “The Calm Before the Wave”. Menurut situs daring National Geographic, artikel itu pertama kali tayang di majalah tersebut pada edisi Februari 2012.

    "Tsunami Jepang: Lebih dari 1.500 orang tewas pada bulan Maret lalu di Rikuzentakata, salah satu dari beberapa kota yang terhempas oleh tsunami," begitu bunyi potongan keterangan fotonya.

    Arsip koleksi majalah National Geographic tahun 2012 di situs Wayback Machine menunjukkan gambar itu dijepret oleh fotografer Tamon Suzuki.

    Sementara foto kedua yang menampilkan gelombang air menyapu mobil dipublikasikan oleh kantor berita Reuters pada 11 Maret 2014.

    Gambar itu merupakan bagian dari sederet dokumentasi yang merekam momen tsunami di Jepang pada tahun 2011 dan dikreditkan ke surat kabar Jepang Mainichi Shimbun.

    Foto tersebut diberi keterangan “Gelombang mendekati Kota Miyako dari muara Heigawa di Prefektur Iwate setelah gempa berkekuatan 8,9 skala richter melanda wilayah tersebut, 11 Maret 2011."

    Teranyar, seperti dilaporkan BBC, Kamis (17/8/2024), Jepang telah mencabut peringatannya mengenai potensi “gempa besar” satu minggu setelah peringatan tersebut dikeluarkan.

    Peringatan tersebut memberitahukan masyarakat untuk waspada namun tidak mengungsi, dan menyatakan bahwa kemungkinan terjadinya gempa bumi besar lebih tinggi dari biasanya. Namun, hal tersebut dikatakan tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

    Pemerintah Jepang mengatakan pihaknya tidak lagi meminta masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan khusus dan mereka bebas untuk “kembali ke gaya hidup normal”.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, gambar yang beredar di jagat maya dengan klaim gempa bumi di Jepang pada Agustus 2024 bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Kedua foto itu merupakan dokumentasi lawas dan tidak berkaitan dengan gempa Jepang pada Agustus baru-baru ini. Meski memang diambil di Jepang, kolase foto tersebut menggambarkan bencana tsunami di Jepang pada 2011 silam.

    Foto pertama yang menunjukkan gelombang tsunami menerjang rumah berasal dari artikel lama National Geographic berjudul “The Calm Before the Wave”. Sementara foto kedua yang menampilkan gelombang air menyapu mobil dipublikasikan oleh kantor berita Reuters pada 11 Maret 2014.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21906) Disinformasi! Mobil dinas Gubernur Sumatera Barat alami kecelakaan

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/08/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah pesan berantai menarasikan mobil dinas Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengalami kecelakaan. Pesan berantai tersebut juga menampilkan video dua mobil bertabrakan dan satu mobil terjungkir dengan salah satu mobil berpelat merah.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Innalillahi... Mobil dinas Gubernur Sumbar kecelakaan tunggal di km 85 Bungo - Sei Dareh. Kejadian berlangsung sekitar jam 17.30 sore ini, senin 5 agustus 2024. Semua penumpang bersama sopir mengalami luka parah dan tidak sadarkan diri. Dilarikan ke RSUD H. Hanafie mr bungo. Saat ini Mahyeldi Gubernur Sumbar dalam keadaan koma dan menjalani penanganan di IGD rumah sakit. Menurut keterangan dari anggota Patwal kejadian disebabkan oleh mobil dalam keadaan tidak seimbang setelah ban mobil memasuki lubang dipinggir jalan, mobil sedang dalam kecepatan tinggi dan cuaca sedang hujan.”

    Namun, benarkah mobil dinas Gubernur Sumatera Barat alami kecelakaan?

    Hasil Cek Fakta

    Humas Provinsi Sumatera Barat mengklarifikasi pernyataan tersebut merupakan disinformasi dan hoaks tersebut telah beredar dari 2018.

    "Benar, kita mendapatkan informasi soal tersebarnya kabar hoaks mobil Bapak Gubernur mengalami kecelakaan. Itu jelas tidak benar. Saat ini, Bapak Gubernur sedang berada di Jakarta untuk menjalani sejumlah agenda kedinasan. Sementara itu mobnas BA 1 tengah berada di garasi Istana Gubernur Sumbar," ujar Kepala Biro Adpim Setdaprov Sumbar, Mursalim, dilansir dari Instagram resmi Humas Sumbar.

    Mursalim menyebutkan, kabar bohong tersebut menyebar dalam bentuk pesan singkat dan tangkapan layar di sejumlah grup WA. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tidak meneruskan pesan tersebut ke orang lain atau grup lain, karena jelas akan menimbulkan keresahan.

    "Tentu saja hoaks ini sangat mengganggu kenyamanan masyarakat Sumbar. Sangat disayangkan ada pihak-pihak yang tidak berpikir sebelum berbuat, dengan menyebar informasi yang sangat meresahkan ini. Sudah jelas-jelas, foto yang dipakai untuk menyebar berita bohon itu adalah foto kecelakaan yang pernah dialami Bupati Bungo pada tahun 2018 lalu," ujar Mursalim.

    Klaim: Mobil dinas Gubernur Sumatera Barat alami kecelakaan

    Rating: Disinformasi

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-21905) [HOAKS] Foto Penemuan UFO di Mesir

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar kolase gambar yang diklaim memperlihatkan penemuan piring terbang atau unidentified flying object (UFO) di Mesir.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi pada gambar itu tidak benar atau hoaks.

    Gambar dengan narasi soal penemuan UFO di Mesir disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa (13/8/2024):

    Incredible Discovery Unearthed in the Remote Desert of Egypt (Penemuan Luar Biasa yang terungkap di Gurun Terpencil Mesir).

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek keaslian ketiga gambar itu dengan Hive Moderation untuk mengidentifikasi penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

    Hasil identifikasi menunjukkan, gambar pertama memiliki probabilitas 63,2 persen dibuat dengan AI.

    Kemudian, probabilitas pada gambar kedua mencapai 99,4 persen dan gambar ketiga 99,9 persen.

    Sejauh ini, tidak ditemukan laporan atau berita kredibel mengenai penemuan UFO di Mesir.

    Kesimpulan

    Foto penemuan UFO di Mesir merupakan konten manipulatif berbasis AI. Hive Moderation mengidentifikasi ketiga gambar dibuat dengan kecerdasan buatan.

    Rujukan