• (GFD-2024-21898) [HOAKS] Video Perlihatkan Dampak Serangan Iran ke Israel

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com- Sebuah video yang menampilkan gedung bertingkat dilalap api diklaim sebagai serangan Iran ke Israel.

    Namun, setelah ditelusuri video tersebut dibagikan dengan konteks keliru. Informasi dalam video itu keliru atau hoaks.

    Dikutip dari Kompas.id, pada 14 April 2024 Iran sempat melancarkan serangan ke Israel dengan meluncurkan pesawat nirawak.

    Serangan itu disebut sebagai pembalasan atas serangkaian kejahatan Israel, salah satunya yakni ketika Israel menyerang Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024.

    Video yang diklaim sebagai serangan Iran ke Israel muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Akun tersebut membagikan video yang menampilkan kobaran api di sebuah gedung. Video diberi keterangan:

    penampakan real serangan iran ke Israel tak henti-henti

    warga Israel menangis minta ampun dan minta semua dihentikan serangan iran ke Israel

     

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, video yang diklaim sebagai serangan Iran ke Israel

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan Google Lens untuk menelusuri video tersebut. Berdasarakan penelusuran, video mirip dengan unggahan di kanal YouTube ini dan ini. 

    Dalam keterangannya, perisitiwa itu adalah momen ketika dua apartemen di Kota Valencia, Spanyol terbakar pada Februari 2024.

    Awalnya dilaporkan bahwa empat orang meninggal dan 19 orang belum ditemukan. Namun, kemudian jumlah korban meninggal bertambah.

    Dilansir dari Euro News, peristiwa itu menyebabkan 10 orang meninggal dan 14 lainnya terluka.

    Empat orang yang meninggal adalah anggota keluarga yang sama, terdiri dari ibu, ayah, anak perempuan berusia tiga tahun, serta seorang bayi. Angin kencang dan atap bangunan yang runtuh dituding sebagai pemicul kebakaran.

    Kesimpulan

    Video yang diklaim sebagai serangan Iran ke Israel dibagikan dengan konteks keliru dan informasinya hoaks. Video aslinya adalah kebakaran yang terjadi di apartemen Kota Valencia, Spanyol pada Februari 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21897) Keliru, Presiden Joko Widodo Menjanjikan Uang Rp50 juta Bila Follow Akun Media Sosialnya

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/08/2024

    Berita



    Video berdurasi 20 detik yang memperlihatkan Presiden Joko Widodo yang berbicara akan memberikan uang Rp50 juta bila mengikuti akun sosial media miliknya beredar di Facebook. Dalam video, Presiden Jokowi berbicara dirinya akan membuktikan mentransfer Rp50 juta pada setiap orang yang follow dan menekan tanda love, panah pada akun miliknya.



    Hingga artikel ini ditulis, video itu sudah 2,2 ribu kali dibagikan dan mendapatkan respon 17 ribu kali suka. Lantas, benarkah Presiden Joko Widodo akan memberikan Rp50 juta kepada setiap orang yang mengikuti akun media sosial miliknya?

    Hasil Cek Fakta



    Tempo menelusuri sumber video yang dibagikan diatas dengan terlebih dahulu memfragmentasi menjadi gambar dengan menggunakan tools InVID, lalu gambar hasil fragmentasi ditelusuri dengan menggunakan tools Google Image dan Yandex Image. 

    Hasilnya video yang dibagikan tersebut identik dengan video kunjungan kerja presiden Joko Widodo ke ke Pasar Beringin Buntok, Barito Selatan, Kalimantan Tengah pada yang diunggah di akun Instagram resmi Presiden Jokowi pada 27 Juni 2024. 



    Pada video di akun Instagram, Presiden Joko Widodo tidak mengatakan akan memberikan uang Rp50 juta pada setiap orang bila mengikuti akun media sosial miliknya. 

    Faktanya, Presiden Joko Widodo mengatakan bila dirinya sedang berada di pasar, Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah untuk mengecek harga bahan pokok. Kunjungan kerja yang dilakukannya dalam rangka memastikan stabilitas harga bahan pokok dan berdialog langsung dengan para pedagang.

    Dikutip dari kantor berita Antara, video blogging atau vlog percakapan presiden Joko Widodo dengan pedagang di Pasar Beringin Buntok, Barito Selatan, Kalimantan Tengah seputar harga pokok. Presiden bertanya pada seorang pedagang tentang harga bawang merah dan bawang putih yang kemudian dijawab bila harga bawang merah Rp45 ribu per kilogram, sedangkan bawang putih Rp40 ribu per kilogram.

    Kesimpulan



    Berdasarkan hasil pemeriksaan Tempo, video berdurasi 20 detik yang memperlihatkan Presiden RI, Joko Widodo, akan memberikan uang Rp50 juta bila mengikuti akun sosial media miliknya adalah keliru. Tidak ada pernyataan resmi dari otoritas kepresidenan yang menyatakan Presiden Joko Widodo akan memberikan uang Rp50 juta bila mengikuti akun media sosial miliknya.

    Video yang dibagikan bahkan identik dengan video kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke ke Pasar Beringin Buntok, Barito Selatan, Kalimantan Tengah yang juga diunggah di akun Instagram resmi Presiden Jokowi pada 27 Juni 2024. Di akun Instagram, ia tidak mengatakan akan memberikan uang Rp50 juta pada setiap orang bila mengikuti akun media sosial miliknya.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21896) Keliru, Bank Indonesia Terbitkan Kebijakan Uang Rupiah Hasil Redenominasi

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/08/2024

    Berita



    Video dengan durasi 29 detik memperlihatkan foto uang rupiah diklaim merupakan hasil kebijakan Bank Indonesia mengenai redenominasi rupiah, beredar di sosial media Facebook [ arsip ]. Dalam video yang diunggah pada 10 Agustus itu terlihat ada tiga contoh jenis uang rupiah pecahan 1, 2, dan 5. 



    Hingga artikel ini ditulis, video tersebut sudah ditonton 1,9 juta kali dan direspon 2,9 ribu komentar. Lantas, benarkah Bank Indonesia telah melaksanakan kebijakan redenominasi uang rupiah?

    Hasil Cek Fakta



    Dikutip dari laman resmi Bank Indonesia, informasi terkait jenis uang rupiah yang merupakan hasil redenominasi merupakan informasi hoax yang mengatasnamakan Bank Indonesia. Hingga saat ini, Bank Indonesia tidak melakukan pencetakan uang rupiah nominal Rp1, Rp2, dan Rp5 untuk redenominasi. 

    Karena itu masyarakat diminta memastikan informasi yang diperoleh melalui sumber yang resmi dan dapat menanyakan langsung pada Bank Indonesia dengan menghubungi BICARA 131. 

    Sebelumnya Bank Indonesia melalui akun resminya di Instagram juga pernah menyampaikan pernyataan bila Isu terkait rencana redenominasi uang Rupiah adalah tidak benar. Hingga saat ini Kebijakan redenominasi uang Rupiah belum dilakukan dengan pertimbangan kondisi ekonomi dan moneter. 

    Redenominasi uang Rupiah masih perlu menunggu momentum yang tepat dan belum bisa dilakukan dalam waktu dekat.

    Redenominasi sendiri didefinisikan sebagai penyederhanaan nilai mata uang rupiah tanpa mengubah nilai tukarnya. Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.

    Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono menegaskan informasi yang beredar tersebut tidaklah benar. Hingga saat ini Bank Indonesia belum menerapkan kebijakan redenominasi rupiah karena perlu mempertimbangka tiga aspek yaitu ekonomi, sosial, dan Politik.

    Selain itu, redenominasi rupiah adalah merupakan kebijakan skala nasional sehingga Bank indonesia perlu bersinergi bersama dengan pemerintah dalam menetapkan momentum penerapannya secara cermat. “Informasi itu saya pastikan tidak benar,”kata Erwin kepada Tempo, Rabu, 14 Agustus 2024.

    Kesimpulan



    Hasil pemeriksaan fakta Tempo, video dengan durasi 29 detik yang memperlihatkan foto uang rupiah diklaim merupakan hasil kebijakan redenominasi yang dilakukan Bank Indonesia adalah keliru. 

    Hingga saat ini Bank Indonesia tidak melakukan pencetakan Uang Rupiah Redenominasi.

    Erwin Haryono, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, menegaskan kebijakan redenominasi rupiah belum dilakukan karena perlu mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial dan politik serta menunggu momentum penerapannya secara cermat.

    TIM CEK FAKTA TEMPO

    ** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan

  • (GFD-2024-21895) Keliru, Nomor WhatsApp Pendaftaran Bantuan Dana Rp150 Juta untuk Pekerja Migran

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/08/2024

    Berita



    Sebuah narasi beredar di WhatsApp dan akun Facebook ini, ini, ini, dan ini, yang mengatakan pemerintah sedang melaksanakan program bantuan dana melalui nomor WhatsApp untuk pekerja migran sebesar Rp150 juta per orang.

    Gambar yang disertakan memperlihatkan konten iklan yang berisi pengumuman, yang dikatakan dari pemerintah. Pengumuman itu terkait adanya program bantuan dana sebesar Rp150 juta untuk masing pekerja migran atau TKI yang disebut bersumber dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

    Unggahan lainnya mengatakan bahwa bantuan itu berasal dari Kementerian Kesehatan (kemenkes) RI. Pekerja migran yang belum menerima bantuan tersebut, diminta menghubungi seseorang bernama Yoga Pratama melalui WhatsApp.



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah pemerintah memberikan bantuan dana sebesar Rp150 juta untuk setiap pekerja migran?

    Hasil Cek Fakta



    Dilansir keterangan di website BP2MI, narasi yang mengatakan adanya bantuan untuk pekerja migran sebesar Rp150 juta per orang, dengan mencatut nama Yoga Pratama, adalah hoaks.

    Kepala Biro Hukum dan Humas BP2MI, Hadi Wahyuningrum, mengatakan akun yang digunakan untuk menyebarkan pengumuman palsu tersebut, juga bukan akun asli dari BP2MI.

    "Jika para Pekerja Migran Indonesia membutuhkan informasi yang akurat kita mempunyai media sosial resmi dan call center atau bisa juga langsung mendatangi kantor BP2MI baik di pusat maupun BP3MI yang ada di daerah," kata Hadi.

    Berdasarkan keterangan di website tersebut, berikut tautan media sosial BP2MI, Instagram, Facebook, Twitter, YouTube dan TikTok. Sementara pusat panggilan resminya adalah 08001000 dan 622129244800.

    Dilansir Tempo, narasi serupa pernah beredar pada tahun 2022 ketika pandemi Covid-19 masih melanda. Saat itu dikatakan bahwa Kemenkes memberikan bantuan kesehatan untuk pekerja migran sebesar Rp150 juta per orang.

    Namun, sesungguhnya narasi tersebut juga hoaks. Bantuan seperti itu tidak tercantum dalam dokumen Laporan Kinerja BP2MI 2021-2022, maupun pernyataan resmi BP2MI, di website maupun akun Instagram mereka.

    Di masa pandemi Covid-19, tepatnya tahun 2020, memang Kemenkes mengadakan pembagian bantuan terhadap calon pekerja migran sebagai modal usaha, sebesar Rp2,4 juta, bukan Rp150 juta.

    BP2MI juga mengimbau agar masyarakat ataupun pekerja migran berhati-hati terhadap praktik penipuan yang merugikan dan mengatasnamakan BP2M.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan BP2MI membagikan bantuan untuk pekerja migran sebesar Rp150 juta per orang sebagai penghargaan atas peran mereka sebagai pahlawan devisa, adalah klaim keliru.

    Narasi seperti itu pernah muncul di masa pandemi Covid-19, yakni tahun 2020. Namun, sesungguhnya BP2MI telah membantahnya.

    Rujukan