Beredar sebuah pesan berantai Whatsaap yang menyebutkan adanya peredaran beras limbah yang dicampur dengan bahan kimia produksi UD Widodo. Dalam pesan tersebut menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mengkonsumsi beras tersebut, dengan narasi sebagai berikut:
NARASI:
Ijin menginformasikan kpd masyarakat bila menemui merek beras di bawah ini tolong diinformasikan ke satgas pangan setempat.
Produsen Beras UD Widodo yg beralamat di Jln. Sultan Agung Ds Pringu Kec. Bululawang digrebek Tim Satgas Pangan Polres Malang.
Dalam pengerebekan Tim Satgas menemukan sejumlah jerigen berisi bahan kimia didalam gudang produksi seluas 70 meter x 30 meter. Jerigen2 tersebut berisi Pestisida, Tawas dan Insektisida. Bahan kimia tsbt dicurigai untuk pemutih beras limbah yg tak layak di Konsumsi.
Dalam pengerebekan proses pengolahan beras limbah yg dicampur bahan kimia sedang berlangsung.
Dalam hal ini pemilik Beras UD Widodo diamankan dan dijerat UU Pangan Nmr 18 Tahun 2012 Pasal 133 hingga Pasal 139 dengan Hukuman penjara 7 tahun hingga denda Rp 100 miliar.
Tim Satgas Pangan akhirnya Menyegel 140 Ton Beras Siap Edar milik UD Widodo
Menurut Keterangan Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung yg memimpin Tim Satgas Pangan dari keterangan Winarso pemilik pabrik, beras limbah berasal dari jombang kemudian diproses secara Kimia serta dikemas menjadi beberapa merk antara lain merk Jagung Emas dan Tomat, ” ujar Kapolres.
Dalam sehari UD widodo bisa memproduksi beras Kimia sebanyak 28 sampai 30 Ton , dan dipasarkan daerah Malang Raya , Surabaya , Pangkalan Bun Kalteng dan Banjarmasin Kalimatan Selatan.
Dalam hal ini Tim Satgas membawa sempel baik beras yg uda jadi dan Bahan Kimia untuk diuji dilabfor. ( Adt).
“MOHON PERHATIAN “
Jangan beli beras merk ini,
beras rusak yg dicuci dgn bhn kimia sebabkan kanker,
sudah digerebek di Malang tapi beras sdh beredar diseluruh Jawa Timur.
Beras berbahan kimia beredar di Malang Raya ,sulawesi utara, sulawesi selatan, Kediri, Surabaya,jakarta, batam palembang, lampung, sumatra, Pangkalan Bun, maluku, papua dsb.
Daftar kemasan beras berbahan kimia sbb :
1. Jagung Mas
2. Beras Maju
3. Dewi Kunti
4. Empat Mata Merah
5. Empat Mata Biru
6. Empat Mata Hijau
7. Lele
8. Cendrawasih
9. Tomat
10. Dua Jago
Mohon dibantu share ke rekan2 keluarga kita, supaya tdk mengkonsumsi beras berbahan kimia tsb terimakasih.
Ud widodo produsen beras digrebeg
Beras mengandung kimia
UD widodo
1. Prudusen beras UD. Widodo
Prudusen beras UD. Widodo
(GFD-2022-9607) [SALAH] Beras Produksi UD Widodo Mengandung Bahan Kimia
Sumber: Whatsapp.comTanggal publish: 13/04/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim mengenai beras produksi UD Widodo yang mengandung bahan kimia adalah tidak benar. Pada tahun 2017 berita mengenai penggrebekan yang terjadi di UD Widodo memang benar adanya dengan dugaan melakukan praktik pengoplosan beras.
Dilansir dari detik.com pada 6 Juni 2017, dugaan tersebut diyakini dengan keberadaan tiga unit mesin pengolahan, yang mana beras dengan kondisi buruk (kecoklatan) akan berubah menjadi putih dengan menggunakan bahan-bahan kimia.
Namun pada 30 Juli 2017 dari uji laboratorium, tidak ditemukan bahan kimia berbahaya dalam kandungan beras.
Dilansir dari tempo.co, hasil uji Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur atas sampel beras dengan merek dagang UD Widodo menyatakan negatif. Artinya, dugaan awal polisi bahwa terdapat campuran bahan kimia dalam beras tersebut tidak terbukti.
Sebelumnya informasi tersebut telah beredar berulang kali di media sosial pada 2017 setelah kasus penggrebekan UD Widodo ini dilakukan dan diangkat beritanya di media. Isi pesan tersebut telah dimodifikasi dan tidak mencantumkan tanggal kejadian penggerebekan. Sehingga pesan hoax terus menyebar hingga saat ini.
Dengan demikian, klaim mengenai UD Widodo memproduksi beras yang mengandung bahan kimia adalah informasi yang salah dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.
Dilansir dari detik.com pada 6 Juni 2017, dugaan tersebut diyakini dengan keberadaan tiga unit mesin pengolahan, yang mana beras dengan kondisi buruk (kecoklatan) akan berubah menjadi putih dengan menggunakan bahan-bahan kimia.
Namun pada 30 Juli 2017 dari uji laboratorium, tidak ditemukan bahan kimia berbahaya dalam kandungan beras.
Dilansir dari tempo.co, hasil uji Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur atas sampel beras dengan merek dagang UD Widodo menyatakan negatif. Artinya, dugaan awal polisi bahwa terdapat campuran bahan kimia dalam beras tersebut tidak terbukti.
Sebelumnya informasi tersebut telah beredar berulang kali di media sosial pada 2017 setelah kasus penggrebekan UD Widodo ini dilakukan dan diangkat beritanya di media. Isi pesan tersebut telah dimodifikasi dan tidak mencantumkan tanggal kejadian penggerebekan. Sehingga pesan hoax terus menyebar hingga saat ini.
Dengan demikian, klaim mengenai UD Widodo memproduksi beras yang mengandung bahan kimia adalah informasi yang salah dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan.
Klaim beras UD Widodo mengandung bahan kimia adalah salah. Hasil uji Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur atas sampel beras dengan merek dagang UD Widodo menyatakan negatif. Artinya, dugaan awal polisi bahwa terdapat campuran bahan kimia dalam beras tersebut tidak terbukti.
Klaim beras UD Widodo mengandung bahan kimia adalah salah. Hasil uji Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur atas sampel beras dengan merek dagang UD Widodo menyatakan negatif. Artinya, dugaan awal polisi bahwa terdapat campuran bahan kimia dalam beras tersebut tidak terbukti.
Rujukan
(GFD-2022-9606) [SALAH] Akun Telegram Bibit.id
Sumber: Telegram.comTanggal publish: 13/04/2022
Berita
Beredar kembali sebuah akun Telegram yang mengatasnamakan Bibit Investasi Reksa Dana dengan nama Bibit id. Pada akun tersebut memilliki sebanyak 1143 anggota yang tergabung.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, akun Telegram yang mengatasnamakan Bibit adalah tiruan. Melalui Instagram resminya (bibit.id) bahwa akun Telegram resmi milik Bibit hanya bisa bergabung melalui aplikasi Bibit, bukan digabungkan secara tiba-tiba atau otomatis masuk tanpa sepengetahuan seperti yang dilakukan pada akun palsu tersebut.
Untuk mengatisipasi hal tersebut, pada laman blog resmi milik Bibit juga memberikan cara mengamankan data pribadi agar tidak terjadi penyalahgunaan data. Pihak Bibit menjelaskan penawaran reksadana hanya melalui aplikasi resmi Bibit dan tidak pernah menawarkan melalui grup media sosial atau personal chat.
Konten serupa sudah pernah beredar sebelumnya dan diverifikasi di laman turnbackhoax.id pada 24 Februari 2022 berjudul “[SALAH] Akun Telegram Bibit Investasi Reksadana”. Dengan demikian akun Telegram Bibit Investasi Reksa Dana bernama bibit id bukanlah aku asli melainkan tiruan.
Untuk mengatisipasi hal tersebut, pada laman blog resmi milik Bibit juga memberikan cara mengamankan data pribadi agar tidak terjadi penyalahgunaan data. Pihak Bibit menjelaskan penawaran reksadana hanya melalui aplikasi resmi Bibit dan tidak pernah menawarkan melalui grup media sosial atau personal chat.
Konten serupa sudah pernah beredar sebelumnya dan diverifikasi di laman turnbackhoax.id pada 24 Februari 2022 berjudul “[SALAH] Akun Telegram Bibit Investasi Reksadana”. Dengan demikian akun Telegram Bibit Investasi Reksa Dana bernama bibit id bukanlah aku asli melainkan tiruan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Arief Putra Ramadhan.
Akun Telegram yang mengatasnamakan Bibit Investasi Reksa Dana bernama bibit id adalah tiruan. Melalui Instagram resminya (bibit.id) bahwa akun Telegram resmi milik Bibit hanya bisa bergabung melalui aplikasi Bibit.
Akun Telegram yang mengatasnamakan Bibit Investasi Reksa Dana bernama bibit id adalah tiruan. Melalui Instagram resminya (bibit.id) bahwa akun Telegram resmi milik Bibit hanya bisa bergabung melalui aplikasi Bibit.
Rujukan
(GFD-2022-9605) [SALAH] Akun Telegram PT Monex Investindo Futures
Sumber: Telegram.comTanggal publish: 13/04/2022
Berita
Beredar sebuah akun Telegram yang mengatasnamakan PT Monex Investindo Futures. Pada akun tersebut memiliki sebanyak 501 anggota yang tergabung. Dalam kolom deskripsi akun tersebut menawarkan investasi dengan penghasilan puluhan juta.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, akun Telegram yang mengatasnamakan PT Monex Investindo Futures (MIFX) adalah tiruan. Tindakan penipuan tersebut banyak dilakukan secara online melalui berbagai media sosial salah satunya adalah Telegram.
Head of Public Relations & Corporate Communications Monex Omegawati mengatakan perusahaan telah melaporkan kepada Bappebti dan Kepolisian RI tentang adanya pihak-pihak lain yang diduga melakukan tindakan penipuan menggunakan nama MIFX.
Dilansir dari medcom.id, adapun untuk bertransaksi di MIFX, calon nasabah akan menyetorkan dana berupa margin awal yang ditujukan ke Rekening Terpisah/Segregated Account yang telah disetujui Bappebti di bagian ini ada hyperlink Segregated Account Monex, rekening tersebut atas nama perusahaan bukan atas nama pribadi/perorangan serta rekening tersebut terpisah dari rekening operasional perusahaan.
Pihak MIFX menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam upaya penipuan yang mengatasnamakan PT Monex Investindo Futures. Seluruh kegiatan atau promosi hanya dilakukan melalui website, mobile app, email, serta akun media sosial resmi milik MIFX.
Dengan demikian, akun Telegram yang mengatasnamakan PT Monex Investindo Futures (MIFX) adalah salah dan masuk ke dalam kategori konten tiruan.
Head of Public Relations & Corporate Communications Monex Omegawati mengatakan perusahaan telah melaporkan kepada Bappebti dan Kepolisian RI tentang adanya pihak-pihak lain yang diduga melakukan tindakan penipuan menggunakan nama MIFX.
Dilansir dari medcom.id, adapun untuk bertransaksi di MIFX, calon nasabah akan menyetorkan dana berupa margin awal yang ditujukan ke Rekening Terpisah/Segregated Account yang telah disetujui Bappebti di bagian ini ada hyperlink Segregated Account Monex, rekening tersebut atas nama perusahaan bukan atas nama pribadi/perorangan serta rekening tersebut terpisah dari rekening operasional perusahaan.
Pihak MIFX menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam upaya penipuan yang mengatasnamakan PT Monex Investindo Futures. Seluruh kegiatan atau promosi hanya dilakukan melalui website, mobile app, email, serta akun media sosial resmi milik MIFX.
Dengan demikian, akun Telegram yang mengatasnamakan PT Monex Investindo Futures (MIFX) adalah salah dan masuk ke dalam kategori konten tiruan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan.
Akun Telegram yang mengatasnamakan PT Monex Investindo Futures adalah palsu. Seluruh kegiatan atau promosi hanya dilakukan melalui website, mobile app, email, serta akun media sosial resmi milik MIFX.
Akun Telegram yang mengatasnamakan PT Monex Investindo Futures adalah palsu. Seluruh kegiatan atau promosi hanya dilakukan melalui website, mobile app, email, serta akun media sosial resmi milik MIFX.
Rujukan
(GFD-2022-9604) Keliru, Foto Mahasiswa Buka Puasa Bersama Usai Azan Dzuhur Saat Demo 11 April 2022
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 13/04/2022
Berita
Sebuah foto yang memperlihatkan sejumlah mahasiswa yang mengenakan jas almamater biru tengah makan bersama beredar di media sosial. Foto tersebut dibagikan dengan narasi gara-gara ikut demo mahasiswa ngaku khilaf dan buka puasa usai adzan zuhur.
Di Instagram, foto tersebut dibagikan akun ini pada 11 April 2022. Akun inipun menuliskan narasi, “Bisaaaa aja dapet alesan mokel, jepretan karet kolor.”
Foto ini beredar saat demonstrasi mahasiswa tengah berlangsung pada 11 April 2022. Diketahui, saat ini tengah berlangsung bulan ramadan.
Hingga artikel ini dimuat, foto tersebut telah mendapat lebih dari 6.850 komentar dan disukai lebih 27.400 akun lainnya.
Apa benar ini foto mahasiswa buka puasa bersama usai azan Dzuhur saat demo 11 April 2022?
Tangkapan layar unggahan foto dengan klaim Mahasiswa Buka Puasa Bersama Usai Azan Dzuhur Saat Unjuk Rasa 11 April 2022
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri jejak digital foto tersebut dengan menggunakan reverse image tools Google dan Yandex. Hasilnya, mahasiswa dalam foto tersebut merupakan peserta aksi unjukrasa di Langsa, Aceh, yang menolak Undang-Undang Cipta Kerja pada 8 Oktober 2020.
Foto yang identik pernah dimuat situs beritamerdeka.net pada 8 Oktober 2020 dengan judul, “ Mahasiswa Masih Bertahan di DPRK Langsa, Makan Nasi Bungkus Di Trotoar Jalan.”
[CEKFAKTA] Tangkapan layar foto dari beritamerdeka.net yang diterbitkan pada 8 Oktober 2020
Menurut situs tersebut, seribuan mahasiswa yang masih bertahan di halaman depan Kantor DPRK Langsa meneriakan Yel yel "DPR Goblok" dan "Hidup Mahasiswa" secara serentak di ucapkan oleh mahasiswa yang berdemo di depan Kantor DPRK Langsa, Kamis (8/10/2020).
Salah seorang dalam kerumunan massa dengan mengunakan microphone mengatakan, meminta DPRK Kota Langsa untuk menolak UU Cipta Kerja.
Dilansir dari tagar.id, dalam aksi itu, mereka menuntut DPRK setempat agar menolak tegas UU Cipta Kerja. Mahasiswa juga meminta DPRK Kota Langsa mengirim surat penolakan UU Cipta Kerja kepada presiden sebagai pertimbangan dan menerbitkan Perppu pencabutan UU Cipta Kerja.
Tak hanya itu, mereka juga meminta agar pimpinan DPRK Langsa untuk segera merespon tuntutan mereka dalam waktu 1x24 jam.
"Apabila DPRK Langsa tidak mengindahkan tuntutan kami, maka kami akan tetap di sini menunggu surat balasan dari DPR RI, dan jika juga tidak terindahkan, dipastikan kami akan bertambah dan berlipat ganda," sebut tuntutan mahasiswa dalam petisi itu.
Presiden Mahasiswa Universitas Samudera (Unsam) Fendi mengatakan, ditengah pandemi Covid 19, seharusnya pemerintah dan DPR lebih fokus untuk menangani penyebaran covid 19.
"Kenapa ditengah pandemi ini, Dewan lebih mementingkan mengesahkan RUU Cipta Kerja dari pada fokus memutus rantai Covid 19," ujar Fendi, dilansir dari acehbisnis.com.
Menurut Fendi, Undang - Undang Cipta Kerja ini tidak berpihak kepada masyarakat kecil, akan tetapi lebih menguntungkan para penguasa dan pengusaha.
"Kami hari ini menyayangkan sikap para anggota dewan, UU ini lebih mementingkan para penguasa dan pengusaha, sedangkan rakyat menjadi budak di negeri sendiri,"imbuh Fendi.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, foto dengan klaim mahasiswa buka puasa bersama usai azan dzuhur saat unjukrasa 11 April 2022,keliru. Mahasiswa dalam foto tersebut bukanlah peserta aksi unjukrasa pada 11 April 2022. Foto tersebut telah beredar di internet sejak Oktober 2020. Tepatnya, saat mahasiswa di Langsa menggelar aksi unjukrasa di kantor DPRK Aceh untuk menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja pada 8 Oktober 2020.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Rujukan
- https://www.instagram.com/p/CcM3gJyLHC9/
- https://www.tempo.co/tag/demo-11-april
- https://beritamerdeka.net/news/mahasiswa-masih-bertahan-di-dprk-langsa-makan-nasi-bungkus-di-trotoar-jalan/index.html
- https://www.tagar.id/demo-tolak-omnibus-law-di-langsa-pakai-yelyel-dpr-goblok
- https://www.acehbisnis.com/news/mahasiswa-unsam-geruduk-dprk-langsa-tolak-uu-cipta-kerja/index.html
Halaman: 4507/6324