(GFD-2021-8776) Keliru, Klaim Emoji Ukiran Wajah Manusia dari Batu Merupakan Gambar Berhala di Kota Mekkah
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 04/10/2021
Berita
Gambar tangkapan layar yang memuat hasil pencarian di mesin peramban Google dengan kata kunci “berhala terbesar di Mekkah” beredar di media sosial. Deretan patung batu yang ditampilkan dalam mesin pencari tersebut dibagikan dengan klaim bahwa emoji berupa ukiran wajah manusia dari batu merupakan gambar berhala di Kota Mekkah, Arab Saudi.
Di Facebook, gambar tangkapan layar tersebut dibagikan akun ini pada 2 Oktober 2021. Akun inipun menuliskan narasi, “Ingatt Yah Ukhty Akhy Ngga Boleh Make Emot Macam Niii.”
Hingga artikel ini dimuat, gambar tangkapan layar tersebut telah mendapat 52 komentar dan dibagikan lebih dari 1.300 kali.
Apa benar emoji berupa ukiran wajah manusia dari batu merupakan gambar berhala di Mekkah?
Tangkapan layar unggahan dengan klaim larangan menggunakan emoji ukiran wajah manusia dari batu karena merupakan gambar berhala di Kota Mekkah
Hasil Cek Fakta
Untuk memveriikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula menelusuri jejak digital gambar tersebut di mesin pencari Google dengan menggunakan tool reverse image. Hasilnya, gambar patung batu dalam tangkapan layar tersebut bukanlah berhala di Mekkah, melainkan patung batu Moai di Pulau Paskah, Republik Chili.
Patung-patung batu yang identik dengan gambar di atas pernah dimuat situs berita IDN Time s pada 23 Februari 2019 dengan judul, “10 Potret Rapa Nui, Pulau Indah dengan Patung Kuno Raksasa.”
Gambar yang identik juga pernah dimuat situs berita Detik.com pada 5 April 2021 dengan judul, “ Siapakah Penghuni Pulau Paskah yang Punya Banyak Patung Raksasa? ”
Pulau Paskah juga dikenal sebagai Easter Island atau dalam bahasa setempat disebut Rapa Nui. Pulau ini terkenal memiliki patung Moai (batu wajah) yang ikonik.
Pulau Paskah mulai dikenal di dunia, sejak pelaut Belanda Jacob Roggeveen mencapai Pulau ini pada 1722. Hingga saat ini para peneliti belum satu kata terkait asal-usul penduduk pertama Pulau Paskah.
Pulau Paskah adalah rumah bagi Moai (batu wajah) yang penuh teka-teki. Moai adalah batu monolit yang telah berdiri mengawasi lanskap pulau selama ratusan tahun.
Keberadaan mereka adalah bukti keajaiban kecerdasan umat manusia, namun maknanya masih menjadi misteri. Pulau Paskah sendiri terletak di Negara Chili, tepatnya di bagian Selatan Samudera Pasifik.
Patung-patung Moai menjadi ikon bagi pulau tersebut. Mengapa patung-patung itu berada di sana memang telah menjadi pertanyaan para peneliti sejak lama dan beberapa hasil penelitian sudah mengungkap jawabannya. Salah satunya, temuan yang dirilis oleh jurnal Plos One, di mana patung-patung batu itu rupanya didirikan di atas sumber daya alam terpenting manusia, yakni air tawar.
Dilansir dari Suara.com, para peneliti dari Universitas California, Los Angeles, Cotsen Institute of Archaeology, dan Easter Island Statue Project (EISP), membeberkan teori baru mengenai alasan mengapa patung Moai dibuat.
Penelitian baru menunjukkan patung-patung besar itu dibangun untuk mendorong tanah subur ketika terjadi kekeringan dan kondisi tanah yang buruk.
Ukiran rumit yang ditemukan di bagian belakang patung pun semakin memperkuat teori ini. Analisis kimia tanah menunjukkan adanya bukti sisa pisang, talas, dan ubi jalar. Hal itu membuat ilmuwan yakin bahwa lokasi itu merupakan area yang kaya akan tanah ideal untuk pertanian.
"Ketika kami mendapatkan hasil kimia. Ada sesuatu dengan kandungan yang sangat tinggi dan saya tidak pernah mengira akan ada disana, seperti kalsium dan fosfor. Keduanya merupakan kunci petumbuhan untuk tanaman," ucap Sarah Sherwood, ahli geoarkeologi dan tanah, seperti dikutip dari laman IFL Science.
Patung Moai sendiri terletak di Rapa Nui atau dikenal sebagai Pulau Paskah yang masih diselimuti misteri. Terletak di pantai lepas Chili, pulau tersebut memiliki 1.000 patung Moai yang berasal antara 1250 dan 1500 Masehi yang asal dan tujuan pembuatannya masih belum diketahui.
Penduduk aslinya adalah keturunan Polinesia, tetapi kemungkinan besar berbaur dengan warga Amerika Selatan. Para ilmuwan berspekulasi bahwa lokasi patung Moai membantu penduduk untuk mengidentifikasi sumber air tawar.
Emoji Moai
Dikutip dari kompas.com, emoticon pertamakali diperkanalkan seorang ilmuan komputer di Carnegie Mellon pada 19 September 1982. Ia memperkenalkan emoticon pertama berupa senyuman.
Dilansir dari Time, 19 September 2014, Fahlman memperhatikan percakapan melalui pesan elektronik yang digunakan oleh staf untuk berkomunikasi pada awal 1980-an. Dia menemukan ada suatu hal yang membuat percakapan itu berjalan kurang lancar, seperti lelucon yang hilang, maksud yang disalahartikan, dan omelan tak perlu yang mengaburkan diskusi.
Fahlman, yang saat itu berusia 30-an, membuat cara sederhana dan legendaris, yaitu: Jika menyatakan sesuatu yang lucu atau ironis, beri label komentar dengan wajah tersenyum yang terbuat dari titik dua, tanda kurang, dan tanda kurung.
Emoticon itu pun menyebar dengan cepat ke universitas lain, dan kemudian merambah ke e-mail dan hingga ke seluruh dunia. Temuan itu mengisi "lubang raksasa" yang ditinggalkan oleh semua isyarat visual yang hanya ada pada komunikasi tatap muka.
"Salah satu problem utama dalam komunikasi teks adalah cara komunikasi yang jauh berbeda daripada berbicara secara langsung dengan orang lain," kata Seorang ahli bahasa komputer Thler Schneobelen dalam tesisnya tentang emotikon di Stanford.
"Kata-kata itu datar dan tak bisa memberi isyarat untuk mengungkapkan apa yang kita maksud," lanjut dia. Kondisi itulah yang membuat kehadiran emoticon sangat berguna.
Dalam perjalanannya, emoticon kemudian berkembang menjadi gambar kecil penuh warna yang ditemukan oleh perencana telekomunikasi dari Jepang, Shigetaka Kurita pada 1990-an dengan nama emoji.
Dikutip dari emojigraph.org, emoji yang menampilkan ukiran wajah manusia dari batu dikenal sebagai Emoji Moai. Sering digunakan untuk mewakili mitos dan misteri. Emoji Moai trending di Twitter pada September 2021.
Meskipun memiliki pola yang sama, namun Emoji Moai tampil dalam bentuk yang berbeda pada setiap platorm medsos.
Emoji Moai dalam bentuk ukiran kepala manusia, dengan alis dan hidung yang menonjol, paling sering menghadap ke kiri. Emoji ini terkadang digunakan untuk berbagai makna unik, seperti menyampaikan ekspresi tabah, datar, atau konyol.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa emoji berupa ukiran wajah manusia dari batu merupakan gambar berhala di Mekkah, keliru. Emoji tersebut merujuk pada patung-patung batu Moai yang tersebar di Pulau Paskah atau Rapa Nui, Republik Chili. Emoji Moai kerap digunakan untuk berbagai makna unik, seperti menyampaikan ekspresi tabah, datar, atau konyol.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo.php?fbid=572453797278749&set=a.102929237564543&type=3
- https://www.idntimes.com/travel/destination/annisa-fadillah/10-potret-rapa-nui-pulau-indah-dengan-patung-kuno-raksasa-c1c2-1/5
- https://www.idntimes.com/travel/destination/annisa-fadillah/10-potret-rapa-nui-pulau-indah-dengan-patung-kuno-raksasa-c1c2-1/5
- https://travel.detik.com/international-destination/d-5520332/siapakah-penghuni-pulau-paskah-yang-punya-banyak-patung-raksasa.
- https://www.kompas.com/global/read/2020/11/26/203858070/kisah-misteri-mitos-pulau-paskah-dan-batu-wajah-moai?page=all
- https://www.suara.com/tekno/2019/12/22/115454/ilmuwan-ungkap-teori-baru-alasan-mengapa-patung-moai-dibuat
- https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/18/160500465/kisah-di-balik-terciptanya-emoticon--?page=all
- https://emojigraph.org/moai/
- https://emoticon.id/emoji/%F0%9F%97%BF-moai/
(GFD-2021-8775) Keliru, Klaim WWF Digunakan Sebagai Organisasi Untuk Tempat Pencucian Uang
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 04/10/2021
Berita
Unggahan yang mengklaim organisasi World Wide Fund for Nature (WWF) digunakan sebagai tempat pencucian uang dari hasil perdagangan anak dan politik lingkungan mafia beredar di facebook.
Unggahan ini pertama kali beredar pada 1 September 2021 dengan menambahkan narasi:
“WWF didirikan pada 11 September 1961 Julian Huxley, Peter Markham Scott, Yolanda Farr, Bernhard zur Lippe-Biesterfeld, Philip Mountbatten (Duke of Edinburgh), Edward Max Nicholson, Guy Mountfort, Godfrey A. Rockefeller Sosialis (mafia) menggunakan organisasi semacam itu untuk pencucian uang untuk menempatkan sesuatu yang "baik" di depan mereka (dalih), untuk perdagangan anak, agenda politik mereka seperti hari Jumat untuk masa depan: kebohongan perubahan iklim, pajak CO2, propaganda vaksinasi, UNICEF IMF - PROGRAM dan lebih banyak. Semua organisasi ini dikendalikan oleh satu organisasi: PBB. PBB berarti SATU dan menunjukkan karakter terpusat dari kediktatoran dunia yang terpusat, dengan tatanan keuangan yang dikendalikan secara terpusat, tentara dan polisi dunia yang dikendalikan secara terpusat, keadilan dunia yang dikendalikan secara terpusat, kesehatan dunia yang dikendalikan secara terpusat = Big Pharma, Pendidikan dunia yang dikendalikan secara terpusat, dll”.
Lantas benarkan WWF digunakan sebagai tempat pencucian uang mafia dari hasil perdagangan anak?
Tangkapan layar unggahan klaim WWF Digunakan Sebagai Organisasi Untuk Tempat Pencucian Uang
Hasil Cek Fakta
Untuk membuktikan klaim atas, cekfakta Tempo mula-mula menelusuri informasi awal terkait histori organisasi WWF. Hasilnya WWF diketahui merupakan organisasi konservasi non pemerintah yang didirikan 11 September 1961.
Dilansir dari laman resmi WWF, organisasi ini didirikan dengan semangat untuk melindungi spesies yang terancam oleh pembangunan manusia. Awalnya Victor Stolan seorang pengusaha terinspirasi oleh serangkaian artikel di surat kabar Inggris yang ditulis oleh Sir Julian Huxley tentang perusakan habitat dan satwa liar di Afrika Timur. Victor Stolan lalu mendesak organisasi internasional untuk mengumpulkan dana untuk konservasi. Ide tersebut kemudian dibagikan kepada Max Nicholson, Direktur Jenderal lembaga pemerintah Inggris, Nature Conservancy, yang dengan antusias menerima tantangan tersebut.
Nicholson kemudian berinisiatif melakukan penggalangan dana baru untuk dapat membantu IUCN dan kelompok konservasi lainnya menjalankan misi konservasi. Dia menyusun rencana pada April 1961 yang menjadi dasar pendirian WWF, yang kemudian disahkan oleh dewan eksekutif IUCN dalam sebuah dokumen yang dikenal sebagai Morges Manifesto. Nicholson dan – termasuk Sir Peter Scott, anggota dewan eksekutif IUCN yang telah menandatangani Morges Manifesto dan kemudian menjadi wakil presiden pertama WWF.
Dikutip dari Media Indonesia, WWF dulunya bernama World Wildlife Fund dan Worldwide Fund for Nature. Saat ini organisasi ini menjadi salah satu organisasi lingkungan terbesar di dunia yang memiliki 28 organisasi nasional dengan kantor pusat di Gland, Swiss. Dalam sejarah WWF, ditemukan beberapa penyumbang terbesar, termasuk Chevron dan Exxon (masing-masing lebih dari US$50 ribu pada 1988), Philip Morris, Mobil, dan Morgan Guaranty Trust.
Sebagai organisasi konservasi terkemuka di dunia, WWF saat ini bekerja di hampir 100 negara. Di setiap level, WWF telah berkolaborasi dengan orang-orang di seluruh dunia untuk mengembangkan dan memberikan solusi inovatif yang melindungi komunitas, satwa liar, dan tempat tinggal mereka. WWF bekerja untuk membantu masyarakat lokal melestarikan sumber daya alam yang mereka andalkan; mengubah pasar dan kebijakan menuju keberlanjutan; dan melindungi dan memulihkan spesies dan
WWF juga menghubungkan ilmu konservasi mutakhir dengan kekuatan kolektif mitra di lapangan. Lebih dari 1 juta pendukung di Amerika Serikat dan 5 juta secara global, dan kemitraan WWF dengan masyarakat, perusahaan, dan pemerintah. Pekerjaan WWF difokuskan pada enam tujuan yaitu ketahanan pangan, perubahan iklim, air tawar, margasatwa, kehutanan dan kelautan.
Di Indonesia, Organisasi ini mulai berkiprah pada 1962 sebagai bagian dari WWF Internasional. Pertama kali yang dilakukan adalah melakukan penelitian di Ujung Kulon untuk menyelamatkan populasi Badak Jawa yang nyaris punah. Saat itu hanya tersisa sekitar 20 individu saja. Bekerjasama dengan Kementerian Kehutanan, lambat laun jumlah populasi satwa bercula satu itu meningkat hingga stabil sekitar 40-50 individu pada survey tahun 1980-an.
Pada tahun 1996, WWF resmi berstatus yayasan, menjadi sebuah entitas legal, yang berbadan hukum sesuai ketentuan di Indonesia. Adalah Prof. Emil Salim, Pia Alisjahbana dan Harun Al Rasjid yang menjadi pendorong berdirinya Yayasan WWF Indonesia. Organisasi ini memiliki Dewan Penyantun sendiri, independen dan fleksibel dalam penggalangan dana dan pengembangan program.
Dalam menjalankan organisasi, sumber dana WWF lebih banyak mengandalkan dari aksi penggalangan donasi dari publik. Pada 2020 organisasi ini berhasil menggalang dana publik sebesar $276 juta.
Sementara WWF-Indonesia tidak menerima dana dari APBN atau APBD, tetapi memperoleh dukungan dana lebih dari 40 lembaga donor, aid agencies, filantropi, serta dukungan lebih dari 100,000 supporter WWF di seluruh Indonesia.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan tim cekfakta Tempo, klaim yang mengatakan organisasi World Wide Fund for Nature (WWF) digunakan sebagai tempat pencucian uang mafia dari hasil perdagangan anak dan politik lingkungan, keliru. WWF diketahui merupakan organisasi konservasi non pemerintah yang sumber dananya diperoleh dari donasi publik. Setiap tahun keuangan organisasi ini dipublikasikan secara terbuka pada publik.
TIM CEKFAKTA TEMPO
Rujukan
- https://web.facebook.com/victor.saselah/posts/4215671885155438
- https://www.worldwildlife.org/about/history
- https://mediaindonesia.com/humaniora/121783/1961-wwf-berdiri-1 habitatnya.
- https:/www.worldwildlife.org/about/
- https://www.wwf.id/sejarah
- https://www.worldwildlife.org/about/financials
- https://www.wwf.id/faq
- https://www.wwf.id/laporan-tahunan
(GFD-2021-8774) Tidak Terbukti, Klaim Menghentikan Asupan Gula, Minum Perasan Lemon dan Minyak Kelapa Organik Dapat Membunuh Sel Kanker
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 01/10/2021
Berita
Klaim bahwa menghentikan asupan gula dalam tubuh, meminum air perasan lemon serta minyak kelapa organik dapat menghilangkan kanker beredar di media sosial. Klaim tersebut dibagikan dengan mencantumkan pernyataan Dr. Guruprasad Reddy B V OSH Negara Medis Universitas Moskow, Rusia.
Di Facebook, klaim tersebut dibagikan akun ini pada 24 September 2018. Berikut narasi lengkapnya:
Dr. Gupta mengatakan, Tidak ada yang harus mati karena kanker kecuali karena kecerobohan :
1. Langkah pertama adalah menghentikan semua asupan gula, tanpa gula di tubuh Anda, sel kanker akan mati secara alami.
2. Mencampur seluruh buah lemon dengan secangkir air panas dan meminumnya selama sekitar 3 bulan sebelum makan dan kanker hilang, penelitian oleh Maryland College of Medicine mengatakan, ini 1000 kali lebih baik daripada kemoterapi.
3. Langkah ketiga adalah meminum 3 sendok minyak kelapa organik, pagi dan malam dan kanker akan hilang, Anda bisa memilih salah satu dari dua terapi ini setelah menghindari gula. Ketidaktahuan bukanlah alasan; Saya telah berbagi informasi ini selama lebih dari 5 tahun, mungkin saat ini baru sampai kepada Anda tetapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Biarkan semua orang di sekitar Anda tahu.
"Dr. Guruprasad Reddy B V, OSH NEGARA MEDIS UNIVERSITAS MOSKOW, RUSIA
1.Minum air jeruk nipis bisa mencegah kanker. TETAPI INGAT jangan tambahkan gula. Air lemon panas lebih bermanfaat daripada air lemon dingin.
2.PARE diiris sebanyak 5 iris lalu direndam dengan segelas air panas selama 30 menit lalu diminum setiap
3.UBI KAYU/SINGKONG yg segar tetapi harus direbus dengan panci terbuka, Vitamin B17 terdapat pada singkong yg dapat mematikan sel kanker
Sering makan malam bisa meningkatkan kemungkinan terkena kanker usus/lambung. Jangan pernah makan buah setelah makan. Buah harus dimakan sebelum makan. Jangan minum teh selama periode menstruasi. Kurangi minum susu kedelai, tidak boleh menambahkan gula atau telur ke susu kedelai. Jangan makan tomat dengan perut kosong. Minumlah segelas air putih setiap pagi sebelum makanan untuk mencegah batu empedu. Tidak boleh makanan 3 jam sebelum tidur. Hindari minuman keras, tidak ada khasiat nutrisi namun bisa menyebabkan diabetes dan hipertensi. Jangan makan roti saat sedang panas dari oven atau pemanggang roti. Jangan mengisi daya handphone Anda atau perangkat apa pun di sebelah Anda saat Anda tidur. Minum 10 gelas air putih setiap hari untuk asupan yg dibutuhkan tubuh juga mencegah kanker kandung kemih. Minum lebih banyak air di siang hari, kurangi di malam hari. Jangan minum lebih dari 2 cangkir kopi sehari, bisa menyebabkan insomnia dan peyakit lambung. Makanlah sedikit makanan berminyak atau hindari karena dibutuhkan 5-7 jam untuk mencerna membuat Anda merasa lelah. Setelah jam 5 sore, makan lebih sedikit. Enam jenis makanan yang membuat Anda bahagia: pisang, jeruk bali, bayam, labu, buah persik. Tidur kurang dari 8 jam sehari mengakibatkan memburuk fungsi otak kita. Usahakan beristirahat selama setengah jam akan membuat kita awet muda. Air jeruk nipis tanpa gula dapat menjaga kesehatan Anda dan membuat Anda hidup lebih segar. Air lemon panas membunuh sel kanker. Rendam irisan lemon sebanyak 3 iris dengan air panas jadikan itu minuman sehari-hari sebagai anti oxsidan. Rasa pahit dalam air lemon panas adalah zat terbaik untuk membunuh sel kanker. Air lemon dingin hanya mengandung vitamin C, tidak ada pencegahan kanker. Air lemon panas bisa mengendalikan pertumbuhan tumor kanker. Tes klinis telah membuktikan bahwa air lemon panas bekerja dgn baik utk mematikan sel kanker. Pengobatan ekstrak jenis Lemon ini hanya akan menghancurkan sel ganas, namun tidak mempengaruhi sel sehat. Selanjutnya ... asam sitrat dan polifenol lemon di jus lemon samping, dapat membantu mengurangi tekanan darah tinggi, • pencegahan yang efektif terhadap trombosis vena dalam, memperbaiki sirkulasi darah dan mencegah pengentalan darah.
Hingga artikel ini dimuat, klaim tersebut telah mendapat lebih dari 8.800 komentar dan dibagikan lebih dari 180 ribu kali.
Apa benar menghentikan asupan gula, minum air perasan lemon dan minyak kelapa organik dapat membunuh sel kanker?
Tangkapan layar unggahan dengan klaim sel kanker bisa dimatikan dengan tiga langkah
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula menelusuri pemberitaan terkait melalui media kredibel. Hasilnya, belum ada bukti ilmiah yang mendukung kebenaran klaim tersebut. Klaim ini telah beredar di internet sejak 2011.
Seperti dilansir dari Kompas.com, klaim bahwa gula memberi makanan bagi sel kanker memang benar dalam arti sempit - dan mungkin tampak menakutkan. Namun tentu saja, hal ini tidak sepenuhnya benar. Kenyataannya adalah bahwa selain bagi sel kanker, gula juga memberi makanan bagi sebagian besar sel dalam tubuh yang sangat penting untuk aktivitas sehari-hari kita.
Bentuk gula paling sederhana adalah gula molekul tunggal, seperti glukosa dan fruktosa. Ini bisa bersama-sama membentuk gula yang lebih kompleks seperti gula meja (sukrosa).
Semua karbohidrat juga mengandung gula. Artinya, makanan yang kita anggap tidak manis - seperti kentang, pasta, biji-bijian - akhirnya dicerna menjadi gula sederhana di dalam tubuh kita. Gula memainkan peran penting dalam mendorong sel tubuh. Glukosa, baik dimakan langsung atau hasil cerna dari karbohidrat, sangatlah penting untuk fungsi sel.
Inilah kunci kebenaran terkait kekhawatiran seputar gula dan kanker. Benar, gula memberi makanan bagi sel kanker. Namun gula menjadi bahan bakar yang sama bagi semua sel lainnya dalam tubuh kita. Tubuh kita tidak dapat mendikte sel mana yang mengirimkan energi dan sel mana yang tidak.
"Menghentikan gula agar jangan sampai ke sel kanker juga berarti sel sehat tubuh Anda akan kekurangan gula yang diperlukan," kata CEO Cancer Council Australia, Profesor Sanchia Aranda.
"Saya kira hal itu akan membuat Anda kehilangan berat badan. Akan membuat sistem kekebalan tubuh Anda kurang efisien dan kemungkinan kanker justru akan berkembang," jelasnya.
Lebih dari itu, tubuh kita itu pandai - yaitu memiliki cara lain untuk mendapatkan glukosa. Bahkan jika kita coba memotong asupan gula, tubuh kita akan mengubah lemak dan protein menjadi glukosa jika diperlukan.
Meskipun gula memberi makanan bagi sel kanker, gambaran tentang bagaimana sel kanker tumbuh justru "jauh lebih rumit dari itu," kata ahli biologi kanker Universitas New South Wales Dr Darren Saunders.
Dia mengatakan ada bukti kuat beberapa sel kanker juga mendapat makanan dari asam amino (blok protein) atau lipid (zat termasuk lemak dan minyak). Sumber-sumber makanan ini digunakan sebagai bahan bakar metabolik yang memberi daya pada proses yang dibutuhkan sel, dan sebagai bahan baku untuk membangun sel baru, sama seperti yang terjadi dengan gula.
Dikutip dari center4research.org, beberapa penelitian menunjukkan bahwa lemon dan buah jeruk lainnya memiliki zat alami yang mungkin memiliki sifat melawan kanker, yaitu pektin jeruk yang dimodifikasi dan limonoid. Sifat-sifat ini belum diuji pada manusia.
Limonoid adalah bahan kimia yang ditemukan dalam kulit jeruk yang bertanggung jawab atas rasa pahit lemon. Penelitian telah menemukan bahwa pada tingkat yang sangat tinggi, limonoid mampu memperlambat pertumbuhan sel kanker dan menginduksi apoptosis (kematian sel).
Namun, penelitian telah difokuskan pada hewan dan kultur kanker payudara manusia in vitro (sel kanker payudara dikeluarkan dari tubuh manusia dan dipelajari di laboratorium). Akibatnya, ada sedikit informasi tentang efektivitas limonoid dalam mencegah atau memerangi kanker pada manusia.
Meskipun lemon memiliki manfaat kesehatan, klaim bahwa "lemon adalah obat yang terbukti melawan semua jenis kanker" dan "lemon 10.000 kali lebih kuat daripada kemoterapi" tentu saja salah.
Selain itu, sementara beberapa penelitian telah melihat sifat anti-karsinogenik dari pektin dan limonoid jeruk yang dimodifikasi dan menemukan beberapa hasil yang menjanjikan, namun tidak cukup penelitian yang dilakukan untuk membuktikan efeknya pada manusia.
Kepala Pusat Penelitian Kimia Lembaga Penelitian Indonesia (LIPI), Dr Broto Sugeng Broto Kardono belum dapat memastikan VCO memiliki manfaat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Keraguan Broto, bukan tanpa alasan Menurut dia, sejauh ini masih sulit ditemukan adanya uji farmakologi mengenai VCO sebagai obat. Yang ada lebih umumnya masih sebatas pada empirical base.
"Yang betul-betul penelitian ilmiah farmakologi, susah didapatkannya dan mungkin masih sedikit, " tuturnya seperti dilansir dari situs resmi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, LIPI.
Selama ini, kata dia, VCO lebih banyak digunakan pada bidang makanan dan kosmetika. Sebagai domain makanan, minyak kelapa murni banyak dipakai untuk makanan tambahan (food supplement). Jadi, belum sampai dijadikan sebagai obat. Itu karena masih susah ditemukakan uji farmakologinya. "Setahu saya, belum ada penelitian (mengenai hal itu), " dia menuturkan.
Menurut Broto, sampai saat ini Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) belum menetapkan VCO sebagai obat. Para dokter pun belum ada yang meresepkan minyak kelapa murni untuk pasiennya sebagai obat. "Jadi, masih empirical base, seperti halnya buah merah yang diklaim banyak orang sebagai obat untuk berbagai jenis penyakit. "
LIPI, kata Broto, sudah melakukan penelitian atas manfaat minyak kelapa murni. Penelitian itu tidak untuk obat, tapi sebagai kosmetik. Hasil penelitian tersebut menunjukkan, VCO bagus untuk kulit.
Klaim berikutnya, bahwa Osh State Medical University terletak di Moskow, Rusia, juga tidak ditemukan. Dengan menggunakan mesin pencari Google, Tempo menemukan bahwalembaga pendidikan dengan nama yang sama justru berada di Kyrgyzstan.
Sementara namaDr. Guruprasad Reddy B V tidak ditemukandi pencarian situs resmi lembaga tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa menghentikan asupan gula, minum air perasan lemon dan minyak kelapa organik dapat membunuh sel kanker,tidak terbukti. Menghentikan asupan gula agar jangan sampai ke sel kanker juga berarti sel sehat tubuh akan kekurangan gula yang diperlukan sel lainnya. Sejauh ini belum ada hasil penelitian yang membuktikan efikasi air perasan lemon dan minyak kelapa murni membunuh sel kanker pada manusia.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Rujukan
- https://www.tempo.co/tag/kanker
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=550756878706318&id=100013160324685
- https://sains.kompas.com/read/2017/08/07/070500723/gula-memang-memberi-makan-sel-kanker-tetapi-?page=all
- https://www.center4research.org/lemons-prevent-cancer/
- http://lipi.go.id/berita/vco-sembuhkan-bermacam-penyakit-/872
- https://oshmed.edu.kg/?s=Dr.+Guruprasad+Reddy+
- https://www.google.com/maps/@40.4893642,72.8301342,3a,75y,240.6h,80.37t/data=!3m10!1e1!3m8!1sK1RlWBEtkiuw_ILSmSIXEQ!2e0!6s
- https:%2F%2Fstreetviewpixels-pa.googleapis.com%2Fv1%2Fthumbnail%3Fpanoid%3DK1RlWBEtkiuw_ILSmSIXEQ%26cb_client%3Dmaps_sv.tactile.gps%26w%3D203%26h%3D100%26yaw%3D42.135098%26pitch%3D0%26thumbfov%3D100!7i13312!8i6656!9m2!1b1!2i45
(GFD-2021-8773) Keliru, Risiko Anak di bawah 12 tahun Mengalami Covid-19 hanya 0,001 persen
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 30/09/2021
Berita
Narasi yang mengklaim bahwa anak usia 5-12 tahun berisiko mengalami Covid-19 hanya sekitar 0,001 persen beredar di Facebook pada 14 September 2021. Narasi itu disertai unggahan berita berbahasa Inggris tentang uji klinis vaksin Pfizer pada anak berusia 5-12 tahun.
Unggahan itu menulis tentang dampak vaksinasi Covid-19 yang menyebabkan puluhan dokter, warga dengan komorbid, dan remaja meninggal. Kemudian narasi menyoal rencana vaksinasi pada kelompok anak usia di bawah 12 tahun.
“Ketika kemudian Proyek vaksinasi mulai menyasar Anak-Anak Kecil usia 5 sd 12 tahun, padahal risiko mereka mengalami COV1D hanyalah 0,001 persen,” tulis aku ini.
Selain itu dia juga menyebut dengan case fatality rate (CFR) yang saat ini sudah tinggal 2 persen, tidak ada laporan anak-anak berisiko terhadap Delta, Mu dan seterusnya.
Tangkapan layar unggahan dengan klaim risiko anak di bawah 12 tahun mengalami Covid-19 hanya 0,001 persen
Hasil Cek Fakta
Hasil penelusuran Tempo menunjukkan, risiko anak-anak berusia di bawah 12 tahun lebih tinggi dari klaim 0,001 persen. Data sebaran Covid-19 di situs covid.go.id per 28 September 2021, kelompok umur 0-5 tahun yang positif Covid-19 sebanyak 2-9 persen dan umur 6-18 tahun sebesar 10,1 persen.
Kelompok umur 0-5 tahun dan 6-18 tahun yang meninggal karena Covid-19 masing-masing sebesar 0,5 persen.
Data sebaran Covid-19 berdasarkan kelompok umur. Sumber: Covid19.go.id
Sumber: https://covid19.go.id/peta-sebaran-covid19
Peningkatan kasus pada anak banyak terjadi di bulan Juli karena varian Delta. Dikutip dari VOA Indonesia, data Satgas Penanganan COVID-19 mengungkapkan secara kumulatif hingga 16 Juli 2021 ada 777 anak di Indonesia meninggal dunia akibat COVID-19. Persentase Angka Kematian Tertinggi (CFR) berada pada kelompok usia 0-2 tahun, diikuti kelompok usia 16-18 tahun dan usia 3-6 tahun.
Apakah anak di bawah 12 tahun perlu divaksin Covid-19?
Dikutip dari Health Desk, organisasi nirlaba berisikan ahli kesehatan dari berbagai dunia, sejumlah negara mencoba untuk meningkatkan tingkat perlindungan dengan mengimunisasi kelompok muda usia 12 tahun. Namun, Uni Emirat Arab dan Republik Rakyat China telah memvaksinasi anak-anak dari usia 3 tahun ke atas dengan vaksin Sinopharm.
Saat ini, praktik tersebut belum direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ). Badan kesehatan global merekomendasikan vaksin untuk orang berusia 18 tahun ke atas, karena dibandingkan dengan kebanyakan anak-anak, kelompok usia tersebut berisiko lebih tinggi terkena penyakit serius dan kematian akibat Covid-19.
Terkait apa yang terjadi di Indonesia, di mana angka kematian di bawah 18 tahun lebih dari tiga kali lebih tinggi dari rata-rata global, vaksinasi terhadap anak-anak harus diprioritaskan ketika vaksin tersedia untuk populasi ini.
Menurut Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dr. Rodman Tarigan, pemerintah saat ini masih memprioritaskan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12 tahun ke atas. Meski demikian, ke depan, anak dengan usia di bawah 12 tahun juga akan mendapatkan vaksinasi.
Beberapa produsen tengah melakukan uji klinis vaksin Covid-19 pada anak. Untuk vaksin Pfizer, papar Rodman, sudah melakukan uji klinis fase III pada kelompok anak usia 12 – 15 tahun dengan subyek uji klinis sebanyak 2.260 orang. Hasil uji klinis tersebut menghasilkan efikasi vaksin sebesar 100 persen.
Selanjutnya, Pfizer tengah melanjutkan uji klinis untuk kelompok usia 5 – 11 tahun. “Kalau ini hasilnya baik juga, maka uji klinis akan dilanjutkan ke kelompok yang lebih muda, 2 – 5 tahun, dan 6 bulan sampai 2 tahun,” terang Rodman, dikutip dari laman Universitas Padjajaran.
Vaksin lainnya yang tengah melakukan uji klinis fase III kepada kelompok usia 6 bulan hingga 12 tahun adalah Moderna. Uji klinis ini memiliki target 6.000 subyek dengan tiga formulasi dosis yang akan diujicobakan.
Produsen vaksin Sinovac sendiri telah melakukan uji klinis fase I dan II pada umur 3 – 17 tahun. Uji klinis ini sudah memberikan respons imun cukup baik dan aman. Reaksi demam pada umur 3 – 5 tahun dan 6 – 11 tahun masing-masing 8,77 persen dan 3,70 persen.
Klaim puluhan meninggal setelah vaksin Covid-19
Dari ratusan laporan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), ada 30 kasus meninggal dunia setelah divaksinasi Covid-19, menurut Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Safari. Namun Komnas KIPI mempertegas bahwa kejadian tersebut bukan akibat langsung dari vaksinasi.
"Yang meninggal dari (setelah divaksin) Sinovac ada 27 dan 3 setelah Astrazeneca. Dari 27 itu, 10 karena terinfeksi Covid-19, 14 orang karena penyakit jantung dan pembuluh darah," kata Hindra dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX yang disiarkan kanal YouTube DPR RI, Kamis 20 Mei 2021, dikutip dari Kompas.com.
Kemudian, 1 orang karena gangguan fungsi ginjal secara mendadak dan 2 orang karena diabetes mellitus dan hipertensi tidak terkontrol.
Kesimpulan itu didapatkan setelah Komnas KIPI melakukan pemeriksaan laboratorium, rontgen, dan CT-scan.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan Tim Cek Fakta Tempo, klaim bahwa anak usia 5-12 tahun berisiko mengalami Covid-19 hanya sekitar 0,001 persen,keliru. Data sebaran Covid-19 di situs covid.go.id per 28 September 2021 emnunjukkan kelompok umur 0-5 tahun yang positif Covid-19 sebanyak 2-9 persen dan umur 6-18 tahun sebesar 10,1 persen.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Rujukan
Halaman: 4505/6115