• (GFD-2020-4416) [SALAH] Petinggi PKS Merapat ke Jokowi karena Bosan dengan HTI dan Khilafah

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 23/07/2020

    Berita

    Akun Facebook Ambroncius Nababan atau @ambroncius.nababan mengunggah foto pengurus politik yang bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Presiden pada Senin (20/7) lalu. Dalam unggahannya tersebut, ditambahkan narasi yang intinya berbunyi bahwa foto itu adalah bukti merapatnya petinggi – petinggi PKS ke Jokowi karena dimungkinkan bosan dengan mendukung HTI serta Khilafah.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah menelusuri melalui mesin pencari, unggahan foto dengan narasi tersebut adalah salah atau keliru.

    Diketahui, foto yang diunggah akun Facebook Ambroncius Nababan adalah foto pertemuan Pengurus Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia dengan Presiden Jokowi. Bukan foto para petinggi PKS.

    Meski dalam foto itu terdapat Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan Sekjen Partai Gelora yang hadir yakni, Anis Matta, Fahri Hamzah dan Mahfudz Siddiq yang merupakan mantan kader PKS. Namun, pada pertemuan itu ada juga Deddy Mizwar sebagai Ketua Bidang Seni Budaya yang sebelumnya merupakan mantan kader Partai Demokrat.

    Selain itu, Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta menyatakan bahwa pertemuan pengurus DPN Partai Gelora adalah bentuk silaturahmi setelah Partai Gelora resmi terdaftar atau mendapatkan SK Menkumham. Silaturahmi Partai Gelora ini pun akan dilanjutkan dengan partai – partai politik yang ada di DPR.

    Diketahui juga dukungan yang diberikan Partai Gelora kepada Presiden Jokowi dalam konteks pertemuan tersebut adalah dukungan dalam penanganan virus Corona atau Covid-19.

    Dengan begitu, unggahan akun Facebook Ambroncius Nababan menurut kategori Misinformasi dan Disinformasi dari First Draft dapat disebut sebagai Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Bukan petinggi PKS, tetapi silaturahmi antara Pengurus DPN Partai Gelora yang telah mendapatkan SK Menkumham dengan Presiden Jokowi. Pertemuan tersebut tidak ada hubungannya karena bosan dengan HTI dan Khilafah, serta dukungan yang diberikan Partai Gelora ke Jokowi adalah terkait penanganan virus Corona atau Covid-19.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4415) [SALAH] Foto Mobil Esemka Berbahan Dasar Kayu

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 23/07/2020

    Berita

    Melalui media sosial Facebook, beredar sebuah foto mobil berbahan dasar kayu dengan tulisan “esemka” pada bodi mobil. Unggahan tersebut dibagikan oleh akun Facebook @EdiTansil dan telah dibagikan sebanyak tiga kali oleh pengguna Facebook lainnya.

    Hasil Cek Fakta

    Coba melakukan penelusuran melalui mesin pencari gambar milik google, diketahui bahwa foto serupa pernah diunggah oleh steemit.com pada 8 Desember 2018. Dalam artikelnya, steemit.com memberi keterangan bahwa mobil pada foto tersebut sangat unik karena terbuat dari kayu. Pada foto tersebut tidak terdapat tulisan “esemka” seperti halnya yang beredar di Facebook.

    Jika mengacu kepada foto asli, unggahan @EdiTansil sudah melalui proses penyuntingan dan masuk dalam kategori manipulated content. Manipulated content atau konten manipulasi biasanya berisi hasil editan dari informasi yang pernah diterbitkan oleh sebuah media.

    Kesimpulan

    Foto sudah disunting. Faktanya mobil tersebut memang benar berbahan dasar kayu, namun pada foto asli tidak terdapat kata “esemka” seperti halnya yang beredar.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4414) [SALAH] “Raja Salman telah meninggal dan terindikasikan keracunan kopi”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 23/07/2020

    Berita

    Akun Reza fauzan (fb.com/reza.fauzan.7355) mengunggah beberapa gambar dengan narasi sebagai berikut:

    “~ BERITA YANG SANGAT AMAT DIRAHASIAKAN (MOST OFF RECORD)!!!
    {Akhirnya nggak sia2 begadang demi menanti info ini sejak malam & ba’da subuh 05:01 wib barulah info ane dapatkan!}
    Dikabarkan Raja Salman telah meninggal dan terindikasikan keracunan beberapa jam yang lalu!
    Para pengawas politik takut akan terjadinya pertumpahan darah di dalam keluarga Saud dalam mempersoalkan kematian Raja ataupun perebutan kekuasaan.
    Bahkan bisa mengakibatkan terjadi dua kemungkinan… Kudeta+Chaos dan boleh jadi akan terjadi bangkitnya revolusi rakyat Hijaz!
    Berita bocoran atas mangkatnya Raja Salman dikarenakan kopi beracun . Saat ini ada 300’an Amir-amir dan para pangeran lainnya ditahan dibawa ketempat yg dirahasiakan! Sebagiannya lagi mendapatkan tahanan rumah! Angkatan darat, laut & udara dalam keadaan siap siaga penuh! Tentara militer saudi beserta pasukan-pasukan khusus mulai tersebar ditempat komando militernya masing-masing.
    NB: Info ini kami dapatkan dari sumber yang bisa dipercaya! Semoga berita ini fix benar adanya… Agar Bangsa dan Rakyat Yaman tak lagi terdzalimi! The last… Smoga ane ga kena banned lagi!”
    Raja Salman Meninggal Dunia
    Raja Salman meninggal
    Raja salman meninggal
    Raja Salman meninggal
    Kopi bercampur racun

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom dan Tim Cek Fakta Liputan6, klaim bahwa Raja Salman telah meninggal akibat keracunan kopi adalah klaim yang salah.

    Faktanya, Raja Salman masuk rumah sakit bukan karena keracunan kopi. Raja Salman ke rumah sakit hanya untuk menjalani sejumlah tes terkait kolesistitis atau peradangan pada kantong empedu.

    Dilansir Saudi Press Agency (SPA) pada Senin 20 Juli 2020 pukul 05.29 waktu setempat, Raja Salman masuk rumah sakit. Raja dilaporkan menjalani sejumlah tes terkait kolesistitis atau peradangan pada kantong empedu.

    Kemudian pada pukul 12.36 waktu setempat, SPA melaporkan Raja Salman masih dapat beraktivitas seperti biasanya. Raja Salman mengirimkan ucapan selamat kepada Raja Belgia, Phillippe terkait Hari Nasional Belgia.

    “Atas namanya sendiri dan atas nama Pemerintah dan rakyat Kerajaan Arab Saudi, Penjaga Dua Masjid Suci berharap kesehatan dan kebahagiaan Raja yang baik terus menerus dan Pemerintah serta rakyat Belgia terus maju dan makmur,” tulis SPA dalam laporannya, Senin 20 Juli 2020.

    Pada malam harinya, Saudi Press Agency menyebut Raja Salman mendapat telepon penting dari Emir Kuwait, Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabar. Raja Salman juga diberitakan mendapat telepon dari Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al Khalifa.

    Keesokan harinya, Selasa 21 Juli 2020 pukul 17.21 waktu setempat, SPA melaporkan Raja Salman menerima telepon dari Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi. Mereka semua berharap kesehatan Raja Salman kembali membaik.

    SPA kembali melaporkan pada pukul 23.57 waktu setempat, Raja Salman menerima telepon dari Pangeran Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan. Raja Salman menerima pesan yang sama dari telepon raja dan kepala negara sebelumnya.

    Bahkan pada Rabu dini hari, 22 Juli 2020, pukul 00.44, SPA melaporkan Raja Salman menggelar rapat kabinet secara virtual dari sebuah kantor di Rumah Sakit Spesalis King Faisal di Riyadh. Rapat itu digelar pada Selasa 21 Juli 2020.

    “Pada awal sesi, Penjaga Dua Masjid Suci mengucapkan terima kasih dan memuji Allah SWT atas kesehatan dan kesejahteraan yang ia nikmati mengikuti tes yang ia jalani sebagai akibat dari peradangan kandung empedu, menyatakan penghargaannya kepada semua orang yang bertanya tentang dia untuk meyakinkan kesehatannya,” tulis SPA dalam laporannya, Rabu 22 Juli 2020.

    Kesimpulan

    Raja Salman masuk rumah sakit bukan karena keracunan kopi. Raja Salman ke rumah sakit hanya untuk menjalani sejumlah tes terkait kolesistitis atau peradangan pada kantong empedu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4411) [SALAH] Warga Amerika Minta Jokowi Jadi Pemimpin Mereka

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 22/07/2020

    Berita

    Akun Facebook Latukau membagikan gambar tangkapan layar yang memperlihatkan pemberitaan dari Kompas Pagi dengan judul “Orang ‘AMERIKA’ Saja Minta Saya Menjadi Pemimpin Mereka, kok Orang ‘Indonesia’ Menolak Saya” dan disertai teks “Warga Amerika cinta jokowi.”

    Berikut kutipan narasinya:

    Narasi postingan:

    “Yg mendunkung cuma cebong🤣🤣🤣”

    Narasi dalam gambar:

    1. “Orang ‘AMERIKA’ Saja Minta Saya Menjadi Pemimpin Mereka, kok Orang ‘Indonesia’ Menolak Saya”
    2. “Warga Amerika cinta jokowi”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir dari medcom.id, diketahui bahwa gambar yang dibagikan akun Latukau merupakan hasil suntingan. Diketahui bahwa pemberitaan yang disunting ialah pemberitaan Kompas TV berjudul “Kasus Baiq Nuril, Jokowi: Saya Akan Gunakan Kewenangan” pada 6 Juli 2019.

    Pemberitaan itu membahas mengenai pernyataan Presiden Joko Widodo terkait kasus Baiq Nuril. Tidak ada bagian terkait komentar warga Amerika Serikat terhadap Joko Widodo.

    Adapun, Baiq Nuril sendiri akhirnya menerima salinan Keputusan Presiden (Keppres) soal amnesti.Salinan Keppres diberikan langsung Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat, 2 Agustus 2019.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hal tersebut, maka konten tersebut masuk ke dalam kategori Manipulated Content atau Konten yang Dimanipulasi.

    Rujukan