(GFD-2021-7863) [SALAH] Imbauan Modus Kejahatan Terbaru Anak Menangis di Jalan oleh POLRI
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 18/11/2021
Berita
Beberapa waktu lalu sempat beredar informasi melalui pesan WhatsApp yang dikatakan berasal dari Humas Mabes Polri dan TNI mengenai modus terbaru dari oknum yang berniat untuk melakukan perampokan, pemerkosaan, dan penculikan. Pada pesan berantai yang beredar itupun dinyatakan bahwa modus tersebut dilakukan dengan melibatkan anak kecil yang ditugaskan untuk menangis dan meminta kepada seseorang untuk mengantarkannya pulang ke alamat yang anak kecil tersebut tunjukkan.
Hasil Cek Fakta
Namun melansir dari jawapos.com, informasi terkait dengan modus terbaru untuk melakukan tindak kejahatan yang melibatkan anak kecil tersebut pernah beredar pada tahun 2017 lalu. Biro Multimedia Divisi Humas Mabes Polri melalui akun Twitter @PolriMultimedia menyatakan pihaknya tidak pernah mengeluarkan imbauan terkait modus baru penjahat untuk melakukan perampokan, pemerkosaan, dan penculikan. Polri juga meminta kepada masyarakat untuk lebih cermat dalam menerima dan menyebarkan informasi.
Selain itu, melansir dari turnbackhoax.id, pada tahun 2019 dan Februari 2021 lalu, sempat beredar kembali informasi palsu yang sama pada platform WhatsApp terkait dengan modus terbaru dalam melakukan tindak kejahatan dengan melibatkan anak kecil yang menangis dan meminta diantarkan pulang ke alamat yang hendak ia tuju.
Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait anak menangis di jalan sebagai modus kejahatan terbaru ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten palsu.
Selain itu, melansir dari turnbackhoax.id, pada tahun 2019 dan Februari 2021 lalu, sempat beredar kembali informasi palsu yang sama pada platform WhatsApp terkait dengan modus terbaru dalam melakukan tindak kejahatan dengan melibatkan anak kecil yang menangis dan meminta diantarkan pulang ke alamat yang hendak ia tuju.
Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait anak menangis di jalan sebagai modus kejahatan terbaru ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta). Informasi tersebut salah. Faktanya, informasi tersebut merupakan hoaks berulang. Pihak kepolisian telah menyatakan pihaknya tidak pernah memberi imbauan seperti halnya informasi yang beredar.
Rujukan
(GFD-2021-7862) [SALAH] Titiek Puspa Meninggal Dunia
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 18/11/2021
Berita
Beberapa waktu lalu sempat beredar informasi melalui pesan WhatsApp terkait meninggalnya seorang penyanyi senior Indonesia bernama Titiek Puspa (Sudarwati). Pada pesan WhatsApp tersebut, dituliskan sebuah ucapan selamat jalan kepada Ibu Titiek Puspa atau Sudarwati yang lahir pada tanggal 1 November 1937 di Tanjung, Kalimantan Selatan.
Hasil Cek Fakta
Namun melansir dari merdeka.com, asisten pribadi Titiek Puspa, yaitu Mia mengatakan bahwa Titiek Puspa atau yang lebih akrab disapa Eyang Titiek pada saat ini dalam keadaan sehat, sehingga ia memastikan bahwa informasi yang beredar terkait dengan meninggalnya Titiek Puspa ialah hoax.
Selain itu, melansir dari akun Instagram pribadinya, @titiekpuspa_official, pada tanggal 3 November 2021, Eyang Titiek masih mengunggah berbagai foto dan juga video terkait dengan berbagai kue dan juga bunga yang ia dapatkan dari berbagai pihak sebagai ucapan selamat karena ia baru saja berulang tahun yang ke 84 tahun pada tanggal 1 November 2021 lalu. Bahkan pada tanggal 5 November 2021, melalui akun Instagram pribadinya, Eyang Titiek juga mengunggah sebuah foto terkait dengan promo album terbarunya dengan berjudul “69 Tahun Perjalanan Karir”, yang pada saat ini sudah bisa di dengarkan di berbagai platform musik streaming serta pada channel Youtube Musica Studios.
Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait meninggalnya Titiek Puspa ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten palsu.
Selain itu, melansir dari akun Instagram pribadinya, @titiekpuspa_official, pada tanggal 3 November 2021, Eyang Titiek masih mengunggah berbagai foto dan juga video terkait dengan berbagai kue dan juga bunga yang ia dapatkan dari berbagai pihak sebagai ucapan selamat karena ia baru saja berulang tahun yang ke 84 tahun pada tanggal 1 November 2021 lalu. Bahkan pada tanggal 5 November 2021, melalui akun Instagram pribadinya, Eyang Titiek juga mengunggah sebuah foto terkait dengan promo album terbarunya dengan berjudul “69 Tahun Perjalanan Karir”, yang pada saat ini sudah bisa di dengarkan di berbagai platform musik streaming serta pada channel Youtube Musica Studios.
Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait meninggalnya Titiek Puspa ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta). Informasi tersebut salah. Faktanya, pada tanggal 3 November 2021, Titiek Puspa masih mengunggah foto dan video pada akun Instagram pribadinya terkait dengan berbagai kue dan bunga yang ia terima dari berbagai pihak sebagai ucapan selamat karena ia baru saja berulang tahun pada tanggal 1 November 2021 lalu.
Rujukan
(GFD-2021-7861) [SALAH] Video Bola Petir Melewati Rel Kereta Api
Sumber: facebook.comTanggal publish: 17/11/2021
Berita
Sebuah akun Facebook bernama Shazia Zia mengunggah sebuah video yang memperlihatkan kilatan listrik yang menyerupai bola sedang melintasi perlintasan kereta api dan menyambar sebuah tiang listrik. Dalam unggahannya, ia mengklaim bahwa hal tersebut merupakan fenomena listrik atmosfer yang berpotensi membahayakan.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran menggunakan situs pencarian gambar Yandex, video asli tersebut mengarah pada akun Youtube bernama Andrei Trukhonovets. Video itu diunggah pada 27 Mei 2019.
Judul dalam video itu adalah “Ball lightning near railway tracks [CGI]”. CGI sendiri merupakan singkatan dari Computer-Generated Imagery atau citra yang dihasilkan komputer. Terdapat penjelasan lokasi yang berada di Minsk Region di Belarus.
Dalam deskripsi video Andrei juga menuliskan narasi sebagai berikut:
“Aku berjalan melalui kereta api selama badai petir dan secara tidak sengaja mendengar suara berfrekuensi tinggi. Aku berbalik dan melihat bola biru mengambang di atas tanggul.
Ok, jika Anda melihat melalui kebijakan Youtube saatnya untuk mengingatkan: Saya dengan ramah meminta Anda untuk tidak memuat ulang ini di mana saja tanpa izin saya. Jangan menjadi kanker dan menyebar metastasis dari jaringan sosial. Jika Anda sudah melakukan ini Anda memiliki dua pilihan:
1) hapus;
2) hubungi saya dan mungkin saya akan memungkinkan Anda untuk menyimpan upload dengan beberapa info tambahan dalam deskripsi. Bajak laut seperti Anda diperingatkan.”
Berkat videonya tersebut, Andrei juga sempat diwawancara dalam kanal Youtube History pada 14 Januari 2021. Dalam wawancara itu, Andrei menjelaskan bahwa dirinya membuat video tersebut menggunakan komputer dengan software yang spesial, dan ia tidak menyangka bahwa video yang ia buat itu menjadi viral. Hingga kini, video di kanal Youtube Andrei Trukhonovets telah ditonton sebanyak 6 juta kali.
Judul dalam video itu adalah “Ball lightning near railway tracks [CGI]”. CGI sendiri merupakan singkatan dari Computer-Generated Imagery atau citra yang dihasilkan komputer. Terdapat penjelasan lokasi yang berada di Minsk Region di Belarus.
Dalam deskripsi video Andrei juga menuliskan narasi sebagai berikut:
“Aku berjalan melalui kereta api selama badai petir dan secara tidak sengaja mendengar suara berfrekuensi tinggi. Aku berbalik dan melihat bola biru mengambang di atas tanggul.
Ok, jika Anda melihat melalui kebijakan Youtube saatnya untuk mengingatkan: Saya dengan ramah meminta Anda untuk tidak memuat ulang ini di mana saja tanpa izin saya. Jangan menjadi kanker dan menyebar metastasis dari jaringan sosial. Jika Anda sudah melakukan ini Anda memiliki dua pilihan:
1) hapus;
2) hubungi saya dan mungkin saya akan memungkinkan Anda untuk menyimpan upload dengan beberapa info tambahan dalam deskripsi. Bajak laut seperti Anda diperingatkan.”
Berkat videonya tersebut, Andrei juga sempat diwawancara dalam kanal Youtube History pada 14 Januari 2021. Dalam wawancara itu, Andrei menjelaskan bahwa dirinya membuat video tersebut menggunakan komputer dengan software yang spesial, dan ia tidak menyangka bahwa video yang ia buat itu menjadi viral. Hingga kini, video di kanal Youtube Andrei Trukhonovets telah ditonton sebanyak 6 juta kali.
Kesimpulan
Video editan. Video tersebut merupakan hasil dari CGI (Computer Generated Imagery) yang dibuat oleh seorang Youtuber bernama Andrei Trukhonovets pada 27 Mei 2019 yang diunggah di kanal Youtubenya.
Rujukan
(GFD-2021-7860) [SALAH] Sampul Majalah Tempo Berjudul “SANG DALANG PERUSAK BHINEKA”, edisi 7-13 Desember 2020
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 17/11/2021
Berita
KREDIT MACET, BANK QATAR GUGAT BOSOWA 7.1 TRILIUN & BRI TAGIH 4 TRILIUN.
Bosowa sedang ditagih 7.1 Triliun dan masih bnyk tagihan yg lain2nya. Bosowa ini dipegang oleh keluarga besar Si Bohir, dan Bosowa kan menikahi hatinya Bukaka.
Bosowa Group memiliki kredit macet yg sangat Fantastis di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kurang lebih Rp 4 Triliun per 28 Juni 2020.
Kredit macet ini akhirnya membuat OJK, melakukan penelitian kembali status PT Bosowa Corporindo sbg pemegang saham PT Bank Bukopin Tbk.
Bank dari Qatar atau Qatar Nasional Bank (QNB) QPSC menggugat ke empat pihak keluarga Aksa Mahmud, pendiri Bosowa Group, yaitu HM. Aksa Mahmud, Erwin Aksa, Sadikin Aksa dan Muhammad Subhan Aksa. Tak sembarangan gugatan perdata tersebut senilai US$ 4,42 juta atau antara dgn Rp 7,02 Triliun dengan kurs Rp 14.500 /US$.
Dan gugatan tesebut disampaikan pada tgl 5 Oktober 2020. Dgn klasifikasi perkara Wanprestasi dengan Nomor perkara yakni 562/Pdt.G/2020/PN Jkt.Pst.
Menyatakan para Penggugat telah melakukan Perbuatan Cidera Janji (Wanprestasi) atas Akta -akta jaminan.
Menghukum Para Penggugat baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri untuk membayar seluruh kewajiban nya kepada Penggugat sejumlah US$ 352.906.689,53 (untuk fasilitas A) dan US$ 131.512.474,23 (untuk fasilitas,ditambah bunga sebesar US$ 6,3693% per tahun terhitung sejak 31 Agustus 2020, hingga tanggal dilunasinya seluruh kewajiban pembayarannya tersebut kepada Penggugat.
Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) yang dijatuhkan dalam perkara ini.
Menyatakan bahwa keputusan ini harus dilaksanakan terlebih dahulu (Uitvoerbaar bij Voorraad) meskipun sudah upaya hukum banding dan kasasi serta perlawanan (verset).
Memerintahkan Turut Tergugat untuk mematuhi putusan perkara ini.
Menghukum Para Tergugat harus untuk membayar segala biaya yg timbul dalam perkara tersebut.
PUSING GK…? Boleh saja kerajaan bisnis JK itu besar, tapi jelas dia gk akan sanggup menolong utang yg bejibun dari Bosowa.
Emang Mau gitu rugi…? Emang JK pikir Era Jokowi ini sama dg Era SBY …? Sudah gk bisa diajak kompromi, emang Era Jokowi pada mau dibuat panggung bancakan proyek, gk bisa maka nya bisanya mengerahkan para golongan radikal FPI.
JK dan TRIO POROSnya dia pikir akan bisa merongrong terus Pemerintah Yg Sah di NKRI ini …?
Maka Keberpihakannya kepada Imam Jumbo dipertontonkannya, JK semakin tolol aja, bahkan dg terang2an Anies pun ikut melawan Protokol Kesehatan COVID19 yg telah ditetapkan oleh Pemerintah selama Pandemi COVID19 ini.
Si JK ini kan sejatinya butuh dukungan dari Presiden Jokowi, tentang kasus Bosowa, tapi urusan apah coba Presiden Jokowi… makanya jalan yg di tempuh caper, rusuh, bahkan saat ini turun gunung ke daerah2 kabarnya, momentum Pilkada mau di hantam seperti Pilkada DKI Jakarta yg lalu …hikhik uzur kok semakin ricuh JK.
https://www.cnbcindonesia.com/market/20201006122721- 17-192216/qnb-group-gugat-keluarga-pemilik-bosowa-rp-7- t-ada-apa
Buat umat yg onoh… Yakin bela agama? Bela maling keleeesss… Jangan mau dibodoh2i pakai agama.
Sumber DDB
Bosowa sedang ditagih 7.1 Triliun dan masih bnyk tagihan yg lain2nya. Bosowa ini dipegang oleh keluarga besar Si Bohir, dan Bosowa kan menikahi hatinya Bukaka.
Bosowa Group memiliki kredit macet yg sangat Fantastis di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kurang lebih Rp 4 Triliun per 28 Juni 2020.
Kredit macet ini akhirnya membuat OJK, melakukan penelitian kembali status PT Bosowa Corporindo sbg pemegang saham PT Bank Bukopin Tbk.
Bank dari Qatar atau Qatar Nasional Bank (QNB) QPSC menggugat ke empat pihak keluarga Aksa Mahmud, pendiri Bosowa Group, yaitu HM. Aksa Mahmud, Erwin Aksa, Sadikin Aksa dan Muhammad Subhan Aksa. Tak sembarangan gugatan perdata tersebut senilai US$ 4,42 juta atau antara dgn Rp 7,02 Triliun dengan kurs Rp 14.500 /US$.
Dan gugatan tesebut disampaikan pada tgl 5 Oktober 2020. Dgn klasifikasi perkara Wanprestasi dengan Nomor perkara yakni 562/Pdt.G/2020/PN Jkt.Pst.
Menyatakan para Penggugat telah melakukan Perbuatan Cidera Janji (Wanprestasi) atas Akta -akta jaminan.
Menghukum Para Penggugat baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri untuk membayar seluruh kewajiban nya kepada Penggugat sejumlah US$ 352.906.689,53 (untuk fasilitas A) dan US$ 131.512.474,23 (untuk fasilitas,ditambah bunga sebesar US$ 6,3693% per tahun terhitung sejak 31 Agustus 2020, hingga tanggal dilunasinya seluruh kewajiban pembayarannya tersebut kepada Penggugat.
Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) yang dijatuhkan dalam perkara ini.
Menyatakan bahwa keputusan ini harus dilaksanakan terlebih dahulu (Uitvoerbaar bij Voorraad) meskipun sudah upaya hukum banding dan kasasi serta perlawanan (verset).
Memerintahkan Turut Tergugat untuk mematuhi putusan perkara ini.
Menghukum Para Tergugat harus untuk membayar segala biaya yg timbul dalam perkara tersebut.
PUSING GK…? Boleh saja kerajaan bisnis JK itu besar, tapi jelas dia gk akan sanggup menolong utang yg bejibun dari Bosowa.
Emang Mau gitu rugi…? Emang JK pikir Era Jokowi ini sama dg Era SBY …? Sudah gk bisa diajak kompromi, emang Era Jokowi pada mau dibuat panggung bancakan proyek, gk bisa maka nya bisanya mengerahkan para golongan radikal FPI.
JK dan TRIO POROSnya dia pikir akan bisa merongrong terus Pemerintah Yg Sah di NKRI ini …?
Maka Keberpihakannya kepada Imam Jumbo dipertontonkannya, JK semakin tolol aja, bahkan dg terang2an Anies pun ikut melawan Protokol Kesehatan COVID19 yg telah ditetapkan oleh Pemerintah selama Pandemi COVID19 ini.
Si JK ini kan sejatinya butuh dukungan dari Presiden Jokowi, tentang kasus Bosowa, tapi urusan apah coba Presiden Jokowi… makanya jalan yg di tempuh caper, rusuh, bahkan saat ini turun gunung ke daerah2 kabarnya, momentum Pilkada mau di hantam seperti Pilkada DKI Jakarta yg lalu …hikhik uzur kok semakin ricuh JK.
https://www.cnbcindonesia.com/market/20201006122721- 17-192216/qnb-group-gugat-keluarga-pemilik-bosowa-rp-7- t-ada-apa
Buat umat yg onoh… Yakin bela agama? Bela maling keleeesss… Jangan mau dibodoh2i pakai agama.
Sumber DDB
Hasil Cek Fakta
Beredar postingan di Facebook oleh akun bernama KP Norman Hadinegoro, yang mempostingan sebuah narasi disertai gambar sampul majalah dari Tempo.
Terlihat sampul depan majalah Tempo tersebut berjudul “SANG DALANG PERUSAK BHINEKA”, disertai juga ilustrasi Jusuf Kalla, Novel Baswedan, Rizieq Shihab, dan Anies Baswedan. Diketahui juga majalah tersebut adalah ada di edisi 7-13 Desember 2020.
Di bawah judul, terdapat paragraf yang berbunyi: “Rekaman suara Danny Pomanto membongkar keterlibatan Jusuf Kalla dalam strategi menjatuhkan wibawa pemerintah Indonesia dan mengamankan jaringan bisnis keluarga. Gerindra disusupi ‘HMI Connection’ yang pro Habib Rizieq.”
Bagian atas sampul di samping tulisan “TEMPO”, juga terdapat judul “Maraknya Ideologi Pro Khilafah di Kalangan Birokrasi” dan “Beranikah Polri Tangkap Rizieq Shihab?”.
Selain sampul majalah, postingan Norman juga disertai narasi mengenai PT Bosowo Corporindo, yang beberapa bulan lalu digugat oleh Qatar National Bank (QNB) QPSC, salah satu gugatannya terkait wanprestasi atas Akta-Akta Jaminan. Diketahui, keponakan Jusuf Kalla, Erwin Aksa terseret dalam gugatan perdata tersebut.
Postingan Norman berhasil mendapat 147 likes dan dibagikan sebanyak 29 kali di Facebook.
Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, sampul majalah Tempo berjudul “Sang Dalang Perusak Bhineka” adalah HOAX. HOAX serupa juga telah beredar sejak tahun 2020 lalu.
Diklarifikasi langsung oleh media berita Tempo bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan judul berita “Sang Dalang Perusak Bhineka” pada edisi 7-13 Desember 2020.
Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Wahyu Dhyatmika membantah bahwa cover dengan judul tersebut pernah diterbitkan oleh Majalah Tempo. “Ini saya pastikan hoaks. Tempo tidak pernah menerbitkan cover itu,” ungkap Wahyu pada 9 Desember 2020.
Di situs resmi Majalah Tempo (majalah.tempo.co), majalah Tempo edisi 7-13 Desember 2020 yang terbit pada 5 Desember berjudul “Outlook Ekonomi 2021: Saatnya Berubah”. Di bawah judul, terdapat paragraf yang berbunyi “Pandemi Covid-19 seharusnya jadi momentum mendorong ekonomi hijau. Sektor bisnis mana yang paling siap?”.
Lebih lanjut, dua judul berita dalam edisi tersebut, yang tercantum di atas tulisan “Tempo”, adalah “Perang Dinasti Pilkada Serentak” dan “Macetnya Perkara Korupsi Kemenpora”, dengan Ilustrasi di dalam covernya memperlihatkan tiga kera dan tiga pria.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim KP Norman Hadinegoro adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.
Terlihat sampul depan majalah Tempo tersebut berjudul “SANG DALANG PERUSAK BHINEKA”, disertai juga ilustrasi Jusuf Kalla, Novel Baswedan, Rizieq Shihab, dan Anies Baswedan. Diketahui juga majalah tersebut adalah ada di edisi 7-13 Desember 2020.
Di bawah judul, terdapat paragraf yang berbunyi: “Rekaman suara Danny Pomanto membongkar keterlibatan Jusuf Kalla dalam strategi menjatuhkan wibawa pemerintah Indonesia dan mengamankan jaringan bisnis keluarga. Gerindra disusupi ‘HMI Connection’ yang pro Habib Rizieq.”
Bagian atas sampul di samping tulisan “TEMPO”, juga terdapat judul “Maraknya Ideologi Pro Khilafah di Kalangan Birokrasi” dan “Beranikah Polri Tangkap Rizieq Shihab?”.
Selain sampul majalah, postingan Norman juga disertai narasi mengenai PT Bosowo Corporindo, yang beberapa bulan lalu digugat oleh Qatar National Bank (QNB) QPSC, salah satu gugatannya terkait wanprestasi atas Akta-Akta Jaminan. Diketahui, keponakan Jusuf Kalla, Erwin Aksa terseret dalam gugatan perdata tersebut.
Postingan Norman berhasil mendapat 147 likes dan dibagikan sebanyak 29 kali di Facebook.
Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, sampul majalah Tempo berjudul “Sang Dalang Perusak Bhineka” adalah HOAX. HOAX serupa juga telah beredar sejak tahun 2020 lalu.
Diklarifikasi langsung oleh media berita Tempo bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan judul berita “Sang Dalang Perusak Bhineka” pada edisi 7-13 Desember 2020.
Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Wahyu Dhyatmika membantah bahwa cover dengan judul tersebut pernah diterbitkan oleh Majalah Tempo. “Ini saya pastikan hoaks. Tempo tidak pernah menerbitkan cover itu,” ungkap Wahyu pada 9 Desember 2020.
Di situs resmi Majalah Tempo (majalah.tempo.co), majalah Tempo edisi 7-13 Desember 2020 yang terbit pada 5 Desember berjudul “Outlook Ekonomi 2021: Saatnya Berubah”. Di bawah judul, terdapat paragraf yang berbunyi “Pandemi Covid-19 seharusnya jadi momentum mendorong ekonomi hijau. Sektor bisnis mana yang paling siap?”.
Lebih lanjut, dua judul berita dalam edisi tersebut, yang tercantum di atas tulisan “Tempo”, adalah “Perang Dinasti Pilkada Serentak” dan “Macetnya Perkara Korupsi Kemenpora”, dengan Ilustrasi di dalam covernya memperlihatkan tiga kera dan tiga pria.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim KP Norman Hadinegoro adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ani R
Hoaks lama beredar kembali. Diklarifikasi langsung melalui situs resmi cekfakta.tempo.co, bahwa pihak Tempo tidak pernah menerbitkan majalah edisi 7-13 Desember 2020 dengan gambar ilustrasi Jusuf Kalla, Novel Baswedan, Rizieq Shihab, dan Anies Baswedan dan berjudul “SANG DALANG PERUSAK BHINEKA”.
Hoaks lama beredar kembali. Diklarifikasi langsung melalui situs resmi cekfakta.tempo.co, bahwa pihak Tempo tidak pernah menerbitkan majalah edisi 7-13 Desember 2020 dengan gambar ilustrasi Jusuf Kalla, Novel Baswedan, Rizieq Shihab, dan Anies Baswedan dan berjudul “SANG DALANG PERUSAK BHINEKA”.
Rujukan
Halaman: 4504/5886