“Hai! Teman dan kerabat tolong sebarkan video ini sebanyak-banyaknya. 500 ton pisang dari Somalia tiba di pasar baru-baru ini. Mereka mengandung cacing yang disebut Helicobacter, yang melepaskan pisang beracun di perut, dan kemudian mengembangkan gejala berikut (diare, muntah, mual, sakit kepala). Setelah 12 jam, orang tersebut akan Kematian karena kematian otak. Harap jangan membeli dan makan pisang hari ini, atau jika Anda melakukannya, pastikan untuk membuka pisang di dalamnya. Menonton video.”
Cacing pisang
Pisang mengandung cacing dari Somalia
(GFD-2021-7884) [SALAH] 500 Ton Pisang dari Somalia Mengandung Cacing Helicobacter
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 22/11/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah narasi yang diunggah oleh akun Facebook Ade Muhaemin yang mengatakan bahwa terdapat lima ratus ton pisang yang berasal dari Somalia yang diklaim mengandung cacing Helicobacter. Narasi tersebut juga mencantumkan sebuah video dan tangkapan layar pesan Whatsapp yang menyebarkan informasi tersebut. Narasi dalam tangkapan layar pesan Whatsapp tersebut juga mengatakan bahwa cacing Helicobacter dapat menyebabkan gejala diare, muntah, mual, sakit kepala dan dapat menyebabkan kematian seseorang karena kematian otak.
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Melansir dari AFP, spesialis dalam biokimia klinis di bidang parasitologi Argentina menegaskan bahwa Helicobacter bukanlah cacing atau parasit, melainkan bakteri. Helicobacter merupakan bakteri yang menyebabkan infeksi lapisan dalam lambung. Helicobacter dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan rasa tidak nyaman pada lambung. Selain itu, Helicobacter terkadang dapat berkembang menjadi maag bahkan kanker perut. Helicobacter juga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang seperti yang ada dalam unggahan video tersebut.
Benda yang diklaim merupakan cacing dalam video tersebut bukanlah cacing, namun merupakan serat buah. Fabricio Loyola, ahli agronomi Ekuador dan anggota perguruan tinggi insinyur pertanian provinsi Pichincha mengatakan bahwa ketika bagian putih buah tidak dapat mencapai kadar gula yang cukup, akan berubah tekstur menjadi berserat.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Ade Muhaemin tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Melansir dari AFP, spesialis dalam biokimia klinis di bidang parasitologi Argentina menegaskan bahwa Helicobacter bukanlah cacing atau parasit, melainkan bakteri. Helicobacter merupakan bakteri yang menyebabkan infeksi lapisan dalam lambung. Helicobacter dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan rasa tidak nyaman pada lambung. Selain itu, Helicobacter terkadang dapat berkembang menjadi maag bahkan kanker perut. Helicobacter juga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang seperti yang ada dalam unggahan video tersebut.
Benda yang diklaim merupakan cacing dalam video tersebut bukanlah cacing, namun merupakan serat buah. Fabricio Loyola, ahli agronomi Ekuador dan anggota perguruan tinggi insinyur pertanian provinsi Pichincha mengatakan bahwa ketika bagian putih buah tidak dapat mencapai kadar gula yang cukup, akan berubah tekstur menjadi berserat.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Ade Muhaemin tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila (Universitas Diponegoro)
Hal tersebut tidak benar. Helicobacter bukanlah merupakan jenis cacing, melainkan jenis bakteri yang menginfeksi lapisan dalam lambung.
Hal tersebut tidak benar. Helicobacter bukanlah merupakan jenis cacing, melainkan jenis bakteri yang menginfeksi lapisan dalam lambung.
Rujukan
(GFD-2021-7883) [SALAH] Pemenang Hadiah Shopee Harus Transfer Rp500.000 sebagai Uang Jaminan
Sumber: Tangkapan LayarTanggal publish: 22/11/2021
Berita
“SYARAT DAN KETENTUAN
PEMENANG WAJIB KIRIM FOTO : KTP ATAU KARTU IDENTITAS LAIN.
PEMENANG WAJIB TAAT DAN PATUH KEPADA ATURAN YG
BERLAKU KARENA PIHAK SHOPEE HANYA MELAYANI UNTUK
PELANGGAN DEWASA DAN YG SERIUS.
PIHAK SHOPEE BERHAK MEMBATALKAN HADIAH TSB KALAU
MEMANG PEMENANG TDK BERSEDIA /TDK SANGGUP MENGIKUTI
ATURAN YG BERLAKU.
HADIAH AKAN DI ANTAR/KIRIM KE ALAMAT PEMENANG SETELAH
MENYELESAIKAN DANA JAMINAN SEMENTRA SEBEBAGAI PENGANTI
TANDA TANGAN PEMENANG
UNTUK BIAYA ADMINISTRASI PENGIRIMAN SEBESAR Rp
500.000(LIMA RATUS RIBU) KE REKENING PIHAK BENDAHARAWAN
VIA TRANSFER NO REK : 90120158267 (BTPN) KODE BANK : 213
PENGEMBALIAN DANA SEBAGAI PENGGANTI TANDA TANGAN
ATAU PERTANGGUNG JAWABAN PEMENANG AKAN KAM!”
PEMENANG WAJIB KIRIM FOTO : KTP ATAU KARTU IDENTITAS LAIN.
PEMENANG WAJIB TAAT DAN PATUH KEPADA ATURAN YG
BERLAKU KARENA PIHAK SHOPEE HANYA MELAYANI UNTUK
PELANGGAN DEWASA DAN YG SERIUS.
PIHAK SHOPEE BERHAK MEMBATALKAN HADIAH TSB KALAU
MEMANG PEMENANG TDK BERSEDIA /TDK SANGGUP MENGIKUTI
ATURAN YG BERLAKU.
HADIAH AKAN DI ANTAR/KIRIM KE ALAMAT PEMENANG SETELAH
MENYELESAIKAN DANA JAMINAN SEMENTRA SEBEBAGAI PENGANTI
TANDA TANGAN PEMENANG
UNTUK BIAYA ADMINISTRASI PENGIRIMAN SEBESAR Rp
500.000(LIMA RATUS RIBU) KE REKENING PIHAK BENDAHARAWAN
VIA TRANSFER NO REK : 90120158267 (BTPN) KODE BANK : 213
PENGEMBALIAN DANA SEBAGAI PENGGANTI TANDA TANGAN
ATAU PERTANGGUNG JAWABAN PEMENANG AKAN KAM!”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah gambar tangkapan layar yang berisi narasi tentang syarat dan kenentuan pemenang hadiah Shopee yang mana pemenang harus mengirimkan uang sebesar RP500.000. Uang tersebut dikirimkan ke rekening pihak bendaharawan lewat transfer bank dan uang tersebut dianggap sebagai dana jaminan.
Saat ditelusuri menggunakan kata kunci “pemenang shopee bayar 500 untuk jaminan” ditemukan banyak informasi salah satunya dalam artikel berjudul “[Cek Fakta] Pemenang Hadiah Shopee Wajib Transfer Dana Jaminan Rp500 Ribu ke Rekening Ini? Simak Faktanya” yang dimuat oleh medcom.id. Dalam artikel tersebut ditemukan informasi bahwa tidak ada infomasi valid dan resmi mengenai hal tersebut.
Lebih lanjut pihak Shoppe mengimbau untuk sobat Shoppe berhati-hati terhadap penipuan yang mengatsanamakan Shoppe Indonesia di media sosial, hal tersebut disampikan pada akun Instagram resmi Shopee.
Executive Director Shopee Indonesia, Handhika Jahja pada salah satu artikel milik Kompas.com menyarankan untuk selalu memastikan bahwa sistus yang dikunjungi merupakan sistus remsi Shopee yaitu www.shopee.co.id. Kemudian menganjurkan untuk menghindari transaksi di luar sistem Shopee.
“Pengumuman terkait penyerahan hadiah untuk kegiatan tertentu pasti akan diumumkan melalui kanal-kanal resmi Shopee, seperti akun sosial media resmi Shopee Indonesia di Instagram dan Twitter,” ujar Handhika.
Dengan demikian, informasi mengenai pememang hadiah Shopee harus mentransfer Rp500.000 sebagai uang jaminan tidak berdasar. Tidak ada informasi resmi dan valid mengenai hal tersebut sehingga masuk dalam kategori konten tiruan.
Saat ditelusuri menggunakan kata kunci “pemenang shopee bayar 500 untuk jaminan” ditemukan banyak informasi salah satunya dalam artikel berjudul “[Cek Fakta] Pemenang Hadiah Shopee Wajib Transfer Dana Jaminan Rp500 Ribu ke Rekening Ini? Simak Faktanya” yang dimuat oleh medcom.id. Dalam artikel tersebut ditemukan informasi bahwa tidak ada infomasi valid dan resmi mengenai hal tersebut.
Lebih lanjut pihak Shoppe mengimbau untuk sobat Shoppe berhati-hati terhadap penipuan yang mengatsanamakan Shoppe Indonesia di media sosial, hal tersebut disampikan pada akun Instagram resmi Shopee.
Executive Director Shopee Indonesia, Handhika Jahja pada salah satu artikel milik Kompas.com menyarankan untuk selalu memastikan bahwa sistus yang dikunjungi merupakan sistus remsi Shopee yaitu www.shopee.co.id. Kemudian menganjurkan untuk menghindari transaksi di luar sistem Shopee.
“Pengumuman terkait penyerahan hadiah untuk kegiatan tertentu pasti akan diumumkan melalui kanal-kanal resmi Shopee, seperti akun sosial media resmi Shopee Indonesia di Instagram dan Twitter,” ujar Handhika.
Dengan demikian, informasi mengenai pememang hadiah Shopee harus mentransfer Rp500.000 sebagai uang jaminan tidak berdasar. Tidak ada informasi resmi dan valid mengenai hal tersebut sehingga masuk dalam kategori konten tiruan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (UIN Raden Mas Said Surakarta).
Informasi tersebut tidak berdasar. Faktanya, tidak ada informasi resmi dan valid mengenai hal tersebut.
Informasi tersebut tidak berdasar. Faktanya, tidak ada informasi resmi dan valid mengenai hal tersebut.
Rujukan
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/nbwXOV3k-cek-fakta-pemenang-hadiah-shopee-wajib-transfer-dana-jaminan-rp500-ribu-ke-rekening-ini-simak-faktanya
- https://www.instagram.com/stories/highlights/17849469218106088/
- https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/29/123000965/-hoaks-pengumuman-pemenang-hadiah-undian-shopee-2021?page=all
(GFD-2021-7882) [SALAH] Biden Menyatakan Bahwa Cina Merupakan Negara Unggul dan Tidak Tertandingi
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 22/11/2021
Berita
“PBB & Joe Biden: China negara Paling maju di dunia tidak ada yang Bisa ungguli mereka dalam segala bidang Apapun 🇨🇳👍”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook yang menampilkan sebuah foto dari Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Di dalam foto tersebut terdapat tambahan narasi klaim dari Joe Biden mengatakan bahwa bahwa Cina merupakan negara unggul dan tidak ada satupun negara di dunia yang mampu menandinginya.
Namun setelah dilakukan penelusuran terhadap kebenaran informasi tersebut, ditemukan fakta itu merupakan narasi yang sengaja dibuat dan ditambakan pada foto Biden. Melalui pengecekan gambar dari Google, foto yang diunggah akun Facebook dengan nama Amira ini merupakan foto Joe Biden saat melalukan pidato setelah dinyatakan menang di mayoritas sektoral pada Pemilu Amerika Serikat akhir 2020 lalu.
Melansir dari media PBS NewHours, tidak ditemukan bahasan apapun tentang Cina yang disampaikan Biden pada isi pidatonya. Pidato Biden saat itu hanya membahas mengenai kondisi politik Amerika Serikat yang saat itu sedang memanas, serta membahas tentang pandemi Covid-19.
Menelusuri kembali terkait foto dengan klaim yang diunggah di Facebook tersebut, tidak ditemukan artikel atau terbitan resmi yang menginformasikan bahwa Biden mengatakan Cina sebagai negara yang unggul dan tidak ada satupun negara di dunia yang mampu menandinginya. Bahkan dalam beberapa artikel ditemukan pernyataan sikap pemerintah di era Biden masih melakukan beberapa kecaman dan penyandungan pada militer Cina.
Jadi dapat disimpulkan bahwa unggahan dengan klaim Joe Biden yang menyatakan bahwa Cina merupakan negara unggul dan tidak ada satupun negara di dunia yang dapat menandinginya merupakan unggahan hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Namun setelah dilakukan penelusuran terhadap kebenaran informasi tersebut, ditemukan fakta itu merupakan narasi yang sengaja dibuat dan ditambakan pada foto Biden. Melalui pengecekan gambar dari Google, foto yang diunggah akun Facebook dengan nama Amira ini merupakan foto Joe Biden saat melalukan pidato setelah dinyatakan menang di mayoritas sektoral pada Pemilu Amerika Serikat akhir 2020 lalu.
Melansir dari media PBS NewHours, tidak ditemukan bahasan apapun tentang Cina yang disampaikan Biden pada isi pidatonya. Pidato Biden saat itu hanya membahas mengenai kondisi politik Amerika Serikat yang saat itu sedang memanas, serta membahas tentang pandemi Covid-19.
Menelusuri kembali terkait foto dengan klaim yang diunggah di Facebook tersebut, tidak ditemukan artikel atau terbitan resmi yang menginformasikan bahwa Biden mengatakan Cina sebagai negara yang unggul dan tidak ada satupun negara di dunia yang mampu menandinginya. Bahkan dalam beberapa artikel ditemukan pernyataan sikap pemerintah di era Biden masih melakukan beberapa kecaman dan penyandungan pada militer Cina.
Jadi dapat disimpulkan bahwa unggahan dengan klaim Joe Biden yang menyatakan bahwa Cina merupakan negara unggul dan tidak ada satupun negara di dunia yang dapat menandinginya merupakan unggahan hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya foto yang diunggah pada akun Facebook tersebut merupakan foto pidato dari Presiden Joe Biden terkait kemenangannya pada Pemilu Amerika Serikat tahun 2020 lalu. Di dalam pidatonya tidak ditemukan pembahasan mengenai Cina.
Faktanya foto yang diunggah pada akun Facebook tersebut merupakan foto pidato dari Presiden Joe Biden terkait kemenangannya pada Pemilu Amerika Serikat tahun 2020 lalu. Di dalam pidatonya tidak ditemukan pembahasan mengenai Cina.
Rujukan
(GFD-2021-7881) [SALAH] Istri CEO Pfizer Albert Bourla Tewas Akibat Komplikasi Vaksin COVID-19
Sumber: FacebookTanggal publish: 22/11/2021
Berita
Kabar tentang Myriam Bourla istri dari CEO Pfizer Albert Bourla, meninggal dunia akibat komplikasi vaksin COVID-19 beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 12 November 2021.
Akun tersebut mengunggah narasi yang menyebut bahwa Myriam Bourla istri dari CEO Pfizer Albert Bourla meninggal dunia karena komplikasi vaksin COVID-19.
"Cause of death ....complications from c19 jab. When will people wake up?!
WIFE OF PFIZER'S CEO DIES after complications on November 10, 2021
Myriam Bourla – the wife of Pfizer CEO Albert Bourla – has died from COMPLICATIONS FROM the COVID-19 VACCINE early Wednesday, according to her doctor. She passed away in the emergency room at New York-Presbyterian Lawrence Hospital after being brought in by paramedics. The cause of death has been listed as complications from the Pfizer vaccine," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah tiga kali direspons warganet.
Akun tersebut mengunggah narasi yang menyebut bahwa Myriam Bourla istri dari CEO Pfizer Albert Bourla meninggal dunia karena komplikasi vaksin COVID-19.
"Cause of death ....complications from c19 jab. When will people wake up?!
WIFE OF PFIZER'S CEO DIES after complications on November 10, 2021
Myriam Bourla – the wife of Pfizer CEO Albert Bourla – has died from COMPLICATIONS FROM the COVID-19 VACCINE early Wednesday, according to her doctor. She passed away in the emergency room at New York-Presbyterian Lawrence Hospital after being brought in by paramedics. The cause of death has been listed as complications from the Pfizer vaccine," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah tiga kali direspons warganet.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar Myriam Bourla istri dari CEO Pfizer Albert Bourla meninggal dunia karena komplikasi vaksin COVID-19. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "wife of ceo pfizer die" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Pfizer CEO’s wife did not die or experience ‘vaccine complications’" yang dimuat situs apnews.com pada 17 November 2021.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa kabar tersebut pertama kali disebarkan sebuah blog bernama The Conservative Beaver. Blog tersebut memuat artikel berisi klaim istri Albert Bourla telah meninggal dan penyebab kematiannya terdaftar sebagai komplikasi dari vaksin Pfizer.
Namun tidak ada informasi valid mengenai pernyataan tersebut. Juru bicara Pfizer Amy Rose menuding, penulis artikel itu berusaha menyebabkan tekanan emosional pada keluarga Bourla.
"Istri CEO kami masih hidup dan sehat, bertentangan dengan apa yang dikatakan di Internet," tulis Rose dalam email ke AP.
"Tidak masuk akal bahwa seseorang yang menyamar sebagai jurnalis akan menyebarkan kebohongan seperti itu tentang CEO kami dan keluarganya dengan tujuan merusak kepercayaan pada vaksin yang telah diberikan kepada ratusan juta orang di seluruh dunia," tambah dia.
The Conservative Beaver, tidak memberikan bukti apa pun atas klaimnya dan mengaitkan beberapa informasi dengan dokter yang tidak disebutkan namanya. Artikel tersebut telah dibagikan secara luas di media sosial di antara orang-orang yang tampaknya percaya bahwa itu benar.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Pfizer CEO’s wife did not die or experience ‘vaccine complications’" yang dimuat situs apnews.com pada 17 November 2021.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa kabar tersebut pertama kali disebarkan sebuah blog bernama The Conservative Beaver. Blog tersebut memuat artikel berisi klaim istri Albert Bourla telah meninggal dan penyebab kematiannya terdaftar sebagai komplikasi dari vaksin Pfizer.
Namun tidak ada informasi valid mengenai pernyataan tersebut. Juru bicara Pfizer Amy Rose menuding, penulis artikel itu berusaha menyebabkan tekanan emosional pada keluarga Bourla.
"Istri CEO kami masih hidup dan sehat, bertentangan dengan apa yang dikatakan di Internet," tulis Rose dalam email ke AP.
"Tidak masuk akal bahwa seseorang yang menyamar sebagai jurnalis akan menyebarkan kebohongan seperti itu tentang CEO kami dan keluarganya dengan tujuan merusak kepercayaan pada vaksin yang telah diberikan kepada ratusan juta orang di seluruh dunia," tambah dia.
The Conservative Beaver, tidak memberikan bukti apa pun atas klaimnya dan mengaitkan beberapa informasi dengan dokter yang tidak disebutkan namanya. Artikel tersebut telah dibagikan secara luas di media sosial di antara orang-orang yang tampaknya percaya bahwa itu benar.
Kesimpulan
Kabar tentang Myriam Bourla, istri dari CEO Pfizer Albert Bourla meninggal dunia karena komplikasi vaksin COVID-19 ternyata tidak benar. Tidak ada informasi valid mengenai kabar tersebut.
Rujukan
Halaman: 4498/5886