• (GFD-2021-8803) Keliru, Video 13 Siswa di Afrika Selatan Tewas Setelah Divaksin Covid-19

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 04/11/2021

    Berita


    Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah warga histeris saat menyaksikan belasan anak dalam kondisi tidak bergerak beredar di media sosial. Video tersebut dibagikan dengan narasi bahwa sebanyak 13 anak di Arika Selatan tewas setelah vaksinasi Covid-19.
    Di Facebook, video tersebut ibagikan akun ini pada 2 November 2021. Berikut narasi lengkapnya:
    “13 anak sekolah di Afrika Selatan meninggal setelah mendapatkan OBAT SURGA FUCKSHIT KOPET19!!!!!!! Berita ini bbrpa X diunggah d iG namun dihapus pihak bi0 t3ch!!!!! Sadarlah skrg Smua ini adalah permainan #dajjallaknatullah dan anak buahnya!!!! Semua Owner #fuckhsit adalah Seorg Yahudi #Zionis laknatullah.. Zionis adlh musuh yg nyata khususnya bagi #UmatMuslim, Ssuai ap yg #ALLAH firmankan dan #RASULULLAH sabdakan!!!.”
    Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah disaksikan lebih dari 200 kali dan mendapat 5 komentar. Apa benar ini video 13 siswa di Arika Selatan yang tewas setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19?
    Tangkapan layar unggahan dengan klaim 13 anak di Afrika Selatan tewas usai divaksin Covid-19

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula memragmentasi video tersebut menggunakan tool InVid. Selanjutnya gambar-gambar hasil ragmentasi ditelusuri jejak digitalnya dengan menggunakan reverse image tools Google dan Yandex. Hasilnya, 14 siswa sekolah dasar di Kenya tewas terinjak-injak ketika mereka bergegas menuruni tangga saat pulang sekolah pada Februari 2020.
    Video yang identik pernah diunggah ke Youtube oleh kanal TOP BUZZ MEDIA pada 26 Februari 2020 dengan judul, “13 ENFANTS MEUR*** DANS UNE BOUSCULADE DANS UNE ÉCOLE PRIMAIRE AU KENYA.”
    Video identik lainnya pernah diunggah ke Youtube oleh kanal Chekatv Muhsin pada 4 Februari 2020 dengan judul “BREAKING News :kakamega primary school mourning death of 13 students.”
    Dilansir dari citizen.digital, korban tewas akibat terinjak-injak yang terjadi pada Senin malam di Sekolah Dasar Kakamega telah bertambah menjadi 14 orang setelah satu murid lagi meninggal karena luka-luka.
    Kakamega Central OCPD David Kabena sebelumnya menyebutkan, jumlah pelajar yang tewas pada 13 dengan sedikitnya 39 terluka.
    Gubernur Kakamega Wycliffe Oparanya mengatakan, ada informasi tambahan bahwa satu lagi korban meninggal di Panti Jompo Nala. Dua dari murid yang terluka dirawat di Unit Perawatan Intensif di Rumah Sakit Rujukan Kabupaten Kakamega.
    Menurut OCPD, peristiwa ini berawal saat siswa-siswa kelas lima ini hendak meninggalkan kelas mereka usai jam sekolah selesai. Kemudian mereka berdesakan saat turun tangga sekitar jam 5 sore.
    Dilaporkan juga ada seorang guru di sekolah itu memukuli beberapa murid dan mendorong siswa lainnya untuk lari menuruni tangg. Sehingga beberapa dari mereka jatuh dan terinjak-injak sampai meninggal. Namun, penyelidikan lebih lanjut atas insiden tersebut sedang berlangsung.
    Insiden itu terjadi di Sekolah Dasar Kakamega, barat laut ibu kota Nairobi, pada Senin sore. Laporan mengatakan anak-anak meninggalkan kelas untuk pulang sekitar pukul 17:00 waktu setempat (14:00 GMT) ketika peristiwa itu terjadi.
    Menteri Pendidikan George Magoha mengkonfirmasi 14 kematian itu kepada media lokal. "Kehilangan seorang anak sangat menyakitkan. Belasungkawa saya kepada orang tua yang kehilangan anak-anak mereka," kata Magoha kepada Citizen TV.
    Hampir 40 siswa lainnya terluka - beberapa kritis - dan dibawa ke rumah sakit, kata laporan. Beberapa dari mereka dibebaskan setelah menerima perawatan.
    Penyebab terinjak-injak belum jelas. Tetapi komandan polisi Kakamega David Kabena mengatakan kepada media lokal bahwa penyelidikan telah berlangsung.
    Dikutip dari allafrica.com, Komandan Polisi Wilayah Barat Peris Kimani membenarkan laporan itu, dengan mengatakan 20 orang dirawat di rumah sakit umum dan rujukan kabupaten itu dan dipulangkan.
    Laporan menunjukkan bahwa para siswa kehabisan kelas pada jam 5 sore ketika tragedi itu terjadi. Dikatakan bahwa beberapa jatuh dari lantai tiga gedung.
    Responden, termasuk polisi dan personel dari Masyarakat Palang Merah Kenya, pergi ke sekolah untuk menawarkan layanan darurat.
    Gubernur Kabupaten Kakamega Wycliffe Oparanya bertemu dengan keluarga di tempat kejadian.
    Mengutip abc.net.au, ini bukan pertama kalinya terjadi keruntuhan struktural di sebuah sekolah di negara Afrika. Pada September 2019, delapan siswa tewas dan 69 lainnya terluka ketika sebuah ruang kelas runtuh di sebuah sekolah dasar di Nairobi.
    Berdasarkan arsip berita Tempo, 14 siswa sekolah dasar di Kenya barat tewas terinjak-injak ketika mereka bergegas menuruni tangga saat pulang sekolah pada Senin.
    Sementara 39 siswa lain terluka parah dalam insiden yang terjadi di Sekolah Dasar Kakamega di Nairobi, kata surat kabar Daily Nation, mengutip Komandan Polisi Wilayah Barat Peris Kimani, dilaporkan Reuters, 4 Februari 2020.
    "Kami kehilangan 14 dari mereka," Menteri Pendidikan George Magoha mengatakan kepada Citizen TV. "Kehilangan satu nyawa sama dengan kehilangan banyak kehidupan."
    The Daily Nation melaporkan bahwa beberapa anak jatuh dari lantai tiga ketika mereka berlari. Menurut BBC, para murid berlari meninggalkan kelas sekitar pukul 5 sore waktu setempat.
    "Saat pulang sekolah, mereka berdesakan menuruni tangga," kata Peter Abwao, juru bicara Palang Merah Kenya. "Kelas-kelas di sekolah ini memiliki tiga lantai."
    Orang tua yang cemas menunggu di luar rumah sakit Kakamega untuk mengetahui kabar tentang anak-anak mereka.
    "Belasungkawa tulus saya sampaikan kepada orang tua yang telah kehilangan orang yang dicintai dalam tragedi yang disayangkan dan disesalkan di Sekolah Dasar Kakamega. Saya berharap anak-anak yang terluka segera pulih dan saya berdoa agar Tuhan memberikan kekuatan kepada keluarga yang terkena dampak," kata mantan Perdana Menteri Raila Odinga di Twitter, dikutip dari Al Jazeera.
    Raila Odinga, yang merupakan pemimpin oposisi Kenya, juga menyerukan penyelidikan langsung dan menyeluruh atas insiden di sekolah dasar ini.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim bahwa 13 siswa di Arika Selatan yang tewas setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19, keliru. Sebanyak 14 siswa yang tewas dalam video tersebut bukan diakibatkan vaksinasi Covid-19, melainkan mereka tewas terinjak-injak saat berdesakan menuruni tangga ketika pulang sekolah. Peristiwa itu terjadi di Kenya pada Senin, 3 Februari 2020, bukan Afrika Selatan.
    TIM CEK FAKTA TEMPO

    Rujukan

  • (GFD-2021-8802) Keliru, Pengawalan Khusus Presiden Jokowi oleh Satuan Le Gendarmerie di Perancis

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 03/11/2021

    Berita


    Sebuah video yang diklaim pengawalan khusus Presiden Jokowi di Prancis oleh satuan Le Gendarmerie, beredar di Twitter, 2 November 2021. Video berdurasi delapan detik itu memuat iring-iringan pengawalan 15 sepeda motor dengan formasi kawal V.“Pengawalan presiden Jokowi di Perancis dengan formasi kawal V (15 sepeda motor) oleh satuan Le Gendarmerie. Ini tradisi pengawalan khusus hanya untuk tamu negara yang sangat dihormati. Bravo presiden Jokowi.” Unggahan itu telah dibagikan 524 kali dan disukai 1.902 oleh warganet.

    Hasil Cek Fakta


    Hasil pemeriksaan fakta Tempo, menunjukkan, bahwa video tersebut bukan iring-iringan pengawalan Presiden Jokowi di Prancis. Melainkan pasukan pengawal Ratu Elizabeth II saat berada di Berlin, Jerman, Juni 2015.Tempo menelusuri video tersebut dengan lebih dulu memfragmentasinya menjadi sejumlah gambar dengan InVID. Dari beberapa gambar, lalu ditelusuri dengan reverse image search.Dengan cara tersebut, Tempo mendapatkan video yang identik diunggah oleh Hans Joachim pada 27 Juni 2015. Video tersebut berdurasi lebih panjang dengan kualitas gambar lebih bagus.Hans memberikan keterangan dan judul dalam bahasa Jerman, Queen Elizabeth II. zum Botschafterempfang, 25.06.2015. Melalui bahasa yang digunakan tersebut, kunjungan Ratu Elizabeth tersebut berada di Jerman.Selain formasi pengawalan kendaraan, Tempo menandai dalam kotak merah, beberapa petunjuk yang sama antara video yang diklaim pengawalan Presiden Jokowi dengan video yang dipublikasikan oleh Joachim pada 2015.
    Kiri: tangkapan layar dari video pengawalan Ratu Elizabeth II saat berkunjung ke Jerman pada 25 Juni 2015. Kanan: adalah tangkapan layar dari video yang diklaim pengawalan Presiden Jokowi di Prancis 2021. Lihat kotak merah yang menandai kesamaan lokasi.

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan, klaim bahwa Presiden Jokowi mendapat pengawalan khusus oleh satuan Le Gendarmerie saat di Prancis, adalahkeliru. Video berdurasi 8 detik itu menunjukkan pengawalan Ratu Inggris Raya Elizabeth II dan Pangeran Philip saat kunjungan negara ke Jerman pada 24-26 Juni 2015.Tim Cek Fakta Tempo

    Rujukan

  • (GFD-2021-8801) Tidak Terbukti, Indonesia Telah Menyiapkan Senjata Nuklir untuk Menghancurkan Cina

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 03/11/2021

    Berita


    Gambar tangkapan layar thumbnail video yang memperlihatkan sebuah rudal yang mengarah ke kota beredar di media sosial. Thumbnail tersebut juga disertai narasi bahwa Seluruh dunia terkejut, Indonesia siapkan nuklir hancurkan Cina.
    Di Twitter gambar tangkapan layar tersebut dibagikan akun ini pada 30 Oktober 2021. Akun inipun menuliskan narasi, “Finally, no more Social Credit system.”
    https://twitter.com/IbnuTasrip/status/1454325047800344582/photo/1
    Hingga artikel ini dimuat gambar tangkapan layar itu telah diretweet sebnyak 313 kali dan mendapat 106 quote. Apa Benar Indonesia telah menyiapkan senjata nuklir untuk menghancurkan Cina?
    Tangkapan layar unggahan di Twitter yang mengklaim Indonesia menyiapkan nuklir melawan Cina

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo menelusuri jejak digital gambar tangkapan layar itu dengan menggunakan reverse image tools Google dan Yandex. Hasinya, gambar tersebut merupakan thumbnail sebuah video di kanal Youtube dengan judul serupa. Namun, dalam video tersebut sama sekali tidak menjelaskan bahwa Indonesia telah membangun sistem persenjataan nuklir untuk menghancurkan Cina.
    Thumbnail video yang identik terdapat pada sebuah video yang pernah diunggah ke Youtube oleh kanal Jagat Militer pada 24 September 2021 dengan judul, “BERITA TERKINI - BIKIN GEGER DUNIA, INDONESIA SIAPKAN BOOM NUKLIR HANCURKAN CHINA.”
    Sumber Video
    Video berdurasi 10:05 itu menampilkan cuplikan sejumlah video dari berbagai sumber. Tim CekFakta Tempo memfragmentasi video tersebut dengan tool Invid. Selanjutnya melakukan penelusuran jejak digital dengan menggunakan reverse image Google dan Yandex.
    Hasilnya, ditemukan beberapa sumber video di antaranya salah satu cuplikan dari video yang pernah diunggah ke Youtube oleh kanal MerdekaDotCom pada 1 November 2016 dengan judul, “Melihat lebih dekat reaktor nuklir milik Indonesia di Serpong.”
    Selanjutnya video yang memperlihatkan sebuah kapal selam identik dengan video yang pernah diunggah ke Youtube oleh kanal Gung Ho Vids pada 25 Mei 2016 dengan judul “Trident Nuclear Submarine • Ohio Class USS Kentucky”.
    Kemudian cuplikan video yang memperlihatkan sebuah bom nuklir yang identik dengan sebuah video yang diunggah ke Youtube oleh kanal berbahasa Russia, Poznamka Official, pada 11 September 2015 dengan judul “Ledakan bom nuklir (Museum Politeknik Moskow)”.
    Terdapat juga cuplikan video yang memperlihatkan pembangkit nuklir milik Filipina. Video ini identik dengan video yang pernah diunggah ke Youtube oleh kanal Al Jazeera English pada 24 Januari 2021 dengan judul “The Philippines considers reviving nuclear plant to meet energy demand”.
    Narasi Video
    Narasi yang dibaca pengisi suara dalam video tersebut juga identik dengan naskah artikel yang pernah dimuat situs BangkaPos.com pada Selasa 2 November 2021 dengan judul, “Bikin Dunia Geger, Ini Kisah Indonesia Buat Bom Nuklir Libatkan 200 Ilmuwan, Buyar Pasca G30S/PKI”.
    Berikut narasinya:
    “Australia bersama Amerika Serikat dan Inggris, membangun kerja sama keamanan di Indo-Pasifik untuk mengimbangi pengaruh China yang terus meningkat di kawasan itu. Kemitraan itu diumumkan secara virtual oleh Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison, Rabu (15/9/2021). Di bawah kerja sama tersebut, AS dan Inggris akan memberikan teknologi dan kemampuan kapal selam bertenaga nuklir kepada Australia. Australia akan menjadi negara kedua setelah Inggris pada 1958 yang diberi akses ke teknologi nuklir AS untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir.
    Berkaitan dengan teknologi nuklir, Indonesia ternyata jauh sebelum Australia bakal membuat kapal selam nuklir malah pernah hampir memiliki senjata nuklir. Indonesia hampir pernah menguji coba bom Atom ciptaannya dan buat dunia merinding…”
    Kawasan Bebas Senjata Nuklir
    ASEAN merupakan kawasan bebas senjata nuklir. Kawasan Bebas Senjata Nuklear Asia Tenggara atau Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ) atau Traktat Bangkok adalah suatu kesepakatan di antara negara-negara Asia Tenggara yang terdiri dari Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam untuk mengamankan kawasan Asean dari nuklir.
    Dilansir dari situs setnas-asean.id, gagasan pembentukan Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ) ini diawali pada tanggal 27 November 1971, sewaktu 5 anggota dari Association of Southeast Asian Nations' (ASEAN) bertemu di Kuala Lumpur dan menanda tangani deklarasi atas "ASEAN Zone of Peace, Freedom, and Neutrality (ZOPFAN). (Asean sebagai kawasandamai, merdeka dan netral).
    Komponen utama dari ZOPFAN yang dituju oleh ASEAN adalah pembentukan SEANWFZ. Namun demikian sehubungan dengan suasana politik di kawasan yang kurang menguntungkan maka proposal resmi untuk pendirian kawasan bebas nuklir tersebut tertunda hingga pertengahan tahun 1980an.
    Mengutip Kumparan.com, setelah melakukan perundingan dan pembuatan naskah oleh suatu kelompok kerja ASEAN atas ZOPFAN, maka traktat SEANWFZ akhirnya ditanda tangani oleh kepala pemerintahan dari 10 negara anggota Asean di Bangkok pada tanggal 15 Desember 1995.
    Isi serta kewajiban dari para negara anggota SEANWFZ di antaranya:

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, gambar tangkapan layar dengan klaim bahwa Indonesia telah menyiapkan senjata nuklir untuk menghancurkan Cina, tidak terbukti.Gambar tangkapan layar tersebut bersumber dari thumbnail sebuah video. Video itu sendiri sama sekali tidak menjelaskan bahwa Indonesia telah membangun sistem persenjataan nuklir untuk menghancurkan Cina.
    Saat ini Indonesia masih terikat perjanjian dengan negara-negara anggota ASEAN terikat kawasan bebas senjata nuklir atau Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ) atau Traktat Bangkok yang ditandatangani pada 15 Desember 1995.
    TIM CEK FAKTA TEMPO

    Rujukan

  • (GFD-2021-8800) Keliru, Anies Baswedan Raih Gelar Pahlawan Internasional 2021

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 03/11/2021

    Berita


    Tangkapan layar dari kanal Youtube berjudul “Hanya Anies yang bisa raih gelar pahlawan internasional, disambut hangat setelah dinobatkan pahlawan dunia” beredar di Facebook, 27 Oktober 2021. 
    Akun yang menyebarkan tangkapan layar tersebu t memberikan narasi, “buzzer receh kalo liat prestasi pak anies pasti auto cacingan dan kejang, nahan sakit hati.”
    Dalam tangkapan layar itu tampak Presiden Jokowi menjabat tangan Anies Baswedan. Namun benarkah Anies Baswedan menerima gelar pahlawan internasional 2021?
    Tangkapan layar unggahan dnegan klaim Anies Baswedan dinobatkan sebagai pahlawan internasional

    Hasil Cek Fakta


    Tempo menggunakan reverse image tool milik Google untuk memverifikasi foto Anies Baswedan bersama Jokowi tersebut. Hasilnya, foto itu tidak terkait dengan penobatan Anies Baswedan sebagai pahlawan dunia. 
    Tempo mendapatkan bahwa foto yang identik pernah dimuat oleh situs media cnnindonesia.com pada artikel berjudul Jokowi Beri Gelar Pahlawan Nasional pada Kakek Anies Baswedan, edisi 8 November 2018. Foto tersebut adalah karya jurnalis CNN Indonesia, Christie Stefanie.
    Dalam keterangan foto tertulis, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hadir di Istana Kepresidenan menerima penganugerahan gelar Pahlawan Nasional dari Presiden RI Joko Widodo kepada kakeknya, AR Baswedan.  
    Konteks acara tersebut, seperti dalam berita CNN Indonesia, dijelaskan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada enam tokoh. Satu di antaranya adalah kakek dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Abdurrahman Baswedan alias AR Baswedan, menjadi salah satu Pahlawan Nasional.
    Penganugerahan itu disambut baik Anies Baswedan yang mewakili kakeknya menerima anugerah itu. Menurutnya, kebijakan Presiden Jokowi ini menjadi penyemangat bagi dirinya dan generasi muda melanjutkan perjuangan. 
    Penyerahan anugerah gelar Pahlawan Nasional untuk AR Baswedan itu, juga dimuat oleh Inews. Dalam video yang ditayangkan pada 10 November 2018 itu, momen saat Presiden Jokowi menjabat tangan Anies Baswedan berada dalam menit ke 1:45. 
    Dalam video itu juga terlihat banyak undangan yang hadir saat acara tersebut. Hal ini tampak berbeda dengan gambar dalam tangkapan layar di mana terlihat deretan kursi kosong di belakang Presiden Jokowi dan Anies Baswedan. 
    Tangkapan layar video Anies Baswedan dan Presiden Jokowi saat penyerahan anugerah gelar Pahlawan Nasional untuk AR Baswedan

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, foto dan narasi yang diklaim Anies Baswedan Raih Gelar Pahlawan Internasional 2021, adalahkeliru. Foto saat Anies Baswedan berjabat tangan dengan Presiden Jokowi itu terjadi saat Anies menerima penganugerahan gelar Pahlawan Nasional yang diberikan kepada kakeknya, Abdurrahman Baswedan alias AR Baswedan pada November 2018.
    Tim Cek Fakta Tempo

    Rujukan