• (GFD-2020-4634) [SALAH] BIN Tetapkan Jakarta Zona Hitam

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 16/08/2020

    Berita

    Sebuah akun Facebook bernama Idwar Rsi membagikan sebuah video yang berdurasi 1 menit 37 detik, video diawali dengan bumper in berlogo BIN berwarna merah dan kuning. Lalu muncul tulisan 'Kondisi COVID-19 di DKI Jakarta.'

    Berikut kutipan narasinya:

    “ZONA HITAM DKI, MASIH GA PERCAYA COVID ITU ADA”

    Hasil Cek Fakta

    Gambar kemudian berubah menjadi peta pemaparan kondisi COVID-19 di Jakarta. Pada pojok kanan atas ada logo BIN berwarna kuning dan merah. Data tersebut dimulai pada tanggal 5 Maret 2020. Tampak peta masih berwarna putih.

    Pada video itu digambarkan perkembangan kasus COVID di Jakarta. Pada tanggal 28 Maret peta Jakarta mulai berwarna cream menuju oranye. Pada tanggal 4 Mei 2020, seluruh peta DKI Jakarta berwarna merah cerah.
    Kemudian pada tanggal 17 Mei 2020, peta Corona di DKI Jakarta berubah menjadi merah tua. Sedangkan pada tanggal 28 Juli 2020, peta DKI Jakarta telah berwarna hitam. Warna hitam itu bertahan hingga 9 Agustus 2020.

    Video itu kemudian menampilkan perbandingan kasus akumulatif COVID-19 di DKI Jakarta dengan kab/kota tertinggi di Jawa Timur. Pada bagian ini ada tulisan 'Patuhi protokol kesehatan wujudkan Indonesia produktif dan aman COVID-19'. Video diakhiri dengan tampilan logo BIN berwarna merah dan kuning.

    Deputi-VII Bidang Komunikasi dan Informasi BIN Wawan Hari Purwanto merespon video yang tersebar itu. "Hoax, bukan dari BIN," kata Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto.

    Pemprov DKI juga turut membantah hal tersebut. "Zona hitam itu apa maksudnya. Tidak ada Zona hitam," ujar Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria. Riza mengatakan memang tingkat penyebaran Corona di DKI termasuk tinggi, tapi hal itu diantisipasi dengan testing dalam jumlah yang besar. Jadi tidak ada zona hitam di Jakarta.

    Ada pun mengenai Jakarta masuk ke zona hitam, data pada hari Rabu (12/8) dari Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 pusat memperlihatkan di Jakarta ada dua kategori zona, yaitu zona merah dan oranye. Berikut data zona risiko di DKI Jakarta:
    - Jakarta Selatan: zona oranye (zona risiko sedang)
    - Jakarta Barat: zona merah (zona risiko tinggi)
    - Jakarta Timur: zona merah (zona risiko tinggi)
    - Jakarta Pusat: zona merah (zona risiko tinggi)
    - Kepulauan Seribu: zona oranye (zona risiko sedang)
    - Jakarta Utara: zona merah (zona risiko tinggi).

    Jika dilihat peta persebaran COVID-19 secara nasional, peta DKI Jakarta tidak terlihat UN berwarna hitam. Secara keseluruhan peta persebaran Corona juga tidak menampilkan satu daerah pun yang berwarna hitam.

    Kesimpulan

    BIN memastikan bahwa video itu hoax. "Hoax, bukan dari BIN," kata Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto saat dihubungi Detik, Rabu (12/8/2020).

    Rujukan

  • (GFD-2020-4633) [SALAH] Foto “Anies Baswedan Panen Padi Masih Hijau”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 16/08/2020

    Berita

    Akun Kardiman Bin Paijo (fb.com/cardiman.cardiman.184) mengunggah sebuah gambar dengan narasi sebagai berikut:

    “Total Kadrun Idiot…!!!”

    Gambar yang diunggah pada 9 Mei 2020 ini menampikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang sedang memegang arit dan padi. Di gambar tersebut juga terdapat narasi “Seolah-olah Anies Panen Raya, Padahal DKI tidak ada Sawah, Pendukung Gubernur DKI nggak bisa jawab, nuduh Cebong yang Ngedit , Sama ketika Sarumpaet Oplas bilangnya Digebukin…!!” dan “PADI MASIH HIJAU UDAH DIPANEN? GOBLOKNYA OVERDOSIS”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memanen padi yang amsih hijau adalah klaim yang salah.

    Faktanya, foto itu adalah foto hasil editan atau suntingan. Di foto aslinya, padi sudah menguning dan memang siap untuk dipanen. Panen raya padi yang dihadiri Anies Baswedan itu terjadi pada tahun 2018 dan berlokasi di Jl Inspeksi Timur, Kelurahan Cakung Timur, Cakung, Jakarta Timur.

    Foto asli, salah satunya dimuat di situs Berita Jakarta pada Selasa, 23 Januari 2018 di artikel berjudul “Gubernur Panen Raya Padi di Cakung”. Di artikel ini, dijelaskan bahwa turut mendampingi Anies, Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Musyawardana; Kepala Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan, Darjamuni; Kepala Biro Perekonomian, Sri Haryati; serta Camat Cakung, Alamsyah.

    Usai potong padi bersama petani setempat, Anies tampak dengan sigap ikut melakukan proses merontokkan bulir-bulir gabah.

    “Alhamdulillah, padi yang ditanam bulan Oktober sudah bisa dipanen. Lahan pertanian ini luasnya sekitar tiga hektare,” kata Anies, Selasa (23/1/2018).

    Selain melakukan panen padi, Anies juga melakukan peninjauan ke kebun buah naga. Bahkan, Anies juga mencicipi buah yang ditanam petani lokal tersebut.

    Foto-foto lain Anies yang sedang memanen padi ditemukan di situs Tempo.co yang diabadikan fotografer Tempo Ilham Fikri. Dengan mengenakan caping dan memegang arit, Anies memotong batang padi yang telah menguning.

    Dilansir dari Medcom.id, Anies memanen di area pertanian, Jalan Inspeksi Sisi Timur Banjir Kanal Timur (BKT), RW 008, Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

    Kesimpulan

    Foto editan / suntingan. Di foto aslinya, padi sudah menguning dan memang siap untuk dipanen. Panen raya padi yang dihadiri Anies Baswedan itu terjadi pada tahun 2018 dan berlokasi di Jl Inspeksi Timur, Kelurahan Cakung Timur, Cakung, Jakarta Timur.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4632) [SALAH] Foto “Ternyata tik tok si empunya PKI”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 16/08/2020

    Berita

    Akun Dolyy Sabunyaman Lotino (fb.com/dolyy.lotino) mengunggah sebuah foto dengan narasi sebagai berikut:

    “Ternyata tik tok si empunya PKI.
    Tanpa kita sadari yg sering tik tokan menyumbang dana untuk anak cucu PKI
    Naudzubillah”

    Foto itu memperlihatkan sejumlah orang tengah berpose di depan gedung ByteDance. Mereka membentangkan bendera merah dengan lambang palu arit.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom, klaim bahwa aplikasi TikTok adalah milik PKI (Partai Komunis Indonesia) adalah klaim yang salah.

    Faktanya, Tik Tok adalah milik China ByteDancem, perusahaan teknologi asal Tiongkok. Foto itu adalah acara Partai Komunis Tiongkok yang diselenggarakan di kantor pusat ByteDance. Di foto itu beberapa pejabat ekskutif ByteDance berpose bersama anggota Partai Komunis Tiongkok.

    Foto yang dicatut dalam unggahan tersebut ditemukan dalam artikel berujudul “TikTok owners show true colors with communist flag”. Artikel itu dimuat di situs Taiwannews.com pada 6 Agustus 2020.

    Foto itu adalah acara Partai Komunis Tiongkok yang diselenggarakan di kantor pusat ByteDance perusahaan induk aplikasi Tik Tok di distrik Haidian Beijing.

    Foto ini sempat menimbulklan ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, di tengah tuduhan TikTok menjual data pengguna ke Pemerintah Tiongkok. Presiden AS Donald Trump memberi Microsoft waktu hingga 15 September untuk mencapai kesepakatan untuk membeli aplikasi video pendek TikTok, sebelum melarang aplikasi tersebut dari AS.

    Dilansir dari Republika.co.id, Tik Tok didirikan oleh Yiming pria lulusan software engineer dari Universitas Nankai. Ia lalu mendirikan perusahaan teknologi ByteDance pada Maret 2012. Lewat perusahaannya inilah Yiming mengembangkan aplikasi TikTok.

    Kesimpulan

    Bukan milik PKI (Partai Komunis Indonesia). Tik Tok adalah milik China ByteDancem, perusahaan teknologi asal Tiongkok. Foto itu adalah acara Partai Komunis Tiongkok yang diselenggarakan di kantor pusat ByteDance. Di foto itu beberapa pejabat ekskutif ByteDance berpose bersama anggota Partai Komunis Tiongkok.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4631) [SALAH] “Ka.Camat se DKI Jakarta menghimbau untuk menunda setiap rencana kegiatan yg mengumpulnya massa”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 15/08/2020

    Berita

    Beredar pesan berantai melalui aplikasi WhatsApp yang berisi imbauan agar warga tidak menggelar kegiatan yang dapat mengumpulkan banyak massa, misalnya hajatan, arisan, dan perayaan keagamaan. Pesan ini mengatasnamakan Ka.Camat se DKI Jakarta.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya imbauan Ka.Camat se DKI Jakarta yang meminta masyarakat menunda yang dapat mengumpulkan banyak massa, misalnya hajatan, arisan, dan perayaan keagamaan.

    Faktanya, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta dan Bagian Pemerintahan Walikota Provinsi DKI Jakarta mengatakan informasi tersebut merupakan informasi palsu atau hoax.

    Berikut pesan palsu yang beredar di aplikasi percakapan Whatsapp tersebut:

    “Saya, Camat di DKI Jakarta
    dengan ini menghimbau kepada seluruh masyarakat , melalui Para Lurah

    Kepada masyarakat, saya minta dengan tegas, untuk menunda setiap rencana kegiatan yg mengumpulnya massa banyak seperti : Hajatan , Arisan, Perayaan Keagamaan, Dll, serta membubarkan diri setiap kumpulan/tongkrongan di mana pun berada (tongkrongan anak2 dan kebiasan nongkrong remaja di warung2)

    Karena kondisi negara kita, terlebih Provinsi DKI Jakarta, jumlah korban positif Corona terus meningkat sangat cepat. Agar menjadi perhatian kita semua.

    Sekarang fasilitas kesehatan sudah tidak lagi mampu menampung para penderita yang positif. Terlebih jumlah petugas kesehatan yg berada di garda terdepan dan paling beresiko terpapar juga sangat terbatas. Jika masih berkumpul yg tidak perlu, sangat rentan terjadinya penularan. Ketika sudah menjadi positif, kemana lagi kita akan diobati? Karena fasilitas kesehatan dan tenaga medis saat ini sudah sangat terbatas.

    Sekali lagi saya minta kepada Lurah dan jajaran, RW, RT, LMK, FKDM, 3 Pilar, Tokoh Masyarakat, Jumantik, para kader semuanya, juga kepada Para DKM Mesjid2, Musholla2, dan tempat ibadah lainnya, untuk berpartisipasi aktif mengikuti seruan Gubernur Provinsi DKI Jakarta dlm upaya memutus mata rantai penyebaran COVID- 19. Sampaikan kepada seluruh masyarakat kita untuk Tetap Dirumah dan Tidak Kumpul-kumpul

    Yang punya anak pelajar. agar distresing, libur bukan liburan. Tapi libur untuk mengamankan dari kemungkinan terpapar Virus Corona

    Pada semuanya, saya minta kesadaran yang tinggi.
    Ingat pesan pak Gubernur Bapak Anies Rasyid Baswedan
    JIKA ANDA INGIN MENJADI PAHLAWAN SAAT INILAH DENGAN DIAM DIRUMAH DAN BERAKTIFITAS DIRUMAH TIDAK PERLU HARUS BERTEMPUR SEPERTI PEJUANG DULU YANG MENGORBANKAN JIWA DAN RAGA SERTA HARTA. CUKUP BERADA DI RUMAH MAKA ANDA SAAT INI MENJADI PAHLAWAN

    Saya sangat peduli kepada masyarakat, agar jangan sampai jumlah korban COVID- 19 makin meningkat.

    Hari ini Beberapa wilayah Kecamatan, sudah ada kelurahan yg masuk ZONA MERAH Oleh karena itu, semua harus ikut bertanggung jawab untuk menyelamatkan saudara-saudara kita

    Demikian, atas perhatian dan kerja samanya saya ucapkan terima kasih.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
    Ka.Camat se DKI Jakarta”

    Kesimpulan

    Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta dan Bagian Pemerintahan Walikota Provinsi DKI Jakarta mengatakan informasi tersebut merupakan informasi palsu atau hoax.

    Rujukan