• (GFD-2020-4653) [SALAH] STAN Ditutup Karena Radikalisme

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 07/08/2020

    Berita

    Akun facebook bernama Bang Bima Bim mengunggah status pada tanggal 04/08/2020 berupa layar tangkapan berita yang berisi berita televisi STAN yang diduga ditutup karena isu radikalisme. Dalam narasinya pemilik status menyebut pemerintah adalah penyebab ditutupnya kampus STAN.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Ya RABB nggak habis pikir dengan rezim sekarang ini.
    Kalo gagal ngurus negara mundur dong secara jantan, jangan kambing hitam aja yang dijadikan alasan.
    Ridho Syam
    #Sontoloyo”
    "Gara2 isu radikalisme di STAN, maka selama 4 tahun kedepan kampus itu di tutup dan tidak menerima mahasiswa baru. Rupanya sekarang mahasiswa yang rajin solat dan pengajian di Masjid dianggap pemerintah sebagai embrio radikalisme shg membahayakan keamanan negara ... Semakin kacau aja nih pemerintah, main tuduh" aja... :angry:🤦♂"

    Hasil Cek Fakta

    Dari hasil penelusuran, berita dalam gambar adalah cuplikan video dari channel Youtube Official iNews. Dalam berita tersebut, Sudirman Said menyebutkan penyebab isu radikalisme berkembang di STAN diantaranya tidak mau memberi salam pada yang berbeda jenis, menggunakan celana cingkrang, dan berjangut. Kemudian hal ini disimbolkan oleh pihak tertentu sebagai radikalisme.

    Dalam video yang diunggah melalui akun Youtube dan Instagram resmi PKN STAN (@PKNSTAN) dijelaskan beberapa alasan STAN tidak melakukan penerimaan mahasiswa baru: Pertama, STAN kesulitan melakukan seleksi efektif di tengah pandemi COVID-19 mengingat rata-rata pendaftar mencapai 130.000 orang. Kedua, STAN berupaya mengevaluasi pola seleksi dari calon mahasiswa. Ketiga, STAN tengah menyiapkan pola pendidikan dan kurikulum baru yang disesuaikan dengan era digital. Keempat, STAN sedang menyiapkan infrastruktur baru yang ramah lingkungan dengan adaptasi era new normal. Kelima, STAN tengah melakukan penyesuaian terhadap penempatan lulusan di Kementrian/Lembaga maupun PEMDA.
    Tidak ditemukan pembahasan mengenai isu radikalisme yang menyebabkan STAN ditutup. Dilansir dari finance.detik.com, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meniadakan rekrutmen PKN STAN tahun ini demi memutus rantai penyebaran virus Corona yang saat ini melanda Indonesia. Peniadaan rekrutmen PKN STAN juga sudah tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 77 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan 2020-2024.

    "Kebetulan tahun ini kita dihadapkan pada COVID dan rekrutmen STAN yang biasanya melamar itu bisa mencapai lebih dari 150.000 tidak mungkin dilakukan testing yang tidak akan menimbulkan risiko penularan yang sangat besar. Apalagi untuk rekrutmen STAN kita juga membutuhkan tes fisik dan untuk tahun ini karena COVID tidak memungkinkan terjadinya," kata Sri Mulyani di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (15/07/2020).

    Kesimpulan

    Bukan karena isu radikalisme. STAN tidak membuka pendaftaran untuk mahasiswa baru karena sulitnya seleksi di tengah pandemi COVID-19. Selain itu STAN tengah melakukan desain ulang sistem pendidikan & kurikulum yang baru.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4652) [SALAH] “Pendeta Anies Baswedan Sedang Berkhotbah Membawakan Renungan Tentang Kiamat Air Bah”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/08/2020

    Berita

    Akun Facebook Chiba Hideyoshi mengunggah gambar pada tanggal 16/8/2020 yang memperlihatkan Anies Baswedan sedang berada di Gereja dengan menambahkan narasi pada unggahannya itu sebagai berikut:
    “PENDETA ANIES BASWEDAN.. SEDANG BERKHOTBAH membawakan renungan tentang kiamat air bah 😛”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut diabadikan ketika Anies Baswedan memberikan sambutan Natal pada tahun 2018 di Gereja Andreas Kim Taegon, Jakarta Utara.

    Dalam sambutannya, Anies menyampaikan terpukau atas keindahan asitektur dalam gereja tersebut. Anies mengisyaratkan keindahan arsitektur gereja sebagai representasi dari hati yang indah dan teduh. Dengan adanya perayaan natal ini, diharapkan dapat meneguhkan kembali rasa persahabatan, persaudaraan, dan persatuan.

    "Ketika saya tadi datang sampai di depan, menyaksikan sebuah bangunan gereja yang amat indah, yang amat anggun, saya menjabarkan semangat untuk beribadah yang amat kuat," kata Anies saat ditemui di Gereja St. Andreas Kim Taegon, Jakarta Utara, Senin (24/12/2018), dilansir dari Suara.com.

    Diketahui, dalam rangka safari gereja menjelang Natal 2018 Anies Baswedan melakukan peninjauan ke sejumlah gereja yang ada di Ibu Kota. Mengawali kunjungan, Anies meninjau Gereja Kathedral di Jakarta Pusat, kemudian berlanjut ke Gereja Andreas Kim Taegon di Jakarta Utara, Gereja Mawar Sharon di Jakarta Utara, Gereja Paulus di Jakarta Pusat, dan mengakhiri tinjauan di Gereja GPBI Immanuel di Jakarta Pusat.

    Kesimpulan

    Informasi tersebut menyesatkan. Foto tersebut diabadikan ketika Anies Baswedan memberikan sambutan Natal pada tahun 2018 di Gereja Andreas Kim Taegon, Jakarta Utara. Diketahui, dalam rangka safari gereja menjelang Natal 2018 Anies Baswedan melakukan peninjauan ke sejumlah gereja yang ada di Ibu Kota.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4651) [SALAH] Pemakaian Masker Menyebabkan Penyakit Legionnaires

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/08/2020

    Berita

    Beredar informasi di Facebook yang menyebutkan bahwa penggunaan masker terus menerus dapat menyebabkan seseorang mengidap penyakit legionnaires. Disebutkan dalam narasi bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut hidup di dalam masker yang lembap.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Mask wearers beware... ⚠️
    A caller to a radio talk show recently shared that his wife was hospitalized n told she had COVID n only a couple of days left to live . A doctor friend suggested she be tested for legionnaires disease because she wore the same mask every day all day long . Turns out it WAS legionnaires disease from the moisture n bacteria in her mask . She was given antibiotics n within two days was better . WHAT IF these 'spikes' in COVID are really something else due to 'mask induced infections' .??🤔🤔🤔
    If you're going to wear your mask all day, stuff tissue or Kleenex inside the inner part of mask to absorb the moisture and chànge it every hour or Everytime you potty. Just remembered wash your mask every day”

    Terjemahan:

    “Hati-hati pemakai masker ... ⚠️
    Seorang penelepon acara bincang-bincang radio baru-baru ini berbagi bahwa istrinya dirawat di rumah sakit dan diberi tahu bahwa dia mengidap COVID dan hanya tinggal beberapa hari lagi untuk hidup. Seorang teman dokter menyarankan agar dia dites penyakit legionnaires karena dia memakai masker yang sama setiap hari sepanjang hari. Ternyata itu penyakit legionnaires dari kelembaban n bakteri di topengnya. Dia diberi antibiotik dan dalam dua hari lebih baik. BAGAIMANA JIKA 'lonjakan' dalam COVID ini benar-benar sesuatu yang lain karena 'infeksi yang disebabkan masker'. ?? 🤔🤔🤔
    Jika Anda akan memakai masker sepanjang hari, masukkan tisu atau Kleenex di bagian dalam masker untuk menyerap kelembapan dan ganti setiap jam atau setiap kali Anda buang air. Baru ingat mencuci masker setiap hari”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim informasi tersebut keliru. Mengacu kepada laporan liputan6.com dan afp.com, dr. Taison Bell, dokter perawatan kritis dan penyakit menular di Universitas Virginia menyatakan bahwa tempat berkembang legionella, bakteri penyebab penyakit legionnaires, adalah tempat dengan udara yang lembap dan bakteri tersebut tidak bisa hidup di masker.

    “Tempat yang menjadi berkembangnya Legionella (bakteri penyebab legionnaires) adalah tempat dengan udara yang lembap. Dan mereka tak bisa hidup di masker. Jadi jika ada yang bilang legionnaires disebabkan karena kelembapan dari napas Anda sendiri adalah tidak benar. Selain itu Legionella tidak menyebar dari orang ke orang dan diperkirakan tidak menyebabkan epidemi atau pandemi. Wabah ini terbatas pada bangunan atau sumber air,” kata Bell.

    Keterangan serupa didapatkan dari dr Janet Stout, Presiden dan Direktur Laboratorium Patogen Khusus di Pittsburgh, Pennsylvania, dan telah mempelajari penyakit itu selama beberapa dekade. Ia menyatakan bahwa legionella tidak menyebar dari orang ke orang.

    “Legionella tidak menyebar dari orang ke orang. Bakteri juga tidak ada di air liur, jadi tidak mungkin kelembapan dari ludah seseorang menyebabkan penyakit legionnaires. Anda akan baik-baik saja memakai masker. Bahkan Anda harus memakai masker. Tidak ada hubungan antara memakai masker dengan legionnaires,” ujar Stout.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut maka klaim pada informasi yang beredar di Facebook tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4650) [SALAH] Baju Adat Tiongkok China Dalam Gambar Pecahan Uang 75 Ribu Rupiah

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/08/2020

    Berita

    “PEMERINTAH SAAT INI BENARKAH ADA MENGELUARKAN UANG KERTAS BANK INDONESIA DENGAN NOMINAL PECAHAN UANG BERNILAI 75 RIBU dan ADA YANG TIDAK LAZIM KARENA DI UANG INI HANYA ADA BAJU ADAT THIONGKOK CHINA…KUMAHA TEH,KAMANA NYAK SILIWANGI…???”

    Hasil Cek Fakta

    Akun facebook bernama Didid Gaung mengunggah foto uang baru pecahan 75 ribu rupiah edisi spesial kemerdekaan HUT RI yang ke 75. Dalam unggahannya, akun facebook itu mengklaim bahwa gambar pada bagian uang tersebut terdapat seorang anak yang mengenakan pakaian adat Thiongkok, China.


    Sekedar informasi, Bank Indonesia (BI) bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hari ini meluncurkan uang rupiah baru dalam rangka memperingati kemerdekaan yang ke-75 tahun Republik Indonesia. Uang baru ini bukan merupakan uang untuk transaksi melainkan edisi khusus untuk dikoleksi.


    BI menyatakan, pada bagian muka filosofi desain uang tersebut adalah mensyukuri dengan peristiwa proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 oleh proklamator Insinyur Soekarno dan Doktorandus Mohammad Hatta.
    Sementara, halaman belakang bermakna memperteguh kebhinekaan dengan anak-anak berpakaian adat yang mewakili wilayah barat, tengah, dan timur Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


    Berdasarkan penelusuran, klaim bahwa terdapat baju adat Tiongkok, China pada gambar pecahan uang 75 ribu rupiah adalah salah. Faktanya, Baju tersebut merupakan baju adat dari Suku Tidung, Kalimantan Utara.
    Salah satu akun facebook @/sejarahtidung turut mengunggah foto seorang anak yang memakai baju adat Suku Tidung dengan disandingkan foto uang pecahan 75 ribu rupiah.


    Suku Tidung merupakan suku yang tanah asalnya berada di bagian utara Pulau Kalimantan (Kalimantan Utara). Suku ini juga merupakan anak negeri di Sabah, jadi merupakan suku bangsa yang terdapat di Indonesia maupun Malaysia (negeri Sabah).


    Suku Tidung sendiri memiliki identitas lain yang merujuk pada konteks budaya yaitu melalui pakaian adat. Pakaian adat yang terdiri Pelimbangan dan Kurung Bantut (Pakaian Sehari-hari), selampoy (pakaian adat), Talulandom (pakaian resmi), dan Sina Beranti (pakaian Pengantin).


    Proses rekonstruksi pakaian adat sebagai identitas etnis Suku Tidung Ulun Pagun menemukan momen yang tepat seiring dengan perubahan status Tarakan dari kota administratif menjadi kotamadya, dimana pakaian tersebut kemudian “diakui” sebagai pakaian daerah kota Tarakan. Pakaian Adat Suku Tidung sebagai identitas etnis dan sekaligus sebagai identitas daerah kota Tarakan.

    Kesimpulan

    Bukan baju adat Thiongkok Cina. Baju yang dikenakan anak dalam gambar di pecahan uang 75 ribu rupiah tersebut adalah baju adat Suku Tidung, Kalimantan Utara.

    Rujukan