• (GFD-2020-4640) [SALAH] Video Rusia Jadi Pemenang Pembuatan Vaksin C19

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 16/08/2020

    Berita

    Akun Twitter Mack Etheck (@EGiorado) mengunggah video dengan narasi yang memaparkan bahwa Rusia jadi pemenang pembuatan Vaksin C19 dan akan diekspor dengan harga satuannya Rp35.000 pada 14 Agustus 2020. Unggahan tersebut telah mendapatkan respon sebanyak 510 retweet, 1.171 suka, dan 90 komentar.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Breaking News..
    Akhirnya Rusia jadi pemenang pembuatan Vaksin C19..dan akan di eksport ke negara2 pemesan dengan harga satuan Rp 35.000..”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut adalah video yang berasal dari unggahan Dr. Khaled Al-Dahmashi, konsultan penyakit dalam dan direktur Rumah Sakit King Saud, Riyadh, Arab Saudi, di laman Twitternya pada 11 Agustus 2020. Dalam narasi yang ditulisnya, video tersebut adalah bentuk kegembiraan staf medis dan perawat rumah sakit itu setelah adanya penurunan jumlah kasus virus Corona dan peningkatan laju pemulihan dengan menutup bangsal isolasi kesehatan.

    Kemudian pada cuitan keduanya, Al-Dahmashi menjelaskan bahwa bangsal perawatan intensif dengan 80 tempat tidur ditutup setelah jumlah kasus corona berkurang karena departemen perawatan intensif diperluas dari 130 tempat tidur menjadi 460 tempat tidur khusus untuk merawat pasien Corona sebagai kepatuhan terhadap rekomendasi dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi.

    Terkait dengan vaksin C19 yang disebutkan dalam narasi cuitan akun Twitter @EGiorado, Rusia memang mengklaim bahwa akan memproduksi vaksin virus Corona pertama di dunia dengan nama Sputnik V. Dikutip dari CNN Indonesia, ada 20 negara yang mengajukan permintaan untuk membeli vaksin tersebut, namun belum ada informasi yang jelas mengenai harga vaksin yang mulai dibagikan setidaknya Januari 2021 itu.

    Kesimpulan

    Dengan demikian, unggahan akun Twitter Mack Etheck (@EGiorado) dapat dikategorikan sebagai Konten yang Salah. Hal ini dikarenakan video tersebut tidak ada kaitannya dengan vaksin yang akan diproduksi oleh Rusia.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4639) [SALAH] “Adeku di tilang di toko Samarinda Central Plaza, bayar 250k gara2 masker di dagu”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 16/08/2020

    Berita

    Beredar foto yang diunggah oleh akun facebook Mut Mainnah dengan narasi sebagai berikut:

    “Adeku di tilang di toko, bayar 250k gara2 masker di dagu..parah heh wkk”

    Foto itu memperlihatkan seseorang yang sedang menunjukkan Slip Pemberian Himbauan dari Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kota Samarinda. Terdapat juga tanda lokasi yaitu Samarinda Central Plaza.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya warga yang didenda Rp250 ribu karena mengenakan masker di dagu di Samarinda Central Plaza adalah klaim yang salah.

    Faktanya, Kepala Satpol PP Samarinda M Darham menegaskan bahwa informasi itu adalah hoaks. Slip yang diposting itu jelas menulis pemberitahuan himbauan, bukan denda.

    Pelaku berinisial M-A sendiri sudah meminta maaf atas kejadian itu dan membuat surat perjanjian tanda tangan diatas materai untuk tidak mengulangi perbuatannya.

    “Memang benar kita melakukan penerapan sanksi kepada warga di SCP yang tidak memakai masker. Kita menemui banyak warga yang tidak pakai masker. Mereka tidak kita sanksi denda Rp250 ribu, tapi sanksi teguran. Jadi apa yang diposting itu bohong,” tegas kepala Satpol PP Samarinda M Darham Jumat (14/08/2020).

    Secara umum Darham mengatakan di hari pertama itu belum ada penarikan denda sebagai sanksi. Menurutnya kepada pelanggar perwali ini tidak langsung didenda.

    “Pertama kita kasih peringatan dulu, kedua sanksi sosial dan ketiga barulah denda. Ini tahapannya, jadi tidak benar aparat Satpol menarik denda Rp250 ribu. Bahkan slip yang diposting itu jelas menulis pemberiaan himbauan, bukan denda. Ini jelas bohong,” tegas Darham lagi.

    Darham berpesan jika ada anggota Satpol PP menarik denda tanpa tahapan seperti yang telah diatur, agar melaporkan kepadanya.

    Terpisah kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Samarinda Aji Syarif Hidayatullah mengatakan postingan yang mengaku sebagai kakak dari warga yang melanggar itu jelas berita hoax.

    “Dari slip sudah jelas dan kepala Satpol PP juga menegaskan tidak ada sanksi denda. Tim anti hoax Diskominfo nanti akan turun, walaupun postingannya sudah dihapus,” tegas Dayat biasa Aji disapa. Walaupun sudah dihapus disayangkan Dayat informasi hoax ini terus menjadi bola liar di media sosial.
    “Kami juga mengingatkan kepada para netizen agar tidak mengshare postingan ini lagi karena jelas sudah hoax dan tidak bisa dipertanggungjawabkan,” pesan Dayat.

    Mantan kepala Satpol PP ini mengatakan hadirnya Perwali 38 ini, supaya tidak hanya dilihat sanksinya tapi ada pesan edukasi supaya masyarakat lebih disiplin.

    “Hati-hati isu hoax yang seolah-olah pemerintah sewenang-wenang mengambil tindakan untuk kepentingan oknum tertentu, padahal pemerintah ingin menyelamatkan masyarakat Samarinda dari Covid-19,” tandasnya.

    Saat ini kata Dayat masyarakat sudah banyak yang acuh terhadap protokol kesehatan.

    “Itulah sebabnya pemerintah ingin mengajak masyarakat untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan,”

    Kesimpulan

    Kepala Satpol PP Samarinda M Darham menegaskan bahwa informasi itu adalah hoaks. Slip yang diposting itu jelas menulis pemberitahuan himbauan, bukan denda. Pelaku berinisial M-A sudah meminta maaf atas kejadian itu dan membuat surat perjanjian tanda tangan diatas materai untuk tidak mengulangi perbuatannya.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4638) [SALAH] Jokowi Akan Dibaptis Ulang Dan Mengganti Nama Menjadi Hebartus

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 16/08/2020

    Berita

    “Kapan ada liputan jokowi di baptis ulang.. agar benar2 mjdi Hebartus yg tdk murtad..”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun facebook bernama Mulyono Alit mengunggah informasi berupa narasi “Kapan ada liputan jokowi di baptis ulang.. agar benar2 mjdi Hebartus yg tdk murtad..”. Unggahan tersebut di posting pada tanggal 10 agustus 2020.

    Berdasarkan penelusuran, Klaim bahwa Jokowi akan dibaptis ulang dan mengganti nama menjadi Hebartus merupakan klaim yang salah. Faktanya, isu ini sudah beredar sejak 2014 lalu saat Jokowi mencalonkan diri menjadi Presiden Republik Indonesia.

    Bantahan terkait nama babptis Jokowi adalah Hebartus sudah berkali-kali di periksa faktanya oleh Mafindo, seperti pada artikel “[FITNAH] Jokowi Nama Lahirnya Herberthus” yang tayang pada 14 oktober 2017.

    Kemudian “[SALAH] Inisial “H” di Nama Jokowi Ternyata Kepanjangan dari Herbertus” yang tayang pada 22 juli 2020.

    Dilansir dari detik.com, RS Brayat Minulyo, yang terletak di Jalan Doktor Setiabudi, Solo, Jawa Tengah, menjadi tempat yang sangat bersejarah bagi Presiden RI Joko Widodo. Di tempat ini, Jokowi, panggilan akrab Joko Widodo, dilahirkan pada Rabu Pon, 21 Juni 1961.

    Semua catatan kelahiran dan riwayat medis kelahiran Jokowi sampai saat ini masih tersimpan rapi di ruang arsip rumah sakit tersebut. Berdasarkan fotokopi akta kelahiran yang dikeluarkan Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Surakarta pada 3 November 1988, yang diperoleh detikX, Jokowi lahir dari pasangan Sujiatmi dan Notomiharjo.

    Akta kelahiran itu dilegalisir pada Maret 2005 saat Jokowi hendak maju menjadi calon Wali Kota Solo. Saat melahirkan Jokowi, Sujiatmi bersama suaminya, yang bernama lengkap Wijiatno Notomiharjo, tinggal di Srambatan, Solo.

    Berdasarkan keterangan Mukiyem, pengasuh Jokowi semasa kecil, kakek dan nenek Jokowi sempat membawa cucunya itu ke Giriroto setelah dilahirkan. Ia juga mengatakan, saat masih bayi, Jokowi diberi nama Mulyono. Namun, karena sering sakit-sakitan, namanya kemudian diganti menjadi Joko Widodo hingga sekarang.

    Kata Mbok Yem, dalam bahasa Jawa, nama “widodo” berarti sejahtera dan sehat selalu. Makanya nama itulah yang disematkan pada Jokowi saat masih bayi.

    Kesimpulan

    Klaim tentang Presiden Jokowi akan dibaptis ulang dan mengganti nama menjadi Herbartus ternyata adalah hoaks lama bersemi kembali. Isu tersebut sudah beredar sejak 2014 lalu, saat Jokowi ikut bertarung dalam Pilpres periode pertama.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4637) [SALAH] PDIP Beri Surat Rekomendasi Untuk Fachrori-Safrial

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 16/08/2020

    Berita

    Beredar sebuah foto surat rekomendasi PDIP untuk pasangan Fachrori-Safrial pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi. Dalam foto tersebut, terlihat kop surat dengan lambang PDIP yang berwarna merah muda dengan warna lebih tua pada gambar banteng. Dalam foto itu tertera tulisan “Rekomendasi diberikan kepada Dr. Drs. H. Fachrori Umar, MHum sebagai Calon Gubernur Jambi dan Dr. Ir. H. Safrial, M.Si sebagai Calon Wakil Gubernur Jambi periode 2020-2024 yang diusung PDI Perjuangan.”

    Berikut kutipan narasinya:

    “Rekom PDIP Buat Jambi”

    Hasil Cek Fakta

    Menanggapi hal itu, Ketua DPD PDIP Provinsi Jambi, Edi Purwanto menjawab bahwa itu tidak benar. Menurutnya itu adalah hoax. "Hoax itu," sebutnya singkat.

    Pada Jum’at (17/7) DPP PDIP mengeluarkan rekomendasi dukungan bagi pasangan calon di 54 daerah yang menggelar pilkada serentak tahun ini. Namun, ada lima kabupaten/ kota yang belum mendapatkan rekomendasi yaitu Tanjab Barat, Tanjab Timur, Batanghari, Bungo, dan Sungai Penuh.

    Sementara itu, saat dikonfirmasi apakah Safrial sudah ada surat rekomendasi terkait dukungan PDIP ke dirinya, kata Safrial sampai saat ini dirinya belum menerima surat rekomendasi. "Sampai sekarang saya belum terima (surat rekomendasi)," pungkasnya.

    Kesimpulan

    Sehingga, foto surat rekomendasi PDIP terhadap pasangan Fachrori-Safrial pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi dipastikan merupakan hoax dengan kategori konten yang dimanipulasi.

    Rujukan