• (GFD-2022-11085) [SALAH] “Gencarnya kristenisasi Kampung Palalangon Cianjur”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 03/12/2022

    Berita

    NARASI: “Gencarnya kristenisasi…
    Naudzubillahi min dzalik…

    Kampung Palalangon Cianjur daerah kristen 100%, kebaktian kaum hawanya memakai jilbab.

    *JAGA ANAK CUCU KITA SEDINI MUNGKIN*

    Hampir 100% Penduduknya Pindah Agama Menjadi Kristen

    Di daerah Ciranjang Cianjur, desa Panyawangan sekarang hampir 100% penduduknya pindah agama menjadi kristen.Itu salah satu daerah yg berhasil dikristenkan selain Cideres Majalengka, Cigugur Kuningan, Cikembar Sukabumi. Saat ini misionaris fokus menggarap daerah miskin di Cianjur Selatan, Garut Selatan. Banten Selatan.

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan konten dengan menambahkan narasi yang menimbulkan kesimpulan yang MENYESATKAN, TIDAK berkaitan dengan Cianjur dan BUKAN “kristenisasi”. FAKTA: yang berada di video adalah penganut Kristen Ortodoks, selain itu video yang dibagikan sudah pernah beredar sebelumnya setidaknya sejak tahun 2014 lalu dengan berbagai narasi atau klaim pelintiran.

    Salah satu video yang identik, Gombale Mukiyo di YouTube pada 27 Sep 2014: “Kristen ortodok atau Islam…?”

    SURYA.co.id: “Bagi awam, fenomena para perempuan berbusana layaknya muslimah tetapi memuji keyakinan di luar Islam ini mungkin agak mengejutkan. Di berbagai forum, fakta begini sering pula dihakimi secara sepihak. Namun, perlu diingat, Nasrani eksis jauh sebelum Nabi Muhammad SAW lahir. Literatur sejarah versi apapun menunjukkan, kaum Nasrani pra Islam juga eksis di jazirah Arab, berbusana layaknya orang Arab. Di luar negeri, kaum Nasrani dari Gereja Ortodoks Syria juga sejak lama melestarikan tata busana seperti lazimnya orang Arab yang beraneka agama.” [3]

    turnbackhoax.id: “Kristen Ortodoks bukan agama baru, sudah ada sejak Kekaisaran Romawi Timur (Byzantium) yang di Indonesia resmi diakui pada tahun 1991.”

    Kesimpulan

    MENYESATKAN, TIDAK berkaitan dengan Cianjur dan BUKAN “kristenisasi”. FAKTA: yang berada di video adalah penganut Kristen Ortodoks, selain itu video yang dibagikan sudah pernah beredar sebelumnya setidaknya sejak tahun 2014 lalu dengan berbagai narasi atau klaim pelintiran.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11084) [SALAH] Foto “Tak Berkutik !! Trisha Eungelica Anak Ferdy Sambo Ditangkap Usai Terbukti Lakukan Hal Ini dengan PC”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 02/12/2022

    Berita

    Akun Facebook Penjaga Hati (fb.com/106542652204845) pada 25 November 2022 mengunggah sebuah video yang menampilkan foto polisi yang mengawal seseorang yang mengenakan baju tahanan berwarna biru dengan narasi sebagai berikut:

    “Tak Berkutik !! Trisha Eungelica Anak Ferdy Sambo Ditangkap Usai Terbukti Lakukan Hal Ini dengan PC ??!”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang menampilkan foto polisi yang mengawal seseorang yang mengenakan baju tahanan berwarna biru yang diklaim sebagai penangkapan anak Ferdy Sambo merupakan konten yang menyesatkan.

    Faktanya, foto itu bukan foto penangkapan anak Ferdy Sambo. Foto itu merupakan foto saat polisi menunjukkan NA (25) warga Majalengka terduga pelaku pengiriman sate beracun saat rilis kasus di Polres Bantul, D.I Yogyakarta, Senin (3/5/2021).

    Foto yang asli salah satunya dimuat di artikel berita berjudul “Polisi Tangkap Wanita Pelaku Pengirim Sate Beracun” yang terbit di situs Republika pada 3 Mei 2021. Foto ini diberi keterangan sebagai berikut:

    “Polisi menunjukkan NA (25) warga Majalengka terduga pelaku pengiriman sate beracun yang menewaskan Naba Faiz Prasetya (10) saat rilis kasus di Polres Bantul, D.I Yogyakarta, Senin (3/5/2021). Naba meninggal dunia akibat keracunan setelah menyantap sate yang dibawa ayahnya Bandiman, seorang pengemudi ojek daring, yang sebelumnya mendapatkan orderan untuk mengantarkan makanan sate tersebut.”

    Kesimpulan

    BUKAN foto penangkapan anak Ferdy Sambo. Foto itu merupakan foto saat polisi menunjukkan NA (25) warga Majalengka terduga pelaku pengiriman sate beracun saat rilis kasus di Polres Bantul, D.I Yogyakarta, Senin (3/5/2021).

    Rujukan

  • (GFD-2022-11083) [SALAH] Setelah Dibebaskan, Bharada E / Richard Eliezer Ziarah ke Makam Brigadir J

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 01/12/2022

    Berita

    Beredar sebuah informasi di Facebook yang mengklaim Bharada E berziarah ke makam Brigadir J untuk pertama kali setelah dibebaskan.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, kabar kebebasan Bharada E adalah hoaks, saat ini ia masih menjalani proses pengadilan dan berstatus sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Selain itu, tidak ada sumber informasi yang valid yang memberitakan bahwa Bharada E berziarah ke makam Brigadir J.

    Dengan demikian, Setelah Dibebaskan, Bharada E / Richard Eliezer Ziarah ke Makam Brigadir J merupakan hoax dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Mochamad Marcell
    Klaim tersebut salah, faktanya Bharada E belum diputuskan bebas dari statusnya menjadi terdakwa dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Bharada Eliezer masih menjalani proses pengadilan, sehingga belum dibebaskan. Tidak ada informasi yang valid terkait pemberitaannya berziarah ke makam Brigadir J.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11082) [SALAH] Video Bendera Khilafah Dikibarkan Saat Pembukaan Piala Dunia di Qatar

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 01/12/2022

    Berita

    Beredar sebuah video di Facebook yang menunjukkan seseorang sedang menaiki Omni Hoverboard dan mengibarkan bendera yang diklaim merupakan bendera khilafah. Terlihat dalam video tersebut di dalam stadion sepak bola, beberapa saat sebelum pertandingan dimulai. Video tersebut diklaim merupakan pembukaan piala dunia di Qatar.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, video tersebut merupakan video lama sejak 2019, beberapa saat sebelum pertandingan final kompetisi King’s Cup Saudi Arabia 2019. ACTLD, Perusahaan lighting designer yang menangani pencahayaan saat acara final tersebut melalui situs resminya juga membagikan foto pada saat pengibaran bendera Arab Saudi dengan menggunakan Omni Hoverboard. Diketahui final King’s Cup Saudi Arabia 2019 mempertemukan Al-Taawoun FC melawan Al-Ittihad Club, melalui akun Twitter resmi Al-Ittihad Club juga membagikan foto dengan frame yang sama dalam video tersebut yang dibagikan sejak 3 Mei 2019. Sehingga dapat disimpulkan klaim dalam video tersebut tidak ada kaitannya dengan pembukaan piala dunia di Qatar 2022.

    Selain itu, bendera yang berkibar dalam video tersebut berbeda dengan bendera khilafah. Bendera khilafah berlatar hitam atau putih serta tidak terdapat pedang di bawah kalimat tauhidnya, sedangkan bendera Arab Saudi terdapat kalimat tauhid dengan latar berwarna hijau tua dan terdapat sebuah pedang berwarna putih di bawah kalimat tauhid tersebut.

    Dengan demikian, Video Bendera Khilafah Dikibarkan Saat Pembukaan Piala Dunia di Qatar merupakan hoax dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Mochamad Marcell

    Klaim tersebut salah, faktanya video tersebut merupakan video lama pada saat final King’s Cup Saudi Arabia 2019. Bendera yang dikibarkan oleh seseorang yang menaiki Omni Hoverboard tersebut bukan bendera khilafah, melainkan bendera Arab Saudi. Selengkapnya pada bagian penjelasan.

    Rujukan