(GFD-2023-11633) Keliru, Video dengan Klaim TNI Hancurkan Kota Hainan, Cina
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 30/01/2023
Berita
Sebuah akun di Facebook mengunggah video berdurasi 8 menit 6 detik dengan klaim bahwa TNI menghancurkan kota Hainan, Cina. Video yang dibagikan pada 24 Januari 2023 tersebut memperlihatkan ledakan rudal, pasukan bersenjata, tank dan helikopter.
Narator video mengatakan bahwa pasukan TNI yang tiba di Cina, sebelumnya mengadakan rapat besar komando di pangkalan militer dekat Hunan, wilayah Timur Cina. Kini TNI dikabarkan telah memulai serangan besar dengan menembakkan rudal canggih yang diberikan oleh Rusia yaitu Rudal Hipersonik Kinzhal. Wilayah target utama penyerangan TNI adalah wilayah Hainan yang paling dekat dengan Laut Cina Selatan.
Hingga artikel ini ditulis sudah mendapat 1,5 ribu suka, 56 komentar dan ditonton hingga 37 ribu kali. Benarkah klaim video tersebut?
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Tempo menemukan unggahan video tersebut tidak berkaitan dengan invasi TNI ke Hainan, Cina.
Untuk membuktikannya, Tempo mula-mula memfragmentasi video menjadi beberapa gambar tangkapan layar, lalu memverifikasinya dengan menggunakan tools Yandex Search Image, mesin pencarian Google, dan YouTube. Berikut ini adalah fakta-faktanya:
Video 1
Potongan video aksi seorang penerjun payung ini muncul terlihat pada detik ke-16. Gambar serupa terlihat pada menit ke-10:10 pada video yang pernah diunggah kanal YouTube TNI In Action, lima tahun lalu. Kanal tersebut mendokumentasikan aksi para TNI saat melakukan Latihan gabungan di Pulau Natuna, Kepulauan Riau.
Video 2
Potongan video ini pertama kali muncul pada menit ke-2:05. Video yang sama pernah diunggah oleh kanal YouTube Kementerian Pertahanan Rusia satu tahun lalu dengan judul “Peluncuran uji coba sistem pertahanan rudal Rusia yang baru di lokasi uji coba Sary-Shagan di Kazakhstan”.
Dikutip dari situs CNBCIndonesia.com, Rusia pertama kali menggunakan rudal hipersonik Kinzhal terbarunya untuk menghancurkan gudang atau penyimpanan persenjataan di bagian barat Ukraina.
Video 3
Potongan video ini terlihat beberapa kali dalam video. Kanal YouTube berbahasa Mandarin pernah mengunggah video ini, enam tahun lalu, tepatnya pada tanggal 27 Agustus 2016.
Pada keterangan video yang dialihbahasakan, peristiwa tersebut adalah latihan militer gabungan ke-105. Film dokumenter tersebut bercerita tentang keberanian Korps Marinir Republik Tiongkok.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan klaim narasi dan video bahwa invasi TNI yang membabi buta menyebabkan Kota Hainan hancur lebur adalah keliru.
Narasi yang mengutip Kantor Berita Interfax bahwa Rudal Hipersonik Kinzhal baru pertama kalinya diluncurkan sejak Rusia mengirim pasukannya untuk mendukung Indonesia, tidak terbukti kebenarannya. Kolase video yang diunggah juga tidak terkait dengan judul video di atas.
Rujukan
- https://www.facebook.com/watch/?v=963718478260282&_rdc=1&_rdr
- https://www.youtube.com/watch?v=BES9erUdCr8
- https://www.youtube.com/watch?v=fx2ibMnQZdY
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20220320052421-4-324188/pertama-kalinya-rusia-tembakkan-rudal-hipersonik-ke-ukraina
- https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=2l8YnfWHcKY
- https://wa.me/6281315777057
(GFD-2023-11632) Keliru, Cina Gunakan Senjata Kimia untuk Serang TNI
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 30/01/2023
Berita
Sebuah akun Facebook membagikan video dengan klaim bahwa Cina menggunakan senjata kimia untuk melumpuhkan TNI. Pembuat konten memasukkan beberapa potongan video, termasuk tentara Cina, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan menampilkan Presiden Cina, Xi Jinping.
Dalam video tersebut memuat pernyataan yang diklaim disampaikan oleh Presiden Xi Jinping: Saya tidak pernah mengira akan kalah telak seperti ini. Tentara kami dipukul mundur dan kami kekurangan prajurit. Jadi saya pikir bahwa inilah saatnya saya mengeluarkan senjata biologis yang kami punya. semoga dengan adanya ini prajurit kami dapat terbantu.”
Video yang diunggah pada Jumat, 27 Januari 2023 ini mendapat 89 komentar dan 24 ribu kali tayang. Namun, benarkah Cina gunakan senjata kimia ke TNI?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan video saat Presiden Xi Jinping tampil tersebut tidak menyampaikan tentang senjata kimia. Ia berpidato jelang Tahun Baru 2023 terkait pencapaian negaranya selama 2022, memberi hormat atas upaya luar biasa orang biasa dalam memerangi Covid-19 dan menyerukan persatuan di antara 1,4 miliar orang Cina untuk mengatasi tugas berat dan kesulitan.
Untuk memverifikasi kebenaran klaim tersebut, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video tersebut menjadi gambar dan menelusurinya menggunakan Yandex Image Search.
Video 1
Pada detik ke-18, potongan video Presiden Xi Jinping, sedang berbicara menggunakan bahasa Cina. Pada saat yang sama muncul teks berbahasa Indonesia, seolah-olah itu merupakan pernyataan resmi dari Xi Jinping.
Tempo menemukan, video tersebut tidak bicara soal senjata kimia maupun biologis, yang diklaim telah membuat Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam keadaan sekarat, seperti yang dinarasikan pada unggahan tersebut.
Saluran Televisi berbahasa Inggris, CGTN, menerbitkan pidato tersebut pada 31 Desember 2022 berjudul President Xi delivers New Year Address to ring in 2023. Saat itu, Xi Jinping membahas pencapaian negara pada tahun 2022, memberi hormat atas upaya luar biasa orang biasa dalam memerangi Covid-19 dan menyerukan persatuan di antara 1,4 miliar orang Cina untuk mengatasi tugas berat dan kesulitan.
Video 2
Video menit ke-3:57 menunjukkan peralatan perang yang dimiliki anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dikutip dari kanal YouTube Garuda Net, ini merupakan proses Latihan Puncak Antar Kecabangan TNI AD 2017 pada 12 Agustus 2017, namun baru ditayangkan pada 11 September 2017.
Media Indonesia memberitakan, Latihan Puncak Antar Kecabangan TNI AD ini dihadiri Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Mulyono, Komandan Komando Pembina Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat, Letjen TNI Agus Kriswanto dan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Letjen TNI Edy Rahmayadi.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta, narasi dan video TNI sekarat karena senjata kimia Cina adalah keliru.
Presiden Cina, Xi Jinping, dalam video itu berpidato menjelang Tahun Baru 2023. Dia menyampaikan pencapaian negaranya selama 2022, memberi hormat atas upaya luar biasa orang biasa dalam memerangi Covid dan menyerukan persatuan di antara 1,4 miliar orang Cina untuk mengatasi tugas berat dan kesulitan.
Rujukan
- https://www.facebook.com/watch/?v=870081690936541&_rdc=1&_rdr
- https://news.cgtn.com/news/2022-12-31/President-Xi-delivers-New-Year-Address-to-ring-in-2023-1gduJeEQoy4/index.html
- https://www.youtube.com/watch?v=GxH4PoG5z1o
- https://www.youtube.com/watch?v=fFv5eVpp71Q
- https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/117913/profesionalisme-prajurit-dan-sinergi-antar-kecabangan-latancab-tni-ad-2017
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2023-11631) [SALAH] TAK TERIMA BAPAKNYA DIKATAIN FIRAU, GIBRAN LAYANGKAN 5 TUNTUTAN HUKUM !! CAK NUN LANGSNG KEJANG²
Sumber: YoutubeTanggal publish: 30/01/2023
Berita
Akun Youtube JENDELA NUSANTARA mengunggah video dengan judul “TAK TERIMA BAPAKNYA DIKATAIN FIRAU, GIBRAN LAYANGKAN 5 TUNTUTAN HUKUM !! CAK NUN LANGSNG KEJANG²” pada tanggal 21 Januari 2023. Dalam video yang diunggah disebutkan bahwa Gibran sedang mencari orang yang menghina Jokowi dan apa yang dilakukan oleh Gibran agar membuat Cak Nun disertai dengan cuplikan wawancara Gibran, dan video Cak Nun.
Hasil Cek Fakta
Video yang diunggah tersebut merupakan cuplikan beberapa video yang diedit disertai dengan narasi yang salah. Video pertama yang ditampilkan adalah video wawancara Gibran yang diunggah oleh KOMPAS TV pada tanggal 24 Agustus 2021 dengan judul: “Muncul Mural Kritik Pemerintah di Solo, Gibran: Siapa yang Bikin Silahkan Ketemu Saya”.
Video lain yang diunggah adalah video klarifikasi atas pernyataan Cak Nun yang menyebut Jokowi Firaun dalam salah satu acara Maiyahan Kenduri Cinta. Video tersebut diunggah akun Youtube resmi CakNun.com yang pada tanggal 17 Januari 2023 dengan judul “Mbah Nun Kesambet”.
Setelah ramai diperbincangkan warganet, Gibran dimintai pendapat terkait cuplikan video mengenai ceramah Cak Nun tersebut. Dilansir dari republika.co.id Gibran menyatakan bahwa dirinya dan keluarga tidak tersinggung akan pernyataan tersebut dan pihaknya sudah memaafkan Cak Nun.
Video lain yang diunggah adalah video klarifikasi atas pernyataan Cak Nun yang menyebut Jokowi Firaun dalam salah satu acara Maiyahan Kenduri Cinta. Video tersebut diunggah akun Youtube resmi CakNun.com yang pada tanggal 17 Januari 2023 dengan judul “Mbah Nun Kesambet”.
Setelah ramai diperbincangkan warganet, Gibran dimintai pendapat terkait cuplikan video mengenai ceramah Cak Nun tersebut. Dilansir dari republika.co.id Gibran menyatakan bahwa dirinya dan keluarga tidak tersinggung akan pernyataan tersebut dan pihaknya sudah memaafkan Cak Nun.
Kesimpulan
Konten yang dimanipulasi. Faktanya, Gibran menyatakan bahwa dirinya dan keluarga tidak tersinggung atas pernyataan Cak Nun yang menyebut Jokowi Firaun dan pihaknya sudah memaafkan Cak Nun.
Rujukan
(GFD-2023-11630) Cek Fakta: Hoaks Pesan Berantai Berisi Penculikan dan Pembunuhan Anak dengan Diambil Organ Dalamnya di Depok
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 30/01/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar kembali di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai berisi penculikan dan pembunuhan terhadap anak dengan diambil organ tubuhnya di Depok. Pesan berantai itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 29 Oktober 2018.
Berikut isi postingannya:
“Foto dari Babinsa Depok terlaot korban penculikan dan pembunuhan target anak2 umut 3-5 tahun. Korban diambil organ tubuhnya. Korban anak warga depok pelaku sdh tertangkap 2 hari lalu warga Cibinong laki-laki dan perempuan.
Korban lainnya 3 anak diambil organ jantung dan mata. Kita tetap waspada jaga anak cucu di rumah dan sekolahan. Info ini bukan hoax. Langsung dr petugas Babinsa saat patroli di komplek rumah tadi malam."
Lalu benarkah pesan berantai berisi penculikan dan pembunuhan terhadap anak dengan diambil organ tubuhnya di Depok?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan penjelasan dari Humas Polri yang diunggah di akun Twitter @DivHumas_Polri yang sudah bercentang biru atau terverifikasi. Polri menjelaskan bahwa pesan berantai yang beredar tidak benar.
"Beredarnya informasi di medsos terkait penculikan dan pembunuhan terhadap anak di bawah umur yang diambil organ dalamnya di wilayah Depok, Jabar adalah hoaks atau tidak benar.
Faktanya setelah diklarifikasi ke Kepolisian setempat informasi tersebut tidak benar bahkan informasi tersebut meresahkan masyarakat."
Selain itu pada tahun 2018 hoaks serupa juga pernah muncul. Hoaks ini dibantah oleh Dandim 0508/Depok Letkol. Inf. R . Iskandarmanto.
"Tidak benar, saya sudah cek tidak ada dan sudah dikonfirmasi ke Polres juga," ujar Iskandarmoto dalam artikel Jawapos.com berjudul "Hoax! Viral Pesan WA Penculikan Anak dan Diambil Organ Tubuh" yang tayang pada 24 Oktober 2018.
Kesimpulan
Pesan berantai berisi penculikan dan pembunuhan terhadap anak dengan diambil organ tubuhnya di Depok adalah hoaks.
Rujukan
- https://www.jawapos.com/hoax-atau-bukan/24/10/2018/hoax-viral-pesan-wa-penculikan-anak-dan-diambil-organ-tubuh/
- https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/26/14190231/foto-anak-korban-penculikan-yang-diambil-organ-tubuhnya-di-depok-hoaks
- https://twitter.com/DivHumas_Polri/status/1619651521876230144/photo/1
Halaman: 4452/6769