KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim menampilkan seorang jenazah perempuan membuka mata saat mendengar suara anaknya.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Video yang mengeklaim seorang jenazah perempuan membuka mata saat mendengar suara anaknya salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan Instagram ini.
Akun tersebut membagikan video seorang di dalam peti yang tiba-tiba membuka mata. Salah satu akun menuliskan keterangan:
untung ke rekam
jenasah ibu ini buka mata setelah dengar suara anaknya
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, video yang mengeklaim jenazah perempuan kembali membuka mata setelah mendengar suara anaknya
(GFD-2025-25699) [HOAKS] Video Jenazah Perempuan Membuka Mata Saat Dengar Suara Anaknya
Sumber:Tanggal publish: 18/02/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Penelusuran menggunakan teknik reverse image search menemukan bahwa video itu identik dengan unggahan di akun TikTok @scarlette_macasusi pada awal Desember 2024.
Dalam video terdapat keterangan berbahasa Filipina "arman salon dumilat" (arman salon berkedip).
Pemilik akun TikTok tersebut kerap membuat konten hiburan. Salah satunya, ketika ia berpura-pura meninggal dalam tautan ini.
Sehingga, dapat dipastikan bahwa konten soal jenazah tiba-tiba membuka mata bukan peristiwa nyata dan hanya sekadar konten belaka.
Dikutip dari Philstarlife.com, orang yang ada dalam video bernama Arman. Ia merupakan seorang pria yang bekerja sebagai penata rambut di Provinsi Rizal, Filipina.
Arman menjadi sorotan karena beberapa kontennya di TikTok. Di setiap kontennya ia berdandan dan memakai baju perempuan.
Dalam sebuah wawancara, Arman mengaku selalu ingin menjadi seorang aktor.
"Saya ingin menjadi seorang seniman yang mahir di depan kamera," kata dia.
"Saya ingin menjadi seorang aktor, saya ingin menjadi seorang yang terkenal. Sangat menyenangkan," ucap Arman.
Arman mengatakan, awalnya menghibur para pelanggan akrabnya di salon dengan memerankan skenario drama secara spontan.
Hingga akhirnya, ia membuat berbagai konten sandiwara yang diunggah di media sosial. Lewat kontennya ia mendapat penggemar setia yang mengiriminya hadiah dan uang.
Dalam video terdapat keterangan berbahasa Filipina "arman salon dumilat" (arman salon berkedip).
Pemilik akun TikTok tersebut kerap membuat konten hiburan. Salah satunya, ketika ia berpura-pura meninggal dalam tautan ini.
Sehingga, dapat dipastikan bahwa konten soal jenazah tiba-tiba membuka mata bukan peristiwa nyata dan hanya sekadar konten belaka.
Dikutip dari Philstarlife.com, orang yang ada dalam video bernama Arman. Ia merupakan seorang pria yang bekerja sebagai penata rambut di Provinsi Rizal, Filipina.
Arman menjadi sorotan karena beberapa kontennya di TikTok. Di setiap kontennya ia berdandan dan memakai baju perempuan.
Dalam sebuah wawancara, Arman mengaku selalu ingin menjadi seorang aktor.
"Saya ingin menjadi seorang seniman yang mahir di depan kamera," kata dia.
"Saya ingin menjadi seorang aktor, saya ingin menjadi seorang yang terkenal. Sangat menyenangkan," ucap Arman.
Arman mengatakan, awalnya menghibur para pelanggan akrabnya di salon dengan memerankan skenario drama secara spontan.
Hingga akhirnya, ia membuat berbagai konten sandiwara yang diunggah di media sosial. Lewat kontennya ia mendapat penggemar setia yang mengiriminya hadiah dan uang.
Kesimpulan
Video yang mengeklaim seorang jenazah perempuan membuka mata saat mendengar suara dari anaknya tidak benar atau hoaks. Video itu hanya sekadar konten dan bukan peristiwa nyata.
Orang yang ada dalam video merupakan pria asal Filipina bernama Arman yang kerap membuat konten di media sosial dengan menggunakan baju perempuan.
Orang yang ada dalam video merupakan pria asal Filipina bernama Arman yang kerap membuat konten di media sosial dengan menggunakan baju perempuan.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/975610417330315
- https://www.facebook.com/reel/926948549008749
- https://www.instagram.com/reel/DF7z1fzBs1y/?igsh=MWQ5YW12NXIxcWpycA%3D%3D
- https://www.tiktok.com/@scarlette_macasusi/video/7445146439975554322
- https://www.tiktok.com/@scarlette_macasusi/video/7444951531503226120
- https://philstarlife.com/geeky/700200-arman-salon-s-funeral-skit-mistaken?page=2
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25698) Cek Fakta: Hoaks Link Pendaftaran Bansos Rp 1,5 Juta dari Kemensos
Sumber:Tanggal publish: 19/02/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan tautan pendaftaran bantuan sosial untuk perorangan sebesar Rp 1,5 juta dari Kemensos. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 17 Februari 2025.
Berikut isi postingannya:
"Bansos PKH Tahun 2025
Program Bantuan PKH Tahun 2025 Via Telegram Untuk Perorangan Sebesar Rp. 1.500.000."
Akun itu menambahkan narasi:
"KEMENTERIAN SOSIAL BERBAGI 2025BANTUAN SOSIAL UANG TUNAI & NON TUNAI Rp.1.500.000,Cek Nama Kamu dan Daftar Menggunakan Nomor Telegram Aktif Anda Untuk Claim Bansos Nya"
Postingan tersebut juga disertakan tautan yang mengarah pada website tertentu.
Lalu benarkah postingan tautan pendaftaran bantuan sosial untuk perorangan sebesar Rp 1,5 juta dari Kemensos?
Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
Caranya mudah:
* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan tidak menemukan informasi valid terkait bantuan sebesar Rp 1,5 juta untuk perorangan dari Kemensos.
Kemensos justru mengingatkan masyarakat agar tidak terjebak dengan informasi terkait bantuan sosial yang mencatut nama kementerian tersebut.
Berikut imbauan dari Kemensos yang diunggah di website Kemensos.go.id:
"Akhir-akhir ini banyak beredar pesan berantau berisi link/tautan yang di dalanya terdapat berita bohong (hoaks) terkait pencairan dan/atau pendaftaran bantuan sosial.
Kementerian Sosial tidak pernah membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial. Adapun penerima bantuan sosial Program Kartu Sembako/ BPNT dan PKH adalah masyarakat yang telah terdaftar ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), jika masyarakat layak menerima namun belum terdaftar dalam DTKS, bisa diusulkan Pemerintah Daerah atau mengajukan melalui Aplikasi Cek Bansos di menu Usul-Sanggah."
Masyarakat juga diimbau agar selalu mengecek ulang kebenaran berita dan tidak ikut menyebarkannya.
"Mari saling ingatkan dan lebih kritis terhadap informasi yang tidak dikeluarkan secara resmi oleh Kementerian Sosial RI agar kita terhindar dari hoaks maupun modus penipuan lainnya."
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Cara Mengecek Bantuan PKH, Panduan Lengkap untuk Penerima Manfaat" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 2 Oktober 2024.
Artikel situs Liputan6.com menyebutkan, cara mendaftar Bantuan Sosial PKH secara online bagi yang belum terdaftar sebagai penerima bantuan PKH namun merasa berhak menerimanya bisa dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah untuk mendaftar secara online:
1. Unduh aplikasi "Cek Bansos" dari App Store (untuk pengguna iOS) atau Play Store (untuk pengguna Android).
2. Buat akun baru dengan mengisi informasi pribadi, alamat, dan nomor kontak yang aktif.
3. Setelah berhasil masuk, pilih menu "Daftar Usulan" pada halaman utama aplikasi.
4. Klik "Tambah Usulan" untuk memulai proses pendaftaran.
5. Isi data diri Anda serta data anggota keluarga dengan lengkap dan akurat.
6. Pilih jenis bantuan PKH yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
7. Setelah semua data terisi, kirimkan pendaftaran Anda.
Setelah pendaftaran selesai, data Anda akan melalui proses validasi dan verifikasi oleh pihak berwenang. Sistem akan memeriksa kelayakan Anda sebagai penerima Bantuan Sosial PKH berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
Cek Fakta Liputan6.com juga menelusuri dengan membuka link yang ditautkan pada postingan. Link itu mengarah pada website yang meminta data pribadi kita termasuk nomor telegram. Ini merupakan modus pencurian data ataupun terhubung dengan pinjaman online ilegal.
Selain itu sangat berbahaya jika memberikan data pribadi seperti buku tabungan untuk diunggah di media sosial. Pasalnya data pribadi ini rawan digunakan untuk penipuan.
Kesimpulan
Postingan tautan pendaftaran bantuan sosial untuk perorangan sebesar Rp 1,5 juta dari Kemensos adalah hoaks.
Rujukan
(GFD-2025-25697) Cek Fakta: Sila ke-4 Pancasila Tak Dibacakan di HUT Gerindra
Sumber:Tanggal publish: 19/02/2025
Berita
Suara.com - Beredar di media sosial sebuah video yang memperlihatkan Rahmat Mirzani Djausal–Gubernur Lampung terpilih–sedang membacakan Pancasila tanpa sila ke-4 saat acara Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Gerindra.
Video tersebut diunggah oleh akun X “MurtadhaOne1” pada Sabtu (15/2/2025) dengan narasi lengkap sebagai berikut:
“Insiden Penghapusan Sila ke 4 Pancasila di HOT Gerindra Mungkin memang gak mau mimpin rakyat dengan bijaksana lagi?”
“sangat memalukan. Tidak hafal atau bodoh, atau sila ke 4 sudah di hapus. aneh tapi nyata kok gak ada yg mengingatkan , padahal salah masih di teruskan.”
“MEMALUKAN Detik-detik Rahmat Mirzani Gubernur Lampung Kader Partai Gerindra Tidak Hafal Pancasila di HUT ke-17 Partai Gerindra.”
Video tersebut juga diungga oleh akun TikTok “fanael12” serta Facebook “Rumah Betang”.
Terpantau pada Selasa (18/2/2025) unggahan X “MurtadhaOne1” sudah disukai oleh 8.000-an pengguna dan dibagikan ulang sebanyak 2.000-an kali.
Lantas benarkah narasi tersebut?
Video tersebut diunggah oleh akun X “MurtadhaOne1” pada Sabtu (15/2/2025) dengan narasi lengkap sebagai berikut:
“Insiden Penghapusan Sila ke 4 Pancasila di HOT Gerindra Mungkin memang gak mau mimpin rakyat dengan bijaksana lagi?”
“sangat memalukan. Tidak hafal atau bodoh, atau sila ke 4 sudah di hapus. aneh tapi nyata kok gak ada yg mengingatkan , padahal salah masih di teruskan.”
“MEMALUKAN Detik-detik Rahmat Mirzani Gubernur Lampung Kader Partai Gerindra Tidak Hafal Pancasila di HUT ke-17 Partai Gerindra.”
Video tersebut juga diungga oleh akun TikTok “fanael12” serta Facebook “Rumah Betang”.
Terpantau pada Selasa (18/2/2025) unggahan X “MurtadhaOne1” sudah disukai oleh 8.000-an pengguna dan dibagikan ulang sebanyak 2.000-an kali.
Lantas benarkah narasi tersebut?
Hasil Cek Fakta
Melansir TurnBackHoax, Tim Pemeriksa Fakta Mafindo mencari video dan sudut pengambilan yang berbeda dengan memasukkan kata kunci “Rahmat Mirzani Djausal bacakan Pancasila” ke kolom pencarian TikTok.
Hasil teratas mengarah ke video yang dibagikan oleh akun TikTok resmi Rahmat Mirzani, “rahmatmirzanidjausal”. Video berupa potongan rekaman dari siaran Garuda TV, Rahmat Mirzani terlihat membacakan Pancasila secara lengkap.
Video dengan angle berbeda juga dibagikan oleh akun TikTok “beritalampung.id” dan “bappilu.gerindra.lampung”. Di sana tak tampak Rahmat Mirzani menghilangkan sila ke-4 saat pembacaan teks Pancasila.
Partai Gerindra melalui akun X resmi “Gerindra” menanggapi cuitan akun X “MurtadhaOne1” dengan memberi pesan balasan. Gerindra menerangkan kalau potongan video “Pancasila tak lengkap” itu disebabkan keterlambatan jaringan saat siaran langsung.
Hasil teratas mengarah ke video yang dibagikan oleh akun TikTok resmi Rahmat Mirzani, “rahmatmirzanidjausal”. Video berupa potongan rekaman dari siaran Garuda TV, Rahmat Mirzani terlihat membacakan Pancasila secara lengkap.
Video dengan angle berbeda juga dibagikan oleh akun TikTok “beritalampung.id” dan “bappilu.gerindra.lampung”. Di sana tak tampak Rahmat Mirzani menghilangkan sila ke-4 saat pembacaan teks Pancasila.
Partai Gerindra melalui akun X resmi “Gerindra” menanggapi cuitan akun X “MurtadhaOne1” dengan memberi pesan balasan. Gerindra menerangkan kalau potongan video “Pancasila tak lengkap” itu disebabkan keterlambatan jaringan saat siaran langsung.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa unggahan dengan narasi “penghapusan sila ke-4 Pancasila di HUT Gerindra” merupakan konten yang menyesatkan.
(GFD-2025-25696) Cek Fakta: Demo di Malioboro Februari 2025
Sumber:Tanggal publish: 19/02/2025
Berita
Suara.com - Beredar di media sosial sebuah video yang memperlihatkan kerumunan massa dan dinarasikan sebagai demonstran yang sedang menggelar aksi di kawasan Malioboro pada Kamis (13/2/2025).
Video tersebut ditemukan di akun X “@Boediantar4” dan diketahui diunggah pada Kamis (13/2/2025).
Terpantau pada Rabu (19/2/2025) video tersebut itu telah ditonton lebih dari 290 ribu kali.
Lantas benarkah klaim yang disampaikan?
Video tersebut ditemukan di akun X “@Boediantar4” dan diketahui diunggah pada Kamis (13/2/2025).
Terpantau pada Rabu (19/2/2025) video tersebut itu telah ditonton lebih dari 290 ribu kali.
Lantas benarkah klaim yang disampaikan?
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Suara.com melakukan penelusuran terhadap klaim yang disampaikan, dimulai dengan memanfaatkan mesin pencarian Google. Ketika memasukkan kata kunci “demo di Malioboro pada Februari 2025”, tak didapati pemberitaan maupun informasi dari sumber tepercaya yang mendukung klaim.
Tahap selanjutnya dilakukan penelusuran melalui Instagram dengan terlebih dahulu melakukan pencarian username “@jogjaku” seperti watermark yang tertera di video.
Hasilnya ditemukan video yang identik dengan yang diunggah oleh akun tersebut. Diketahui bahwa video itu diunggah pada Kamis (22/8/2024).
Massa yang menggelar demonstrasi tersebut menyerukan untuk menjaga demokrasi dan mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat pencalonan kepala daerah pada Pilkada 2024.
Melansir TurnBackHoax, konten serupa pernah diulas oleh Tim Pemeriksa Fakta Mafindo dan diterbitkan dengan judul “[SALAH] Aksi Demonstrasi di Malioboro 23 September 2024” pada Senin (30/9/2024).
Tahap selanjutnya dilakukan penelusuran melalui Instagram dengan terlebih dahulu melakukan pencarian username “@jogjaku” seperti watermark yang tertera di video.
Hasilnya ditemukan video yang identik dengan yang diunggah oleh akun tersebut. Diketahui bahwa video itu diunggah pada Kamis (22/8/2024).
Massa yang menggelar demonstrasi tersebut menyerukan untuk menjaga demokrasi dan mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat pencalonan kepala daerah pada Pilkada 2024.
Melansir TurnBackHoax, konten serupa pernah diulas oleh Tim Pemeriksa Fakta Mafindo dan diterbitkan dengan judul “[SALAH] Aksi Demonstrasi di Malioboro 23 September 2024” pada Senin (30/9/2024).
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa video dengan narasi “demo di Malioboro pada Februari 2025” merupakan konten yang menyesatkan.
Halaman: 444/6229