• (GFD-2025-27893) Hoaks Video SBY Mengatakan Merokok Lebih Baik dari Minum Obat

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/07/2025

    Berita

    tirto.id - Rekaman tokoh publik di suatu momen tak jarang menjadi bahan untuk menyebarkan disinformasi. Setelah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat dikabarkan berkomentar terkait sengketa empat pulau, presiden RI ke-6 itu diklaim mengatakan merokok lebih baik daripada minum obat.

    ADVERTISEMENT

    Akun Facebook bernama “Jaunita Legros” (arsip) membagikan narasi ini lewat video berdurasi sembilan menit. Klip tersebut mempertontonkan sosok SBY mengenakan kemeja batik sedang duduk di depan rak buku. Ia terdengar menyampaikan pendapat soal rokok.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    SBY bilang, dirinya menyadari adanya kekuatan gelap yang mengendalikan industri farmasi. Bahan aktif obat disebut lebih murah ketimbang sebungkus rokok, tapi dijual 20 – 30 kali lipat, untuk tujuan ketergantungan. SBY juga tampak mempromosikan suatu produk kesehatan.
    #inline3 img{margin: 20px auto;max-width:300px !important;}

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    “Pernyataan ini terdengar gila. Tapi setelah Anda tahu kebenarannya, Anda akan paham mengapa...
    #inline4 img{max-width:300px !important;margin:20px auto;}

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    💊 Obat-obatan bukan untuk menyembuhkan. Tapi untuk membuat Anda tergantung seumur hidup.

    💥 Saya sudah menyelidiki siapa yang ada di baliknya — dan jawabannya akan mengejutkan Anda.

    👉 Tonton video ini sebelum dihapus, dan cari tahu bagaimana lebih dari 60.000 warga Indonesia berhasil mengembalikan tekanan darah mereka ke 120/90 tanpa bahan kimia!,” begitu bunyi keterangan teks yang disematkan akun pengunggah menyertai video SBY.

    ADVERTISEMENT

    Selain itu, akun pengunggah juga membubuhkan sebuah tautan dan menyerukan masyarakat untuk mengklik tautan tersebut sebelum terlambat.

    Periksa Fakta Hoaks Video SBY Mengatakan Merokok Lebih Baik dari Minum Obat.

    Sejak diunggah pada Minggu (6/7/2025) hingga Selasa (15/7/2025), klip ini sudah mengumpulkan seribu tanda suka dan 34 komentar, serta telah dibagikan ke 136 orang. Sejumlah warganet terlihat membenarkan apa yang disampaikan SBY dalam video.

    Namun, bagaimana faktanya?

    Hasil Cek Fakta

    Usai melihat video secara utuh, Tim Riset Tirto mencurigai beberapa tanda campur tangan akal imitasi atau Artificial Intelligence (AI) dalam video. Petunjuk seperti gerakan bibir dan suara SBY yang tidak sinkron jadi indikasi kuat.

    Untuk membuktikan hal tersebut, kami mencoba mengecek video yang beredar dengan alat deteksi AI, Hive Moderation. Hasilnya, kemungkinan audio klip ini mengandung konten AI atau konten deepfake mencapai 92,1 persen. SBY dalam video kemungkinan besar tidak berbicara seperti dalam klip yang berseliweran.

    Tirto selanjutnya mencari tahu asal usul rekaman SBY dengan memasukkan tangkapan layar video ke mesin penelusuran Google Image. Metode pencarian gambar terbalik (reverse image search) itu membawa kami ke unggahan TikTok resmi media Liputan 6 pada Juni lalu.

    Dalam dokumentasi aslinya, SBY sama sekali tidak membahas perihal rokok dan obat, melainkan menganalisis sejumlah hal di balik gencatan senjata Iran dan Israel. Rekaman versi lebih panjang juga disiarkan Liputan 6 di kanal YouTube-nya, bertajuk “[FULL] 'Panggung Belakang' Gencatan Senjata Iran-Israel, SBY Singgung Trump, Putin, & Xi Jin Ping”.

    SBY saat itu tengah berbincang dengan Presenter Liputan 6, Reno Reksa dan menyinggung keputusan Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden China, Xi Jin Ping yang tidak masuk ke perang iran-Israel secara langsung seperti Presiden AS, Donald Trump.

    Selain itu SBY juga menyarankan sederet hal yang perlu dilakukan Presiden RI, Prabowo Subianto dan jajarannya dalam menghadapi dinamika di Timur Tengah.

    “Iya kompleks, bener. Kalau kita pelajari sejarah perang, dari masa ke masa, itu ada hal yang delicate, bagaimana memadukan antara tujuan politik dengan tujuan militer,” kata SBY dalam video asli.

    Klip SBY mempromosikan rokok yang berlalu-lalang di media sosial, juga telah dinyatakan tidak benar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa video SBY dengan klaim dia mengatakan merokok lebih baik dari minum obat bersifat altered video (video yang dimanipulasi).

    Penelusuran Hive Moderation menunjukkan kemungkinan audio klip ini mengandung konten AI atau konten deepfake mencapai 92,1 persen. Video identik diunggah oleh akun TikTok resmi media Liputan 6 pada Juni lalu.

    Dalam dokumentasi aslinya, SBY sama sekali tidak membahas perihal rokok dan obat, melainkan menganalisis sejumlah hal di balik gencatan senjata Iran dan Israel. Rekaman versi lebih panjang juga disiarkan Liputan 6 di kanal YouTube-nya, bertajuk “[FULL] 'Panggung Belakang' Gencatan Senjata Iran-Israel, SBY Singgung Trump, Putin, & Xi Jin Ping”.

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27892) Hoaks Tautan Pendaftaran PIP Periode Juli 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/07/2025

    Berita

    tirto.id - Informasi mengenai bantuan sosial (bansos) masih menjadi topik yang banyak dicari oleh masyarakat di media sosial. Sayangnya, informasi mengenai bansos yang beredar tidak semuanya bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Beberapa informasi soal bansos yang beredar di media sosial bahkan mengandung unsur penipuan.

    ADVERTISEMENT

    Salah satu bansos yang disalurkan ke masyarakat adalah Program Indonesia Pintar (PIP). PIP dirancang untuk membantu anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin/rentan miskin/prioritas mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat pendidikan menengah.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Momen penyaluran PIP semacam ini biasanya jadi kesempatan bagi pihak tak bertanggung jawab untuk menyebarkan narasi-narasi miring disertai tautan bodong.
    #inline3 img{margin: 20px auto;max-width:300px !important;}

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Akun Facebook "dewi putri" (arsip) misalnya, menyebarkan informasi link yang diklaim untuk registrasi atau pendaftaran PIP periode Juli 2025. Dalam keterangan unggahan tersebut, disertakan nominal yang diklaim bakal didapatkan masyarakat lewat program PIP. Besaran nominal berbeda-beda tiap jenjang satuan pendidikan.
    #inline4 img{max-width:300px !important;margin:20px auto;}

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Untuk siswa jenjang SD misalnya, diklaim akan mendapatkan PIP sebesar Rp450 ribu per tahun, siswa SMP sebesar Rp750 ribu per tahun, dan tingkat SMA mendapatkan Rp1,8 juta per tahun. Apabila ingin mendapatkan dan mencairkan bantuan itu, masyarakat diminta mendaftarkan diri pada tautan yang disediakan dengan memasukkan nomor telepon yang terhubung dengan aplikasi Telegram.

    periksa fakta hoaks tautan pendaftaran PIP Juli 2025.

    ADVERTISEMENT

    Sepanjang Sabtu (5/7/2025) hingga Selasa (15/7/2025), atau selama hampir 10 hari beredar di media sosial, unggahan tersebut sudah memperoleh 335 tanda suka. Unggahan itu juga mendapatkan 169 komentar dan sudah dibagikan ulang 14 kali.

    Beberapa warganet yang berkomentar di unggahan tersebut tampaknya mempertanyakan kebenaran informasi unggahan. Namun, banyak warganet yang mengaku sudah mendaftar di tautan yang diberikan, namun belum juga mendapatkan PIP.

    Lalu, bagaimana kebenarannya?

    Hasil Cek Fakta

    Pertama, Tirto mencoba mengakses tautan yang terdapat di unggahan tersebut. Hasilnya, tautan tersebut mengarah ke laman yang menampilkan poster seorang perempuan di depan monitor disertai teks keterangan ‘register now’ atau daftar sekarang. Di bawahnya, tertera formulir yang memintakan pengisi memilih asal provinsi dan memasukkan nomor Telegram.

    Anehnya, tidak ada menu lain yang bisa diklik di situs tersebut. Lebih janggal lagi karena tak ada satupun logo resmi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) yang menjadi pelaksana program PIP. Poster yang digunakan dalam laman tersebut juga tidak berkaitan sama sekali dengan program bantuan untuk anak-anak sekolah.

    Baca juga:Kapan PIP Juli 2025 Cair? Cek Perkiraan Jadwal & Nominalnya

    Kami kemudian melakukan pemindaian tautan menggunakan URLScan. Hasil pemindaian menampilkan, halaman pendaftaran yang ada tersebut tidak terafiliasi dengan situs resmi milik Kemdikdasmen yang bertanggung jawab terhadap pembagian bansos.

    Domain utama dari situs tautan tersebut adalah registrasi[dot]cekstatus[dot]xyz. Domain itu tidak berakhiran ‘.go.id’, yang mengindikasikan situs tersebut tidak dikelola oleh pemerintah.

    Modus seperti ini biasanya digunakan untuk penipuan skema phising. Modus serupa pernah kami temukan dengan mengatasnamakan lembaga pemerintah lain.

    Akun yang menyebarkan klaim tersebut juga bukan merupakan akun Facebook resmi milik Kemdikdasmen. Sebagai informasi, akun Facebook resmi Kemdikdasmen memiliki centang biru yang sudah terverifikasi resmi dan memiliki total pengikut sebanyak 1,9 juta per 15 Juli 2025.

    Penelusuran lebih lanjut, situs resmi milik Kemdikdasmen yang menampilkan informasi PIP sama sekali tak meminta nomor Telegram untuk mendaftar. Situs resmi itu, hanya meminta Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) untuk mengecek status kepesertaan PIP. Situs resmi itu dikelola oleh Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemdikdasmen.

    Diberitakan sebelumnya oleh Tirto, bantuan PIP disalurkan dalam bentuk dana tunai yang bisa digunakan mendukung keperluan pendidikan siswa, mulai dari pembelian perlengkapan sekolah, biaya transportasi, hingga kebutuhan penunjang lainnya. Penyaluran PIP Juli 2025 sudah masuk pada termin kedua, yang berarti bantuan ini dicairkan sepanjang periode Mei hingga September 2025.

    Waktu pencairan PIP pada termin ini tak serentak, melainkan berbeda-beda antar penerima. Pada penyaluran kali ini, prioritas diberikan kepada peserta didik yang belum menerima bantuan pada tahap sebelumnya.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan unggahan yang menyertakan tautan pendaftaran dan pencairan bansos PIP di Facebook untuk periode Juli 2025 bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Tautan itu mengarahkan ke situs yang tidak terkait sama sekali dengan Kemdikdasmen dan informasi program PIP. Tautan semacam ini dikhawatirkan merupakan modus penipuan atau pencurian data pribadi aluas phishing.

    Informasi resmi kepesertaan PIP hanya dapat diakses resmi di laman milik Kemdikdasmen dengan alamat https://pip.kemendikdasmen.go.id/home_v1.

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27891) Cek fakta, Prabowo resmi utus Gibran ke Papua untuk misi perdamaian

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/07/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di Facebook yang telah ditonton lebih dari 600.000 kali menarasikan bahwa Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengutus Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk bertugas ke Papua dalam misi perdamaian.

    Disebutkan pula bahwa Gibran hanya akan ditemani oleh satu anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) tanpa senjata, karena dianggap satu-satunya tokoh yang dipercaya bisa mendamaikan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

    Berikut narasi dalam video tersebut:

    “Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengutus Wapres Gibran ke pedalaman papua untuk tugas perdamaian. Menurut informasi, Wapres Gibran akan mengutarakan ide-idenya yang brilian di Papua dan hanya ditemani pengawal paspampres satu orang tanpa dibekali persenjataan karena hanya Gibran satu-satunya yang dipercayakan bisa mendamaikan KKB”

    Unggahan tersebut juga disertai tulisan:

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    “Gibran di tugas kan di papua #Gibranwakilpresiden #ri #papua”

    Namun, benarkah Prabowo resmi diutus Gibran ke Papua untuk misi perdamaian?



    Hasil Cek Fakta

    Dilansir dari ANTARA, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, menjelaskan bahwa penugasan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka untuk memimpin percepatan pembangunan Papua tidak berarti Wapres akan berkantor di wilayah tersebut.

    Ia menegaskan bahwa penugasan itu merupakan mandat dari Undang-Undang Otonomi Khusus Papua, yang memang menetapkan peran Wapres sebagai ketua dalam percepatan pembangunan Papua. Oleh karena itu, ia meluruskan informasi bahwa tugas ini bukan berasal dari arahan langsung Presiden Prabowo Subianto.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, menyatakan bahwa tugas Wapres Gibran didasarkan pada Pasal 68A dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021, yang merupakan perubahan kedua atas UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua.

    Pasal tersebut mengatur pembentukan badan khusus yang bertugas melakukan sinkronisasi, harmonisasi, evaluasi, dan koordinasi pelaksanaan Otsus Papua. Badan itu diketuai oleh wapres dan beranggotakan beberapa menteri, seperti Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Menteri Keuangan, serta satu perwakilan dari masing-masing provinsi di Papua.

    Yusril menekankan bahwa yang akan berkantor di Papua adalah sekretariat dan pelaksana teknis dari badan khusus tersebut dan bukan wakil presiden secara langsung.

    “Jadi, bukan berarti wakil presiden akan berkantor di Papua, apalagi akan pindah kantor ke Papua,” jelasnya, dikutip dari ANTARA.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27890) Hoaks! Konten kreator Alshad Ahmad tewas diterkam harimau

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/07/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menarasikan bahwa konten kreator sekaligus sepupu Raffi Ahmad, Alshad Kautsar Ahmad, meninggal dunia karena diterkam harimau peliharaannya.

    Dalam unggahan tersebut, ditampilkan tangkapan layar CCTV yang menunjukkan harimau putih sedang melompat ke arah seorang pria, yang diklaim sebagai Alshad.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “M*ningg4l di Jam 4 subuh' Dunia Hiburan Berduka Detik - Detik Artis 4lshad Ahmad Kritis Di Rumah Sakit Sebab Di T*rk4m H4rimav Terakhir di Rumah Sakit Jakarta Selatan Minta doa ya fans Semoga Belau di ampuni segala dosanya AMIN”

    Namun, benarkah konten kreator Alshad Ahmad meninggal diterkam harimau peliharaannya?



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, tangkapan layar potongan video yang digunakan dalam unggahan tersebut ternyata serupa dengan konten yang pernah diunggah langsung oleh Alshad Ahmad di akun Instagram miliknya pada 2 Mei 2024.

    Dalam keterangan video tersebut, Alshad menjelaskan bahwa harimau putih itu sedang bermain dengannya, bukan menyerang.

    Alshad memang diketahui memelihara berbagai hewan eksotis, termasuk harimau Benggala dan harimau putih. Namun, tidak ada informasi valid yang menyebutkan ia mengalami insiden serius atau meninggal dunia akibat hewan peliharaannya.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Selain itu, unggahan tersebut juga disertai tautan ke situs e-commerce yang tidak relevan dan tidak ada hubungannya dengan isi narasi maupun gambar yang ditampilkan.

    Dengan demikian, narasi Alshad Ahmad meninggal diterkam harimau peliharaannya merupakan tidak benar.

    Klaim: Konten kreator Alshad Ahmad meninggal diterkam harimau peliharaannya

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan