(GFD-2022-10524) Keliru, Video Jasad Mustafa Kemal Ataturk Dimuntahkan Bumi
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 12/09/2022
Berita
Video yang memperlihatkan makam Mustafa Kemal Ataturk beredar di media sosial, dengan narasi bahwa jasad Presiden pertama Turki itu dimuntahkan oleh bumi dan terlempar ke atas.
Dalam video terdapat fragmen yang memperlihatkan seorang petugas tengah berjaga di samping makam Mustafa Kemal Ataturk.
“Tapi naas ketika jenazahnya hendak dimasukkan ke bumi jenazahnya terlempar ke atas. Para peziarah dibuat repot oleh hal ini,” kata pengisi suara dalam video tersebut.
Di Facebook, video tersebut dibagikan akun ini pada 3 Agustus 2022. Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah mendapat 350 komentar.
Tangkapan layar klaim sebuah video tentang jenazah Mustafa Kemal Ataturk yang beredar di Facebook
Apa benar jasad Mustafa Kemal Ataturk dimuntahkan oleh bumi dan terlempar ke atas?
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri pemberitaan terkait melalui situs resmi pemerintah Turki dan pemberitaan media kredibel. Hasilnya, makam Ataturk yang ditempatkan di lantai pertama Anitkabir (Mausoleum Ataturk) adalah merupakan simbol. Mayatnya sendiri ditempatkan di ruang makam yang terletak di lantai dasar mausoleum, tepat di bawah batu nisan makam simbolis tersebut.
Film dokumenter upacara pemakaman Mustafa Kemal Atatürk pernah dimuat ke Youtube oleh kanal Iste Ataturk pada 10 november 2021.
Dilansir laman Ensiklopedi Ataturk milik Pemerintah Turki, selama pengangkutan jenazah Kemal Atatürk ke Museum Etnografi, semua rute dipenuhi oleh publik. Pada pukul 12:00, jenazah Kemal Atatürk sampai di Museum Etnografi. Semua orang menetap di tempat yang disediakan untuknya, dan peti mati diturunkan dari gerbong senjata pada pukul 12.25.
Peti mati pertama kali diletakkan di atas alas yang dilapisi kain hijau dan kemudian ditempatkan di sarkofagus yang terbuat dari marmer putih. Setelah pemakaman, pidato perpisahan kepada Atatürk disampaikan oleh ketua baru Presiden smet nönü. Pidato ini, di mana dia berbicara kepada orang-orang Turki, disiarkan di radio.
Jenazah Kemal Atatürk tetap berada di Museum Etnografi untuk sementara waktu dan dipindahkan ke Anitkabir, yang dibangun di Anttepe di Ankara pada 10 November 1953. Saat ini, bagian di Museum Etnografi itu masih dilestarikan sebagai makam simbolis.
Dilansir dari situs resmi Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Turki, makam Ataturk yang ditempatkan di lantai pertama Anitkabir (Mausoleum Attaturk) adalah merupakan simbol. Mayatnya sendiri ditempatkan di ruang makam yang terletak di lantai dasar mouseloum, tepat di bawah batu nisan makam simbolis tersebut.
Makam Mustafa Kemal Ataturk berdimensi 75 x 52 x 17 m. Memiliki denah persegi panjang dan dikelilingi oleh 8 kolom di depan dan dekat fasad, dan 14 kolom di samping, masing-masing setinggi 14,40 meter.
Di sebelah kiri, pidato Atatürk kepada Pemuda Turki dan di sebelah kanan fasad mausoleum, tertulis pidato yang dia buat pada kesempatan HUT ke-10 Republik Turki. Huruf-huruf relief batunya disepuh emas.
Mustafa Kemal Ataturk meninggal pada tanggal 10 November 1938 pukul 09.05 pagi, di Istanbul, Istana Dolmabahce. Ia meninggal karena penyakit liver yang dideritanya.
Atatürk dimakamkan dengan upacara pemakaman di tempat peristirahatan sementara di Museum Etnografi di Ankara pada 21 November 1938. Setelah pembangunan Anitkabir (Makam Atatürk), ia dibawa ke tempat peristirahatan permanennya dengan upacara akbar pada 10 November 1953.
Siapa Kemal Atatürk?
Mustafa Kemal Ataturk (wikipedia)
Dilansir dari BBC, Mustafa Kemal Atatürk lahir pada tahun 1881 di Salonika (sekarang Thessaloniki) yang saat itu merupakan Kekaisaran Ottoman. Ayahnya adalah seorang pejabat kecil dan kemudian menjadi pedagang kayu. Ketika Atatürk berusia 12 tahun, ia dikirim ke sekolah militer dan kemudian ke akademi militer di Istanbul, lulus pada tahun 1905.
Pada tahun 1911, ia bertugas melawan Italia di Libya dan kemudian di Perang Balkan (1912 - 1913). Dia membuat reputasi militernya memukul mundur invasi Sekutu di Dardanelles pada tahun 1915.
Pada Mei 1919, Atatürk memulai revolusi nasionalis di Anatolia, mengorganisir perlawanan terhadap penyelesaian damai yang diberlakukan di Turki oleh Sekutu yang menang. Ini terutama difokuskan untuk melawan upaya Yunani untuk merebut Smirna dan daerah pedalamannya. Kemenangan atas Yunani memungkinkan dia untuk mengamankan revisi penyelesaian damai dalam Perjanjian Lausanne.
Atatürk mendirikan pemerintahan sementara di Ankara Pada tahun 1921. Tahun berikutnya Kesultanan Utsmaniyah secara resmi dihapuskan dan pada tahun 1923, Turki menjadi republik sekuler dengan Atatürk sebagai presidennya. Dia mendirikan rezim partai tunggal yang berlangsung hampir tanpa gangguan sampai 1945.
Dia meluncurkan program reformasi sosial dan politik revolusioner untuk memodernisasi Turki. Reformasi ini termasuk emansipasi wanita, penghapusan semua institusi Islam dan pengenalan kode hukum Barat, pakaian, kalender dan alfabet, menggantikan tulisan Arab dengan yang Latin. Di luar negeri ia menerapkan kebijakan netralitas, menjalin hubungan persahabatan dengan tetangga Turki.
Pada tahun 1935, ketika nama keluarga diperkenalkan di Turki, ia diberi nama Atatürk, yang berarti 'Bapak Turki'. Ia meninggal pada 10 November 1938.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video makam Mustafa Kemal Ataturk dengan klaim jenazahnya ditolak bumi dan terlempar ke atas adalah keliru.
Posisi makam Ataturk di lantai pertama Anitkabir (Mausoleum Ataturk) memang terlihat berbeda dari makam pada umumnya, namun makam tersebut hanyalah simbolis. Jenazah Ataturk sendiri dimakamkan di ruang makam yang terletak di lantai dasar mausoleum, tepat di bawah batu nisan makam simbolis tersebut.
Rujukan
- https://www.facebook.com/100010812005410/videos/371914054914228/?hc_ref=ARTML60Wtr2JLbdvrTyNvkvAcXMNOBrAUqSscJekX_e5N_b9skR8g7l2mbFwEwiRQLg&ref=nf_target
- https://www.youtube.com/watch?v=MvGTcO7FJNI
- https://ataturkansiklopedisi.gov.tr/bilgi/ataturkun-cenazesinin-istanbuldan-ankaraya-nakli/
- https://www.ktb.gov.tr/EN-103960/ankara---anitkabir-ataturks-mausoleum.html
- http://www.bbc.co.uk/history/historic_figures/ataturk_kemal.shtml
- https://www.bbc.co.uk/history/historic_figures/ataturk_kemal.shtml
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2022-10523) Sebagian Benar, Narasi Bocah Jepang Berdiri Menunggu Giliran Kremasi Adiknya
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 09/09/2022
Berita
Beredar unggahan foto di Facebook yang menampakkan seorang bocah laki-laki membawa bocah lain di punggungnya dengan narasi bocah Jepang di masa Perang Dunia II (1945) tengah berdiri menunggu giliran kremasi adiknya yang sudah meninggal.
Sang fotografer mengatakan, bocah itu menggigit bibirnya begitu keras agar tidak menangis sehingga darah menetes dari sudut mulutnya.
Tangkapan layar foto yang beredar di Facebook
Saat itulah penjaga meminta: "Berikan padaku beban yang kamu bawa di punggungmu." Bocah itu menjawab: "Dia tidak berat, dia saudaraku".
Foto tersebut diunggah 15 Agustus 2022 dan sudah sudah mendapat 7,8 ribu komentar dan sudah 61 ribu kali dibagikan. Bahkan sampai hari ini, di Jepang foto itu digunakan untuk melambangkan The Power of Love.
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi klaim foto tersebut, Tim Cek Fata Tempo menggunakan bantuan Google Lens dan Google Translate. Tempo menemukan sebuah berita yang menyertakan foto tersebut dengan judul Speaks more than a thousand words' Pope Instructs Distribution di laman situs Sankei.com pada 25 November 2019.
Foto itu memuat keterangan: Boy Standing at the Crematory" distributed by Pope Francis to emphasize the importance of peace (provided by the Vatican, jointly).
Dalam artikel tersebut dijelaskan, Paus Fransiskus (82 tahun) mengunjungi taman hiposenter di Nagasaki pada 24 September 2019. Selama kunjungan, foto "Boy Standing at the Grill" menarik perhatiannya. Paus Fransiskus meminta agar foto itu dicetak pada kartu dan dibagikan kepada dunia dengan kata-kata "Apa yang telah dibawa oleh perang."
Gambar itu diketahui diambil di Nagasaki pada 1945 setelah bom atom dijatuhkan. Tetapi masih banyak misteri, seperti siapa anak itu dan di mana gambar itu diambil. Foto itu menunjukkan seorang anak laki-laki bertelanjang kaki, menggendong seorang anak yang sudah meninggal di punggungnya. Ia menunggu giliran untuk proses kremasi dengan mulut tertutup rapat.
Foto itu diambil oleh mendiang Joe O'Donnell yang merupakan pensiunan fotografer militer AS. Setelah kembali ke Jepang, Tuan O'Donnell mengunjungi Jepang beberapa kali untuk mencari anak itu, tetapi tidak pernah ditemukan.
Pada pertengahan Oktober, seorang dokter di kota yang terlibat dalam mendukung para penyintas bom atom berusia 63 tahun bernama Takaya Honda. Ia sedang mencari lokasi syuting di bekas lokasi rumah sakit isolasi di Yagami, Kota Nagasaki. Di sana, disebutkan adanya penemuan sebuah krematorium.
O'Donnell memberikan kesaksian tentang adanya lubang dangkal di dekat tepi sungai dan informasi dari buku-buku yang memverifikasi foto-foto itu digunakan untuk menyelidiki. Tetapi sayangnya, tidak ada identifikasi yang dibuat.
Sumber: Asahi.com
Antonio Garcia, seorang imam Yesuit berusia 90 tahun dari Nagasaki, berkorespondensi dengan Paus selama bertahun-tahun. Ia melampirkan foto anak laki-laki yang kebetulan dia lihat beberapa tahun lalu tersebut, tanpa ada alasan yang jelas.
Namun pada akhir tahun 2017, Paus menginstruksikan pejabat gereja untuk membagikan kartu yang dicetak dengan fotonya. "Foto-foto seperti ini berbicara lebih dari seribu kata. Jadi saya ingin membagikannya," kata Paus.
Informasi senada juga terdapat pada laman Asahi.com yang berjudul ‘Who are you standing at the crematory? A piece that moved the Pope’. Dalam artikel tersebut terdapat penjelasan bahwa anak-laki-laki tersebut berusia sekitar 10 tahun. Namun tidak diketahui siapa namanya.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, klaim bahwa seorang bocah Jepang berdiri menunggu giliran kremasi adiknya sebagian benar.
Foto itu diambil oleh mendiang Joe O'Donnell yang merupakan pensiunan fotografer militer AS. Tidak ada penjelasan apakah benar fotografer tersebut mengatakan bahwa bocah itu menggigit bibirnya begitu keras agar tidak menangis sehingga darah menetes dari sudut mulutnya.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo.php?fbid=463952532411553&set=a.346117820861692&type=3&__xts__[0]=68.ARA_fHenqqtb-5D7-uGbp6ef0tETX6JCyW7Msa0MyyREGjTddWW23ii6tIGzYrN-9FlWPbIT2PfGcLx7FxI4t-5JuXMydrCw-eyTOZvwC3-Mgfdt3FMRWyQQFDAgZnCOL_ySxtnLGbXj2NsYO1UgqmwP0rYSPBDGj-DcbmFxnUl77MWfp--Wg466QJJQnyM839Q51Q6wks6U54OUL25I78FujND3KnOIzWoZGiQs0xFbuQplqhCxZBWnr0Voh_F-FQugeK6IwEJLCykphc6ZOCyDIhy7eQAM
- https://www.sankei.com/article/20191125-USH267UF2FLTJP3Y7DON4PZEFM/photo/KS5UTSOJHJIPPKZOZVE6PKTGD4/
- https://www.asahi.com/articles/ASMCP5W6YMCPTIPE022.html
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2022-10522) Keliru, Massa Demo Tolak Kenaikan BBM Membakar SPBU di Tuban
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 09/09/2022
Berita
Sebuah akun Facebook membagikan kolase video yang memperlihatkan massa demo tolak kenaikan BBM dan kepulan asap dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU). Video lainnya berisi gabungan video aksi unjuk rasa.
Video tersebut diberi judul ‘Kesabaran Rakyat Sudah Habis !!! SPBU Di Tuban Dibakar Massa’. Sejak diunggah pada Senin, 5 September 2022, video ini sudah ditanggapi 20 ribu netizen, 7 ribuan komentar dan 425 ribu kali tayang.
Tangkapan layar cuplikan video yang beredar di Facebook soal kebakaran sebuah SPBU di Tuban akibat kemarahan massa atas kenaikan harga BBM, 1 September 2022
Video itu beredar di tengah penolakan kenaikan harga BBM di sejumlah daerah. Namun, benarkah SPBU di Tuban dibakar oleh para demonstran?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, kepulan asap yang terlihat dari sebuah SPBU bukan lantaran dibakar oleh massa yang berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM. Kepulan asap itu disebabkan terbakarnya mobil pick-up di SPBU Desa Laju Lor, Kecamatan Singgahan, Tuban.
Untuk memverifikasi kebenaran klaim tersebut, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi setiap potongan video menjadi gambar. Setelah itu, Tempo menelusuri gambar dengan reverse image tool milik Google dan Yandex.
Video yang memperlihatkan kepulan asap di SPBU tersebut sebelumnya ditayangkan di akun YouTube Harian Surya. Media ini menjelaskan, mobil pick up tersebut terbakar saat mengisi bahan bakar pada 3 September 2022. Namun karena tangkinya bocor, kemudian menimbulkan kebakaran kecil.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Tuban, Sutaji, menyebut kebakaran ini hanya kebakaran kecil. Tak lama kemudian, api bisa dipadamkan dengan alat pemadam api ringan (APAR) oleh petugas SPBU setempat.
Sedangkan kolase video berikutnya yang memperlihatkan aksi unjuk rasa, merupakan demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak dan menuntut pemilu bersih. Unjuk rasa itu terjadi pada 21 April 2022 dan 1 September 2022.
Video 1
Potongan video 1
Potongan video menit ke-1:52 memperlihatkan massa aksi sedang mengendarai sepeda motor dengan membawa spanduk pada Kamis, 1 September 2022. Video unjuk rasa ini terjadi di berbagai daerah, seperti di Makasar dan Surabaya. Di di akun YouTube CNN Indonesia video ini diberi judul Demo Menolak Kenaikan Harga BBM.
Video 2
Potongan video 2
Pada menit ke-3:30, terlihat Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Said Iqbal. Video ini sebelumnya diunggah di YouTube Kompas.com yang diberi judul 11 Tuntutan Buruh pada Aksi May Day 14 Mei dan ditayangkan pada 21 April 2022.
Ketua Umum Partai Buruh yang juga Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, di Jakarta aksi akan dilakukan di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). Di daerah, para buruh juga melakukan aksi di Kantor KPUD Provinsi. Said Iqbal bilang, aksi buruh tersebut akan mengusung tuntutan pemilu jujur adil, tolak politik uang, dan pemilu harus diselenggarakan 14 Februari 2024.
"Dari KPU, aksi akan dilanjutkan di Bundaran Hotel Indonesia dengan menyuarakan tuntutan tolak Omnibus Law, turunkan harga kebutuhan bahan pokok, dan copot Menteri Perdagangan yang telah kalah dengan mafia minyak goreng," kata dia melalui keterangan tertulis, Rabu, 20 April 2022 dilansir dari Kompas.com.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta, narasi “Kesabaran rakyat sudah habis !!! SPBU di Tuban dibakar massa”, adalah keliru.
Obyek yang terbakar di SPBU Desa Laju Lor, Kecamatan Singgahan, Tuban itu adalah sebuah mobil pick-up. Saat melakukan pengisian bahan bakar, tangkinya bocor sehingga terjadi kebakaran. Namun tidak ada massa penolak harga BBM yang membakar Stasiun Pengisian Bahan Bakar di Tuban.
Rujukan
- https://www.facebook.com/watch/?v=502229495014113
- https://www.youtube.com/shorts/VFvDW9ykyW4
- https://www.youtube.com/watch?v=mD1eHAFXVyk
- https://www.youtube.com/watch?v=muDDNf7FJKQ
- https://money.kompas.com/read/2022/04/20/211635326/buruh-bakal-gelar-aksi-may-day-pada-14-mei-ini-daftar-tuntutannya?page=all#page2
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2022-10521) Belum Ada Bukti, Virus Cacar Monyet Menular Lewat Udara
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 08/09/2022
Berita
Klaim bahwa virus monkeypox atau cacar monyet menular melalui udara beredar di media sosial. Klaim tersebut beredar seiring dengan meningkatnya wabah cacar monyet secara global.
Di Facebook, klaim di atas dibagikan akun ini pada 29 Juni 2022. Berikut narasinya: “Monkeypox (cacar monyet) mutasi virus menular lewat udara. Pakai masker.”
Tangkapan layar unggahan yang beredar di Facebook soal monkeypox
Benarkah virus cacar monyet menular lewat udara?
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri pemberitaan terkait melalui sejumlah media dan situs kredibel. Hasilnya, penularan cacar monyet dapat terjadi melalui kontak langsung dengan lesi yang mengandung virus atau kontak langsung dengan cairan tubuh yang mengandung virus.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Amerika Serikat menyatakan belum ada laporan mengenai penularan virus Monkeypox atau cacar monyet melalui udara. Cacar monyet adalah virus yang sama sekali berbeda dari virus penyebab COVID-19 atau campak.
Cacar monyet menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka pada tubuh seseorang yang terkena cacar monyet, atau melalui kontak langsung dengan bahan yang telah menyentuh cairan atau luka tubuh, seperti pakaian atau linen. Virus cacar monyet juga dapat menyebar melalui sekresi pernapasan ketika orang melakukan kontak tatap muka yang dekat.
Menurut CDC, studi sebelumnya tentang wabah cacar monyet menunjukkan bahwa penyebaran virus cacar monyet melalui sekresi pernapasan tampaknya jarang terjadi. Sebagian besar kasus cacar monyet melaporkan kontak dekat dengan orang yang menular.
Meskipun kita tidak tahu dengan pasti apa peran kontak fisik langsung versus peran sekresi pernapasan, dalam kasus di mana orang yang menderita cacar monyet telah bepergian dengan pesawat terbang, tidak ada kasus cacar monyet yang diketahui terjadi pada orang yang duduk di sekitar mereka, bahkan dalam penerbangan internasional yang panjang.
Meski begitu, orang yang menderita cacar monyet disarankan untuk terus memakai masker ketika berinteraksi dengan orang lain, dimanapun tempatnya. Petugas kesehatan dan orang-orang yang mungkin memiliki kontak dekat dengan penderita cacar monyet juga disarankan untuk memakai masker.
Berdasarkan arsip berita Tempo, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan penularan cacar monyet dapat terjadi melalui kontak langsung dengan lesi yang mengandung virus atau kontak langsung dengan cairan tubuh yang mengandung virus. Karena itu, penting untuk menghindari kontak langsung dan dekat dengan orang yang terinfeksi.
Cacar monyet disebabkan oleh virus cacar monyet (monkeypox), anggota genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Ini adalah jenis virus zoonosis atau virus yang ditularkan ke manusia dari hewan. Hewan inangnya adalah berbagai hewan pengerat dan primata non-manusia.
Imbauan resmi WHO bagi mereka yang tertular cacar monyet.
Virus cacar monyet adalah bagian dari keluarga virus yang sama dengan virus variola, virus penyebab cacar. Gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar, tetapi lebih ringan, dan cacar monyet jarang berakibat fatal. Monkeypox juga tidak berhubungan dengan penyakit cacar air.
Cacar monyet merupakan infeksi zoonosis virus langka yang termasuk dalam keluarga virus yang sama dengan virus variola, virus yang menyebabkan cacar. Demam, sakit kepala, otot/sakit punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, kedinginan, kelelahan dan masalah pernapasan tertentu adalah gejala umum dari penyakit virus.
Penderita cacar monyet akan mengalami ruam kulit, yang kemudian berubah menjadi lesi. Seperti cacar pada umumnya, lesi ini ada yang berisi cairan atau nanah.
Masih dari arsip berita Tempo, menurut dr. Dito Anurogo, dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Makassar, pasien cacar monyet di rumah harus dapat melakukan perawatan diri secara mandiri.
Tindakan cuci tangan dengan air atau hand-sanitizer berbasis alkohol perlu sering dilakukan. Tindak lanjut klinis dapat dilakukan melalui telepon, pertemuan virtual, atau fasilitas telemedicine. Penderita cacar monyet perlu tinggal di ruangan dengan ventilasi sirkulasi udara yang baik, dengan jendela yang dapat dibuka.
“Pakaian, handuk, seprai penderita cacar monyet perlu dicuci terpisah dari yang lain. Pakaian dan seprai dapat dipakai lagi setelah dicuci dengan sabun dan air panas (lebih dari 60 derajat Celcius) atau direndam di klorin bila tidak tersedia air panas,” kata Dito.
Segala perabotan dan peralatan rumah tangga, seperti furnitur, kasur, jamban, lantai, atau lokasi apapun di rumah yang bersentuhan langsung dengan pasien perlu segera dibersihkan dengan air dan sabun dan diberi desinfektan secara teratur.
Buat dokter atau tenaga kesehatan, Dito menyarankan, agar keputusan untuk mengisolasi dan memantau pasien di rumah harus dibuat berdasarkan kasus per kasus dan didasarkan pada keparahan klinis, adanya komplikasi, kebutuhan perawatan, faktor risiko penyakit parah, dan akses ke rujukan untuk rawat inap bila kondisinya memburuk.
Seiring dengan meningkatnya wabah cacar monyet, pada 23 Juli 2022, WHO menyatakan wabah cacar monyet global sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (PHEIC).
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa virus cacar monyet menular melalui udara adalah belum ada bukti.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyatakan belum ada laporan mengenai penularan virus Monkeypox atau cacar monyet melalui udara. Meski begitu, orang yang menderita cacar monyet disarankan untuk terus memakai masker ketika berinteraksi dengan orang lain, dimanapun tempatnya.
Virus cacar monyet dapat menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka pada tubuh seseorang yang terkena cacar monyet, atau melalui kontak langsung dengan bahan yang telah menyentuh cairan atau luka tubuh, seperti pakaian atau linen.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0m3sXtozgbTUtV61E4SFiNwwHvJhAVaz94zcWLHG4vMRX917RKK1iJKKFMyPzHwHVl&id=100001184222087
- https://www.tempo.co/tag/virus
- https://www.cdc.gov/media/releases/2022/0509-monkeypox-transmission.html
- https://cantik.tempo.co/read/1619469/cacar-monyet-menular-lewat-kontak-kulit-hindari-aktivitas-ini
- https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/monkeypox
- https://www.tempo.co/tag/cacar
- https://gaya.tempo.co/read/1630919/tindakan-pencegahan-yang-dianjurkan-untuk-cacar-monyet
- https://www.who.int/europe/news/item/23-07-2022-who-director-general-declares-the-ongoing-monkeypox-outbreak-a-public-health-event-of-international-concern
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
Halaman: 4376/6419