• (GFD-2020-5027) [SALAH] Surat Pengangkatan CPNS oleh Kementerian PANRB

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 19/09/2020

    Berita

    Beredar surat pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) mengatasnamakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB), lengkap dengan tanda tangan Menteri PANRB Tjahyo Kumolo.

    NARASI:

    MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

    Yth

    Para Koordinator dann Sub Koordinator
    Para Peserta CPNS 2018/2019
    Menindaklanjuti hasil rapat pada tanggal 26 – 27 Oktober 2019 bertempat di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi di pimpin langsung oleh Bapak TJAHJO KUMOLO

    Hasil Cek Fakta

    Melalui media sosial resmi Instagram @kemenpanrb, ditegaskan bahwa surat tersebut adalah palsu alias hoaks. Kementerian PANRB menyatakan pihaknya tidak pernah menerbitkan surat seperti halnya yang beredar.

    Berikut klarifikasi lengkap oleh Kementerian PANRB:

    Sahabat Muda, penipuan berdalih pengangkatan CPNS kembali terjadi. Sebanyak 55 orang telah menjadi korban penipuan dan telah mentransfer uang sebesar Rp 3,8 miliar kepada oknum yang mengatasnamakan Menteri PANRB Tjahjo Kumolo. Kasus penipuan pengangkatan CPNS telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Kamis (17/09).
    __
    Ingat bahwa proses rekrutmen CPNS TIDAK dipungut biaya. Selalu berhati-hati dan jangan mudah percaya jika ada informasi/surat yang meragukan. Admin berharap Sahabat Muda selalu waspada dan memastikan kebenarannya kepada kami. Terima kasih.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5026) [SALAH] Foto judul berita ” Syekh Ali Jaber dengan Kelompok Teroris”

    Sumber: artikel
    Tanggal publish: 19/09/2020

    Berita

    Beredar tangkapan layar berita dengan judul ‘Rame-Rame Berburu Kambing Hitam’ dengan gambar foto Syekh Ali Jaber saat melakukan konferensi pers di Lampung. Dalam foto itu juga terdapat tulisan ‘Syekh Ali Jaber dengan Kelompok Teroris’.

    Hasil Cek Fakta

    Faktanya, judul berita di foto itu diopotong artikel berita yang dimuat di merdeka.com yang berjudul “Polisi Belum Temukan Kaitan Penusuk Syekh Ali Jaber dengan Kelompok Teroris”

    Tim merdeka.com menelusuri tangkapan layar tersebut. Ditemukan di situs redaksiindonesia[dot]com, artikel berjudul ‘Rame-Rame Berburu Kambing Hitam’. Narasi dalam artikel tersebut diambil dari unggahan akun facebook bernama Boedi Djarot.

    Artikel tersebut menggunakan foto Syekh Ali Jaber saat melakukan konferensi pers di Lampung. Foto dalam artikel itu diambil dari situs berita nasional merdeka.com. Tangkapan layar tersebut dipotong sehingga hanya tampak tulisan ‘Syekh Ali Jaber dengan Kelompok Teroris’.

    Artikel berita asli di merdeka.com berjudul ‘Polisi Belum Temukan Kaitan Penusuk Syekh Ali Jaber dengan Kelompok Teroris’. Artikel tersebut tayang pada 14 September 2020 pukul 14.07 WIB. Potongan foto dalam artikel redaksiindonesia[dot]com tidak sesuai dengan judul dan isi berita di artikel merdeka.com yang sebenarnya. Pada foto artikel di situs redaksiindonesia[dot]com itu juga terpampang nama reporter merdeka.com.

    Redaksi merdeka.com mengecam keras pencatutan nama reporter dan tangkapan layar yang keliru oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5025) [SALAH] “PURA PURA MUSLIM TERNYATA KAFIR”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 18/09/2020

    Berita

    Akun Novi Hardian (fb.com/VIP.Accout.Novi.mc4) mengunggah beberapa foto dengan narasi sebagai berikut:

    “PENYAMARAN YANG AKHIRNYA TERBONGKAR JUGA.
    PURA PURA MUSLIM TERNYATA KAFIR…
    SERAPAT APAPUN MENYIMPAN BANGKAI PASTI AKAN MENYENGAT JUGA BAU BUSUKNYA”

    Foto yang diunggah adalah foto Ali Mochtar Ngabalin sedang di dalam sebuah gereja. Juga foto dan video yang berisi klaim bahwa Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) akan dibaptis berubah nama Herbartus.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim Ali Mochtar Ngabalin berpura-pura jadi muslim padahal kafir dan adalah Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) akan dibaptis berubah nama Herbartus klaim yang salah.

    Faktanya, Ali Mochtar Ngabalin hanya berkunjung dalam rangka memenuhi undangan di Gereja Bethel Indonesia Mawar Saron Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 16 September 2018 dan klaim tentang Presiden Jokowi akan dibaptis ulang dan mengganti nama menjadi Herbartus ternyata adalah hoaks lama bersemi kembali. Isu tersebut sudah beredar sejak 2014 lalu, saat Jokowi ikut bertarung dalam Pilpres periode pertama.

    Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin mengunjungi ibadah minggu di GBI Mawar Saron, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kedatangan Ngabalin langsung disambut oleh Gembala Sidang GBI Mawar Saron Pendeta Jacob Nahuway. Ngabalin tiba sekitar pukul 11.15 WIB. Ia dipersilakan Pendeta Jacob naik ke atas panggung untuk menyapa jemaat. Belum diketahui tujuan Ngabalin datang ke GBI Mawar Saron. Namun di sela-sela ibadahnya, Pendeta Jacob sempat mengungkapkan Ngabalin datang untuk memenuhi undangan dari GBI Mawar Saron.

    Sementara itu, bantahan terkait nama babptis Jokowi adalah Hebartus sudah berkali-kali di periksa faktanya oleh Mafindo, seperti pada artikel “[FITNAH] Jokowi Nama Lahirnya Herberthus” yang tayang pada 14 Oktober 2017. Kemudian “[SALAH] Inisial “H” di Nama Jokowi Ternyata Kepanjangan dari Herbertus” yang tayang pada 22 Juli 2020.

    Dilansir dari detik.com, RS Brayat Minulyo, yang terletak di Jalan Doktor Setiabudi, Solo, Jawa Tengah, menjadi tempat yang sangat bersejarah bagi Presiden RI Joko Widodo. Di tempat ini, Jokowi, panggilan akrab Joko Widodo, dilahirkan pada Rabu Pon, 21 Juni 1961.

    Semua catatan kelahiran dan riwayat medis kelahiran Jokowi sampai saat ini masih tersimpan rapi di ruang arsip rumah sakit tersebut. Berdasarkan fotokopi akta kelahiran yang dikeluarkan Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Surakarta pada 3 November 1988, yang diperoleh detikX, Jokowi lahir dari pasangan Sujiatmi dan Notomiharjo.

    Akta kelahiran itu dilegalisir pada Maret 2005 saat Jokowi hendak maju menjadi calon Wali Kota Solo. Saat melahirkan Jokowi, Sujiatmi bersama suaminya, yang bernama lengkap Wijiatno Notomiharjo, tinggal di Srambatan, Solo.

    Berdasarkan keterangan Mukiyem, pengasuh Jokowi semasa kecil, kakek dan nenek Jokowi sempat membawa cucunya itu ke Giriroto setelah dilahirkan. Ia juga mengatakan, saat masih bayi, Jokowi diberi nama Mulyono. Namun, karena sering sakit-sakitan, namanya kemudian diganti menjadi Joko Widodo hingga sekarang.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5024) [SALAH] Gambar “KORLAP: FPI Jika Gubernur butuh Bantuan KAMI KAMI akan kerahkan LASKAR Untuk mengusir & menangkap CORONA”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 19/09/2020

    Berita

    Akun Facebook Joss Rahardja mengunggah gambar seseorang dengan kain sorban diselendangkan. Dalam gambar itu pun terdapat narasi “Di Tanya so’al PSBB JAKARTA KORLAP: FPI Jika Gubernur butuh Bantuan KAMI KAMI akan kerahkan LASKAR Untuk mengusir & menangkap CORONA.”

    Berikut kutipan narasinya:

    Narasi postingan:

    “HAHAHAHAHA ANCUUUUUUUUR”

    Narasi pada gambar:

    “Di Tanya so’al PSBB JAKARTA KORLAP: FPI Jika Gubernur butuh Bantuan KAMI KAMI akan kerahkan LASKAR Untuk mengusir & menangkap CORONA”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa gambar tersebut merupakan hasil suntingan dari foto Bahar bin Smith. Foto tersebut diketahui digunakan dalam artikel pada laman hidayatullah.com berjudul “Pengacara: Proses Hukum Habib Bahar Terkesan Dipaksakan” yang tayang pada 6 Desember 2018.

    Dalam keterangan foto di artikel tertulis “Habib Bahar bin Ali bin Smith berpidato pada Reuni 212 di Monas, Jakarta, Ahad (02/12/2018).” Selain itu, pada bagian foto tertera nama Azim yang setelah ditelusuri merupakan bagian dari redaksi hidayatullah.com dengan nama lengkap M Azim.

    Foto tersebut juga pernah digunakan di laman bogorupdate.com dengan judul “Jadi Tersangka, Bareskrim Tidak Menahan Habib Bahar” pada 7 Desember 2018.

    Kesimpulan

    Gambar hasil suntingan dari foto Bahar bin Smith. Adapun, berasal dari laman hidayatullah.com dalam artikel berjudul “Pengacara: Proses Hukum Habib Bahar Terkesan Dipaksakan” pada 6 Desember 2018.

    Rujukan