• (GFD-2022-9913) [SALAH] Innalillahi:Semua Sedih Ustadzah Kondang Mama Dedeh Meninggal Dunia!

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 03/06/2022

    Berita

    Beredar video dari channel youtube Kiss Seleb, dengan judul “Innalillahi:Semua Sedih Ustadzah Kondang Mama Dedeh Meninggal Dunia!”. Video berdurasi 4 menit 18 detik tersebut diunggah pada 25 Maret 2022.

    NARASI:
    “Innalillahi:Semua Sedih Ustadzah Kondang Mama Dedeh Meninggal Dunia!

    ustadzah
    artist
    pendakwah
    #ceramah”

    Hasil Cek Fakta

    Video diawali dengan pengenalan tentang Mamah Dedeh, tepat pada menit ke 2.41 narator memberikan informasi tentang berita dari liputan6.com yang berjudul “Kabar Mamah Dedeh Meninggal, Abdel: Barusan Gue Nelepon… “. Berita tersebut menyebutkan klarifikasi dari Abdel Achrian dan Ustad Yusuf Mansur terkait kabar Mamah Dedeh Meninggal.

    Berdasarkan penjelasan di atas, video dengan judul “Innalillahi:Semua Sedih Ustadzah Kondang Mama Dedeh Meninggal Dunia!” termasuk hoaks kategori koneksi yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)

    Salah, judul dan isi video tersebut tidak sesuai. Video tersebut menceritakan klarifikasi dari beberapa rekan Mamah Dedeh terkait isu meninggalnya beliau.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9912) [SALAH] Video “Singapura menyerahkan 1000 triliun aset negara yg di curi koruptor”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 03/06/2022

    Berita

    Akun Facebook Cinta Felecia Marry (fb.com/cinta.f.new) pada 26 Maret 2022 mengunggah sebuah video yang memperlihatkan pertemuan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dengan narasi “Kerenn”.

    Di video tersebut terdapat narasi “Singapura menyerahkan 1000 triliun aset negara yg di curi koruptor” dan “Lagi”JokowiDodo menunjukkan keberanian dan bukti kecintaannya bagi bangsa Indonesia. Bagaimana para kadrun?”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, video pertemuan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong yang diklaim bahwa pemerintah Singapura menyerahkan 1000 Triliun aset negara Indonesia yang dicuri koruptor merupakan klaim yang menyesatkan.

    Faktanya pertemuan Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong sama sekali tidak membahas pengembalian aset bernilai 1000 triliun, melainkan penandatanganan perjanjian Perjanjian Ekstradisi antara kedua negara yang berlangsung di Kabupaten Bintan, Selasa 25 Januari 2022.

    Dilansir dari Tempo, video tersebut merupakan cuplikan dari pertemuan Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong disela penandatangan perjanjian Perjanjian Ekstradisi kedua negara di Bintan, Kepulauan Riau pada 25 Januari 2022.

    Video yang identik pernah diunggah kanal metrotvnews yang menggunggah video dengan judul, “Indonesia-Singapura Teken Perjanjian Ekstradisi, Koruptor Tak Bisa Lagi Sembunyi”.

    Keterangan video menyebutkan bahwa perjanjian ekstradisi Indonesia-Singapura diteken Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Perjanjian ekstradisi ini berlaku surut, memungkinkan koruptor yang sudah pindah warga negara tetap bisa dicokok.

    Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong, menggelar pertemuan bilateral di Ruang Dahlia, The Sanchaya Resort Bintan, Kabupaten Bintan, Selasa 25 Januari 2022.

    Kesimpulan

    Faktanya pertemuan Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong sama sekali tidak membahas pengembalian aset bernilai 1000 triliun, melainkan penandatanganan perjanjian Perjanjian Ekstradisi antara kedua negara yang berlangsung di Kabupaten Bintan, Selasa 25 Januari 2022.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9911) Keliru, Daftar Bansos DTKS Melalui Aplikasi Check Kontribusi Sosial

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 03/06/2022

    Berita


    Sebuah situs yang beralamat di www.info.fankymedia.com mempublikasikan artikel berjudul Cara Daftar Bansos PKH Secara Online 2022
    Artikel yang terbit pada 30 Mei 2022, memuat langkah-langkah pendaftaran bantuan sosial DTKS dari Kementerian Sosial sebesar Rs 200.000 /bulan atau Rs 600.000 tiap 3 bulan. Ada dua cara untuk mendaftar yakni pendaftaran langsung ke pihak dusun/kelurahan, serta cara online menggunakan handphone.
    Pendaftaran secara online dengan cara mengunduh program Check Kontribusi Sosial di Play Toko. Langkah-langkah tersebut diklaim berasal dari situs Kementerian Kesehatan dan Sosial. 
    Tangkapan layar unggahan artikel dengan klaim bisa mendaftar Bansos DTKS melalui aplikasi “Check Kontribusi Sosial”

    Hasil Cek Fakta


    Tempo membandingkan informasi tersebut dengan publikasi resmi di laman Kementerian Sosial RI. Hasilnya, pendaftaran DTKS melalui online secara resmi hanya melalui aplikasi Cek Bansos Kemensos, bukan aplikasi Check Kontribusi Sosial. 
    Dikutip dari Kementerian Sosial, DTKS adalah kepanjangan dari data terpadu kesejahteraan sosial yang dituangkan melalui Peraturan Menteri Sosial nomor 5 Tahun 2019. Melalui peraturan ini pengelolaan data terpadu diperluas bukan hanya data fakir miskin saja tetapi juga meliputi data kesejahteraan sosial lainnya yaitu data bantuan sosial, data pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS), dan data potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS).
    Mulai tahun 2020 penetapan DTKS mengalami perubahan dari sebelumnya 2 kali dalam setahun menjadi 4 kali dalam setahun yaitu bulan Januari, April, Juli dan Oktober. 
    Ada tiga mekanisme proses usulan data DTKS, yakni melalui 1) proses usulan data serta verifikasi dan validasi, 2) usulan Kementerian Sosial, 3) pendaftaran mandiri melalui aplikasi SIKS-NG- Cek Bansos. 
    Aplikasi Cek Bansos tersebut bisa diunduh melalui Playstore dengan menggunakan kata kunci “ Aplikasi Cek Bansos ” dengan pembuatnya adalah Kementerian Sosial. Kemensos menyebutkan banyak aplikasi dengan nama yang serupa. 
    Selain dengan menggunakan aplikasi, dikutip dari Pusdatin Kemensos, warga juga bisa mendaftarkan diri ke kepala desa/lurah dengan membawa KTP dan KK. Dari pendaftaran tersebut, pihak desa/kelurahan akan mengusulkan ke Pemerintah Kabupaten yang iikuti dengan verifikasi dan validasi dari Dinas Sosial. Data yang telah diverifikasi tersebut, kemudian diusulkan ke Kemensos untuk ditetapkan sebagai DTKS. 

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, klaim cara pendaftaran DTKS online melalui aplikasi Check Kontribusi Sosial adalah keliru. Aplikasi resmi dari Kementerian Sosial untuk pendafataran DTKS melalui aplikasi Cek Bansos Kemensos. 
    Tim Cek Fakta Tempo
    ** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9910) Keliru, Kanker Payudara Disebabkan Penggunaan Bra Berkawat dan Bra Tidak Dicuci

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 03/06/2022

    Berita


    Informasi yang mengkaitkan pemakaian bra dengan kanker payudara, beredar sejak 2019 di Facebook. Unggahan itu mengklaim bahwa kanker payudara disebabkan oleh bra yang tidak dicuci, pemakaian bra hitam di musim panas, menggunakan bra saat tidur dan memakai bra berkawat. ?? 
    “Untuk semua wanita, Kick Off "Kanker Payudara". rawat bayimu dengan ASI, cuci BH Anda setiap hari, hindari BH hitam di musim panas, jangan kenakan BH saat tidur, jangan sekali-kali memakai BH berkawat.”
    Selain itu, kanker rahim juga dikaitkan dengan konsumsi air es dan soda, keramas saat haid, mengkonsumsi mentimun saat haid, dan terbentur dibagian perut saat menstruasi. 
    Informasi itu diklaim berasal dari Lembaga Penyuluhan Kanker Indonesia. 
    Tangkapan layar unggahan dengan klaim Kanker Payudara Disebabkan Penggunaan Bra Berkawat dan Bra Tidak Dicuci

    Hasil Cek Fakta


    Klaim 1: menggunakan bra berkawat 
    Dikutip dari Halodoc, menurut laman UAMS Health, para dokter menyatakan bahwa jenis bra kawat maupun pakaian dalam yang ketat lainnya tidak ada hubungannya dengan risiko kanker payudara. Selain itu, tidak ada bukti ilmiah satupun yang mendukung rumor yang telah beredar dikalangan wanita ini. Jadi, tidak ada perbedaan risiko antara wanita yang mengenakan bra kawat dan yang mengenakan bra biasa maupun tidak mengenakan bra. Semua wanita berisiko mengidap kanker payudara.
    Klaim 2: bra yang tidak dicuci dan menggunakan bra saat tidur
    Dikutip dari Detik.com, dokter kandungan dan juga konsultan onkologi dari RS Cipto Mangunkusumo, dr Sigit Purbadi, SpOG(K)Onk, mengatakan pencegahan kanker payudara tidak berhubungan dengan kebiasaan mencuci bra setiap hari dan tidak memakai bra saat tidur.
    Mencuci bra lebih terkait pada faktor kebersihan, terutama di area kulit sekitar payudara. Jika Anda tidak mencuci bra dengan rutin, maka Anda lebih berisiko gatal-gatal atau iritasi pada kulit.
    Sementara kebiasaan tidak memakai bra saat tidur juga dikatakan dr Sigit tak memengaruhi risiko kanker payudara. Sebuah studi di tahun 2014 yang dilakukan Fred Hutchinson Cancer Research Center, Seattle menemukan bahwa bra tidak terbukti berpengaruh terhadap risiko kanker payudara.
    Klaim 3: minum air es dan soda saat haid sebabkan kanker rahim
    Dikutip dari KlikDokter, kanker rahim sama sekali tidak berhubungan dengan minum soda,air es dan air kelapa saat haid. Faktor risiko munculnya kanker adalah faktor genetik (riwayat keluarga), gaya hidup, merokok, makanan, dan faktor eksternal lainnya misalnya infeksi virus HPV pada kanker leher rahim.
    Klaim 4: Kanker rahim dipicu karena keramas saat haid
    Fakta: Dikutip dari HelloSehat, kanker rahim memang bisa dipicu oleh siklus menstruasi yang bermasalah. Namun, faktor terbesar yang berisiko memicu kanker adalah rahim terpapar hormon estrogen terlalu lama. Paparan hormon estrogen yang terlalu lama ini bisa disebabkan oleh 3 hal, yaitu: menstruasi lebih cepat (di bawah 12 tahun), menopause terlambat (di atas 50 tahun), dan tidak atau belum pernah hamil.
    Tiga hal tersebut sama sekali tidak berhubungan dengan kebiasaan keramas saat haid atau tidak. Air dan sampo yang mengalir ke kepala Anda tidak akan berpengaruh pada produksi hormon estrogen dalam tubuh sehingga tak ada kaitannya dengan risiko kanker rahim.
    Klaim 4: mengkonsumsi mentimun saat haid sebabkan kanker rahim
    Dikutip dari AloDokter, mentimun yang dikonsumsi tidak akan sampai pada rahim. Namun, nilai gizi dari timun yang ANda konsumsi akan diserap tubuh untuk membantu sistem tubuh Anda. Beberapa manfaat timun yang dapat dirasakan adalah:
    Penyebab kanker payudara dan kanker rahim
    Kementerian Kesehatan menjelaskan, sampai saat ini penyebab pasti kanker payudara belum diketahui. Namun sejumlah faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya kanker payudara, yaitu: merokok dan terpapar asap rokok (perokok pasif), pola makan yang buruk (tinggi lemak dan rendah serat, mengandung zat pengawet/ pewarna), haid pertama pada umur kurang dari 12 tahun, menopause (berhenti haid) setelah umur 50 tahun.
    Selain itu, faktor risiko lainnya yakni melahirkan anak pertama setelah umur 35 tahun, tidak pernah menyusui anak, pernah mengalami operasi pada payudara yang disebabkan oleh kelainan tumor jinak atau tumor ganas. Serta di antara anggota keluarga ada yang menderita kanker payudara. 
    Sedangkan penyebab kanker rahim atau serviks, menurut Kementerian Kesehatan, hampir 95% disebabkan oleh virus HPV, yaitu virus papiloma (human papilloma virus). Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) biasa terjadi pada perempuan di usia reproduksi.
    Faktor risiko yang menyebabkan perempuan terpapar HPV adalah:

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, klaim bahwa pemakaian bra terkait dengan kanker payudara adalah keliru. Termasuk juga klaim bahwa mengkonsumsi air es dan soda, keramas dan makan mentimun saat menstruasi menyebabkan kanker rahim juga tidak akurat. 
    Tim Cek Fakta Tempo
    ** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami.

    Rujukan