(diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)
“Jika Pakistan terus menyiksa warga Balochistan seperti ini, maka hari di mana ada bagian Pakistan yang lain tidak akan lama lagi. #StopKillingBalochs.”
(GFD-2022-9066) [SALAH] Video Kendaraan Bersenjata Tentara Pakistan Dilempari Batu Oleh Warga Balochistan
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 25/01/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter @92archanas (अर्चना शर्मा) mengunggah video yang memperlihatkan kendaraan bersenjata yang datang ke kerumunan warga untuk menyerang dan kemudian dilempari batu oleh warga sekitar. Video tersebut disertai informasi bahwa pihak yang terlibat di dalamnya merupakan tentara Pakistan dan masyarakat Balochistan. Postingan tersebut telah dibagikan ulang sebanyak 179 kali, serta terdapat 272 orang yang menyukai. Selain itu, terdapat beberapa orang memberikan komentar.
Berdasarkan hasil penelusuran, video ini pernah diunggah pada akun YouTube milik Adicto Apple pada 8 Desember 2020. Video tersebut diberi judul “APEDREAN VEHÍCULOS DE INVASORES DE EEUU EN AFGANISTÁN” yang berarti “KENDARAAN BATU PENYERANG AMERIKA SERIKAT DI AFGHANISTAN”.
Selain itu, kejadian tersebut juga ditulis dalam portal berita Rusia Avia Pro yang juga terbit pada 8 Desember 2020, di mana video yang sama dilampirkan dan diberi penjelasan bahwa ratusan masyarakat Afghanistan menyerang kendaraan militer Amerika Serikat. Menurut portal berita tersebut, kendaraan tersebut memang dibuat Amerika Serikat, namun dikendarai oleh tentara Afghanistan.
Informasi dengan topik yang sama juga pernah dibahas oleh India Today dengan judul “Fact Check: Old video from Afghanistan passed off as Pakistan’s atrocities in Balochistan”.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh akun Twitter @92archanas dikategorikan sebagai konteks yang salah karena video yang terlampir dikait-kaitkan dengan konteks informasi yang salah.
Berdasarkan hasil penelusuran, video ini pernah diunggah pada akun YouTube milik Adicto Apple pada 8 Desember 2020. Video tersebut diberi judul “APEDREAN VEHÍCULOS DE INVASORES DE EEUU EN AFGANISTÁN” yang berarti “KENDARAAN BATU PENYERANG AMERIKA SERIKAT DI AFGHANISTAN”.
Selain itu, kejadian tersebut juga ditulis dalam portal berita Rusia Avia Pro yang juga terbit pada 8 Desember 2020, di mana video yang sama dilampirkan dan diberi penjelasan bahwa ratusan masyarakat Afghanistan menyerang kendaraan militer Amerika Serikat. Menurut portal berita tersebut, kendaraan tersebut memang dibuat Amerika Serikat, namun dikendarai oleh tentara Afghanistan.
Informasi dengan topik yang sama juga pernah dibahas oleh India Today dengan judul “Fact Check: Old video from Afghanistan passed off as Pakistan’s atrocities in Balochistan”.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh akun Twitter @92archanas dikategorikan sebagai konteks yang salah karena video yang terlampir dikait-kaitkan dengan konteks informasi yang salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.
Informasi tersebut salah. Faktanya, kendaraan bersenjata yang dilempari batu oleh masyarakat terjadi di Afghanistan, bukan Pakistan. Video tersebut juga sudah beredar sejak Desember 2020.
Informasi tersebut salah. Faktanya, kendaraan bersenjata yang dilempari batu oleh masyarakat terjadi di Afghanistan, bukan Pakistan. Video tersebut juga sudah beredar sejak Desember 2020.
Rujukan
(GFD-2022-9065) [SALAH] Video Anies Baswedan “Alhamdulillah blio kgak mati klelep…”
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 24/01/2022
Berita
“Siapa yg bilang gubernur @aniesbaswedan Kgak kerja ???!!
Alhamdulillah blio kgak mati klelep…
📎file hidden”
Alhamdulillah blio kgak mati klelep…
📎file hidden”
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter WEWE GOMBEL (@we_jogja) mengunggah cuitan berupa video yang diklaimnya sebagai video Anies Baswedan. Cuitan yang diunggah pada 21 Januari 2022 mendapat atensi berupa 15 retweet dan 63 suka.
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut adalah Walikota Panaji, India bernama Surendra Furtado yang terjatuh dari mesin penyiangan pada 26 Juni 2016 ke dalam air keruh. Mengutip dari India.com, sang walikota terjatuh bersama lima orang pejabat dan seorang jurnalis saat memperkenalkan mesin penyiangan untuk membersihkan anak sungai St Inez.
“It was a minor incident. There is nothing to worry, I was safely back on the vessel. I am not hurt. The incident happened just at the bank of the creek,” ujar Surendra.
Sebagai tambahan, hoaks yang sama sebelumnya pernah dibahas dalam artikel Turn Back Hoax berjudul [SALAH] Video Perahu Anies Baswedan Terbalik terbit pada 22 November 2021.
Dari berbagai fakta di atas, cuitan akun Twitter WEWE GOMBEL (@we_jogja) dikategorikan sebagai Konteks yang Salah.
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut adalah Walikota Panaji, India bernama Surendra Furtado yang terjatuh dari mesin penyiangan pada 26 Juni 2016 ke dalam air keruh. Mengutip dari India.com, sang walikota terjatuh bersama lima orang pejabat dan seorang jurnalis saat memperkenalkan mesin penyiangan untuk membersihkan anak sungai St Inez.
“It was a minor incident. There is nothing to worry, I was safely back on the vessel. I am not hurt. The incident happened just at the bank of the creek,” ujar Surendra.
Sebagai tambahan, hoaks yang sama sebelumnya pernah dibahas dalam artikel Turn Back Hoax berjudul [SALAH] Video Perahu Anies Baswedan Terbalik terbit pada 22 November 2021.
Dari berbagai fakta di atas, cuitan akun Twitter WEWE GOMBEL (@we_jogja) dikategorikan sebagai Konteks yang Salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Faktanya, video tersebut adalah hoaks lama yang kembali beredar. Video cuitan itu adalah video Surendra Furtado, Walikota Panaji, India pada 26 Juni 2016.
Faktanya, video tersebut adalah hoaks lama yang kembali beredar. Video cuitan itu adalah video Surendra Furtado, Walikota Panaji, India pada 26 Juni 2016.
Rujukan
(GFD-2022-9064) [SALAH] Video “TMII sebelum dan sesudah di ambil alih dan dikelola oleh Pemerintah.”
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 24/01/2022
Berita
“TMII sebelum dan sesudah di ambil alih dan dikelola oleh Pemerintah.
Ambyeaaarrrrrrrr…….merusak bukan menambah baik.”
Ambyeaaarrrrrrrr…….merusak bukan menambah baik.”
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter Romitsu Top (@RomitsuT) mengunggah cuitan berupa video Snowbay dan Museum Telekomunikasi TMII dengan narasi kondisi sebelum dan sesudah diambil alih dan dikelola pemerintah. Cuitan yang diunggah pada 19 Januari 2022 itu mendapat atensi berupa 997 balasan, 2.310 retweet, dan 5.760 suka.
Berdasarkan hasil penelusuran, baik Snowbay dan Museum Telekomunikasi TMII (Taman Mini Indonesia Indah) telah ditutup sejak tahun 2020. Mengutip dari Kompas, Museum Telekomunikasi di TMII ditutup pada 4 Februari 2020. Kepala Humas TMII, Adi Widodo mengatakan bahwa kondisi gedung yang sudah tidak terawat menjadi alasan ditutupnya museum tersebut.
“Ditutup baru-baru ini, kemarin-kemarin itu masih bisa (dibuka), karena kondisi (museum) tidak layak ya, tidak terawat, termasuk lingkungannya yang ada di dalamnya juga. Yang jaga juga sedikit, jadi demi keamanan dan kenyamanan sementara ditutup,” ungkap Adi saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (4/2/2020).
Selain Museum Telekomunikasi, Snowbay Waterpark TMII juga ditutup akibat imbas pandemi Covid-19. Seperti yang dilaporkan oleh IDN Times Jabar pada 24 Mei 2020, penutupan Snowbay Waterpark ini bersamaan dengan penutupan akses masuk ke area TMII. Tempat wisata tersebut terlihat terbengkalai tanpa adanya petugas kebersihan maupun keamanan.
Kemudian, TMII secara resmi diambil alih pemerintah sejak April 2021 untuk dilakukan perbaikan. Mengutip dari Kompas, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko dalam konferensi pers di Gedung Bina Graha, Jakarta, Jumat (9/4/2021) menyampaikan bahwa kerugian yang dialami pengelola TMII setiap tahunnya yang mencapai Rp40 miliar hingga Rp50 miliar menjadi salah satu pertimbangan pengambilalihan TMII oleh pemerintah. TMII akan direvitalisasi dengan salah satunya menghilangkan Snowbay Waterpark yang dianggap tidak sejalan dengan semangat taman mini.
“Snow bay itu mau dibereskan. Kita bisa pakai untuk sesuatu yang lebih sejalan dengan jiwa dan semangat taman mini,” jelas Direktur Proyek Urban+ Rahman Wijaya.
Dari berbagai fakta di atas, cuitan akun Twitter Romitsu Top (@RomitsuT) dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.
Berdasarkan hasil penelusuran, baik Snowbay dan Museum Telekomunikasi TMII (Taman Mini Indonesia Indah) telah ditutup sejak tahun 2020. Mengutip dari Kompas, Museum Telekomunikasi di TMII ditutup pada 4 Februari 2020. Kepala Humas TMII, Adi Widodo mengatakan bahwa kondisi gedung yang sudah tidak terawat menjadi alasan ditutupnya museum tersebut.
“Ditutup baru-baru ini, kemarin-kemarin itu masih bisa (dibuka), karena kondisi (museum) tidak layak ya, tidak terawat, termasuk lingkungannya yang ada di dalamnya juga. Yang jaga juga sedikit, jadi demi keamanan dan kenyamanan sementara ditutup,” ungkap Adi saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (4/2/2020).
Selain Museum Telekomunikasi, Snowbay Waterpark TMII juga ditutup akibat imbas pandemi Covid-19. Seperti yang dilaporkan oleh IDN Times Jabar pada 24 Mei 2020, penutupan Snowbay Waterpark ini bersamaan dengan penutupan akses masuk ke area TMII. Tempat wisata tersebut terlihat terbengkalai tanpa adanya petugas kebersihan maupun keamanan.
Kemudian, TMII secara resmi diambil alih pemerintah sejak April 2021 untuk dilakukan perbaikan. Mengutip dari Kompas, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko dalam konferensi pers di Gedung Bina Graha, Jakarta, Jumat (9/4/2021) menyampaikan bahwa kerugian yang dialami pengelola TMII setiap tahunnya yang mencapai Rp40 miliar hingga Rp50 miliar menjadi salah satu pertimbangan pengambilalihan TMII oleh pemerintah. TMII akan direvitalisasi dengan salah satunya menghilangkan Snowbay Waterpark yang dianggap tidak sejalan dengan semangat taman mini.
“Snow bay itu mau dibereskan. Kita bisa pakai untuk sesuatu yang lebih sejalan dengan jiwa dan semangat taman mini,” jelas Direktur Proyek Urban+ Rahman Wijaya.
Dari berbagai fakta di atas, cuitan akun Twitter Romitsu Top (@RomitsuT) dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Faktanya, kolam renang Snowbay dan Museum Telekomunikasi di TMII telah ditutup sejak tahun 2020 sebelum diambil alih oleh pemerintah pada 9 April 2021 karena kerugian yang terus dialami pengelola TMII.
Faktanya, kolam renang Snowbay dan Museum Telekomunikasi di TMII telah ditutup sejak tahun 2020 sebelum diambil alih oleh pemerintah pada 9 April 2021 karena kerugian yang terus dialami pengelola TMII.
Rujukan
- https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/04/18433031/kondisi-tidak-terawat-museum-telekomunikasi-di-taman-mini-ditutup
- https://jabar.idntimes.com/news/indonesia/hana-adi-perdana-1/foto-terbengkalainya-snowbay-waterpark-tmii-imbas-covid-regional-jabar/5
- https://nasional.kompas.com/read/2021/04/10/07113061/alasan-tmii-diambil-alih-pemerintah-terus-rugi-puluhan-miliar-rupiah-dan?page=all
- https://www.kompas.com/properti/read/2022/01/20/123000521/mengupas-rencana-revitalisasi-tmii-jakarta-snow-bay-dihilangkan?page=all
(GFD-2022-9063) [SALAH] Warga Korea Selatan yang Belum Vaksin Tidak Dapat Mengikuti Pemilu
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 24/01/2022
Berita
(Narasi diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)
“Tidak ada surat vaksin, tidak bisa mengikuti pemilihan Presiden
Saya tidak percaya strategi ini digunakan. Orang yang menolak untuk vaksin dianggap sebagai orang yang tidak percaya pemerintah. Sehingga mereka dianggap memiliki tendensi untuk mendukung oposisi. Sebenarnya, orang yang menolak vaksinasi adalah anti-vax. Jika kamu terlalu tua untuk menolak vaksin yang orang lain dapatkan, kamu kemungkinan besar akan memilih. Bagaimanapun, 10% orang yang tidak divaksinasi kecuali orang diusia mereka tidak bisa dipilih, jadi jika kamu tidak membiarkan golongan ini dari pemilu, ini adalah manipulasi yang telah dikalkulasi.
Pelarangan pemilu bagi yang belum divaksinasi + pelarangan pemilu elektronik = kondisi kecurangan pemilu yang sangat sempurna
Ini kondisi yang tidak normal. Pajak Demokrat. Ini sudah dikalkulaiskan. Pajak Partai Kiri yang mengerikan.”
“Tidak ada surat vaksin, tidak bisa mengikuti pemilihan Presiden
Saya tidak percaya strategi ini digunakan. Orang yang menolak untuk vaksin dianggap sebagai orang yang tidak percaya pemerintah. Sehingga mereka dianggap memiliki tendensi untuk mendukung oposisi. Sebenarnya, orang yang menolak vaksinasi adalah anti-vax. Jika kamu terlalu tua untuk menolak vaksin yang orang lain dapatkan, kamu kemungkinan besar akan memilih. Bagaimanapun, 10% orang yang tidak divaksinasi kecuali orang diusia mereka tidak bisa dipilih, jadi jika kamu tidak membiarkan golongan ini dari pemilu, ini adalah manipulasi yang telah dikalkulasi.
Pelarangan pemilu bagi yang belum divaksinasi + pelarangan pemilu elektronik = kondisi kecurangan pemilu yang sangat sempurna
Ini kondisi yang tidak normal. Pajak Demokrat. Ini sudah dikalkulaiskan. Pajak Partai Kiri yang mengerikan.”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah narasi oleh akun Facebook Hyuk-je Oh yang mengatakan bahwa warga Korea Selatan yang belum vaksin tidak bisa mengikuti pemilu.
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Dilansir dari AFP, juru bicara Komisi Pemilihan Nasional (NEC) Korea Selatan mengatakan bahwa warga Korea Selatan yang belum vaksin tetap bisa mengikuti pemilu. Hal ini dikarenakan tidak ada hubungannya antara vaksinasi dengan hak pilih seseorang.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook Hyuk-je Oh tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Dilansir dari AFP, juru bicara Komisi Pemilihan Nasional (NEC) Korea Selatan mengatakan bahwa warga Korea Selatan yang belum vaksin tetap bisa mengikuti pemilu. Hal ini dikarenakan tidak ada hubungannya antara vaksinasi dengan hak pilih seseorang.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook Hyuk-je Oh tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila (Universitas Diponegoro)
Hal tersebut tidak benar. Dilansir dari AFP, juru bicara Komisi Pemilihan Nasional (NEC) mengatakan bahwa orang yang tidak memiliki surat vaksin tidak akan dilarang untuk mengikuti pemilu.
Hal tersebut tidak benar. Dilansir dari AFP, juru bicara Komisi Pemilihan Nasional (NEC) mengatakan bahwa orang yang tidak memiliki surat vaksin tidak akan dilarang untuk mengikuti pemilu.
Rujukan
Halaman: 4331/6013