• (GFD-2020-5260) [SALAH] Video “Roxy mulai di jarah welcome to era 1998”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 15/10/2020

    Berita

    Akun Virgiawan Rizky (fb.com/ghanekucing.romantis) mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:

    “Roxy mulai di jarah welcome to era 1998”

    Hasil Cek Fakta

    Faktanya, Pengelola ITC Roxy Mas dan Kapolres Jakarta Pusat membantah adanya penjarahan imbas kericuhan aksi massa pada 8 Oktober 2020. Selain itu, perekam video itu sudah meminta maaf soal rekaman videonya yang kemudian diviralkan oleh orang lain seolah-olah ada penjarahan.

    Dilansir dari detikcom, Koordinator Customer Relation PT Roxy Mas Sinta Budi Hastari mengatakan kegiatan perniagaan di ITC Roxy Mas berjalan normal pada saat aksi berlangsung, Kamis (9/10). Pengunjung dan tenant-tenant juga bertransaksi seperti biasa. Namun adanya beberapa pendemo yang mencoba masuk ke ITC Roxy Mas membuat sebagian pedagang panik. Sinta juga memastikan tidak ada kerusakan yang dialami ITC Roxy Mas. Dia menyebut fasilitas gedung maupun tenant aman hingga saat ini.

    “Sebenarnya pada tanggal 8 Oktober kemarin kondisi ITC Roxy Mas itu aman terkendali dan kondusif ya. Karena, walaupun demo, kita istilahnya menjaga keamanan benar-benar. Tidak ada tuh namanya berita sampai ada penjarahan di ITC Roxy Mas, apalagi sampai ada penyusup atau pendemo masuk,” kata Sinta saat ditemui detikcom di ITC Roxy Mas, Jakarta Pusat, Jumat (9/10/2020).

    “Jadi tidak ada berita-berita yang beredar kalau ITC Roxy Mas itu dijarah, itu tidak benar sama sekali. Kondisi tidak ada pendemo masuk dan tidak ada penjarahan. Itu benar berita hoax yang disebarkan oleh oknum SPG yang bekerja di ITC Roxy Mas,” sambungnya.

    Sementara itu, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto membantah adanya penjarahan di ITC Roxy Mas, Jl KH Hasyim Ashari. Heru mengatakan massa memang sempat hendak masuk ke lobi ITC Roxy Mas saat kericuhan terjadi pada Kamis (8/10/2020).

    Selain itu, Sales promotion girl (SPG) ITC Roxy Mas, berinisial Y (24) meminta maaf soal rekaman videonya yang kemudian diviralkan oleh orang lain seolah-olah ada penjarahan. Y mengaku menyesal telah menyebar video kepanikannya itu. Sambil menangis, Y meminta maaf. Dia mengaku tidak memiliki itikad buruk saat merekam video di ITC Roxy Mas.

    Y mengaku video itu hanya dia bagikan di status WhatsApp pribadinya. Tetapi Y tidak pernah menyebut atau menulis kata-kata ‘ITC Roxy Mas dijarah’ pada unggahan videonya yang kemudian viral itu. Y menyesali videonya itu diviralkan di media sosial dengan embel-embel ‘penjarahan’. Dia pun berharap masyarakat untuk berhati-hati dalam mengunggah sebuah video ke media sosial.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5259) [SALAH] Calon Wakil Bupati Lucky Hakim Menghilang dari Pemilihan Bupati Indramayu

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 15/10/2020

    Berita

    Tersebar sebuah pesan berantai Whatsapp yang isi narasinya menyebutkan bahwa Calon Wakil Bupati Lucky Hakim dikabarkan menghilang dari Pilkada Indramayu 2020 karena keberadaannya tak diketahui teman-temannya di sana. Diketahui pesan tersebut pertama kali diposting di akun facebook Sahabat Kang Lucky Hakim, namun postingan tersebut kini telah dihapus.

    Hasil Cek Fakta

    Dari hasil penelusuran, melansir dari tribunjabar.co.id, terkait informasi itu, Lucky Hakim telah membantahnya, dirinya mengatakan bahwa tengah berada di Jakarta karena harus mengurus keperluan pribadi baik dari sisi bisnis maupun keluarga, juga kasus penipuan yang sempat dialaminya.

    “Jadi bukan menghilang, saya datang ke Jakarta mau ngurus ini (perkara penipuan),” ucap Lucky Hakim saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (14/10/2020).

    Adapun alasan dirinya tidak bisa dihubungi lantaran salah satu handphonenya rusak dan yang satu lagi ia matikan karena ingin fokus dengan keluarga.

    “Handphone mati satu hari karena saya mau fokus sm anak saya udah sebulan nggak ketemu. Begitu ketemu saya gak mau mainan hp. Sebetulnya itu sih,” tuturnya.

    Dalam hal ini, DPC Partai Gerindra Kabupaten Indramayu mengaku sudah menerima informasi itu melalui divisi humas dan menyebut penyebar informasi itu adalah akun bodong.

    Berdasarkan penjelasan tersebut, informasi yang beredar pada pesan berantai Whatsapp yang menyebutkan bahwa Calon Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim menghilang adalah tidak benar dan masuk ke dalam kategori konten yang salah.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5258) [SALAH] Akan ada Pembekuan Rekening dan Uangnya akan Dicuci di Singapura

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 15/10/2020

    Berita

    Akun Nickey Disa memposting narasi ada pembekuan rekening di Bank dan meminta agar menarik semua tabungan yang ada di Bank. Postingan ini diunggah pada 14 Oktober 2020 sudah mendapatkan disukai 163 kali, 13 komentar dan sudah dibagikan 16 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, postingan di Facebook tersebut sudah ditanggapi oleh OJK. Pada @ojkindonesia di cerita instagram OJK yang resmi menginformasikan bahwa postingan tersebut hoax. Hal ini di tegaskan melalui gambar postingan Nickey Disa yang di labeli hoax oleh OJK Indonesia.

    Infomasi ini juga dibahas pada m.medcom.id dengan judul “[Cek Fakta] Ada Pembekuan Rekening Bank dan Uangnya akan Dicuci di Singapura? Ini Faktanya”. Artikel tersebut di buat pada 15 Oktober 2020.

    Pada 1 Juli 2020, infomasi ajakan dengan topik serupa menarik uang di Bank ini sudah pernah dibahas oleh Turn Back Hoax dengan judul “Ayo tarik uang rame2 ke ATM dan Bank”. Topik hoax tarik uang ini muncul berulang-ulang namun dengan narasi yang berbeda-beda.

    Dengan demikian postingan Facebook tentang infomasi pembekuan uang yang akan dicuci di Singapura adalah hoaks, sehingga hal ini termasuk dalam konten palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5257) [SALAH] Surat Pemprov Banten Minta Dana Untuk Pengamanan Pilkada 2020

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 15/10/2020

    Berita

    Kembali beredar melalui aplikasi pesan Whatsapp surat yang ditunjukan kepada instansi negeri maupun swasta yang berisi permintaan bantuan dana pengamanan Pilkada 2020. Kali ini surat tersebut mengatasnamakan Gubernur Banten, Wahidin Halim. Surat serupa juga pernah beredar dengan mencatut Gubernur Jawa Barat, Kalimantan Utara dan DKI Jakarta, namun surat tersebut telah dibantah dan dinyatakan palsu.
    Dalam surat tersebut meminta seluruh BUMN, BUMD, Konstruksi, Kontraktor, Perhotelan, Perdagangan, Umum, Perbankan dan jasa lainnya yang berada di daerah Banten untuk berpartisipasi menyumbang dana ke nomor rekening bank atas nama Juwita.

    Disebut juga bahwa bantuan paling lambat dikirim pada tanggal 15 Oktober 2020 dan melaporkan kepada Sekretariat daerah Banten untuk mengirimkan bukti pengiriman guna dilakukannya akumulasi. Surat itu juga ditandatangani Gubernur Banten, Wahib Halim dan akan ditembuskan ke Mendagri, ketua DPRD Banten, dan Kapolda Banten.

    Hasil Cek Fakta

    Dari hasil penelusuran, melansir dari news.detik.com, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Banten Eneng Nurcahyati menyatakan bahwa surat yang beredar tersebut adalah palsu dan tidak benar.

    “Menyatakan dengan bahwa surat yang beredar adalah palsu dan tidak benar,” kata Eneng kepada wartawan, Serang, Rabu (14/10/2020).

    Selain itu, Eneng juga menambahkan bahwa terdapat kejanggalan dari isi surat tersebut dan bisa dilihat dari indeks penomoran surat yang tidak sesuai dengan tata kelola administrasi yang berlaku, kejanggalan lainnya adalah pelaku yang menyebarkan tersebut menjiplak penomoran surat di salah satu organisasi perangkat daerah (OPD), terkait hal itu Eneng menegaskan, akan mengambil langkah hukum, sehingga oknum yang membuat surat palsu itu segera terlacak.

    Atas beredarnya surat yang mengatasnamakan Gubernur Banten Wahidin Halim terkait bantuan Dana pengamanan Pilkada 2020 adalah tidak benar dan masuk ke dalam kategori konten palsu.

    Rujukan