• (GFD-2020-5252) [SALAH] Harga Vaksin di Indonesia 1000% Lebih Mahal Daripada di Brazil

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 15/10/2020

    Berita

    Sebuah akun Facebook bernama Hai mengunggah tautan berita harianaceh yang berjudul “Harga Vaksin China Sinovac Di Brazil Cuma Rp28.000, Kenapa Indonesia 300.000?” dengan klaim bahwa harga vaksin Sinovac di Indonesia 1000% lebih mahal daripada di Brazil. Setelah ditelusuri, artikel tersebut berisi penjelasan terkait Sinovac membantah telah menjual harga vaksin dikisaran Rp28.000 untuk Brazil, karena biaya pengirimannya saja mencapai Rp29.000.

    Hasil Cek Fakta

    Dilansir dari Liputan6, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyampaikan, kabar tersebut sudah dibantah oleh pihak Sinovac, melalui surat resmi yang dikirimkan ke Bio Farma.

    “Informasi harga vaksin COVID-19 di Brazil, telah kami klarifikasi ke pihak Sinovac. Mereka sudah mengirimkan surat elektronik resmi ke Bio Farma, yang memastikan, bahwa informasi dalam pemberitaan tentang kontrak pembelian 46 juta dosis dengan nilai kontrak $90 juta dengan pemerintah Brazil tidak tepat, dan mengenai harga $1,96 per dosis pun tidak tepat,” papar Honesti.

    Sebelumnya, Gubernur Sao Paulo, João Doria mengumumkan pada pertemuan pers bahwa negara bagian dan Sinovac menandatangani kontrak $90 juta untuk menerima 46 juta dosis vaksin potensial dari Sinovac. Pengumuman tersebut memicu spekulasi luas tentang harga vaksin COVID-19 yang ditawarkan oleh China ke Brazil yang semurah $1,96 per dosis.

    Namun sumber Sinovac membantahnya, meski sumber tersebut tidak mengonfirmasi harga akurat mengingat kerahasiaan kontrak. “Harga vaksin tidak akan serendah itu, karena biaya pengiriman untuk setiap dosis akan sekitar dua dolar. Pernyataan gubernur Sao Paulo pada hari Rabu disalahpahami,” kata sumber itu.

    Dengan demikian, informasi mengenai harga vaksin di Indonesia 1000% lebih mahal daripada di Brazil adalah hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5251) [SALAH] Tulisan Penolakan Omnibus Law oleh Dahlan Iskan

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 15/10/2020

    Berita

    Beredar melalui aplikasi Whatsapp sebuah tulisan yang mencatut nama tokoh publik Dahlan Iskan. Tulisan tersebut berisi mengenai penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja, dalam tulisan tersebut dijelaskan bahwa penolakam Undang-Undang Cipta Kerja merupakan kepentingan Organisasi Buruh.

    Hasil Cek Fakta

    Dahlan Iskan melalui Instagram dan blognya mengklarifikasi, “Melalui pemberitahuan ini admin tegaskan bahwa tulisan Dahlan Iskan terkait Omnibus Law atau UU Cipta Kerja hanya ada di blog pribadi (disway.id) ini”.

    Ada pun tulisan Dahlan Iskan mengenai Omnibus Law terdapat dalam karya-karyanya yang berjudul; “Terminal Omni”, “Menundukkan Pemerintah”, dan “Kuat Politik”. Ketiga tulisan tersebut dapat dibaca melalui blog disway.id dan dari ketiganya tidak ada tulisan yang menunjukkan penolakan Undang-Undang Cipta Kerja merupakan kepentingan Organisasi Buruh.

    Dengan demikian, tulisan yang mengatasnamakan Dahlan Iskan termasuk hoaks dengan kategori konten palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5250) [SALAH] COVID-19 Tidak Membuat Orang Meninggal Dunia

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 15/10/2020

    Berita

    Beredar postingan dari akun Facebook Doral Crocker screenshot berisikan klaim bahwa COVID-19 tidak menyebabkan orang meninggal dunia. Postingan ini diposting pada 7 Oktober 2020 dan dikomentari sebanyak 5 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Mengutip dari artikel cnbc.com, data dari WHO menjelaskan bahwa COVID-19 telah membuat sekitar 50 ribu jiwa meninggal setiap minggunya dan hingga tanggal per 13 Oktober 2020 terdata 37,6 juta kasus COVID-19 diseluruh dunia serta 1,07 juta diantaranya meninggal dikarenakan COVID-19. Menurut artikel dari liputan6.com, ada 4 kelompok orang yang memiliki resiko yang lebih tinggi jika terpapar virus korona yaitu orang lanjut usia, orang dengan HIV, wanita hamil, dan orang pengidap asma.

    Melihat dari penjelasan tersebut, klaim bahwa COVID-19 tidak menyebabkan orang meninggal dunia adalah tidak benar dan termasuk dalam Konten yang Menyesatkan/Misleading Context.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5249) [SALAH] Pemadaman Jaringan Internet pada 3-4 Oktober 2020 di Kota Semarang

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 15/10/2020

    Berita

    Akun Facebook BerbezaKasta mengunggah sebuah surat dari Pemerintah Kota Semarang yang menginformasikan bahwa akan ada pemadaman jaringan internet mulai tanggal 3-4 Oktober 2020. Narasi yang diunggah bersama foto tersebut menyebutkan bahwa hari Sabtu dan Minggu akan dilakukan pemanadan internet khusus di Kota Semarang.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, ternyata dalam rangka Proses Rehabilitas Data Center dan Penataan Rak Server Jaringan Internet dan Intranet, Pemerintah Kota Semarang akan mematikan server untuk sementara waktu hanya di lingkungan Balaikota Semarang.

    Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistika dan Persandian Kota Semarang, Bambang Pramusinto mengatakan, padamnya jaringan internet itu hanya untuk jaringan milik Pemerintah Kota Semarang termasuk Organisasi Perangkat Daerah. Padamnya jaringan internet pemkot itu dipastikan tidak berdampak kepada masyarakat.

    “Itu hanya perbaikan server balaikota. Kalau internet masyarakat tetap aktif,” tegas Bambang.

    Sehingga klaim mengenai pemadaman jaringan internet di Kota Semarang adalah tidak tepat. Unggahan tersebut masuk ke dalam kategori konten yang salah.

    Rujukan