• (GFD-2021-6253) [SALAH] Jokowi Minta Risma Gantikan Anies

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 04/02/2021

    Berita

    Beredar di media sosial Facebook, sebuah unggahan yang menampilkan tautan video Youtube dengan klaim bahwa Jokowi beri sinyal kepada Menteri Sosial, Trirismaharini alias Risma, untuk menggantikan Gubernur DKI Jakarta saat ini, Anies Baswedan. Unggahan tersebut telah telah mendapat banyak komentar dari masyarakat. Sementara itu, video Youtube yang disebarkan, telah ditonton lebih dari 300ribu kali.

    Hasil Cek Fakta

    Namun, setelah dilakukan penelusuran, klaim yang menyatakan bahwa Jokowi menunjuk atau memberi sinyal kepada Risma untuk menggantikan Anies sebagai gubernur DKI Jakarta adalah hoaks. Di dalam video tersebut, tidak ditemukan pernyataan Presiden Jokowi perihal pergantian gubernur DKI. Video tersebut berisi potongan-potongan video dari Jokowi, Risma, dan Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri, yang disusun untuk menampilkan kesan bahwa mereka memberi pernyataan terkait penunjukkan Risma sebagai gubernur DKI pengganti. Padahal video-video tersebut berasal dari keadaan yang berbeda-beda.

    Risma sendiri memang digadang-gadang akan menjadi penantang Anies di pilkada DKI Jakarta tahun 2022. Namun, hal tersebut masih berupa dugaan dan masih menjadi rahasia partai.

    Perihal kekuasan Jokowi untuk memberhentikan gubernur pun tidak sembarangan. Presiden dapat memberhentikan gubernur jika ada usulan dari DPRD kepada Menteri. Usulan tersebut kemudian disampaikan oleh Menteri kepada Presiden untuk dilakukan pertimbangan. Sampai saat ini, belum ada berita apapun yang menyatakan bahwa DPRD DKI Jakarta mengajukan usul pemberhentian gubernur DKI Jakarta aktif, Anies Baswedan.

    Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menyatakan bahwa Jokowi tunjuk Mensos Trirismaharani alias Risma sebagai gubernur DKI Jakarta pengganti adalah hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6252) [SALAH] Menteri Kesehatan Thailand Menangis Saat Mendapat Vaksin Covid-19

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 03/02/2021

    Berita

    “Health Minister of Thailand Crying while getting COVID – 19 Vaccine”

    Hasil Cek Fakta

    Akun facebook bernama Mushtaq Ali Shah mengunggah sebuah video yang menunjukkan seorang pria ketakutan saat akan disuntik. Dalam video tersebut terdapat narasi yang mengklaim bahwa pria tersebut adalah Menteri Kesehatan Thailand, Anutin Charnvirakul saat akan disuntik vaksin covid-19.

    Berdasarkan penelusuran, klaim yang menyebutkan bahwa pria di dalam video tersebut adalah Menteri Kesehatan Thailand adalah salah. Dilansir dari factcheck.afp.com, video tersebut nyatanya telah beredar sejak tahun 2018 lalu, jauh sebelum adanya pandemi covid-19.

    Pencarian lebih lanjut menemukan versi pendek dari video tersebut juga dipublikasikan di saluran YouTube harian South China Morning Post (SCMP) yang berbasis di Hong Kong pada 4 Februari 2018. Video itu berjudul: “Chinese man scared of his first ever injection”. dalam video tersebut juga baik Pria dan perawat dalam video itu terdengar berbicara dalam bahasa Mandarin.

    Kesimpulan

    Bukan Menteri Kesehatan Thaliand, Anutin Charnvirakul. Video tersebut telah beredar sejak 2018 lalu yang dipublikasi oleh Kanal youtube South China Morning Post dengan judul “Chinese man scared of his first ever injection”.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6251) [SALAH] Bantuan Covid-19 untuk Pemilik SIM A dan C oleh Asuransi Jasa Raharja

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 03/02/2021

    Berita

    “Yang sudah punya sim C dan A ,coba di cek apakah sim C dan sim A anda dapat bantuan covid-19 Rp 900.000/bln dr Asuransi Jasa Raharja selama 4 bulan. syarat utama SIM masih berlaku / valid .
    Mulai januari s/d mei 2021
    Di link ini
    https://s[dot]id/ektp-covid19”
    Yang sudah punya sim C dan A , coba di cek apakah sim C dan sim A anda dapat bantuan covid-19 Rp 900.000/bln dr Asuransi Jasa Raharja selama 4 bulan. syarat utama SIM masih berlaku / valid .

    Mulai januari s/d mei 2021
    Di link ini

    https://s.id/ektp-covid19

    Hoax SIM

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah postingan dari akun Facebook Annie Yeung memposting sebuah pesan berantai bahwa pemilik SIM A dan C bisa mendapatkan bantuan Covid-19 sebesar 900 ribu rupiah perbulan selama 4 bulan. Postingan ini diposting pada 22 Januari 2021.

    Berdasarkan penelurusan, akun Instagram resmi pt_jasaraharja mengklarifikasikan bahwa informasi mengenai Jasa Raharja tersebut adalah hoax dan menjelaskan semua berita mengenai Jasa Raharja hanya di informasikan melalui akun resmi Jasa Raharja.

    Pesan berantai ini sudah beberapa kali muncul kembali dengan melampirkan link yang sama dengan beberapa modifikasi narasi tentang bantuan Covid-19, link tersebut menuju sebuah gambar bertuliskan “NGIMPI !!!”.

    Melihat dari penjelasan tersebut, klaim pemilik SIM A dan C bisa mendapatkan bantuan Covid-19 sebesar 900 ribu rupiah perbulan selama 4 bulan adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Satir/Satire. Satir adalah konten yang sebenarnya tidak bermaksud untuk merugikan siapapun, tetapi dapat mengecoh orang lain untuk mempercayai satire tersebut sebagai informasi yang benar.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).

    Informasi yang salah. Faktanya, Jasa Raharja telah memberikan klarifikasi bahwa pesan berantai tersebut adalah tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6250) [SALAH] “TAKTIK BARU SCAMMER” Melalui Status Whatsapp

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 03/02/2021

    Berita

    “(Yang lagi viral)
    Warning.. TAKTIK BARU SCAMMER,,hati2 dapet msg dari WhatsApp,tadi udah ada berita nya di TV jngan tekan link warna hijau yg ada di stts kemungkinan data atau account bank di pindahkan jadi berhati-hatilah 🙏

    #udahpencetpencetbarutausialan😭😂😂😂”
    Status dari whatsapp

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah postingan dari akun Facebook Anna Slusbr memposting sebuah video tentang status dari Whatsapp dengan narasi bahwa jika membuka status tersebut dapat menyebabkan data pribadi dan akun bank dicuri. Postingan disukai sebanyak 4 kali, dikomentari sebanyak 8 kali, dan disebarkan kembali 4 kali.

    Setelah melakukan penelusuran, klaim ini sempat muncul di Malaysia dengan melampirkan sebuah video berita dari sebuah media Malaysia untuk mendukung klaim tersebut. Berita yang disiarkan oleh media Malaysia tersebut bukanlah tentang modus baru scammer dengan menggunakan status Whatsapp melainkan tentang usaha pembajakan akun Whatsapp dengan cara memperdaya user untuk memberikan kode OTP (One-Time Password) yang merupakan salah satu cara untuk memverifikasi pemilik akun dan bentuk keamanan akun.

    Mengutip dari kompas.com, status dari Whatsapp tersebut berisikan penjelasan komitmen dari perusahaan terkait data, kontak, dan akses lokasi serta meluruskan informasi yang simpang siur tentang kebijakan privasi yang akhirnya ditunda. Berikut isi dari pesan pada status dari Whatsapp :

    “Satu hal yang tidak baru adalah komitmen kami terhadap privasi Anda. WhatsApp.com/privacy”.
    “WhatsApp tidak dapat membaca tau mendengarkan percakapan pribadi Anda karena percakapan tersebut terenkripsi secara end-to-end. WhatsApp.com/privacy”.
    “WhatsApp tidak dapat melihat lokasi yang Anda bagikan”.
    “WhatsApp tidak membagikan kontak Anda dengan Facebook”.
    Melihat dari penjelasan tersebut, klaim membuka status dari Whatsapp dapat menyebabkan data pribadi dan akun bank dicuri adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).

    Informasi yang salah. Empat status dari Whatsapp tersebut berisikan informasi tentang keamanan data pribadi pada penggunaan aplikasi Whatsapp bukan modus baru oleh scammer.

    Rujukan