• (GFD-2021-6249) [SALAH] Video “Berita Terbaru Hari Ini ~ Ribuan Masyarakat Papua Mengamuk Soal Rasisme Natalius Pigai !! Viral News”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 03/02/2021

    Berita

    Akun Generasi Milenial (fb.com/GenerasiMilenialchanel) pada 27 Januari 2021 mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:

    “BERITA TERBARU HARI INI ~ RIBUAN MASYARAKAT PAPUA MENGAMUK SOAL RASISME NATALIUS PIGAI !! VIRAL NEWS”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya video berita terbaru ribuan masyarakat Papua mengamuk soal rasisme Natalius Pigai adalah klaim yang salah.

    Faktanya, video tahun 2019 dan tidak terkait dengan kasus dugaan rasisme kepada Natalius Pigai. Video itu adalah video aksi unjuk rasa di halaman kantor gubernur Papua atas kasus rasisme di Asrama Papua Surabaya pada 19 Agustus 2019.

    Video yang identik, pernah diunggah di kanal Youtube Recony Squad pada 22 Agustus 2019 dengan judul “SUARA PEREMPUAN PAPUA ( AKSI DEMO DAMAI) JAYAPURA 19 AGUSTUS 2019”.

    Dilansir dari Suara, ribuan warga di Kota Jayapura, Papua, Senin (19/8/2019) turun ke jalan mengecam persekusi dan rasisme kepada mahasiswa Papua di Malang, Surabaya, dan Semarang. Massa bergerak dengan berkendara motor dan berjalan kaki, menuju Abepura, Kotaraja, dan hingga pukul 13.00 WP tengah melanjutkan perjalanan menuju Kantor Gubernur Papua di pusat Kota Jayapura.

    Kesimpulan

    Video tahun 2019 dan tidak terkait dengan kasus dugaan rasisme kepada Natalius Pigai. Video itu adalah video aksi unjuk rasa di halaman kantor gubernur Papua atas kasus rasisme di Asrama Papua Surabaya pada 19 Agustus 2019.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6248) [SALAH] WhatsApp Dikenai Biaya setelah Diakuisisi oleh Facebook

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 03/02/2021

    Berita

    “PERINGATAN TERAKHIR
    “Jangan mengabaikan pesan ini, tolong baca dengan saksama” Halo, saya VARUN PULYANI direktur whatsapp, pesan ini bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada para pengguna kami bahwa kami telah menjual whatsapp kepada Mark Zuckeberg seharga 19 miliar $. WhatsApp sekarang dikelola oleh mark zuckeberg. Jika anda memiliki setidaknya 20 orang dalam kontak anda sebarkan pesan ini dan logo akun whatsapp anda akan berubah menjadi logo “f” milik facebook dalam kurun waktu 24 jam. Sebarkan pesan ini ke lebih dari 10 orang untuk mengaktivasi versi akun whatsapp anda yang baru dengan layanan dari facebook jika tidak akun anda akan dihapus dari sever yang baru.

    Hasil Cek Fakta

    Pengguna Facebook Avic zoom mengunggah sebuah narasi (23/1) yang menyatakan bahwa pengguna WhatsApp akan dikenai biaya setelah aplikasi tersebut diakuisisi oleh Facebook. Narasi tersebut meminta para pengguna untuk menyebarkan pesan ke lebih dari 10 orang guna memperbarui versi WhatsApp yang dilengkapi dengan layanan dari Facebook. Jika pengguna tidak menyebarkan pesan tersebut, maka akun pengguna akan dihapus dan pengguna akan dikenai biaya 25 dolar per bulan untuk melakukan aktivasi ulang.

    Berdasarkan hasil penelusuran, narasi serupa sudah beredar sejak tahun 2012 yang lalu. Pihak WhatsApp melalui situs resminya juga telah menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengenakan biaya kepada pengguna. WhatsApp memang pernah menerapkan biaya sebesar 0.99 dolar per tahun, namun biaya tersebut telah dihapuskan sejak tahun 2016.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh pengguna Facebook Avic zoom tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Narasi serupa sudah beredar sejak tahun 2012 yang lalu. Pihak WhatsApp melalui situs resminya juga telah menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengenakan biaya kepada pengguna.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6247) [SALAH] “Anies Pastikan Tolak Utang Luar Negeri Jika Pimpinan RI”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 03/02/2021

    Berita

    “Jangan di percaya anies itu tukang ngibul, janji ekonomi meroket aja belom di lunasin”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Owi Gans mengunggah gambar hasil tangkapan layar artikel Liputan6.com berjudul “Anies Pastikan Tolak Utang Luar Negeri Jika Pimpinan RI” oleh Fiki Ariyanti pada 03 Juni 2014 pukul 11:10 WIB. Unggahan tersebut mendapat respon sebanyak 29 reaksi.

    Berdasarkan hasil penelusuran, gambar hasil tangkapan layar tersebut adalah hasil suntingan/editan. Ditemukan artikel dengan cover yang sama dan waktu tayang yang sama pada 03 Juni 2014 pukul 11:10 WIB pada portal Liputan6.com berjudul “Jokowi-JK Pastikan Tolak Utang Luar Negeri Jika Pimpin RI” oleh Fiki Ariyanti.

    Dengan demikian, hasil tangkapan artikel Liputan6.com yang diunggah oleh Akun Facebook Owi Gans merupakan hasil manipulasi dan termasuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).

    Gambar hasil suntingan/editan. Ditemukan artikel dengan cover yang sama dan waktu tayang yang sama pada 03 Juni 2014 pukul 11:10 WIB pada portal Liputan6.com berjudul “Jokowi-JK Pastikan Tolak Utang Luar Negeri Jika Pimpin RI” oleh Fiki Ariyanti.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6246) [SALAH] “Satu2nya negara yg tidak ada COVID19-nya TANZANIA. Mereka gak pernah adakan Rapid Test n PCR kepada penduduknya”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 03/02/2021

    Berita

    Akun Lois Lois (fb.com/lois.lois.501) pada 28 Januari 2021 mengunggah sebuah gambar tangkapan layar status Instagram akun @rachay.mds yang berisi klaim “Satu2nya negara yg tidak ada COVID19-nya TANZANIA. Mereka gak pernah adakan Rapid Test n PCR kepada penduduknya” dan “Itu sebabnya tahun lalu kopit udah 3 bulan. tapi di indonesia masih normal-normal aja. sebelum ada alat tes Ga ada tuh dokter yang bingung, ini penyakit apa yahh? Mungkinkah ini kopit?”

    Akun Lois Lois menambahkan narasi sebagai berikut:

    “Gara2 ada alat setan Rapid dan PCR yg di sumbang Bill gate..Dunia kacau balau meyakini ada virus hanya karena adanya alat setan ini!!!!! Masih Main2 alat setan
    Maka harus siap di racuni obat yg di beri label ‘Antivirus’!! Agar bergejala berat sesak nafas,mual,nyeri dada,jantung berdebar pakai Ventilator!! Dokter yg ketakutan melihat gejala keracunan obat ini merengek2 minta di suntik racun! Bukan kah ini tampak seperti permainan setan!!!
    Yg tidak percaya informasi saya,kata Jenderal Made: Biarkan aja Bu.. Nanti mereka kena karmanya sendiri!!”
    Tanzania bebas covid
    Tanzania covid
    tanzania bebas hoax
    tanzania bebas covid?
    Tanzania Bebas Covid
    Tanzania bebas COVID-19
    Covid tanzania

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim yang menyebut bahwa Tanzania adalah satu-satunya negara yang tidak ada Covid-19 karena tidak menggunakan tes rapid maupun tes PCR kepada penduduknya adalah klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, tercatat ada 509 kasus Covid-19 di Tanzania, di mana 21 orang di antaranya meninggal saat artikel ini ditulis (3 Februari 2021). Tanzania pun mewajibkan orang yang keluar-masuk negaranya untuk berbagai alasan harus memiliki surat tes PCR Covid-19 dengan hasil negatif.

    Dilansir dari Tirto, berdasarkan laporan WHO, Tanzania mencatat lima kasus positif pertamanya pada 17 Maret 2020. Puncak kasus harian terjadi pada 30 April 2020 dengan 180 kasus baru. Tanzania terakhir melaporkan kasus konfirmasi pada 8 Mei 2020 dengan 29 kasus. Total menjadi 509 kasus konfirmasi dengan 21 kematian.

    Selain itu, dilansir dari Tempo, Tanzania pun mewajibkan orang yang keluar-masuk negaranya untuk memiliki hasil tes PCR negatif. Dikutip dari berita di All Africa pada 12 Januari 2021, individu yang masuk dan keluar dari Tanzania untuk berbagai alasan, baik itu urusan pribadi, bisnis, atau wisata, harus memiliki surat tes PCR Covid-19 dengan hasil negatif.

    Langkah-langkah itu diambil oleh Tanzania untuk menjunjung tinggi komitmen dan memastikan negaranya tetap aman bagi rakyatnya, wisatawan, dan investor yang ingin mengunjungi Tanzania selama masa-masa sulit ini.

    Kesimpulan

    Faktanya, tercatat ada 509 kasus Covid-19 di Tanzania, di mana 21 orang di antaranya meninggal saat artikel ini ditulis (3 Februari 2021). Tanzania pun mewajibkan orang yang keluar-masuk negaranya untuk berbagai alasan harus memiliki surat tes PCR Covid-19 dengan hasil negatif.

    Rujukan