• (GFD-2021-6265) [SALAH] Video Dua Orang Psikopat Memaksa Seorang Pria Memakan Sup Berisi Daging dan Usus Istrinya Sendiri Dari Deep Web

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 05/02/2021

    Berita

    Akun Instagram @kpop.yuks mengunggah konten video seorang pria disensor wajahnya tengah memakan sup yang diklaim dibuat dari daging dan usus istrinya sendiri. Terlihat dalam video, pria itu dihampiri dua sosok karakter yang diklaim sebagai psikopat. Selain itu, di konten tersebut juga disematkan foto seorang perempuan. Video itu dikatakan berjudul “Blank Room Soup” yang berasal dari deep web.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, video itu pertama kali diunggah di kanal Youtube Renaissancemen pada 26 November 2005 dengan judul “Freaky Soup Guy”. Adapun, diketahui pula bahwa kedua karakter dalam video itu merupakan karakter hasil desain Raymond Persi, animator yang pernah menangani serial The Simpsons dan sejumlah film animasi Disney, dan Paul Pistore pada tahun 2002 dengan nama RayRay.

    Kedua karakter itu merupakan karakter pertunjukkan hiburan yang juga tayang di sejumlah kanal Youtube, seperti RayRayVision dan Raymond Persi. Sehingga, karakter RayRay tersebut bukan berasal dari deep web.

    Adapun, foto perempuan yang disematkan pada konten merupakan foto Isabella Guzman. Dilansir dari detik.com, gadis asal negara bagian Colorado, Amerika Serikat itu menghadapi dakwaan pembunuhan tingkat pertama. Guzman dituduh menikam ibunya 79 kali di wajah dan leher di kamar mandi rumah mereka.

    Gadis bernama lengkap Isabella Yun-Mi Guzman (18) itu ditahan tanpa jaminan di Penjara Arapahoe pada 28 Agustus 2013 karena menikam ibunya, Yun-Mi Hoy (47) hingga tewas. Dengan demikian, foto perempuan dan video tersebut tidak terkait satu dengan lainnya.

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten yang dibagikan di Instagram masuk ke dalam kategori Konten yang Salah.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6264) [SALAH] Foto Satelit Retakan Bawah Laut Akibat Gempa Sulbar

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 05/02/2021

    Berita

    Akun facebook bernama Firman Syah Rezeck mengunggah postingan berupa foto satelit google maps wilayah Tanjung Tapalang, Sulawesi Barat dengan tambahan narasi klaim bahwa dalam foto tersebut terdapat retakan laut akibat gempa di Sulawesi Barat.

    Retakan gempa sulawesi foro satellite

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, dilansir dari CekFakta Tempo, garis-garis berwarna biru tua itu memang terlihat dalam foto satelit wilayah Tanjung Tapalang, Sulawesi Barat, di Google Maps. Namun, garis-garis tersebut bukan retakan bawah laut yang diakibatkan oleh gempa.

    Tempo kemudian meminta penjelasan dari Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono. Menurut dia, garis-garis biru tua itu memang penampakan dasar laut, tapi bukan karena dampak gempa Sulawesi Barat pada 15 Januari 2021. “Memang strukturnya demikian,” kata Daryono pada 4 Februari 2021.

    Menurut Daryono, struktur dasar laut memiliki batuan atau material yang lemah sehingga mudah tergerus air atau terdeformasi. Struktur ini sama dengan struktur yang ada di darat, yang terjadi secara alamiah. “Itu memang alamiah, karena material dasar laut sebenarnya mirip seperti di darat juga. Ada yang keras, ada yang lemah, ada yang gampang erosi, ada yang tidak.”

    Dia pun meminta masyarakat untuk tidak khawatir dengan hal tersebut. “Tidak apa-apa, tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” ujar Daryono.

    Tampilan struktur bawah laut di wilayah Sulbar terlihat lebih jelas di Google Earth. Google Earth adalah program pemetaan dan penandaan geografis unik yang menggunakan citra komposit untuk membentuk peta bumi yang komprehensif dan interaktif dengan menggabungkan lebih dari satu miliar citra satelit dan udara.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6263) [SALAH] “Semua Fraksi Sepakat Copot Anies”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 05/02/2021

    Berita

    Akun Facebook bernama Farida Noor membagikan sebuah postingan di grup bernama “Jokowi yang terbaik”, disertai dengan link menuju akun YouTube “SKEMA POLITIK”. Postingannya tersebut dimaksudkan untuk memberitahukan publik bahwa semua fraksi DPRD DKI Jakarta sepakat untuk mencopot Anies Baswedan. Ia juga memberikan link sebuah video yang berjudul “Semua Fraksi Sepakat Copot Anies, Jokowi Beri Restu!? ~ Berita Terbaru”, untuk menguatkan klaimnya.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran fakta dengan pemutaran video berdurasi 11 menit 40 detik, diketahui narasi dalam video tidak menyebutkan sama sekali bahwa semua fraksi sepakat untuk mencopot Anies.

    Di menit pertama hingga 00:06:16 berisi cuplikan-cuplikan siaran Presiden Jokowi bersama rapat kabinet untuk mendesak seluruh jajarannya agar tidak lengah dalam penanganan pandemi COVID-19, di beberapa cuplikan terlihat Presiden Jokowi akan memberikan sanksi tegas bagi Menteri, Pejabat dan Birokrat yang tidak serius dalam menangani pandemi.

    Setelah itu, narasi pada menit ke- 00:06:27 hingga 00:09:16, ditemukan sama persis dalam artikel berita dari netralnews.com yang berjudul “Heboh DPC Gerindra Minta Gubernur Anies Mundur, AA: pendukung Kini Sadar Memang Tak Berkualitas”.

    Kemudian narasi pada menit 00:09:17 hingga akhir ditemukan sama persis dalam artikel berita dari rmoldkijakarta.id yang berjudul “Minta Anies Mundur, Pemuda Muhammadiyah DKI Desak Ketua DPC Gerindra Jaktim Dipecat”.

    Meski begitu, dalam kedua artikel tersebut, sama sekali tidak menyebutkan bahwa semua fraksi sepakat mencopot Anies. Adapun narasi yang diungkapkan seputar Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Jakarta Timur Ali Lubis yang meminta Gubernur Anies Baswedan untuk mundur, hal ini karena dianggapnya bahwa Gubernur DKI Jakarta tersebut tak mampu mengendalikan penyebaran Covid-19 di Jakarta.

    Dilansir dari kompas.com, cuitan soal pencopotan Anies berasal dari akun Twitter Ali Lubis,

    “Anies Baswedan nyerah lawan COVID-19? Jika seperti itu maka sebaiknya mundur saja dari Jabatan Gubernur”.

    Cuitan tersebut kemudian menimbulkan kisruh di internal Partai Gerindra sebagai partai pengusung Anies Baswedan pada Pilgub DKI Jakarta yang lalu.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa, klaim akun Farida Noor adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6262) [SALAH] Ramuan Penangkal Covid-19 oleh Kemenkes

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 05/02/2021

    Berita

    Beredar sebuah postingan dari akun Facebook Wiena Bundax Nizam memposting beberapa tangkapan layar sebuah dokumen yang diklaim adalah ramuan penangkal Covid-19 oleh Kemenkes. Postingan disukai sebanyak 13 kali, dikomentari sebanyak 7 kali, dan disebarkan kembali 5 kali.

    Ramuan Covid
    Ramuan covid 19
    Kementerian kesehatan obat tradisional
    Pemanfaatan obat tradisional
    Ramuan herbal menkes
    Surat edaranan kemenkes ramuan
    Ramuan covid kemenkes
    "Ramuan Covid Kemenkes"
    Ramuan covid kemenkes
    Ramuan covid kemenkea

    Hasil Cek Fakta

    Setelah melakukan penelusuran, isi surat edaran tersebut bukanlah ramuan untuk menangkal Covid-19 melainkan tentang pemanfaatan obat tradisional untuk dalam upaya pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan Kesehatan di masa darurat kesehatan hingga bencana nasional Covid-19. Ada beberapa perbedaan dalam versi file yang beredar di media sosial dengan file asli oleh Kemenkes, yaitu perihal jumlah halaman yang terlampir pada file di media sosial hanya berjumlah 3 lembar sedangkan file asli oleh Kemenkes berisikan 5 lembar.

    Melihat dari penjelasan tersebut, klaim dokumen berisikan ramuan penangkal Covid-19 oleh Kemenkes adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Salah/False Context.

    Rujukan