• (GFD-2021-6278) [SALAH] “Anies: Jakarta Macet Tak Betul Juga, Kalau Jam 2 Pagi Sepi”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 07/02/2021

    Berita

    “Komen frustasi, kyaknya stlah junjungannya Rizieq masuk penjara”

    Narasi dalam foto:

    “Anies: Jakarta Macet Tak Betul Juga, Kalau Jam 2 Pagi Sepi”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) mengunggah foto hasil tangkapan layar artikel Kumparan berjudul “Anies: Jakarta Macet Tak Betul Juga, Kalau Jam 2 Pagi Sepi” dengan disertai narasi. Unggahan tersebut telah mendapatkan atensi sebanyak 102 balasan, 171 retweet, dan 825 suka.

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto tangkapan layar tersebut adalah foto yang dimanipulasi dengan menghilangkan kata “canda”. Ditemukan artikel dengan tanggal terbit yang sama pada 30 Januari 2021 pada portal Kumparan berjudul “Canda Anies: Jakarta Macet Tak Betul Juga, Kalau Jam 2 Pagi Sepi”. Di dalam artikel tersebut, disebutkan bahwa Anies Baswedan sambil bercanda mengatakan jika ada warga ingin ke Jakarta bebas macet, sebaiknya datang pada pukul 2 pagi.

    “Kalau jam 2 pagi Jakarta itu sepi, jadi kalau mau bebas macet jam 2 pagi, enggak ada kendaraan di situ,” pungkas Anies.

    Dari berbagai fakta yang dijelaskan, unggahan akun Twitter Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) dapat dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Foto hasil suntingan. Faktanya, foto beserta judul dalam artikel Kumparan itu sudah dimanipulasi. Adapun judul asli dari artikel yang tayang pada 30 Januari 2021 itu adalah “Canda Anies: Jakarta Macet Tak Betul Juga, Kalau Jam 2 Pagi Sepi”.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6277) [SALAH] “Isran Noor: Kantor yang buka akan kami rudal”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 07/02/2021

    Berita

    “`kondoms ini gubernurku.. gubernur kalian gimana? 🤣🤣”

    Narasi dalam foto:

    “ISRAN NOOR: KANTOR YANG BUKA AKAN KAMI RUDAL”

    Hasil Cek Fakta

    Telah beredar foto tangkapan layar siaran APA KABAR INDONESIA tayang di tvOne yang menampilkan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor. Dalam foto tangkapan layar yang diunggah akun base menfess Twitter (@tubirfess) tertulis pernyataan sang gubernur yang akan merudal kantor yang buka.

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto tangkapan layar tersebut adalah foto yang dimanipulasi. Foto tangkapan layar itu merupakan potongan dari siaran APA KABAR INDONESIA berjudul “Gubernur Kalimantan Bantah Adanya Local Lockdown, Isran Noor: Jangan Suka Adu Domba! | AKIP” yang tayang di tvOne pada 18 Maret 2020. Tulisan yang seharusnya terlihat, yaitu “ISRAN NOOR GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR”.

    Selain itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kaltim Muhammad Faisal mengonfirmasi bahwa pernyataan Isran Noor yang akan rudal kantor yang buka adalah hoaks.

    “Untuk hoax pertama yang memuat statement gubernur Kaltim akan rudal kantor yang buka pada Sabtu-Minggu itu tidak benar, kami sudah klarifikasi langsung kepada tvOne dan dijawab tidak benar ada tayangan seperti itu. Gambar itu telah melalui proses editing dan telah beredar yang menampilkan foto Gubernur saat wawancara dengan tvOne dalam program Apa Kabar Indonesia dengan statement Gubernur, ‘Kalau ada kantor yang buka akan kami rudal’,” tegas Faisal.

    Dari berbagai fakta yang telah dijelaskan, unggahan akun base menfess Twitter (@tubirfess) dapat dikategorikan sebagai Konten Parodi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Foto hasil suntingan. Faktanya, tulisan pada siaran yang tayang di tvOne pada 18 Maret 2020 itu adalah “ISRAN NOOR GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR”.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6276) [SALAH] Yahya Waloni Menuai Balasan dari Ucapannya yang Menantang Covid-19 dan Enggan Menggunakan Masker

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 07/02/2021

    Berita

    “KADRUN SATU INI SEDANG MENUAI BUAH SEMUA UCAPAN / CERAMAHNYA

    KUASA ALLAH LBH NYATA ,

    DAN DOANYA DI KABULKAN ..

    KUN FAYAKUN …KADRUN TDK BISA BERKUTIK ..

    MAKASIH YA ALLAH”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Maya Sinta mengunggah tiga gambar hasil tangkapan layar artikel berita. Dalam unggahan tersebut disebutkan bahwa Yahya Waloni menuai balasan dari ucapannya yang menantang Covid-19 dan keengganannya menggunakan masker sehingga ia terinfeksi virus Covid-19 dan meminta doa kepada masyarakat agar sembuh dari sakitnya. Postingan tersebut mendapat 33 reaksi 40 komentar dan 18 kali dibagikan oleh pengguna Facebook lainnya.

    Berdasarkan hasil penelusuran, dua dari tiga gambar hasil tangkapan layar yang diunggah oleh akun Facebook Maya Sinta adalah hasil suntingan/editan. Pada gambar yang berjudul “Yahya Waloni: Minta Doa Dari Masyarakat Agar Cepat Sembuh Dari Sakit” ditemukan artikel dengan cover serupa pada artikel rri.co.id berjudul “Yahya Waloni Tolak Kata Muallaf, Kenapa?” diunggah pada 12 Desember 2019 oleh Deni Yusman.

    Sementara itu, gambar yang berjudul “Ruang Isolasi Covid-19 Yahya Waloni.Kondisinya Memprihatinkan Tidak Bergerak Sama Sekali.Keluarga Minta Masyarakat Indonesia Untuk Sholat Ghoib.Agar Diberi Kesembuhan” ditemukan artikel dengan cover serupa pada artikel merdeka.com berjudul “Tingkat Keterisian RS Rujukan Covid-19 di Bandung Hampir Sentuh 100 Persen” diunggah pada 28 Desember 2020 oleh Aksara Bebey.

    Dengan demikian, dua gambar pada unggahan akun Facebook Maya Sinta merupakan hasil editan dan termasuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).

    Gambar hasil suntingan/editan. Ditemukan artikel dengan cover serupa pada artikel rri.co.id berjudul “Yahya Waloni Tolak Kata Muallaf, Kenapa?” diunggah pada 12 Desember 2019 oleh Deni Yusman. Dan pada artikel merdeka.com berjudul “Tingkat Keterisian RS Rujukan Covid-19 di Bandung Hampir Sentuh 100 Persen” diunggah pada 28 Desember 2020 oleh Aksara Bebey.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6275) [SALAH] Obat Klorin Dioksida Temuan Prof Dr Richard Claproth Dapat Menyembuhkan Covid-19

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 07/02/2021

    Berita

    “INDONESIAONLINE – Viral, masyarakat Malang Raya membuat testimoni sembuh dari Covid-19 dengan mengonsumsi obat khlorin dioksida temuan Prof Dr Richard Claproth. Video testimoni-testimoni tersebut tersebar di media chatting whatsapp. Sederet tokoh publik bahkan juga ikit memberikan keterangan akan keampuhan dari obat ini. Seperti, Anggota Komisi 4 DPRD Kabupaten Malang Achmad Andi, yang mengakui hasil konsumsi obat tersebut cepat menyembuhkan kolega di pemerintahan dan warga Kabupaten Malang dari Covid-19….
    https://indonesiaonline.co.id/…/viral-warga-asal-malang-se…/”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah postingan dari akun Facebook Berita Indonesia Online VIRAL memposting sebuah link website dengan judul “Viral, Warga Asal Malang Sebut Sembuh Dari Covid-19 Pasca Konsumsi Obat Dr Richard Claproth”, pada artikel tersebut berisikan testimoni dari warga Malang yang sembuh dari Covid-19 setelah menggunakan obat klorin dioksida yang merupakan temuan Prof Dr Richard Claproth. Postingan tersebut diposting pada 1 Februari 2021.

    Berdasarkan dari artikel fda.gov, produk dari klorin dioksida tidak terbukti aman dan efektif untuk penggunaan medis termasuk untuk menangani Covid-19. Pada artikel tersebut dijabarkan efek berbahaya jika meminum klorin dioksida seperti kegagalan sistem pernapasan yang diakibatkan oleh berkurangnya oksigen yang memasuki aliran darah, menyebabkan ritme detak jantung yang abnormal, gagal hati akut, diare, muntah-muntah, tekanan darah rendah yang diakibatkan oleh dehidrasi, hingga menyebabkan rendahnya jumlah sel darah diakibatkan oleh tingkat kecepatan hancurnya sel darah lebih cepat daripada kemampuan tubuh untuk membuat sel darah baru (hemolytic anemia). Klorin dioksida biasanya digunakan untuk produk pembersih atau disinfektan dan pemutih.

    Melihat dari penjelasan tersebut, klaim klorin dioksida dapat menyembuhkan Covid-19 adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).

    Informasi yang salah. Obat yang diklaim tersebut adalah klorin dioksida yang digunakan untuk produk pembersih atau disinfektan sehingga berbahaya jika dikonsumsi.

    Rujukan