• (GFD-2024-22049) [HOAKS] Jokowi Transfer Rp 50 Juta dalam Rangka HUT RI

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video mengeklaim Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan mentransfer uang Rp 50 juta dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia.

    Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Video yang mengeklaim Jokowi akan mentransfer uang Rp 50 juta dalam rangka HUT ke-79 RI muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Akun tersebut membagikan video yang menampilkan Jokowi sedang berpidato.

    Dalam pidatonya Jokowi mengatakan, untuk mendapat Rp 50 juta cukup dengan menyukai dan meneruskan unggahan tersebut. Video diberi keterangan demikian:

    Spesial menjelang hari Kemerdekaan

    Yang sudah tekan Love dan Panah, Saya Transfer 50 jt Hari ini sekarang juga !!

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim Jokowi akan mentransfer uang Rp 50 juta dalam rangka HUT RI

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri video tersebut identik dengan yang ada di kanal YouTube "Sekretariat Presiden" ini.

    Video yang diunggah pada 19 Oktober 2023 itu menampilkan momen ketika Jokowi mengecam tindak kekerasan yang terjadi di Gaza.

    Menurut Jokowi, Indonesia mengutuk keras serangan Israel ke Rumah Sakit Al-Ahli di Jalur Gaza utara pada Oktober 2023.

    Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek suara Jokowi menjanjikan Rp 50 juta menggunakan perangkat AI Voice Detector.

    Hasilnya, suara Jokowi terdeteksi dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau AI dengan probabilitas 99,4 persen.

    Sebelumnya, unggahan dengan narasi yang sama juga beredar dan disebarkan oleh akun yang sama.

    Tim Cek Fakta Kompas.com sudah membongkar hoaks tersebut dalam artikel ini.

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim Jokowi akan mentransfer uang Rp 50 juta dalam rangka HUT RI merupakan hasil rekayasa.

    Dalam video aslinya Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia mengecam tindak kekerasan yang dilakukan Israel di jalur Gaza. 

    Setelah dicek menggunakan AI Voice Detector suara Jokowi terdeteksi dihasilkan AI dengan probabilitas mencapai 99,4 persen. 

    Konten ini merupakan hoaks yang berulang, yang disebar oleh akun yang sama namun dengan video yang berbeda.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22048) [HOAKS] Prabowo dan Jokowi Berasal dari Etnis China, Ganjar Keturunan Belanda

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan yang mengeklaim Preisiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto merupakan keturunan etnis China.

    Dalam unggahan itu, disebutkan pula bahwa mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo disebut sebagai keturunan Belanda.

    Setelah ditelusuri, narasi tersebut adalah hoaks.

    Narasi yang mengeklaim Jokowi dan Prabowo keturunan etnis China serta Ganjar keturunan Belanda muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan gambar Prabowo dan sang ayah, Sumitro Djojohadikusumo serta adiknya, Hashim Djojohadikusumo.

    Gambar tersebut diberi keterangan:

    Nama aslinya: Soo Ming Tauw (kanton)atau Soo Minh Doo (Hokian)Nama Indonesia : Prof Soemitro Djojo Hadukusumo.Baoak dari Prabowo Subianto & Hashim Djojohadukusumo

    SIAPA BILANG PRABOWO ITU PRIBUMI ASLI ... PRABOWO ITU ETNIS CINA ASLI ... AYAHNYA BELI GELAR RADEN ... AYAH DAN IBU PRABOWO ADALAH ETNIS CINA ASLI ...

    VIRALKAN KE SELURUH INDONESIA BIAR PRIBUMI INDONESIA TAU BAHWA JOKOWI DAN PRABOWO ITU SAMA - SAMA ETNIS CINA HITAM KULITNYA. ???????? KE 3 CALON PRESIDEN TIDAK ADA YANG PRIBUMI ASLI ... GANJAR JUGA KETURUNAN BELANDA.* ????

     

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Prabowo dan Jokowi keturunan etnis China, Ganjar keturunan Belanda

    Hasil Cek Fakta

    Dikutip dari Kompaspedia, Prabowo lahir di Jakarta 17 Oktober 1951 dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar.

    Sang ayah berasal dari Kebumen, Jawa Tengah. Sementara, ibunya merupakan perempuan kelahiran Minahasa, Sulawesi Utara.

    Ayah Prabowo, Soemitro Djojohadikusumo merupakan seorang akademisi dan Menteri Ekonomi Indonesia di masa Orde Lama dan Orde Baru. 

    Soemitro dijuluki sebagai "begawan ekonomi Indonesia" berkat pemikirannya mengembangkan ekonomi Indonesia.

    Adapun ayah Soemitro, yakni Margono Djojohadikusumo merupakan pendiri Bank Negara Indonesia dan Ketua Dewan Pertimbangan Agung pertama Indonesia.

    Soemitro bersama anak-anaknya  sempat hidup di luar negeri. Ia mengasingkan diri karena berseberangan dengan pemerintahan Presiden Soekarno.

    Setelah Orde Lama tumbang, Soemitro dan keluarganya kembali ke Indonesia. Setelah itu, Prabowo melanjutkan pendidikan ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) di Magelang, Jawa Tengah tahun 1970.

    Sementara itu, Jokowi beberapa kali sempat dituduh sebagai keturunan China, namun hal itu tidak terbukti.

    Dikutip dari Kompaspedia, Jokowi yang lahir di Solo pada 21 Juni 1961 merupakan anak dari pasangan Widjiatno Notomihardjo dan Sudjiatmi.

    Dulunya keluarga Jokowi tinggal di sebuah rumah kontrakan di sekitar bantaran Kali Anyar di Kampung Cinderejo Lor, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo.

    Untuk menghidupi keluarga, ayahnya berjualan kayu dan bambu di tepi kali.

    Diberitakan Kompas.com, sang ibu Sudjiatmi merupakan perempuan kelahiran Boyolali. Orangtuanya adalah pedagang kayu yang tinggal di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.

    Setelah dewasa, Sudjiatmi menikah dengan Widjiatno Notomiharjo yang juga merupakan pedagang kayu asal Solo.

    Sedangkakan, sampai saat ini juga tidak ditemukan informasi valid terkait klaim yang menyebut Ganjar Pranowo keturunan Belanda. 

    Dikutip dari Kompaspedia Ganjar lahir di Karanganyar, Jawa Tengah, 28 Oktober 1968 dari pasangan S Pamudji dan Sri Suparni.  Ayahnya bekerja sebagai polisi berpangkat rendah. Sedangkan, ibunya merupakan ibu rumah tangga dan berjualan bensin. 

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim Jokowi dan Prabowo keturunan etnis China serta Ganjar keturunan Belanda tidak benar atau hoaks. Tidak ada bukti valid terkait klaim tersebut.

    Ketiganya lahir dari ayah dan ibu yang berasal dari Indonesia. Selain itu, tidak ada informasi kredibel yang menyebut ayah maupun ibu mereka merupakan etnis China ataupun orang Belanda.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22047) Benar, Konten yang Menyatakan Inggris Larang Masuk Ekstremis

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/08/2024

    Berita



    Sebuah narasi beredar di WhatsApp serta akun Facebook ini, ini dan ini, yang mengatakan warga muslim dari Afghanistan, Pakistan, dan Indonesia, yang berpaham radikal dilarang masuk Inggris. 

    Konten-konten itu menyebut Inggris menganggap tiga negara tersebut sebagai sumber Islam radikal dan teroris. Sementara pelarangan tersebut, dikatakan tertuang dalam aturan baru terkait pemberian visa.



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah Inggris melarang Muslim dari Afganistan, Pakistan, dan Indonesia, yang dianggap radikal karena ketiga negara dianggap sumber Islam radikal dan teroris?

    Hasil Cek Fakta



    Juru Bicara Kedutaan Besar Inggris Jakarta, Faye Belnis, menanggapi permintaan konfirmasi dari Tempo dengan mengirim sejumlah poin keterangan. Pertama, dia mengatakan tidak ada tempat untuk ekstremis di Inggris.

    “Kami bekerja sama dengan penegak hukum, komunitas lokal, dan mitra internasional untuk mengatasi kelompok dan individu yang menyebarkan perpecahan dan kebencian,” kata Belnis melalui surel, Rabu, 21 Agustus 2024.

    Dia juga menjelaskan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Dalam Negeri Inggris bekerja sama secara erat dalam menangani masalah tersebut. Mereka berbagi keahlian dan intelijen selama beberapa tahun.

    Kementerian Dalam Negeri Inggris, menurut dia, mempunyai mekanisme canggih untuk mencari dan mencegah ekstremis melintasi perbatasan. Keterangan Belnis mengenai pencegahan masuknya ekstremis ke Inggris sama dengan narasi yang beredar. Namun dia tidak menyinggung asal negara orang-orang yang mereka awasi.

    “Inggris mempunyai serangkaian tindakan imigrasi yang disruptif, yang dirancang untuk menolak masuk dan membatalkan izin kehadiran warga negara asing yang dinilai tidak kondusif bagi keselamatan publik, termasuk jika mereka melakukan perilaku yang tidak dapat diterima,” tulis Belnis lagi.

    Selain itu, penelusuran Tempo mendapati narasi yang beredar sama dengan isi berita sejumlah media di India, salah satunya Times of India, yang terbit tanggal 3 Maret 2024. Dikatakan berita itu bersumber dari laporan media asal Inggris.

    Dikatakan pemerintah Inggris tengah menyiapkan regulasi dan data yang dibutuhkan untuk memilah orang-orang luar negeri yang termasuk ekstremis, untuk ditolak permohonan visa masuknya ke The Black Country tersebut. Negara-negara yang dipindai, termasuk Afghanistan, Pakistan dan Indonesia.

    Sementara berita dari beberapa media Inggris melaporkan bahwa Inggris berusaha memblokir penceramah agama yang dinilai ekstremis dari sejumlah negara, agar tak masuk negara mereka. Salah satunya Sky.com.

    Pemindaian dilakukan pada penceramah agama dari berbagai negara, termasuk Afghanistan, Pakistan dan Indonesia. Dikatakan bahwa kementerian terkait telah memiliki kewenangan untuk menilai dan memblokir penceramah yang dinilai menyebarkan kebencian tersebut.

    Pengumuman Resmi Inggris

    Pemerintah Inggris melalui laman resminya menyatakan bahwa pendakwah atau penceramah yang menyebarkan kebencian dan ekstremis dilarang masuk ke Inggris. Hal itu dikatakan bertujuan melindungi masyarakat.

    Pengumuman tertanggal 30 April 2024 itu tidak menyebut secara spesifik negara asal yang dimaksud. Dikatakan bahwa telah dibentuk satuan tugas tertentu yang mengemban tanggung jawab menekan kebencian dan melindungi masyarakat Inggris.

    Satuan tugas tersebut terdiri dari lembaga dan departemen yang mengidentifikasi para ekstremis terkenal luar negeri. Data itu akan dikirim ke Kementerian Dalam Negeri Inggris untuk ditindak bagian imigrasi.

    Sejumlah organisasi asal Indonesia memang terdaftar sebagai kelompok atau organisasi teroris dalam data pemerintah Inggris. Di antaranya Jamaah Anshorut Daulah (JAD), Jamaah Islamiyah (JI), dan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

    Sementara kelompok dari Afghanistan dan Pakistan yang dilarang adalah Tentara Pembebasan Baluchistan (BLA), Jaringan Haqqani (HQN), Tehrik Nefaz-e Shari'at Muhammadi (TNSM), Tehrik-e Taliban Pakistan (TTP), Brigade Abdallah Azzam, termasuk Batalyon Ziyad al-Jarrah (AAB), Harakat-Ul-Jihad-Ul-Islami (HUJI), Jamaat ul-Ahrar (JuA), Jamaat Ul-Furquan (JuF), Sipah-e Sahaba Pakistan (SSP) alias Millat-e Islami Pakistan (MIP), Partai Islam Turkestan (TIP)/ Partai Islam Turkestan Timur (ETIP)/ Gerakan Islam Turkestan Timur (ETIM)/ Hizb al-Islami al-Turkistani (HAAT).

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang menyatakan Inggris melarang masuk orang-orang yang dinilai ekstremis ke negaranya, termasuk yang dari Afghanistan, Pakistan, dan Indonesia, adalah benar.

    Namun, sesungguhnya tidak hanya ketiga negara itu yang dipindai kelompok dan individu ekstremisnya, melainkan negara-negara lain juga. Dalam data resmi pemerintah Inggris, tidak hanya tiga negara itu yang memiliki kelompok terlarang, namun juga negara-negara lainnya.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22045) [PENIPUAN] Jusuf Hamka Buka Kuis Berhadiah untuk Memperingati Kemerdekaan Indonesia ke-79

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 22/08/2024

    Berita

    Menjelang hari kemerdekaan Siapa saja yang bisa menyusun kata di atas dengan tepat bapak transfer 50 juta sekarang juga

    Hasil Cek Fakta

    Beredar unggahan di Facebook mengenai giveaway uang 50 juta rupiah dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan, unggahan ini dibagikan oleh akun yang mengatasnamakan, Jusuf Hamka. Pada bagian kolom komentar akun ini juga menyertakan sebuah link Whatsapp bagi yang ingin mengambil hadiah giveaway.

    Sebelumnya klaim serupa mengenai giveaway yang mengatasnamakan Jusuf Hamka juga sudah beberapa kali dibahas di turnbackhoax.id. Melalui akun Instagram resmi Jusuf Hamka (@jusufhamka), ia pernah mengunggah sebuah video klarifikasi jika dirinya tidak pernah mengunggah giveaway apapun di media sosial.

    Melalui klarifikasi tersebut, ia juga mengingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap penipuan yang dilakukan oleh akun-akun media sosial yang mengatasnamakan dirinya.

    Kesimpulan

    Tidak benar bahwa akun Facebook tersebut milik Jusuf Hamka karena melalui Instagram resminya ia telah membuat klarifikasi jika dirinya tidak pernah membuat giveaway apapun di sosial media.

    Rujukan