• (GFD-2025-25801) [KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Ronaldo Bangun Rumah Sakit Kanker di Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Pemain sepak bola asal Portugal Cristiano Ronaldo diklaim akan membangun rumah sakit kanker di Indonesia.

    Klaim itu beredar setelah isu kedatangan Ronaldo ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang beredar pada Februari 2025.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu belum terbukti kebenarannya.

    Informasi mengenai Ronaldo akan membangun rumah sakit kanker di Indonesia disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa (18/2/2025):

    Atlet Sepak Bola Terbaik DuniaCR7, Criatiano Ronaldo Akan Membangun Sebuah Rumah Sakit kanker di indonesia,Schedule Ronaldo selama di Kupang

    Hasil Cek Fakta

    Yayasan Graha Kasih Indonesia (GKI) Kupang menyebutkan bahwa bintang sepak bola Cristiano Ronaldo akan memenuhi undangan mereka untuk datang ke Kupang, NTT.

    Yayasan GKI Kupang mengundang Ronaldo melalui Direktur Susi Maria Katipana. Ia menyatakan bahwa Ronaldo akan melakukan aksi sosial selama tiga hari di Kupang.

    Kendati demikian, pemprov NTT menyebutkan bahwa kepastian datangnya Ronaldo ke Tanah Air masih belum jelas.

    "Kesimpulan kami, kedatangan Ronaldo ke NTT belum jelas," ungkap Asisten 2 Sekda NTT, Rita Wuisan pada Rabu (19/2/2025) seperti diwartakan Kompas.com.

    Ronaldo dikabarkan akan berangkat dari Los Angeles ke Jakarta.

    Namun polisi dan otoritas bandara belum menerima informasi resmi.

    "Saya mendapat informasi dari teman-teman media, tapi kami masih belum menerima konfirmasi resmi," ujar Kapolresta Bandara Soekarno Hatta Kombes Ronald Sipayung pada Selasa (18/2/2025) dilansir Kompas.com.

    Sementara itu, sejauh ini tidak ada bukti bahwa Ronaldo akan membanun rumah sakti kanker di Indonesia.

    Kesimpulan

    Kepastian datangnya Ronaldo ke Indonesia pada Februari 2025 masih belum jelas.

    Sementara, tidak ada bukti bahwa Ronaldo akan membangun rumah sakit kanker di Indonesia.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25800) Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Haji Gratis dapat Uang Saku Rp 20 Juta Lewat Link Ini

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/02/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pendaftaran haji gratis dapat uang saku Rp 20 juta, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 13 Februari 2025.
    Unggahan klaim pendaftaran haji gratis dapat uang saku Rp 20 juta berupa tulisan sebagai berikut.
    "HAJI GRATIS + BERBAGI DI MAKKAH & MADINAH |UANG SAKU RP. 20.000.000
    📍Lokasi Kegiatan : Makkah & Madinah, Arab Saudi
    ⏰Waktu Pelaksanaan : 2 Mei – 2 juni 2025
    🎊Kegiatan;
    - Haji haji dibimbing sesuai sunnah
    - ⁠Berbagi makanan di sekitar Masjidil Haram
    - ⁠Berbagi makanan di sekitar Masjid Nabawi
    - ⁠City Makkah dan Madinah
    - ⁠Special City Tour Thaif
    - ⁠Wakaf Al Qur’an di Masjidil Haram & Masjid Nabawi
    📚Dapatkan sertifikat Haji & Sertifikat Caring & Sharing Session Internasional
    ✈️FULLY FUNDED PP PESAWAT
    💰UANG SAKU RP. 20.000.000 PER ORANG
    GRATIS BIAYA PENDAFTARAN
    ✏️Full gratis dibiayai dan didampingi pembuatan :
    - Pasport 
    - ⁠VISA
    ✍️Link pendaftaran silahkan langsung klik link"
    Tulisan tersebut mengarahkan penerima informasi untuk mendaftar haji gratis dapat uang saku Rp 20 juta lewat link berikut ini.
    "https://daftarkan.info/hajiindonesiagratis/?fbclid=IwY2xjawIlOQpleHRuA2FlbQIxMQABHYw0ZDrfa_dN442GUUODIlMVJqchCDMfXsyERPF8iu6NpCp_33uXepdIEQ_aem_sFnrMQBOawS-LNFhHS95nQ"
    Jika link tersebut diklik, mengarah pada halaman situs yang terdapat foto Menteri Agama Nasaruddin Umar dan terdapat tulisan sebagai berikut.
    "PENDAFTARAN HAJI GRATIS KHUSUS 100 ORANG YANG BERUNTUNG DI TAHUN 2025
    PENDAFTARAN GRATIS DAN BIAYA KEBERANGKATAN DITANGGUNG OLEH PEMERINTAH
    MINIMAL UMUR 26 Tahun-65 Tahun"
    Dalam halaman situs tersebut juga terdapat formulir digital yang meminta data pribadi seperti nama dan nomor telegram.
    Benarkah klaim pendaftaran haji gratis dapat uang saku Rp 20 juta? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
    Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
    Caranya mudah:
    * Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
    * Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
    * Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
    * Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pendaftaran haji gratis dapat uang saku Rp 20 juta, penelusuran mengarah pada akun Instagram resmi Direktorat Penerangan Agama Islam Kemenag RI @penais.kemenag menyatakan, Kementerian Agama RI tidak pernah membuka pendaftaran haji gratis dengan persyaratan tertentu.
    Jika ada pihak yang mengatasnamakan Kementerian Agama untuk percepatan keberangkatan haji gratis harap berhati-hati. Dan jika ada kerugian yang terjadi segara laporkan kepada pihak berwajib.
    Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "Beredar hoaks tentang pemberangkatan haji gratis di berbagai kanal media sosial yang mengatasnamakan Direktorat Penerangan Agama Islam. Kemenag RI tidak pernah membuka pendaftaran Haji gratis dengan syarat tertentu. Jika menemukan informasi serupa, abaikan dan laporkan.
    Pastikan selalu mendapatkan informasi resmi hanya melalui kanal Kemenag RI dan Informasi Haji.
    #waspadahoaks #haji2025 #informasihaji #sahabatpenais #bimasislam #kemenagri".Sumber:https://www.instagram.com/p/DFW1rRPzuHh/?utm_source=ig_embed&ig_rid=a61b8884-9720-4274-9af8-f019e18eb585

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim pendaftaran haji gratis dapat uang saku Rp 20 juta tidak benar.
    Kementerian Agama RI tidak pernah membuka pendaftaran haji gratis dengan persyaratan tertentu.
    Jika ada pihak yang mengatasnamakan Kementerian Agama untuk percepatan keberangkatan haji gratis harap berhati-hati. Dan jika ada kerugian yang terjadi segara laporkan kepada pihak berwajib.
  • (GFD-2025-25799) Keliru: Video Pembagian Uang ke Mahasiswa Demonstran Indonesia Gelap

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/02/2025

    Berita

    Beberapa video dan foto beredar di TikTok oleh akun 1 [arsip] dan akun 2 serta Facebook akun tiga dan akun empat, berisi klaim tentang pembagian uang ke mahasiswa aksi ‘Indonesia Gelap’ pada Februari 2025. 

    Video itu memperlihatkan mahasiswa beralmamater kuning dan biru yang membagikan kertas mirip uang yang diklaim sebagai bayaran karena telah menggelar unjuk rasa selama sepekan terakhir. 



    Namun, benarkah video bagi-bagi uang ke mahasiswa demonstran Indonesia Gelap?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo mencari petunjuk informasi tentang gambar tersebut menggunakan layanan reverse image search Google. Hasilnya, uang yang terlihat dipegang oleh sejumlah mahasiswa tersebut adalah uang kertas mainan untuk protes simbolik saat berunjuk rasa menolak kenaikan PPN 12 Persen pada Desember 2024.

    Melalui akun Instagram Bangsamahardika, platform media untuk advokasi gerakan rakyat, menjelaskan bahwa konten yang menyebut bagi-bagi uang untuk mahasiswa yang berunjuk rasa ‘Indonesia Gelap’ itu disebarkan pertama kali oleh akun Seputar Gerindra di TikTok. Namun akun tersebut tidak bisa ditemukan lagi saat dicek pada Jumat sore, 21 Februari 2025.

    Dalam Konten carousel yang ditampilkan Bangsa Mahardika, terdapat tangkapan layar penjelasan dari story Instagram Muhammad Reza Aditya Putra, mahasiswa yang wajahnya tampak dalam foto dan video yang beredar.  

    Reza menjelaskan bahwa tuduhan dia sedang bagi-bagi uang dalam aksi unjuk rasa Indonesia Gelap merupakan tuduhan keliru. Sesungguhnya, foto dan video tersebut diambil dalam aksi demonstrasi menolak PPN 12 Persen pada akhir Desember 2024 oleh BEM Seluruh Indonesia (BEM SI). 

    Kertas yang dibagikan adalah uang mainan yang akan dilempar serempak dalam aksi tersebut, sebagai protes simbolik atas pemerintahan yang haus kekuasaan.

    Tempo juga telah menghubungi mantan Ketua BEM Polimedia Jakarta itu melalui pesan Instagram dan Ia menjelaskan hal yang sama. Ia mengatakan gambar itu tidak menunjukkan aksi demonstrasi mereka dibiayai pihak luar, karena kertas itu uang mainan sebagai perlengkapan aksi saat itu.

    “Uang mainan itu akan dilemparkan bersamaan untuk menunjukan bukti kerakusan para penguasa,” kata Reza, Kamis, 20 Februari 2025.

    Menurut dia, aksi mahasiswa tidak dibayar oleh siapapun karena murni untuk menyuarakan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat, imbas kebijakan dari pemerintah.

    Sejumlah media juga memberitakan aksi melempar uang mainan tersebut saat unjuk rasa mahasiswa menolak kenaikan PPN 12 persen pada 27 Desember 2024. Pikiran Rakyat misalnya, menurunkan berita berjudul Sindir Pemerintah, BEM SI Lempar Uang Mainan di Demo Tolak PPN 12 Persen. Foto yang ditayangkan terlihat uang mainan berceceran di jalanan beraspal. Berita serupa juga ditayangkan oleh Disway.Id, berjudul Demo Tolak PPN 12 Persen, BEM SI Lemparkan Uang ke Arah Istana Negara.

    Demonstrasi ‘Indonesia Gelap’

    Dilansir Tempo, aksi demonstrasi bertajuk Indonesia Gelap digelar masyarakat dan mahasiswa di berbagai daerah selama beberapa hari sekitar tanggal 20-21 Februari 2025. Massa aksi ditemui Menteri Sekretaris Negara atau Mensesneg Prasetyo Hadi menemui mahasiswa dalam Aksi Indonesia Gelap di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Februari 2025. 

    Terdapat delapan poin tuntutan massa aksi 'Indonesia Gelap', antara lain:  

    Dilansir BBC, Koordinator BEM SI Kerakyatan Muhammad Anas Robbani mengatakan aksi demonstrasi kali ini disebabkan temuan mereka dalam dokumen pemerintah terkait rencana pemangkasan biaya operasional kampus negeri dan beasiswa disebabkan kebijakan efisiensi anggaran dari Presiden Joko Widodo.

    “Yang itu punya impilkasi terhadap naiknya biaya pendidikan, punya impilkasi terhadap berkurangnya orang-orang yang kemudian berkuliah karena nggak punya biaya. Sehingga pendidikan akhirnya menjadi barang mahal,” kata Anas.

    Dia mengatakan pemerintah telah menyatakan tidak akan ada pengurangan dana untuk penerima beasiswa dan tidak akan ada kenaikan biaya kuliah. Namun belum ada dokumen yang membuktikan janji pemerintah itu akan ditepati.

    Anas juga menyadari banyaknya tudingan mahasewa atau demonstran bayaran kepada mereka. Dia mengajak masyarakat untuk melihat kembali substansi tuntutan yang mereka ajukan, dan jika ingin merespons aksi mereka, harusnya menghadirkan jawaban atas sejumlah tuntutan itu.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan gambar yang beredar memperlihatkan mahasiswa demonstran ‘Indonesia Gelap’ yang sedang bagi-bagi uang bayaran karena telah melakukan aksi adalah klaim keliru.

    Foto itu tidak memperlihatkan aksi demonstrasi ‘Indonesia Gelap’ pada Februari 2025, melainkan aksi demonstrasi ‘Tolak PPN 12 Persen’ pada Desember 2024. Selain itu, kertas yang dibagikan adalah uang mainan yang menjadi properti dalam aksi tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25798) Tidak Benar, Prabowo Resmikan Pinjaman Online Bank BCA

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/02/2025

    Berita

    tirto.id - Tawaran pinjaman daring di media sosial ada beragam bentuk dan caranya. Di TikTok, baru-baru ini, beredar klaim soal adanya pinjaman daring dari Bank Central Asia (BCA) yang dikaitkan dengan Presiden Prabowo Subianto.

    “Sekarang bank BCA telah di resmikan presiden Prabowo mengadakan pinjaman online, pinjaman aman dan amanah, bunga ringan, tanpa agunan walaupun BI checking jelek bisa," begitu tulis keterangan teks unggahan akun @bank.central.asia76 (arsip).

    Video berdurasi delapan detik tersebut menunjukkan sebuah foto yang digerak-gerakan, tapi tidak menunjukkan sosok Prabowo seperti narasi dalam teks.

    “Pinjaman tanpa agunan, bunga ringan, walaupun BI cheking jelek bisa, semua di tanggung sama pihak BCA, cukup dengna KTP, pencairan paling lama 15-30 menit, Pinjaman di acc,” tulis keterangan pelengkap unggahan, yang dipublikasikan pada 3 Februari 2025 lalu dengan salah ketik (typo) di beberapa kata.

    Hingga Jumat (21/2/2025), video tersebut telah mengumpulkan 38 ribu penonton, 198 tanda suka, dan 49 komentar. Beberapa komentar teratas mengindikasikan bahwa sebagian orang percaya dengan kebenaran narasi tersebut dan mencoba mendaftar untuk melakukan peminjaman.

    Tirto menemukan banyak unggahan serupa dari akun tersebut. Terdapat juga akun lain seperti @bank.central.asia90 (arsip) dan @pinjaman_bank_bca1 (arsip) yang menggunakan modus yang sama. Selain menawarkan program pinjaman online tanpa agunan yang mencatut nama Prabowo, unggahan-unggahan tersebut juga meniru profil asli BCA, mulai dari foto profil, nama akun, hingga penggunaan centang di akhir nama.

    Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar ada pinjaman daring dari Bank BCA yang diresmikan Presiden Prabowo?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mencoba menelusuri kebenaran informasi ini dengan mengakses situs resmi serta kanal media sosial resmi BCA. Namun kami tidak menemui informasi apapun terkait narasi adanya pinjaman daring dari bank tersebut, yang diresmikan oleh Prabowo.

    Kami justru menemukan artikel berikut di situs resmi BCA. "Hati-hati Tawaran Pinjol Mengatasnamakan BCA di Tiktok!" begitu judul artikel yang tayang 15 Oktober 2024 tersebut.

    "Seperti diketahui, Bank BCA sampai saat ini tidak pernah mengeluarkan produk pinjaman online (pinjol), apalagi hanya melalui persyaratan mengirimkan foto KTP," begitu bunyi informasi pembuka artikel.

    Artikel tersebut menjabarkan modus penipuan serupa unggahan yang kami temukan di TikTok. Mula-mula penipu akan menggunakan nama akun, profil, dan visual unggahan yang menyerupai akun resmi BCA. Ciri-ciri ini persis dengan unggahan-unggahan yang Tirto temukan.

    "Kemudian penipu membuat postingan-postingan pinjaman online yang dikemas dengan kata-kata 'amanah', 'terdaftar di OJK', bahkan membawa-bawa nama pemerintah ('diresmikan oleh Pemerintah/Presiden RI') agar seolah-olah resmi dari bank BCA," bunyi dari artikel tersebut.

    Penipu kemudian akan mencantumkan nomor WhatsApp BCA palsu. Di WhatsApp, penipu akan berpura-pura menjadi customer service BCA dan memberi syarat pinjaman online. Berdasarkan penelusuran BCA, data yang diminta mencakup foto KTP dan foto selfie korban memegang KTP.

    "Padahal, data-data tersebut digunakan oleh si penipu untuk mengajukan pinjaman online ke aplikasi-aplikasi pinjol. Uangnya masuk ke si penipu, tagihannya ditujukan ke para korban," tegas informasi artikel tersebut.

    BCA juga menegaskan kalau akun TikTok resmi bank tersebut adalah @BankBCA dengan centang biru resmi di sebelah nama akun, bukan hijau seperti di beberapa akun pengunggah klaim.

    Pihak BCA juga membantah narasi soal produk pinjaman online tanpa agunan. Informasi yang tersebar di TikTok disebut sebagai hoaks.

    “Kami tegaskan bahwa pengumuman tersebut termasuk AKSI PENIPUAN. BCA TIDAK PERNAH menawarkan produk seperti diinformasikan,” ujar EVP Corporate and Social Responsibility BCA, Hera F Haryn, kepada Tirto Jumat (21/2/2025).

    Hera juga mengimbau nasabah untuk berhati-hati terhadap pengumuman yang mengatasnamakan BCA. Dia mengatakan, nasabah untuk menghubungi kantor cabang setempat, menghubungi call center HaloBCA 1500888 dan aplikasi Halo BCA jika mendapatkan informasi yang mencurigakan.

    “Jangan pernah bagikan data pribadi perbankan yang bersifat rahasia seperti nomor kartu ATM, PIN, OTP, dan lain lain,” tambah Hera.

    Dia juga menegaskan kalau informasi resmi hanya ada dari kanal resmi BCA yaitu:

    Aplikasi: Halo BCA

    Halo BCA: 1500888 (tanpa 021, +0621, atau tambahan lainnya)

    WhatsApp: Bank BCA 08111500998 (ada centang biru)

    Instagram: @goodlifebca (sudah centang biru)

    Website: www.bca.co.id

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan penawaran pinjaman daring dari Bank BCA yang diresmikan Presiden Prabowo bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Pihak BCA telah memastikan menyebut modus penipuan penawaran pinjaman daring lewat TikTok adalah hoaks. Modus ini biasanya akan menggiring pengguna ke kontak WhatsApp yang meniru akun resmi BCA.

    ECP Corporate and Social Responsibility BCA, Hera Haryn juga menegaskan unggahan yang beredar di media sosial tersebut adalah hoaks. Informasi resmi dari bank tersebut hanya disebarkan melalui kanal-kanal resmi bank.

    Rujukan