• (GFD-2025-27421) [HOAKS] Informasi Bansos Digital Rp 1,5 Juta atas Nama Kemensos

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar informasi bantuan sosial digital sebesar Rp 1,5 juta yang disebut dapat diklaim menggunakan akun Telegram.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.

    Informasi bansos digital sebesar Rp 1,5 juta dibagikan pada Juni 2025 oleh akun Facebook yang mencantumkan logo Kementerian Sosial (Kemensos), yaitu ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Program BANSOS DIGITAL Resmi 2025Bantuan Tunai Hingga Rp1.500.000 / Keluarga

    Program resmi berbasis data nasionalTanpa biaya. Tanpa calo. 100% Online

    Prioritas bagi masyarakat yang belum menerima bantuan sebelumnya

    Persyaratan mudah — cukup isi data dan verifikasiPendaftaran dibuka hingga kuota terpenuhi

    Diselenggarakan sebagai bagian dari upaya percepatan bantuan sosial berbasis digital.Daftarkan diri anda

    Screenshot Hoaks, informasi bansos digital Rp 1,5 juta atas nama Kemensos

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek tautan yang dicantumkan dan menemukannya mengarah ke sebuah situs mencurigakan.

    Situs tersebut meminta pengunjung memasukkan nama lengkap dan nomor akun Telegram aktif sebagai syarat untuk menjadi penerima bantuan.

    Akan tetapi, tidak ditemukan informasi resmi dari Kemensos bahwa mereka membuka pendaftaran penerima bansos melalui Telegram.

    Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul telah mengimbau masyarakat agar waspada dengan maraknya link bansos yang beredar di media sosial.

    "Enggak ada itu, saya kira di medsos (media sosial) itu ada yang benar, ada yang hoaks, ada yang palsu juga gitu," kata Gus Ipul seperti diberitakan Kompas.com, 20 Maret 2025.

    Adapun syarat menjadi penerima bansos pemerintah adalah terdaftar di Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) atau Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

    DTKS adalah data induk Kemensos untuk mengidentifikasi dan menyeleksi penerima bansos. Pendataan DTKS dilakukan di tingkat desa/kelurahan berdasarkan musyawarah masyarakat.

    Kemudian, data diverifikasi dan divalidasi oleh pemerintah daerah, lalu diajukan ke Kemensos.

    Dengan demikian, pendaftarannya tidak dilakukan melalui link atau Telegram. Klaim pendaftaran melalui saluran selain yang resmi dari Kemensos merupakan hoaks.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi bansos digital sebesar Rp 1,5 juta yang beredar di Facebook adalah hoaks.

    Kemensos tidak menyalurkan bansos melalui Telegram. Syarat menjadi penerima bansos pemerintah adalah terdaftar di DTSEN atau DTKS.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27420) [SALAH] Eskavator Dibakar di Tambang Raja Ampat

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 18/06/2025

    Berita

    Beredar foto [arsip] dari akun Facebook Rianto Wanma di grup “NAPI INSOS PU KATA” pada Minggu (8/6/2025) yang memperlihatkan satu unit eskavator terbakar. Terdapat keterangan lokasi “Raja Ampat” di foto tersebut.

    Unggahan disertai narasi:
    “Harus begini
    Jangan hanya demo
    Tetapi dgn kekerasan biar Abang dong trouma
    Bosku kasi habis saja”

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri konteks asli foto dengan menggunakan Google Lens. Hasilnya, ditemukan hasil foto sama persis yang berasal dari akun Facebook PubliNordeste yang diunggah pada Minggu (25/5/2025).

    Setelah diterjemahkan, unggahan berbahasa Spanyol itu mengabarkan tentang pihak otoritas Kolombia yang memusnahkan peralatan tambang ilegal di Zaragoza, Kolombia.
    TurnBackHoax kemudian memasukkan kata kunci “Autoridades destruyen maquinaria usada en minería informal en Zaragoza, Antioquia” ke mesin pencarian Google. Kata kunci itu diambil dari unggahan PubliNordeste.

    Penelusuran teratas mengarah ke unggahan media online asal Kolombia, yakni akun Facebook dan TikTok NP Noticias Online yang diunggah Rabu (28/5/2025). Media tersebut menyadur akun X resmi Fuerza Aeroespacial Colombiana yang memberitakan pihak otoritas Kolombia meluncurkan operasi intervensi terhadap lima tambang ilegal di desa La Porquera, Zaragoza, Antioquia, Kolombia.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “eskavator dibakar di Raja Ampat” itu merupakan konten menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-27419) Cek fakta, TikTok akan ditutup pada tanggal 28 Juni

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/06/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di TikTok berlatar belakang hitam yang tersebar di media sosial mengklaim bahwa aplikasi TikTok akan ditutup pada 28 Juni 2025.

    Namun, dalam narasi video tersebut tidak disebutkan secara jelas bulan maupun tahun penutupan yang dimaksud. Video ini pertama kali diunggah pada 7 Maret 2025 dan telah ditonton lebih dari 25.000 kali.

    Dalam video itu juga disebutkan bahwa pengguna harus menyebarkan informasi ini ke 20 orang lainnya agar akun TikTok mereka tidak diblokir.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “perhatian tiktok akan di tutup di tanggal 28 jadi nanti kamu harus ngasih tau ke 20 orang kalau nggak ngasih tau nanti kamu di blokir permanen”

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Namun, benarkah TikTok akan ditutup pada 28 Juni?



    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, hingga saat ini tidak ada informasi resmi yang menyatakan bahwa TikTok akan ditutup di Indonesia. Baik situs berita kredibel maupun laman resmi TikTok Newsroom Indonesia tidak memuat kabar terkait penutupan platform tersebut.

    Sebaliknya, TikTok justru baru saja meluncurkan pusat penjual terintegrasi bersama Tokopedia pada 11 Juni 2025, melalui platform Tokopedia & TikTok Shop Seller Center.

    Adapun informasi yang sempat ramai mengenai penutupan “TikTok Music” di Indonesia, mengacu pada layanan musik TikTok yang memang telah resmi dihentikan operasinya pada 28 November 2024, dilansir dari RRI. Namun, penutupan tersebut hanya berlaku untuk layanan TikTok Music, bukan aplikasi utama TikTok.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27418) [KLARIFIKASI] Foto Netanyahu Naik Pesawat Ini Bukan Usai Serangan Iran

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Eskalasi konflik di Timur Tengah semakin memanas usai Israel meluncurkan serangan besar-besaran pada Jumat (13/6/2025), yang menyasar infrastruktur nuklir dan militer Iran.

    Sebagai balasan, Iran meluncurkan serangan balistik ke Israel.

    Kemudian, di media sosial beredar narasi yang menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kabur dari negaranya menyusul serangan tersebut.

    Pengguna media sosial menyertakan foto Netanyahu dan istrinya menaiki tangga menuju pesawat.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto tersebut disebarkan dengan konteks keliru.

    Foto Netanyahu dan istrinya naik pesawat untuk kabur dari Israel disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut penggalan narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (15/5/2025):

    SETANyahu kabur

    Pesawat Wing of Zion, Air Force One milik Israel yang biasa dipakai oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, lepas landas dari Bandara Ben Gurion di tengah eskalasi konflik antara Israel dan Iran pada Jumat (13/6/2025).

    Terbangnya pesawat ini memunculkan spekulasi bahwa Netanyahu kabur dari negaranya atas serangan yang terjadi.

    Dikutip dari Jerussalem Post, pesawat tersebut berangkat menuju Athena pada Jumat pagi, tak lama setelah 100 drone canggih menghantam Israel.

    Dalam laporan pemberitaan Iran, Teheran mengklaim bahwa Netanyahu telah melarikan diri.

    akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Minggu (15/5/2025), menampilkan foto Netanyahu dan istrinya naik pesawat untuk kabur dari Israel.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com melacak jejak digital gambar yang beredar menggunakan teknik reverse image search.

    Hasil pencarian melalui Google mengarahkan foto ke artikel yang tayang di Times of Israel.

    Keterangan foto menjelaskan, Netanyahu dan istrinya menaiki pesawat Wing of Zion dari Washington DC, Amerika Serikat (AS) menuju Bandara Ben Gurion, Israel pada 8 Februari 2025.

    Jadi foto yang disebarkan di media sosial bukanlah momen Netanyahu meninggalkan Israel, tetapi berangkat dari AS menuju Israel.

    Sebagai informasi, pesawat resmi Netanyahu, yang dikenal sebagai Wing of Zion, dikabarkan telah tiba di Athena setelah mengangkut duta besar Israel untuk Yunani, Noam Katz pada Jumat (13/6/2025).

    Sebagaimana dilansir Anadolu Ajansi, pesawat tersebut mendarat di Athena, setelah lalu lintas udara komersial dari dan ke Israel ditangguhkan menyusul serangan besar-besaran ke Iran.

    Perjanjian kerja sama militer antara Yunani dan Israel memungkinkan kedua negara melakukan relokasi ke bandara masing-masing dalam keadaan darurat.

    Kendati demikian, tidak ada bukti bahwa Netanyahu berada dalam pesawat itu.

    Penumpang yang terkonfirmasi berada dalam pesawat Wing of Zion yang mendarat di Athena adalah duta besar.

    Wawancara terbaru Netanyahu dilakukan bersama jurnalis Fox News, Bret Baier pada Minggu (15/6/2025). Wawancaranya dapat dilihat di sini.

    Pada bagian akhir wawancara, Baier menyebutkan bahwa Netanyahu kini berada di Israel tetapi ia enggan menyebutkan detail lokasinya demi alasan keamanan.

    Berikut pernyataan Baier kepada Netanyahu, dalam terjemahan bahasa Indonesia:

    Kami menghargai waktu Anda di tengah masa yang sangat berbahaya di Israel, kami harus menunjukkan bahwa Anda berada di Israel. Uh, Kami merahasiakan lokasi Anda karena ini adalah situasi keamanan, tetapi kami menghargai semua waktu yang telah Anda berikan kepada kami.

    Kesimpulan

    Foto Netanyahu dan istrinya menaiki pesawat Wing of Zion dari AS Israel pada 8 Februari 2025, disebarkan dengan konteks keliru.

    Belum ada bukti bahwa Netanyahu telah kabur dari Israel.

    Berdasarkan wawancara terakhirnya, pada Minggu (15/6/2025), Netanyahu diketahui masih berada di Israel.

    Rujukan