• (GFD-2022-9044) [SALAH] Video “polisi cina kok di indonesia”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 22/01/2022

    Berita

    Akun Facebook Misra Jiwaku (fb.com/100075449285890) pada 19 Januari 2022 menunggah sebuah video yang memperlihatkan salah satu dari beberapa anggota polisi mengucapkan Tri Brata dalam bahasa Mandarin dengan narasi sebagai berikut:

    “polisi cina kok di indonesia”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video polisi yang mengucapkan Tri Brata dalam bahasa Mandarin yang diklaim sebagai polisi Cina merupakan klaim yang salah.

    Faktanya bukan polisi Cina. Polisi di video itu merupakan polisi asli Indonesia asal Bangka Belitung yang belajar bahasa Mandarin di Sekolah Bahasa (Sebasa) di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lemdiklat Polri).

    Video yang identik, diunggah di akun Instagram Sebasa Lemdiklat Polri (instagram.com/sebasa.polri.official) pada 5 November 2019 dengan narasi “Eiitttss.. Ini bukan polisi impor lo.. tp polisi asli Indonesia asal Bangka Belitung yg sedang belajar bahasa Mandarin di Sebasa”

    Selain itu, akun ini juga mengunggah dua video lain yang memperlihatkan mantan siswa Sebasa yang berdinas di Polda Jateng mengucapkan Tri Brata dalam bahasa Arab dan juga siswa yang mengucapkan Tri Brata dalam bahasa Perancis.

    Sebasa Lemdiklat Polri mengajarkan bahasa asing kepada seluruh anggota Polri untuk mendukung tugas operasional yang berkaitan dengan penggunaan bahasa asing.

    Bahasa yang diajarkan meliputi bahasa Inggris, bahasa Jepang, bahasa Mandarin, bahasa Perancis dan bahasa Arab. Sebasa Polri juga mengajarkan bahasa Indonesia kepada polisi dari luar negara Indonesia, atau disebut Perwira Mancanegara, yang akan melaksanakan pembelajaran kepemimpinan kepolisian di Indonesia.

    Kesimpulan

    BUKAN polisi Cina. Polisi di video itu merupakan polisi asli Indonesia asal Bangka Belitung yang belajar bahasa Mandarin di Sekolah Bahasa (Sebasa) di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lemdiklat Polri).

    Rujukan

  • (GFD-2022-9043) [SALAH] Kipas Angin Listrik yang Diletakkan di Dahi Dapat Menghilangkan Virus

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 22/01/2022

    Berita

    “專家 建議 市民 佩戴 電風扇 吹走 病毒”
    Terjemahan:
    “Para ahli menyarankan warga untuk memakai kipas angin listrik untuk menghilangkan virus”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah gambar di Facebook yang menampilkan Yuen Kwok-yung, seorang ahli mikrobiologi dengan kipas listrik yang menempel pada dahinya yang diklaim sebagai cara untuk menghilangkan virus guna menghindari seseorang dari paparan virus. Pada gambar tersebut juga disematkan narasi dalam bahasa mandarin bahwa para ahli menyarankan untuk memakai kipas angin untuk menghilangkan virus. Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, gambar yang beredar tersebut merupakan hasil suntingan, pada foto aslinya Yuen Kwok-yung tidak mengenakan kipas listrik pada dahinya. Foto asli tersebut sebelumnya pernah dibagikan pada laman berita daring asal Taiwan, United Daily News, pada berita tersebut ia merekomendasikan untuk menggunakan dua masker medis agar terhindar dari penularan Covid-19 varian Omicron. Pada laman berita tersebut tidak ada kaitannya untuk menggunakan kipas yang menempel di dahi. Menurut laporan AFP, gambar tersebut telah dibagikan di berbagai sosial media sebagai lelucon atau satire. Dengan demikian klaim kipas angin listrik yang diletakkan di dahi dapat menghilangkan virus merupakan informasi yang tidak benar dan termasuk ke dalam kategori Satire/Parodi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fathia IS.

    Informasi tersebut salah. Faktanya, gambar tersebut merupakan hasil suntingan dan gambar aslinya tidak ada kaitannya dengan klaim yang beredar tersebut, dari hasil penelusuran tidak ada sumber yang kredibel terkait kipas angin listrik dapat menghilangkan virus.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9042) [SALAH] “Air yang menyambar petir”

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 22/01/2022

    Berita

    “Petir menyambar air”.

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan video tentang Kabel Det (Kabel Detonasi) yang menyala dengan informasi kontekstual palsu, yang telah menyebabkan kesimpulan SALAH. Video yang identik, Rannikon Merityö pada 21 Desember 2012: “Dalam video ini, kami memperdalam jalur air.”

    Sistem Pendukung PdL: “Kabel Detonasi terdiri dari inti dengan daya ledak tinggi (baik PETN atau RDX) yang dibungkus dengan lapisan plastik tahan air yang diperkuat, tahan air, yang mentransmisikan gelombang detonasi. Ini digunakan sebagai agen detonator, agen priming atau sendiri sebagai bahan peledak. Ini dapat dimulai dengan topi peledakan listrik atau topi peledakan non-listrik. Ketika inti peledak diledakkan oleh topi peledak, gelombang berjalan di sepanjang kabel ke topi peledakan lain atau muatan peledak yang melekat padanya. Ia memiliki kecepatan ledakan tidak kurang dari 5.900 m/s yang membuatnya cocok untuk menyinkronkan beberapa muatan, bahkan ketika ditempatkan pada jarak yang berbeda dari inisiasi.”

    turnbackhoax.id: “Sebenarnya itu bukan fenomena alam tapi buatan manusia. Video tersebut adalah bagian dari layanan yang disediakan oleh perusahaan pengerukan, penggalian, dan konstruksi pesisir yang berbasis di Finlandia.”

    Kesimpulan

    TIDAK TERKAIT dengan Petir. Kilat yang disalahartikan sebagai sambaran petir dalam video yang dibagikan adalah Kabel Det (Kabel Detonasi) yang menyala sebelum mencapai bahan peledak , yang merupakan bagian dari ledakan bawah air yang terkendali. Video tersebut sebelumnya diunggah pada tahun 2012 oleh Rannikon Merityö, sebuah perusahaan teknik air Finlandia.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9041) [SALAH] Video Protes Melawan Tirani Covid-19 di Belanda

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 22/01/2022

    Berita

    Beredar postingan video di Twitter oleh akun @ThePr0diga1Son memposting sebuah video yang memperlihatkan sebanyak 10.000 warga turun ke jalan untuk melakukan protes. Postingan @ThePr0diga1Son juga disertai narasi bahwa warga melakukannya dalam rangka memprotes tirani Covid-19 dan pemaksaan vaksinasi.

    Postingan @ThePr0diga1Son beredar di tengah peristiwa unjuk rasa ribuan warga Belanda untuk menentang pembatasan kegiatan karena Covid-19 dan protes atas mandatisasi vaksin Covid-19. Protes tersebut berlangsung di tengah naiknya kasus Covid-19 di Belanda.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, video tersebut merupakan ribuan warga di Provinsi Groningen, Belanda yang berunjuk rasa menentang program ekstraksi gas alam, pada 15 Januari 2022.

    Para warga memprotes kebijakan pemerintah untuk melanjutkan eksplorasi gas alam di Provinsi tersebut untuk kedua kalinya. Pasalnya, ekstraksi gas alam di Groningen menyebabkan bencana alam, dan pemerintah tidak memberikan cukup ganti rugi untuk dampak kerusakan yang ditimbulkan bagi warga sekitar.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim @ThePr0diga1Son adalah tidak benar dan termasuk kategori Konteks yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR

    Aksi protes tidak berkaitan dengan Covid-19. Video tersebut adalah protes ribuan warga untuk menentang program ekstraksi gas alam di Provinsi Groningen, Belanda.

    Rujukan

  • A PHP Error was encountered

    Severity: Warning

    Message: fopen(/var/lib/php/sessions/ci_sessionk3cbdu9jjjgn4hq3g0672b2s6ieb7mgc): failed to open stream: No space left on device

    Filename: drivers/Session_files_driver.php

    Line Number: 172

    Backtrace:

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 173
    Function: _ci_load_library

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 190
    Function: library

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 153
    Function: libraries

    File: /var/www/html/gfd/application/controllers/Home.php
    Line: 20
    Function: library

    File: /var/www/html/gfd/index.php
    Line: 315
    Function: require_once

    A PHP Error was encountered

    Severity: Warning

    Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /var/lib/php/sessions)

    Filename: Session/Session.php

    Line Number: 143

    Backtrace:

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 173
    Function: _ci_load_library

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 190
    Function: library

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 153
    Function: libraries

    File: /var/www/html/gfd/application/controllers/Home.php
    Line: 20
    Function: library

    File: /var/www/html/gfd/index.php
    Line: 315
    Function: require_once