• (GFD-2021-6748) [SALAH] Video Seorang Kakek Ditahan Karena Tidak Memakai Masker Setelah Vaksinasi

    Sumber: instagram.com
    Tanggal publish: 19/04/2021

    Berita

    “UK 🇬🇧 First it was 2 weeks to flatten the curve, then wear a mask to save Grandpa, then wait till the vaccine, well now all of a sudden Grandpa is Vaccinated and getting arrested for not wearing a mask. This was never about a virus, time to RISE👊”

    “UK 🇬🇧 Mula-mula 2 minggu meratakan lekukannya, lalu pakai masker untuk menyelamatkan Kakek, lalu tunggu sampai vaksin, nah sekarang tiba-tiba Kakek divaksinasi dan ditangkap karena tidak memakai masker. Ini bukan tentang virus, waktunya BANGKIT👊”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Instagram (@riseupmelbourne) mengunggah video dengan narasi bahwa seorang kakek dalam video tersebut ditangkap oleh polisi karena tidak memakai masker setelah vaksinasi. Video itu telah ditonton sebanyak 4,118 kali.

    Berdasarkan hasil penelusuran, ditemukan video yang sama diunggah ke YouTube oleh akun Storyful Rights Management pada 6 Januari 2021 dengan judul “Police Arrest Elderly Man as Julian Assange is Denied Bail in London”. Dalam keterangannya, Storyful Rights Management menjelaskan bahwa video tersebut terekam saat demo mendukung pendiri Wikileaks Julian Assange yang jaminannya ditolak di luar pengadilan London pada 6 Januari 2021. Seorang pria tua berusia 92 tahun yang bernama Eric Levy bersama dengan 6 orang lainnya ditahan karena polisi Metropolitan London karena melanggar aturan pembatasan Covid-19.

    “Mereka dipertimbangkan untuk pemberitahuan hukuman tetap dan diperintahkan untuk meninggalkan daerah itu,” ungkap polisi.

    Melalui akun Twitter resmi @metpoliceuk, polisi Metropolitan London menangkap 21 orang demo, 7 di antaranya mendapat pemberitahuan terkait hukuman yang akan didapat dan kemudian diminta untuk kembali ke rumah masing-masing.

    “We have made 21 arrests after a protest in Parliament Square today. Separately, seven people were detained and later handed a fixed penalty notice following a small gathering outside Westminster Magistrates’ Court. They were then instructed to go home,” tulis @metpoliceuk pada 6 Januari 2021.

    Dari berbagai fakta yang telah dijabarkan, unggahan akun Instagram (@riseupmelbourne) dapat dikategorikan sebagai konten yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Faktanya, kakek berusia 92 tahun itu ditahan Polisi Metropolitan London karena melanggar pembatasan COVID-19 saat demo mendukung pendiri Wikileaks di luar pengadilan London pada 6 Januari 2021, bukan karena tidak memakai masker setelah vaksinasi.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6747) [SALAH] Tautan Bantuan Sosial Finansial Sebesar Rp5.500.000 dari Bank SulutGo

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 19/04/2021

    Berita

    “Bantuan sosial finansial sebesar Rp 5.500.000.
    2 NIK untuk 1 KK
    Daftar lengkap
    https : //banksulut[dot]club/bantuan/?sulut”

    Hasil Cek Fakta

    Telah beredar pesan berantai melalui WhatsApp berisi informasi dan tautan terkait bantuan sosial finansial sebesr Rp5.500.000 yang disediakan oleh Bank SulutGo. Setelah tautan tersebut dibuka, calon penerima bantuan diminta untuk mengikuti petunjuk yang ada pada laman tersebut.

    Berdasarkan hasil penelusuran, tautan tersebut bukanlah tautan situs resmi yang diluncurkan oleh Bank Sulut. Melalui unggahan di halaman Facebook resmi Bank SulutGo Kantor Pusat, pihaknya membantah adanya tautan bantuan sosial oleh Bank SulutGo. Adapun situs resmi yang dapat diakses masyarakat adalah https://www.banksulutgo.co.id/.

    Mengutip dari Manado Post, Kepala Divisi Corporate Secretary Bank SulutGo, Linda Moniaga mengonfirmasi bahwa situs bantuan sosial yang beredar di masyarakat itu adalah hoaks.

    “Informasi itu Hoax. Website resmi Bank SulutGo www.banksulutgo.co.id tidak ada yang lain. Jadi, jika ada informasi yang mengatasnamakan Bank SulutGo itu tidak benar. Kami mengimbau agar lebih berhati-hati dan waspada agar tidak percaya terhadap segala bentuk penipuan,” tegasnya yang didampingi oleh Pemimpin Departemen Public Relation Heince J. Rumende.

    Dari berbagai fakta yang telah dijabarkan, pesan berantai terkait yang disebarkan melalui WhatsApp itu dapat dikategorikan sebagai konten palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Tautan palsu. Faktanya, pihak Bank SulutGo membantah adanya situs bantuan sosial finansial yang disediakan oleh pihaknya.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6746) [SALAH] Foto Anak-Anak Korban Junta Militer Myanmar

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 19/04/2021

    Berita

    “Local news reported that at least 10 people were arreted for speaking to the CNN in Myanmar. What responsibly will CNN take for the those arreted, who are interrogated and tortured by the brutal military junta?”

    “Berita lokal melaporkan bahwa setidaknya 10 orang ditangkap karena berbicara dengan CNN di Myanmar. Apa tanggung jawab CNN terhadap mereka yang ditangkap, yang diinterogasi dan disiksa oleh junta militer yang brutal?”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter Nyinyi Lwin (@lwin051965) mengunggah cuitan berupa beberapa foto anak disertai narasi yang menyebutkan bahwa terdapat setidaknya 10 orang yang ditangkap oleh junta militer Myanmar setelah berkomunikasi dengan CNN. Cuitan tersebut telah mendapat atensi sebanyak 335 retweet, 399 suka, dan 5 balasan.

    Berdasarkan hasil penelusuran, narasi yang menggambarkan foto dalam cuitan tersebut tidak tepat. Foto pertama yang menunjukkan seorang balita perempuan menangis diambil oleh John Brown di Phnom Penh, Kamboja pada 15 Januari 2007. Foto yang ditemukan pada situs flickr itu berjudul “Misery At Stung Meanchey” dengan narasi bahwa anak perempuan tersebut menangis setelah jarinya terluka di sebuah pembuangan sampah di kota Phnom Penh, Kamboja.

    “A girl cries after injuring her finger at the Stung Meanchey land fill in Phnom Penh, Cambodia,” tulis John Brown.
    Foto kedua yang menunjukkan seorang balita laki-laki bermain kayu ditemukan di sebuah fanpage Facebook berbahasa Thailand bernama ลูกกะเหรี่ยง. Terdapat beberapa foto lainnya dengan objek yang sama diunggah pada 2 Juli 2019 dengan narasi “น่ารัก น่าเอ็นดูที่สุด เด็กน้อย ?Cr::MY Lifestyle” atau “Bayi yang sangat menggemaskan ?Cr:: ::MY Lifestyle”.

    Foto ketiga yang menunjukkan seorang balita laki-laki menangis dalam keranjang ditemukan pada sampul laporan yang dikeluarkan tahun 2008 oleh organisasi Myanmar bernama The Karen Human Rights Group dengan judul “Growing up under militarisation: Abuse and agency of children in Karen State”. Foto yang diambil tahun 2006 itu diberi narasi sebagai berikut.

    “A young child cries in June 2006 while waiting in a woven bamboo basket as other displaced villagers rest, having recently fled an SPDC (State Peace and Development Council) attack on their homes in Papun District. The rifle of a KNLA (Karen National Liberation Army) soldier providing security for the villagers leans against the basket. [Photo: KHRG]”

    “Seorang anak kecil menangis pada bulan Juni 2006 saat menunggu di keranjang anyaman bambu saat para pengungsi lainnya beristirahat, setelah baru-baru ini melarikan diri dari serangan SPDC (Dewan Pembangunan dan Perdamaian Negara) di rumah mereka di Distrik Papun. Senapan tentara KNLA (Tentara Pembebasan Nasional Karen) yang memberikan keamanan bagi penduduk desa bersandar ke keranjang. [Foto: KHRG]”

    Untuk foto keempat yang menunjukkan seorang anak laki-laki sedang duduk di kursi tidak ditemukan sumber aslinya, sehingga tidak dapat dipastikan apakah foto tersebut diambil di Myanmar saat junta militer 2021 atau bukan.

    Sebagai tambahan, CNN memberitakan setidaknya ada 8 dari 11 orang ditahan oleh pihak militer Myanmar setelah berkomunikasi dengan wartawan CNN berdasarkan sumber terdekat dengan mereka yang ditahan. Dua orang ditangkap oleh pejabat keamanan setempat dalam waktu 3 sampai 5 menit setelah tim CNN meninggalkan lokasi wawancara.

    Dengan demikian, cuitan akun Twitter Nyinyi Lwin (@lwin051965) dapat dikategorikan sebagai konten yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Faktanya, 3 foto dari unggahan tersebut diambil jauh sebelum penangkapan 11 orang yang berinteraksi dengan jurnalis CNN saat terjadi junta militer di Myanmar tahun 2021.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6745) [SALAH] Akun Facebook Bupati Gresik Sebarkan Nomor Telepon Koperasi Pemerintah

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 19/04/2021

    Berita

    akun Facebook Bupati Gresik dengan nama pengguna Fandi Akhmad Yani ( https://www.facebook.com/fandi.a.yani.9 ). Akun tersebut menyebarkan nomor telepon koperasi pemerintah kepada warga dan meminta warga untuk menyebutkan bahwa mereka mendapat rekomendasi dari Bupati.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar akun Facebook Bupati Gresik dengan nama pengguna Fandi Akhmad Yani ( https://www.facebook.com/fandi.a.yani.9 ). Akun tersebut menyebarkan nomor telepon koperasi pemerintah kepada warga dan meminta warga untuk menyebutkan bahwa mereka mendapat rekomendasi dari Bupati.

    Wakapolres Gresik, Kompol Eko Iskandar telah menegaskan bahwa akun Facebook beserta informasi yang disebarkan terkait nomor telepon koperasi pemerintah adalah palsu. Melansir dari Kumparan, nomor telepon yang sama juga kerap disebarkan dengan klaim pengajuan Tunjangan Hari Raya dari Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik.

    Dengan demikian, akun Facebook Bupati Gresik dengan nama pengguna Fandi Akhmad Yani ( https://www.facebook.com/fandi.a.yani.9 ) tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Wakapolres Gresik telah menegaskan bahwa akun Facebook beserta informasi yang disebarkan terkait nomor telepon koperasi pemerintah adalah palsu.

    Rujukan