• (GFD-2021-6780) [SALAH] Akun Facebook Pejabat BKPSDM Kabupaten Lahat “Guntur Martandi” Meminta Sejumlah Dana

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 22/04/2021

    Berita

    Terdapat akun Facebook bernama ‘Guntur Martandi’ yang mencatut nama kabid Pengadaan Pemberhentian dan Informasi Aparatur BKPSDM Kabupaten Lahat. Akun tersebut menggunakan nama, foto profil, dan foto dinding yang bersangkutan.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, akun Facebook tersebut merupakan akun palsu atau akun tiruan. Pasalnya ditemukan akun asli orang yang bersangkutan dengan nama ‘Guntur Martandy’. Akun palsu menggunakan foto sampul yang sebelumnya pernah diunggah akun asli dengan jarak waktu unggah yang lebih lama.

    Akun palsu tersebut menggunakan foto sampulnya sejak 16 April 2021, sedangkan foto yang sama pernah diunggah terlebih dahulu oleh akun yang asli pada tanggal 3 April 2014.

    Kemudian, telah terkonfirmasi melalui laman https://bkpsdm.lahatkab.go.id bahwa akun tersebut merupakan akun palsu yang terindikasi penipuan dan pencemaran nama baik. Pada laman tersebut juga telah dihimbau untuk tetap berhati-hati jika mendapatkan informasi melalui akun tersebut.

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa akun atas nama “Guntur Martandi” yang beredar itu bukan milik pejabat BKSDM Kab Lahat, sehingga aku tersebut masuk dalam hoaks dengan kategori imposter content atau konten tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)
    Faktanya akun tersebut merupakan akun kloningan/palsu yang dilakukan oleh oknum tertentu untuk melakukan penipuan.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6779) [SALAH] “Presiden USA Joe Biden berlutut, memohon maaf didepan anak lelaki George Floyd”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 22/04/2021

    Berita

    Akun Facebook Khairul Asyhar Idris (fb.com/.com/khairul.a.idris) pada 14 April 2021 mengunggah sebuah gambar ke grup BERSATU CAWANGAN SEKSYEN 4 WANGSA MAJU dengan narasi sebagai berikut:

    “Pemimpin hebat dunia , Presiden USA Joe Biden berlutut, memohon maaf didepan anak lelaki George Floyd diatas kesilapan pihak Polis terhadap kematian Bapanya. “Ular menyusur akar, tidak akan hilang bisanya”

    Foto itu dilengkapi dengan teks sebagai berikut: “We are sorry – US Government awards George Floyd’s family $ 27 million dollars for his untimely death caused by the police officers an incidence that caused World-wide demonstrations. President Joe Biden had to kneel down in front of George Floyd’s son to ask for forgiveness.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, klaim adanya foto Presiden AS Joe Biden berlutut memohon maaf di depan anak George Floyd adalah konten yang salah.

    Faktanya, bukan anak George Floyd. Anak laki-laki yang merupakan anak dari pemilik toko yang dikunjungi Joe Biden di Detroit, Michigan pada September 2020. Ketika itu, Biden yang masih berstatus sebagai calon Presiden AS ini mampir ke toko pakaian bernama Three Thirteen di tengah kampanyenya di Michigan. Pemilik toko itu bernama Clement Brown, sementara anaknya bernama CJ Brown.

    Dilansir dari Tempo, ditemukan bahwa foto tersebut diambil oleh fotografer kantor berita Associated Press (AP) saat Joe Biden berbelanja untuk cucunya di sebuah toko di Detroit, Michigan. Bocah dalam foto tersebut adalah anak si pemilik toko, bukan anak George Floyd.

    Foto itu pernah dimuat situs berita Local12.com dalam artikelnya pada 17 April 2021. Menurut artikel ini, yang mengutip AP, foto tersebut diambil pada 9 September 2020. Ketika itu, Joe Biden yang masih berstatus sebagai calon Presiden AS dari Partai Demokrat, sedang berbincang dengan pemilik toko Three Thirteen, Clement Brown dan anaknya, CJ Brown. Biden mengunjungi toko itu untuk berbelanja bagi cucu-cucunya.

    Tempo kemudian menelusuri foto tersebut di situs stok foto milik AP, AP Images. Foto itu merupakan foto karya Patrick Semansky yang diambil pada 9 September 2020 di Detroit, Michigan. Foto ini diberi keterangan sebagai berikut:

    “Calon presiden dari Partai Demokrat sekaligus mantan wakil presiden Joe Biden mengunjungi CJ Brown (kanan) dan Clement Brown, putra dan ayah dari pemilik Three Thirteen, ketika Biden datang untuk berbelanja bagi cucu-cucunya di toko yang terletak di Detroit tersebut, Rabu, 9 September 2020. Biden mengunjungi Michigan untuk acara-acara kampanye.”

    Foto yang identik yang diambil dari sudut berbeda juga diabadikan oleh fotografer bernama Chip Somodevilla. Foto ini bisa ditemukan di situs stok foto Getty Images. Di Getty Images, foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

    “Mengenakan masker untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh virus Corona, calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden berlutut untuk mengobrol dengan CJ Brown saat berbelanja di Three Thirteen, sebuah toko pakaian di Avenue of Fashion, 9 September 2020, di Detroit, Michigan. Biden berkampanye di Michigan, negara bagian yang dimenangkan oleh Presiden Donald Trump pada 2016 dengan selisih kurang dari 11 ribu suara, margin kemenangan terkecil dalam sejarah pemilihan presiden negara bagian.”

    Di akun Instagram pribadinya pun, Joe Biden pernah mengunggah foto yang identik yang diambil dari sudutberbeda. Foto itu dibagikan pada 15 September 2020. Foto-foto lain yang diambil dari momen yang sama juga pernah diunggah oleh Karen Travers, koresponden ABC di Gedung Putih, di akun Twitter miliknya pada 10 September 2020.

    Kesimpulan

    BUKAN anak George Floyd. Anak laki-laki yang merupakan anak dari pemilik toko yang dikunjungi Joe Biden di Detroit, Michigan pada September 2020. Ketika itu, Biden yang masih berstatus sebagai calon Presiden AS ini mampir ke toko pakaian bernama Three Thirteen di tengah kampanyenya di Michigan. Pemilik toko itu bernama Clement Brown, sementara anaknya bernama CJ Brown.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6778) [SALAH] Pertamina di Palembang Terbakar

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 22/04/2021

    Berita

    Akun Facebook Poni Ernawati membagikan unggahan yang menyatakan Pertamina di Palembang terbakar. Kejadian tersebut juga diklaim sama seperti insiden terbakarnya kilang minyak milik Pertamina di Balongan, Kab. Indramayu. Dalam unggahan tersebut disertakan video yang menunjukan kebakaran.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelurusan, klaim tersebut salah. Melansir dari Channel YouTube Tribunnews.com, video terebut merupakan video terbakarnya Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Compressed Natural Gas (CNG) Jakabaring di Palembang yang meledak pada Jumat, 16 April 2021. PLTG CNG diduga terbakar akibat adanya hubungan arus pendek listrik.

    PLTG CNG Jakabaring adalah pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar gas alam terkompresi atau Compressed Natural Gas (CNG) pertama di Indonesia. PLTG CNG Jakabaring merupakan kerjasama antara PLN dan Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PDPE) dengan memanfaatkan gas yang ada di Sumatera Selatan, tidak ada hubungannya dengan Pertamina.

    Dengan demikian, klaim bahwa pertamina di Palembang terbakar adalah hoaks dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)
    Informasi tersebut salah. Faktanya, bukan Pertamina Palembang yang mengalami ledakan dan kebakaran, tetapi PLTG CNG Jakabaring Palembang.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6777) [SALAH] Seorang Pria Ditembak Mati di Masjidil Haram karena Menyerukan Slogan Anti Pemerintah

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 22/04/2021

    Berita

    Pengguna Facebook dengan nama pengguna Shahril Hassan mengunggah sebuah video (2/4) yang menunjukkan seorang pria berjalan di sepanjang lantai satu Masjidil Haram sambil menyerukan ungkapan dalam Bahasa Arab. Pria tersebut juga mengacungkan senjata tajam sambil berjalan. Unggahan video tersebut disertai dengan narasi yang menyatakan bahwa pria tersebut ditembak mati oleh Polisi Militer di Masjidil Haram karena menyerukan slogan anti pemerintah.

    Hasil Cek Fakta

    Melansir dari agensi pers resmi pemerintah, Saudi Press Agency, Juru Bicara Kepolisian Mekkah menyatakan bahwa pria tersebut tidak ditembak mati karena menyerukan slogan anti pemerintah, melainkan hanya ditangkap oleh pihak keamanan Masjidil Haram karena membawa senjata tajam serta menyerukan slogan dukungan untuk organisasi teroris. Pria tersebut masih hidup dan telah diproses secara hukum oleh pihak berwajib. Lebih lanjut, Saudi Press Agency juga menyatakan bahwa insiden tersebut terjadi pada 30 Maret 2021 selepas ibadah shalat Asar.

    Video serupa juga pernah diunggah oleh portal berita Mesir, Huda TV pada 2 April 2021 dini hari, beberapa jam sebelum pengguna Facebook dengan nama pengguna Shahril Hassan mengunggah video dengan narasi yang menyatakan bahwa pria tersebut ditembak mati.

    Artikel dengan topik serupa juga telah dimuat dalam situs AFP dengan judul artikel “False claim circulates alongside video of man detained at Mecca’s Grand Mosque”.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh pengguna Facebook dengan nama pengguna Shahril Hassan tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.

    Rujukan