• (GFD-2021-6919) [SALAH] Akun Instagram Bupati Tulang Bawang Barat @umar_tubaba

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 13/05/2021

    Berita

    Beredar akun Instagram @/umar_tubaba yang mengaku sebagai akun milik Bupati Tulang Bawang Barat, Umar Ahmad.
    Narasi:

    “Umar Ahmad

    Visual Journal of Regent of Tulang Bawang Barat Indonesia Announcer of everyday happiness Hidup Beruga, Mati Berugo.”

    Hasil Cek Fakta

    Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa akun tersebut bukanlah akun milik Bupati Umar. Dilansir dari Instagram @kominfo.tubaba, akun tersebut adalah akun palsu. “FAKTANYA, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tulang Bawang Barat memastikan akun tersebut adalah PALSU. Segala postingan dari akun tersebut tidak bersumber dari Bapak Umar Ahmad, S.P. maupun tim media sosial beliau,” tulis akun @kominfo.tubaba.

    Adapun, diketahui bahwa akun milik Bupati Umar di Instagram menggunakan nama @kita.bersua. Oleh sebab itu, akun Instagram @/umar_tubaba masuk ke dalam kategori Konten Tiruan.

    Kesimpulan

    Akun @/umar_tubaba bukanlah akun milik Umar Ahmad, Bupati Tulang Bawang Barat. Mengacu kepada klarifikasi dari akun Instagram Kominfo Tulang Bawang Barat, akun milik Umar yang benar ialah @kita.bersua.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6918) [SALAH] Jengkol, Pete, Pepaya Sebabkan Stroke! Dapat Reda Dengan Mengeluarkan Darah Dari Ujung Jari

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 12/05/2021

    Berita

    “Jangan Mengkonsumsi Jengko, Pete dan Pepaya”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah video yang beredar di media sosial Facebook memperlihatkan seorang wanita dengan gangguan saraf pada wajahnya yang mengakibatkan bentuk wajahnya sedikit berubah. Di dalam video, wanita tersebut diberikan pengobatan dengan mencucukkan ujung jarinya sampai berdarah. Terdengar seorang laki-laki menyebutkan bahwa itu adalah pengobatan agar stroke yang dialami wanita ini dapat reda. Dalam narasinya juga ditambahkan agar tidak mengonsumsi pete, jengkol dan pepaya karena dapat menyebabkan stroke.

    Namun apakah gangguan pada wajah wanita tersebut adalah bentuk gejala stroke?

    Setelah melakukan beberapa pencarian terkait gangguan saraf pada wajah, peristiwa yang dialami oleh wanita di dalam video tersebut tampaknya bukan gejala stroke. Perubahan bentuk wajah ini lebih mengarah pada gangguan saraf wajah yang disebut bell’s palsy.

    Bell’ palsy dan stroke adalah dua jenis penyakit yang berbeda meski keduanya terlihat memiliki gejala yang mirip. Melansir Piedmont Healthcare dari Kompas.com, stroke disebabkan penyumbatan pembuluh darah atau pecah pembuluh darah di otak. Stroke ini dapat disebabkan karena faktor genetik, gaya hidup dan faktor lain yang mendukung gejalanya. Namun sampai sekarang, belum ada informasi yang menyatakan keterkaitan antara konsumsi jengkol, pete, dan pepaya dapat menyebabkan stroke.

    Sementara itu, bell’s palsy adalah penyakit yang berasal dari kerusakan saraf wajah, tepatnya bagian saraf kranial ketujuh. Kerusakan saraf ini menyebabkan peradangan yang memengaruhi saraf yang mengendalikan wajah.

    Keduanya dapat dibedakan dari gejala-gejala umum yang muncul.

    Gejala bell’s Palsy antara lain:

    Tidak bisa menoleransi suara kencang
    Telinga berdenging
    Hanya bagian wajah yang mengalami perubahan
    Penglihatan tidak berubah
    Sementara gejala stroke antara lain:

    Sebagian wajah lemah diikuti mati rasa atau lemas di lengan, tungkai di satu sisi tubuh
    Bingung, susah bicara, dan tidak bisa memahami pembicaraan
    Mengalami gangguan penglihatan
    Susah berjalan, pusing, kehilangan keseimbangan
    Sakit kepala parah
    Dari video tersebut dapat dilihat bahwa wanita dengan gangguan pada wajahnya masih dapat berkomunikasi dengan baik terhadap orang di sekelilinya. Wanita tersebut juga masih dapat bergerak dengan baik dan melihat dengan baik. Tampak dari dirinya yang mampu berjalan sendiri saat selesai pengobatan untuk duduk di kursi lain. Menyebut bahwa dirinya terkena stroke adalah klaim yang harus diperiksa ulang.

    Penyakit bells palsy adalah penyakit yang terdiri dari dua tingkatan, kategori ringan dan berat. Untuk kategori ringan biasanya para dokter menyarankan fisioterapi secara berkala dan obat tetes air mata untuk mencegah mata kering karena tidak dapat ditutup. Sementara kategori berat, dokter akan memberikan obat-obatan, fisioterapi berkala, sampai suntik botox untuk memperbaiki kerusakan pada wajah.

    Namun metode pengobatan stroke dengan mencucukkan jari untuk mengeluarkan darah yang dilakukan di dalam video diketahui merupakan kabar hoaks.

    Melansir dari artikel Merdeka.com, dalam artikel Antara berjudul “Tusuk jari dengan jarum bisa tangani stroke? Ini jawaban ahli” yang dimuat pada 22 Februari 2018, spesialis saraf dari FK Unika Atma Jaya, Dr. dr. Yuda Turuna, Sp,S mengatakan, menusuk ujung jari untuk pertolongan pertama penderita stroke tidak benar. Bahkan respons nyeri akibat tusukan jarum dapat meninggikan tekanan darah yang berisiko memperburuk stroke.

    Penegasan bahwa metode ini tidak tepat juga diungkapkan oleh spesialis jantung dari Rumah Sakit Harapan Kita, dr. Dicky Armein Hanafy, SpJP (K),FIHA. Dia bahkan mengatakan cara ini tidak membawa hasil apapun.

    Dari laman klikdokter.com, dr. Alvin Nursalim menyatakan bahwa penanganan awal stroke adalah menjaga patensi jalan nafas dan kestabilan sirkulasi darah pasien. Jika pasien tidak sadar, pastikan pasien dalam lingkungan yang aman, baringkan pada tempat yang aman. Posisikan pasien dengan tubuh menghadap ke samping kiri, untuk mencegah masuknya cairan ke saluran pernafasan (recovery position). Segera panggil pertolongan untuk membawa pasien ke unit gawat darurat terdekat. Penanganan pasti dari stroke tergantung dari jenis stroke yang terjadi. Hal ini dapat dipastikan dengan melakukan pemeriksaan penunjang seperti CT scan dan MRI.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa klaim di dalam video tersebut terkait penyakit stroke, penyebab stroke dan pengobatan stroke adalah hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya metode pengobatan ini adalah hoaks. Penyakit stroke dan penyakit saraf lainnya sebaiknya langsung diberikan penanganan dari dokter atau tenaga medis lainnya. Terkait ketiga makanan yang dapat sebabkan stroke tersebut, sampai sekarang belum ada informasi yang menyatakan kebenaran hal ini.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6917) [SALAH] Bank Indonesia Mengeluarkan Uang Pecahan 1.0

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 12/05/2021

    Berita

    “Kalian udah punya belum?”

    NARASI DALAM VIDEO:

    “Ngasih THR pake uang pecahan ini lucu kali ya?”

    Hasil Cek Fakta

    Pengguna TikTok dengan nama pengguna PuspoTV mengunggah sebuah video (2/4) yang menunjukkan selembar uang pecahan 1.0 yang bergambarkan seorang penari pendet. Unggahan tersebut juga disertai keterangan yang menyatakan bahwa uang tersebut adalah uang pecahan yang baru saja beredar.

    Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono menyatakan bahwa uang tersebut merupakan uang spesimen atau uang contoh yang dicetak dalam rangka uji cetak Perum Peruri, bukan merupakan alat pembayaran yang sah yang telah diedarkan oleh Bank Indonesia.

    Uang spesimen sendiri merupakan uang yang tidak memuat ciri-ciri uang sah sesuai dengan yang diatur dalam UU Mata Uang No. 7 Tahun 2011, yaitu memuat gambar lambang negara Garuda Pancasila, frasa “Negara Kesatuan Republik Indonesia”, sebutan pecahan dalam angka dan huruf sebagai tanda nominal, tanda tangan pihak pemerintah dan Bank Indonesia, nomor seri pecahan, serta teks “Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia mengeluarkan Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah dengan nilai…”.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh pengguna TikTok dengan nama pengguna PuspoTV tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Uang tersebut merupakan uang spesimen atau uang contoh yang dicetak dalam rangka uji cetak Perum Peruri, bukan merupakan alat pembayaran yang sah yang telah diedarkan oleh Bank Indonesia.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6916) [SALAH] KPK Meminta Sumbangan Wakaf Lailatul Qadar

    Sumber: Tangkapan Layar
    Tanggal publish: 12/05/2021

    Berita

    “Wakaf Lailatur Qadar
    YUK MENJADI BAGIAN ORANG BERWAKAF DI MALAM 1000 BULAN

    Rekening Donasi
    BCA
    Irwanto 7015 33 8903″

    Hasil Cek Fakta

    Beredar poster mengatasnamakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pejabat KPK meminta sejumlah dana untuk sumbangan Wakaf Lailatur Qadar. Pada selebaran tersebut juga tercantum nomor rekening BCA atas nama Irwanto sebagai rekening donasi.

    Berdasarkan hasil penelusuran, poster tersebut bukan milik KPK. Poster asli sumbangan Wakaf Lailatul Qadar tersebut adalah milik Laziswaf Al Hilal, organisasi non-profit yang bergerak di bidang amil zakat, infaq, dan sedekah. Organisasi Laziswaf Al-Hilal juga memiliki Pesantren yang bernama Al-Hilal Nadzhir Wakaf. Poster Wakaf Lailatur Qadar tersebut diunggah di akun resmi @laziswafalhilal pada tanggal 03 Mei 2021.

    Oknum penyebar hoaks membuat poster palsu dengan mencatutkan logo KPK dan juga nomor rekening BCA atas nama Pejabat KPK, Irwanto. Seharusnya nomor rekening resmi yang digunakan untuk donasi menggunakan nomor rekening bank BNI a.n Yayasan Alhilal Rancapanggung.

    Menanggapi hal tersebut, KPK dalam situs resminya kpk.go.id juga memastikan bahwa kelembagaan ataupun pejabat KPK lainnya tidak pernah meminta sumbangan maupun kerja sama dengan pihak-pihak lain dalam rangka penggalangan dana untuk keperluan apa pun.

    Melalui rilisnya KPK mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan bila mendapatkan informasi sejenis, dapat mengonfirmasi melalui call center 198 atau e-mail informasi@kpk.go.id.

    Dengan demikian klaim bahwa KPK meminta sumbangan Wakaf Lailatur Qadar adalah hoaks dengan kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)

    Bukan milik KPK. Poster asli sumbangan Wakaf Lailatul Qadar tersebut adalah milik Laziswaf Al Hilal, organisasi non-profit yang bergerak di bidang amil zakat, infaq, dan sedekah.

    Rujukan