Beredar sebuah pesan berantai melalui WhatsApp yang menyebutkan Bimoli membagikan hadiah senilai Rp 2 juta dalam rangka perayaan HUT ke-50 Bimoli dengan cara mengisi kuesioner yang terdapat pada link dengan narasi di dalamnya sebagai berikut:
Narasi:
Perayaan HUT ke-50 Bimoli!
Melalui kuesioner, Anda akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan 2000000 Rupiah.
hoax bimoli
Bimoi
Hut bimoli
Bimoli
Anniversary bimoli
Bimoli anniversary
Bimoli 50 tahun
Bimoli 50
bimoli
Bimoli 50th
Bimoli 50th Anniversary Celebration!
Bimoli aniversary
Kuis Bimoli
Bimoli 50th aniversary
(GFD-2022-9335) [SALAH] Perayaan HUT ke-50 Bimoli!
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 04/03/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, kuesioner berhadiah tersebut adalah palsu. Bimoli melalui akun instagram resminya @kilaubimoli menegaskan bahwa pihaknya tidak melakukan kuis apapun termasuk perayaan HUT ke-50 dengan membagikan uang senilai Rp 2 juta.
Lebih lanjut, Bimoli pertama kali dikenalkan di pasar Indonesia pada tahun 1968, sehingga usia perusahaan pada tahun ini telah mencapai 54 tahun, bukan 50 tahun.
Dengan demikian, pesan berantai di WhatsApp terkait kuesioner berhadiah yang mengatasnamakan Bimoli tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu.
Lebih lanjut, Bimoli pertama kali dikenalkan di pasar Indonesia pada tahun 1968, sehingga usia perusahaan pada tahun ini telah mencapai 54 tahun, bukan 50 tahun.
Dengan demikian, pesan berantai di WhatsApp terkait kuesioner berhadiah yang mengatasnamakan Bimoli tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan.
Bukan program resmi dari Bimoli. Melalui akun instagram resminya @kilaubimoli menegaskan bahwa pihaknya tidak melakukan kuis apapun termasuk perayaan HUT ke-50 dengan membagikan uang senilai Rp 2 juta. Selain itu perusahaan pada tahun ini telah mencapai 54 tahun, bukan 50 tahun.
Bukan program resmi dari Bimoli. Melalui akun instagram resminya @kilaubimoli menegaskan bahwa pihaknya tidak melakukan kuis apapun termasuk perayaan HUT ke-50 dengan membagikan uang senilai Rp 2 juta. Selain itu perusahaan pada tahun ini telah mencapai 54 tahun, bukan 50 tahun.
Rujukan
(GFD-2022-9334) [SALAH] Serangan Bom Molotov Terhadap Tank2 Rusia Oleh Warga Kiev
Sumber: twitter.comTanggal publish: 04/03/2022
Berita
Beredar sebuah postingan video yang dibagikan oleh akun Twitter @indiVdu_Merdeka pada 26 Februari 2022. Dalam video tersebut menunjukkan video amatir berisi sekelompok warga melempari kendaraan taktis milik Rusia dengan menggunakan bom molotov, dan diklaim terjadi pada peristiwa perang Rusia dan Ukraina dengan narasi sebagai berikut:
Narasi:
Serangan Bom molotov terhadap tank2 Rusia oleh warga Kiev
Pasukan Rusia Telah Masuki Ibu Kota Kiev, Presiden Ukraina Minta Warga Buat Bom Molotov untuk Melawan
PD III
Narasi:
Serangan Bom molotov terhadap tank2 Rusia oleh warga Kiev
Pasukan Rusia Telah Masuki Ibu Kota Kiev, Presiden Ukraina Minta Warga Buat Bom Molotov untuk Melawan
PD III
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran. video tersebut bukan merupakan bagian dari peristiwa Rusia dan Ukraina yang terjadi baru-baru ini.
Setelah ditelusuri, video tersebut beredar pertama kali oleh akun Youtube
ПРАВИЙ СЕКТОР pada tahun 2018 dengan judul video Оборона Майдану 2014 БТРи горять. Невдалий штурм барикад, jika diterjemahkan menjadi APC pertahanan Maidan 2014 sedang terbakar. Pada video tersebut menunjukkan kondisi revolusi, pasukan keamanan mencoba menabrak barikade dengan pengangkut personel lapis baja yang langsung membakar para pembela Maidan.
Dengan demikian klaim video Serangan Bom molotov terhadap tank2 Rusia oleh warga Kiev merupakan informasi yang salah dan masuk ke dalam kategori konteks yang salah.
Setelah ditelusuri, video tersebut beredar pertama kali oleh akun Youtube
ПРАВИЙ СЕКТОР pada tahun 2018 dengan judul video Оборона Майдану 2014 БТРи горять. Невдалий штурм барикад, jika diterjemahkan menjadi APC pertahanan Maidan 2014 sedang terbakar. Pada video tersebut menunjukkan kondisi revolusi, pasukan keamanan mencoba menabrak barikade dengan pengangkut personel lapis baja yang langsung membakar para pembela Maidan.
Dengan demikian klaim video Serangan Bom molotov terhadap tank2 Rusia oleh warga Kiev merupakan informasi yang salah dan masuk ke dalam kategori konteks yang salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan.
Klaim tersebut salah, faktanya video yang diklaim merupakan video lama pada kondisi APC pertahanan Maidan 2014 dan diunggah kembali oleh akun Youtube ПРАВИЙ СЕКТОР pada tahun 2018, jauh sebelum krisis antara dua negara tersebut terjadi.
Klaim tersebut salah, faktanya video yang diklaim merupakan video lama pada kondisi APC pertahanan Maidan 2014 dan diunggah kembali oleh akun Youtube ПРАВИЙ СЕКТОР pada tahun 2018, jauh sebelum krisis antara dua negara tersebut terjadi.
Rujukan
(GFD-2022-9333) [SALAH] Link Program Kuota Belajar Kemendikbud
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 04/03/2022
Berita
Beredar kembali hoaks lama terkait pemberian kuota belajar untuk dosen, guru dan siswa berupa pulsa 250 ribu dan kuota 75GB oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pesan berantai tentang subsidi pulsa dan kuota internet oleh Kemendikbud tersebut dapat dipastikan merupakan pesan hoaks.
NARASI:
http://kuota-ppkm[dot]my[dot]id/?v=Subsid
KEMENDIKBUD
Program kuota belajar pulsa 250rb dan kuota 75GB untuk dosen, guru, siswa,
mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh!
Batas akhir 2022-3-24
NARASI:
http://kuota-ppkm[dot]my[dot]id/?v=Subsid
KEMENDIKBUD
Program kuota belajar pulsa 250rb dan kuota 75GB untuk dosen, guru, siswa,
mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh!
Batas akhir 2022-3-24
Hasil Cek Fakta
Faktanya, Pihak Kemendikbud telah menegaskan bahwa informasi terkait kuota belajar hanya ada di situs resmi kuota-belajar.kemdikbud.go.id. Bantuan kuota internet gratis ini akan disalurkan kepada nomor telepon pelajar dan pengajar yang sudah terdaftar di sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Dengan demikian, informasi program kuota belajar dari Kemendikbud tersebut dikategorikan sebagai Konten Palsu.
Dengan demikian, informasi program kuota belajar dari Kemendikbud tersebut dikategorikan sebagai Konten Palsu.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)
Hoaks Lama Beredar Kembali (HLBK), faktanya situs resmi hanya ada di kuota-belajar.kemdikbud.go.id.
Hoaks Lama Beredar Kembali (HLBK), faktanya situs resmi hanya ada di kuota-belajar.kemdikbud.go.id.
Rujukan
(GFD-2022-9332) [SALAH] Jokowi dan Sejumlah Menteri Berkumpul Tanpa Menggunakan Masker
Sumber: facebook.comTanggal publish: 04/03/2022
Berita
Beredar potongan video dengan durasi 31 detik yang memperlihatkan bahwa Presiden Jokowi dan Wakilnya memasuki ruangan kemudian menyapa sejumlah menteri tanpa menggunakan masker.
NARASI:
Ada yang tahu ini acara apa ya ??
kenapa mereka Tak ada satu orang pun dari Mereka yg pakai Masker.
Mereka lagi berbahagia dan merasa senang disaat RakyatNya sedang menjerit dan menderita.
Inikah yang namanya pemimpin akhir kehancuran bangsa ini???
Para pengkhianat tanpa merasa bersalah dan berdosa. 😫😫😫👹👹👹👺👺👺
NARASI:
Ada yang tahu ini acara apa ya ??
kenapa mereka Tak ada satu orang pun dari Mereka yg pakai Masker.
Mereka lagi berbahagia dan merasa senang disaat RakyatNya sedang menjerit dan menderita.
Inikah yang namanya pemimpin akhir kehancuran bangsa ini???
Para pengkhianat tanpa merasa bersalah dan berdosa. 😫😫😫👹👹👹👺👺👺
Hasil Cek Fakta
Dilansir dari tempo.co bahwa peristiwa dalam video itu terjadi pada 31 Oktober 2019, sebelum pandemi Covid-19 melanda. Ketika ditelusuri tenyata video tersebut bersumber dari akun Youtube Teropong Time Indonesia, yang diunggah pada 1 November 2019. Potongan video yang beredar diambil pada detik ke-20 hingga detik ke-46.
Teropong Time Indonesia memberikan keterangan bahwa video tersebut terjadi saat rapat terbatas dengan topik: penyampaian program dan kegiatan di bidang politik, hukum dan keamanan, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 31 Oktober 2019.
Teropong Time Indonesia memberikan keterangan bahwa video tersebut terjadi saat rapat terbatas dengan topik: penyampaian program dan kegiatan di bidang politik, hukum dan keamanan, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 31 Oktober 2019.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)
Klaim terkait presiden dan sejumlah menteri berkumpul tanpa masker tersebut salah. Diketahui video tersebut terjadi saat rapat terbatas dengan topik: penyampaian program dan kegiatan di bidang politik, hukum dan keamanan, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 31 Oktober 2019.
Klaim terkait presiden dan sejumlah menteri berkumpul tanpa masker tersebut salah. Diketahui video tersebut terjadi saat rapat terbatas dengan topik: penyampaian program dan kegiatan di bidang politik, hukum dan keamanan, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 31 Oktober 2019.
Rujukan
Halaman: 3920/5669