• (GFD-2022-10750) Keliru, Tes Kesehatan Paru-paru dengan Menahan Napas Dari Titik A ke B Selama 30 Detik

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 19/10/2022

    Berita


    Sebuah akun di media sosial Facebook membagikan video membagikan berjudul “Tes Kesehatan Paru-paru || Tahan Napas dari A ke B Berarti Sehat” pada 5 Maret 2021. Jarak dari titik A ke titik B, sekitar 30 detik. 
    Pada kolom komentar, akun tersebut mengunggah promosi produk oximeter, alat pengukur saturasi oksigen dan detak jantung, yang merujuk pada tautan marketplace.
    Tim Cek Fakta Tempo juga menemukan salah satu akun di YouTube yang membagikan klaim serupa, namun dengan model yang berbeda.
    Tangkapan layar video Facebook reel dengan klaim menahan napas sekitar 30 detik bisa menentukan kesehatan paru-paru
    Apakah benar menahan napas selama 30 detik menunjukkan kesehatan paru-paru?

    Hasil Cek Fakta


    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi dengan menghubungi Dokter Spesialis Paru, dr Eva Dri Diana, Sp.P melalui pesan singkat. Menurut Eva, kesehatan paru-paru seseorang tidak bisa dipastikan dengan cara menahan napas saja.
    “Kemampuan bernapas seseorang diukur dengan alat yang namanya spirometri. Dengan bantuan alat inilah, kita bisa mengetahui pernapasan seseorang normal atau bermasalah,” kata dokter di sebuah rumah sakit di Jakarta ini.
    Dikutip dari laman situs Rumah Sakit Universitas Indonesia, spirometri adalah tes untuk menilai fungsi paru. Pemeriksaan ini menilai jumlah udara yang dapat dihirup dan dihembus paru dalam satuan mililiter, serta arus udara paru dalam satuan mililiter per detik. Pemeriksaan dilakukan dengan cara menghirup dan menghembus napas melalui corong mulut.
    Angka-angka yang dihasilkan digunakan untuk menilai kesehatan paru dan mendiagnosis penyakit pernapasan, seperti asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau chronic obstructive pulmonary disease (COPD), fibrosis paru, dan penyakit paru lainnya. Alat ini juga digunakan untuk penilaian persiapan operasi tertentu dan juga sebagai bagian dari pemeriksaan umum periodik (general medical check-up).
    Cara untuk mengetahui paru-paru sehat atau bermasalah
    Dilansir dari arsip berita Tempo.co, Dokter Spesialis Paru Faisal Yunus berbagi tips mudah mendeteksi kesehatan paru dalam diskusi daring Peduli Kesehatan Paru Kita untuk memperingati World Lung Day 2021. Pada dasarnya, fungsi paru adalah mengambil oksigen di udara untuk proses metabolisme yang menghasilkan tenaga.
    Menurut Faisal, "Apabila ada gangguan fungsi, maka akan menimbulkan berbagai gejala," katanya pada Kamis, 23 September 2021. Gejala tersebut antara lain batuk, batuk berdahak, sesak napas, cepat lelah, atau cepat capek. 
    Peralatan medis dapat mengetahui apakah kerja paru-paru tergolong baik atau bermasalah dan mampu memberikan hasil yang lebih akurat. Di antaranya foto thorax, uji latih jantung paru dengan sepeda statis atau treadmill dengan berbagai selang detektor yang menempel pada tubuh, spirometri, CT Scan, dan menguji arus puncak ekspirasi.
    Berikut ini cara mudah mengetahui fungsi paru secara mandiri:
    1. Uji jalan enam menitUji jalan enam menit ini adalah metode yang paling sederhana dan dapat diterapkan di rumah. Caranya, berjalan selama enam menit lalu ukur jarak yang sudah dilewati. Kemudian perhatikan pedoman berikut:
    - Dalam enam menit, seorang remaja mampu berjalan sejauh 300 sampai 500 meter- Dalam enam menit, seorang dewasa muda mampu berjalan sejauh 400 sampai 600 meter- Dalam enam menit, seorang dewasa tua mampu berjalan sejauh 300 sampai 500 meter- Dalam enam menit, seorang tua mampu berjalan sejauh 200 sampai 300 meter."Kalau jarak yang dilalalui setelah berjalan selama enam menit kurang dari itu, maka mungkin saja ada gangguan," kata Faisal Yunus.
    2. Mengukur saturasi oksigenGunakan oximeter untuk mengetahui kadar oksigen dalam tubuh. Jika angka pada oximeter menunjukkan 95-98 persen, maka oksigen dalam tubuh termasuk normal. Apabila di bawah 95 persen, maka ada persoalan.
    "Saturasi oksigen pada pasien Covid-19 di unit gawat darurat rumah sakit umumnya turun ke angka 70 sampai 80 persen," kata Faisal.
    3. Meniup lilin atau korek api yang menyalaKebiasaan meniup lilin yang menyala saat ulang tahun ternyata merupakan salah satu metode untuk mengetahui apakah paru-paru dalam keadaan sehat atau tidak. Caranya, taruh lilin atau korek api yang menyala sejauh 30 sentimeter dari mulut, lalu tiup.
    Faisal Yunus menjelaskan, penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) tak akan mampu mematikan api yang menyala dengan jarak sejauh itu. Sementara orang yang kondisi paru-parunya masih bagus dapat melakukannya. Jika ternyata tidak bisa, maka perlu observasi lebih lanjut.

    Kesimpulan


    Dari hasil pemeriksaan fakta, klaim bahwa menahan napas dari titik A ke titik B dengan waktu lebih kurang 30 detik menunjukan paru-paru sehat adalah keliru.
    Mengukur kesehatan paru-paru yang akurat dengan menggunakan Spirometri. Alat tersebut menunjukkan angka-angka untuk menilai kesehatan paru.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10749) Menyesatkan, Siswi SMP dan SMA di Jepang Wajib Pakai Dalaman Senada dengan Seragam Sekolah

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 19/10/2022

    Berita


    Kolase foto yang memperlihatkan siswi SMP dan SMA di Jepang mengenakan seragam sekolah beredar di media sosial dengan narasi mereka harus mengenakan warna dalaman yang senada dengan seragam sekolah.
    Di Instagram, kolase foto tersebut dibagikan akun ini pada 12 Oktober 2022. Berikut narasi lengkapnya:
    “Selama beberapa tahun terakhir, sekolah-sekolah di Jepang menerapkan aturan yang diklaim untuk melindungi siswi perempuan. Untuk memastikan aturan ini benar-benar dipatuhi, pihak sekolah bahkan berhak mengecek langsung warna dalaman para siswi. Namun sejak 2021, razia semacam itu sudah dilarang, namun para siswi masih tetap harus mengenakan warna dalaman yang senada dengan seragam.”
    Hingga artikel ini dimuat, kolase foto tersebut telah mendapat 248 komentar. 
    Tangkapan layar unggahan di Facebook soal aturan berpakaian siswi di Jepang
    Apa benar siswi di Jepang wajib mengenakan warna dalaman yang senada dengan seragam sekolah?

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri pemberitaan terkait melalui sejumlah media kredibel.  
    Dilansir dari The Guardian, hampir 200 sekolah menengah umum dan lembaga pendidikan lainnya di Tokyo mencabut lima peraturan mulai April 2022.  Salah satu di antaranya yang mengharuskan siswa berambut hitam. Sebelumnya, aturan kontroversi soal gaya rambur dan pakaian dalam siswa sekolah menengah ini mendapat protes sari para siswa.
    Tahun 2021, semua sekolah menengah umum di Mie, sebuah prefektur di Jepang barat, juga menghapus aturan yang mengatur gaya rambut, warna pakaian dalam, dan kencan. Namun, menurut pejabat setempat, aturan itu diikuti syarat baru,
    Beberapa siswa telah berhasil mengkampanyekan agar anak perempuan diperbolehkan memakai celana panjang ke sekolah, sementara yang lain menyerukan pencabutan larangan makeup dan produk rambut.
    Dilansir dari Japantoday.com, aturan berpakaian yang mengharuskan siswa mengenakan pakaian dalam putih polos diberlakukan sejumlah sekolah di Jepang. Awalnya Dewan Pendidikan Prefektur Nagasaki melakukan penelitian di sekolah menengah umum dan sekolah menengah pertama di dalam prefektur untuk mengetahui berapa banyak sekolah yang menerapkan aturan itu. Hasilnya, mereka menemukan bahwa aturan tersebut sangat umum dipraktikkan.
    Dari 238 sekolah yang diperiksa, 138 sekolah (58 persen) memiliki aturan berpakaian berupa kewajiban mengenakan pakaian dalam putih. Namun, jumlah sekolah yang menerapkan aturan itu mungkin akan menurun dalam waktu dekat. Dewan Pendidikan menganggap hal ini perlu dikhawatirkan. Mereka juga percaya bahwa sekolah dapat membuka diri terhadap pengaduan pelanggaran hak-hak siswa apabila mempertahankan kebijakan seperti itu.
    “Sekolah-sekolah yang memiliki peraturan tentang pakaian dalam putih umumnya telah memberlakukannya sejak lama,” ujar juru bicara Departemen Pendidikan Nagasaki.
    Dewan Pendidikan juga meminta agar perlu dilakukan revisi setelah diskusi dan survei dengan siswa dan orang tua, dengan mempertimbangkan pendapat mereka tentang masalah tersebut.
    Sementara itu di Tokyo, Dewan Pendidikan Metropolitan Tokyo mengkonfirmasi gerakan merevisi aturan tersebut saat pertemuan reguler, 10 Maret 2022. Lima jenis aturan akan dihapus termasuk menentukan warna pakaian dalam siswa dan melarang gaya rambut undercut yang dikenal sebagai "dua blok."
    “Gerakan itu dilakukan setelah siswa dan sekolah membahas masalah ini dan memutuskan untuk meninjau aturan di 196 kursus pendidikan,” dikutip dari Mainichi.jp.
    Gerakan untuk mempertanyakan peraturan di sekolah yang tidak masuk akal itu, menyebar secara nasional. Sejak April 2022, sekolah-sekolah yang dikelola pemerintah metropolitan akan memposting aturan mereka di situs web mereka. Sekolah kemudian diminta oleh dewan pendidikan metropolitan untuk meninjau apakah peraturan itu diperlukan. 
    Di setiap sekolah, anggota OSIS dan guru bertukar pendapat dan mewawancarai orang tua dan wali. Akibatnya, diputuskan pada Desember 2021 bahwa peraturan sekolah yang dianggap tidak perlu akan dihapuskan dalam 196 program pendidikan mulai tahun ajaran 2022. Lima dari enam jenis peraturan sekolah akan dihapuskan dari semua program pendidikan.
    Dalam rapat rutin dewan pendidikan 10 Maret lalu, sejumlah anggota memuji pemeriksaan tata tertib sekolah yang meragukan. Di antara mereka, Yuto Kitamura menyatakan, "Sangat penting untuk menghormati lingkungan di mana siswa berpikir secara proaktif dan membuat keputusan mereka sendiri. Saya menemukan langkah ini sebagai langkah maju yang besar."
    Pembatasan pakaian dalam putih saja selama beberapa dekade yang diberlakukan untuk siswa di beberapa sekolah di Prefektur Saga, Jepang selatan, akhirnya dibatalkan dengan alasan aturan berpakaian melanggar hak asasi manusia dan privasi mereka.
    Langkah dewan pendidikan prefektur Saga adalah bentuk tanggapan atas kekhawatiran tentang aturan yang tidak perlu. Aturan ini awalnya dimaksudkan untuk mendorong lingkungan pendidikan yang lebih baik.
    Sekolah menengah atas dan sekolah menengah pertama yang dikelola prefektur, serta sekolah kebutuhan khusus, sedang diinstruksikan untuk meninjau kembali peraturan yang sudah ketinggalan zaman ini.
    Temuan dewan pendidikan pada 24 Maret lalu menunjukkan bahwa 46 sekolah telah menghapus atau mengubah aturan yang dianggap berlebihan dan tidak masuk akal.
    “Saya percaya bahwa peraturan sekolah telah diubah dengan cara yang tepat,” kata Kepala Dewan Pendidikan, Yuji Ochiai, dalam rapat umum pendidikan yang diadakan hari itu untuk membahas temuan dan masalah lainnya, dikutip dari Asahi.com.
    Media Japaninside.com melansir tulisan mengenai dewan pendidikan dari Jepang yang menyingkirkan prosedur peraturan pemeriksaan warna pakaian dalam siswa. Staf sekolah di Jepang tidak lagi diizinkan untuk memeriksa warna pakaian dalam anak-anak untuk memastikan mereka mematuhi aturan berpakaian yang hanya boleh berwarna putih.
    Menurut laporan, terdapat guru yang menargetkan siswa perempuan dengan cara menarik tali bra mereka untuk mengetahui warnanya. Bahkan mereka mengawasi para remaja dan anak-anak untuk memastikan mereka mengenakan pakaian dalam yang benar saat beralih ke kelas olahraga.
    Dari 51 sekolah di bawah dewan pendidikan di prefektur Saga Jepang, terdapat 14 sekolah mewajibkan siswanya mengenakan pakaian dalam putih. Khawatir atas perilaku staf sekolah seperti itu,  dewan pendidikan telah menyatakan bahwa 14 sekolah itu harus menghapus kebijakan tersebut karena melanggar privasi anak-anak. 
    Pemeriksaan Foto
    Tempo menelusuri sumber kolase foto-foto dalam unggahan tersebut menggunakan reverse image tools Google dan Yandex.
    Sumber foto 1 (kiri): shesightmag.com. Sumber foto 2 (kanan): Vice.com
    Foto 1
    Fakta: Foto seorang perempuan tengah memegang rambutnya identik dengan foto yang dimuat situs shesightmag.com pada 16 Maret 2022. Foto tersebut dimuat dengan keterangan, “sekolah di Jepang telah melarang siswa perempuan mengikat kuncir kuda dengan alasan bahwa melihat tengkuk telanjang mereka akan memikat siswa laki-laki secara seksual. Betapa tidak masuk akal dan anehnya hal ini.”
    Foto yang sama dimuat situs bolnews.com pada 25 Maret 2022 sebagai ilustrasi dalam artikel berjudul “Japanese schools to ban ponytails.” Artikel tersebut membahas tentang kontroversi peraturan yang sama.
    Foto 2
    Fakta: Foto yang memperlihatkan seseorang dari arah belakang dengan rambut diikat pernah dimuat situs VICE pada 10 Maret 2022. Foto tersebut digunakan sebagai ilustrasi berita serupa, dengan keterangan foto “larangan rambut model ekor kuda merupakan salah satu dari banyak peraturan yang diterapkan sekolah di Jepang. Foto: Shutterstock.”
    Foto 3
    Sumber foto 3: alitools.oi dan rakuten.co.jp
    Fakta: Foto ketiga yang memperlihatkan perempuan dengan pakaian seragam identik dengan foto yang dimuat beberapa situs jual beli. 
    Foto yang identik dimuat situs alitools.io dengan keterangan, “Gadis Pakaian Seragam Sekolah Anime Cosplay Jepang Panjang Lengan Pendek Blus Rok Lipit Pinggang Tinggi Rok Wanita JK Kostum.”
    Situs jual-beli Kesimpulan

    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, kolase foto dengan klaim siswi di Jepang wajib mengenakan warna dalaman yang senada dengan seragam sekolah adalah menyesatkan. 
    Selama beberapa dekade, sejumlah sekolah di Jepang memang memberlakukan aturan pembatasan pakaian dalam bagi siswa, seperti wajib mengenakan dalaman putih. 
    Namun, pada awal 2022 aturan tersebut telah resmi dibatalkan dengan alasan aturan berpakaian melanggar hak asasi manusia dan privasi mereka. Staf sekolah di Jepang tidak lagi diizinkan untuk memeriksa warna pakaian dalam siswa.
    Adapun foto-foto yang digunakan dalam unggahan, sekadar foto ilustrasi yang berasal dari berbagai sumber untuk mendukung narasi.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10748) [SALAH] Foto “DIPANGGIL KE ISTANA !! BAMBANG TRI TOLAK SEGUDANG TAWARAN DARI JOKOWI”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 19/10/2022

    Berita

    Akun Facebook Perspektif (fb.com/perspektif21) pada 15 Oktober 2022 mengunggah sebuah video yang menampilkan foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sedang berbincang dengan Bambang Tri dengan narasi “DIPANGGIL KE ISTANA !! B.AM.BA.NG T.R.I T.OL.A.K SEGUDANG TAWARAN DARI JO.KU.WI”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang menampilkan foto Presiden Jokowi sedang berbincang dengan Bambang Tri yang diklaim sebagai Bambang Tri yang dipanggil ke istana dan menolak tawaran dari Presiden Jokowi merupakan konten yang dimanipulasi.

    Faktanya, foto itu merupakan foto editan dengan cara menempatkan wajah Bambang Tri ke foto asli yang adalah foto saat Presiden Joko Widodo berbincang dengan Megawati Sukarnoputri, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Istana Negara, pada 15 Juni 2022.

    Foto yang asli, salah satunya dimuat di artikel berjudul “Reshuffle Kabinet 15 Juni 2022: Saturasi Demokrasi Indonesia Makin Turun” yang terbit di situs Kompas.com pada 16 Juni 2022.

    Foto ini diberi keterangan: “Presiden Joko Widodo (kedua kiri) berbincang dengan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri (ketiga kanan), Mensesneg Pratikno (kedua kanan), Seskab Pramono Anung (ketiga kiri) dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kanan) usai upacara pelantikan menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju sisa masa jabatan periode 2019-2024 di Istana Negara, Rabu (15/6/2022). Presiden Joko Widodo melantik Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto, Wamen ATR Raja Juli Antoni, Wamendagri John Wempi Watipo dan Wamenaker Afriansyah Noor. (ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY)”

    Kesimpulan

    Foto EDITAN dengan cara menempatkan wajah Bambang Tri ke foto asli yang adalah foto saat Presiden Joko Widodo berbincang dengan Megawati Sukarnoputri, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Istana Negara, pada 15 Juni 2022.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10747) [SALAH] “Perpisahan yang menakjubkan dan tidak pernah terjadi pada masa gubernur-gubernur bahkan kepala negara sebelumnya”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 18/10/2022

    Berita

    * “Perpisahan yang menakjubkan dan tidak pernah terjadi pada masa gubernur-gubernur bahkan kepala negara sebelumnya…❤️😍” (di post).

    * “Antusias masyarakat dalam perpisahan gubernur DKI Jakarta anies Baswedan.!” (di dalam video).

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan video dengan narasi yang konteksnya TIDAK sesuai dengan fakta, sehingga menyebabkan kesimpulan yang SALAH. Video yang dibagikan BUKAN acara perpisahan Anies Baswedan, FAKTA: video rekaman acara Jamda (Jambore Daerah) ke 3 YRKI (Yamaha RX-King Indonesia) pada tanggal 7 sampai 9 Oktober lalu yang dilaksanakan di Area Parkir Stadion Maguwoharjo Yogyakarta.

    Salah satu rekaman dengan sudut pandang yang sedikit berbeda, Ibnu zig-zag di YouTube: “Indonesia Pusaka Rx king Di Jamda 3 YRKI DIY Jogja”. Salah satu rekaman dari suduh pandang lain, Adel GK di YouTube: “Saat Lagu Indonesia Pusaka Berkumandang di Jamda 3 YRKI DIY”.

    Kesimpulan

    BUKAN acara perpisahan Anies Baswedan, FAKTA: video yang dibagikan adalah rekaman acara Jamda (Jambore Daerah) ke 3 YRKI (Yamaha RX-King Indonesia) pada tanggal 7 sampai 9 Oktober lalu yang dilaksanakan di Area Parkir Stadion Maguwoharjo Yogyakarta.

    Rujukan