KOMPAS.com - Sebuah unggahan memuat klaim bahwa Indonesia tetap lolos ke 16 besar Piala Asia 2023 meski kalah 1-3 dari Jepang, pada Rabu (24/1/2024).
Namun, narasi tersebut keliru.
Narasi soal Indonesia lolos ke 16 besar Piala Asia meski kalah dari Jepang muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip).
Akun tersebut membagikan video berdurasi 2 menit 42 detik pada 24 Januari 2024 dengan judul:
MESKI KALAH TIMNAS TETAP LOLOS 16 BESAR!! Hasil Pertandingan Timnas Indonesia Vs Jepang piala Asia
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Indonesia lolos ke 16 besar meski kalah dari Jepang
(GFD-2024-15531) [KLARIFIKASI] Kalah dari Jepang, Indonesia Belum Pasti Lolos ke Babak 16 Besar Piala Asia
Sumber: kompas.comTanggal publish: 25/01/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Setelah menyimak video sampai tuntas, Tim Cek Fakta tidak menemukan informasi Indonesia lolos ke 16 besar meski kalah dari Jepang.
Narator video hanya membahas jalannya pertandingan antara Jepang melawan Indonesia yang berakhir dengan skor 1-3.
Kekalahan itu membuat Indonesia berada di peringkat ketiga Grup D dengan koleksi 3 poin dan selisih gol -3. Sehingga, Irak dan Jepang secara otomatis mewakili grup D maju ke babak 16 besar.
Dilansir Kompas TV, Indonesia memiliki peluang lolos ke babak 16 besar sebagai empat tim peringkat ketiga terbaik.
Namun, Indonesia harus berharap kepada hasil pertandingan Grup E dan Grup F untuk menyegel tiket fase gugur.
Ada dua skenario yang bisa membuat Indonesia lolos ke babak 16 besar sebagai peringkat tiga terbaik yakni:
Skenario 1 (bergantung hasil Jordania vs Bahrain)
Skenario 2 (bergantung hasil Kirgistan vs Oman)
Narator video hanya membahas jalannya pertandingan antara Jepang melawan Indonesia yang berakhir dengan skor 1-3.
Kekalahan itu membuat Indonesia berada di peringkat ketiga Grup D dengan koleksi 3 poin dan selisih gol -3. Sehingga, Irak dan Jepang secara otomatis mewakili grup D maju ke babak 16 besar.
Dilansir Kompas TV, Indonesia memiliki peluang lolos ke babak 16 besar sebagai empat tim peringkat ketiga terbaik.
Namun, Indonesia harus berharap kepada hasil pertandingan Grup E dan Grup F untuk menyegel tiket fase gugur.
Ada dua skenario yang bisa membuat Indonesia lolos ke babak 16 besar sebagai peringkat tiga terbaik yakni:
Skenario 1 (bergantung hasil Jordania vs Bahrain)
Skenario 2 (bergantung hasil Kirgistan vs Oman)
Kesimpulan
Narasi bahwa Indonesia tetap lolos ke 16 besar meski kalah dari jepang merupakan klaim yang keliru.
Indonesia masih memiliki peluang lolos sebagai empat tim peringkat ketiga terbaik.
Namun, hal itu bisa bergantung pada hasil pertandingan Jordania vs Bahrain dan Kirgistan vs Oman pada Kamis (25/1/2024).
Indonesia masih memiliki peluang lolos sebagai empat tim peringkat ketiga terbaik.
Namun, hal itu bisa bergantung pada hasil pertandingan Jordania vs Bahrain dan Kirgistan vs Oman pada Kamis (25/1/2024).
Rujukan
(GFD-2024-15530) [HOAKS] Indonesia Kalahkan Jepang dan Lolos ke Babak 16 Besar Piala Asia 2023
Sumber: kompas.comTanggal publish: 25/01/2024
Berita
KOMPAS.com - Tim nasional sepak bola Indonesia diklaim mengalahkan Jepang dengan skor 2-0. Berkat kemenangan itu, Indonesia disebut lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim tersebut tidak benar atau hoaks.
Klaim Indonesia mengalahkan Jepang dengan skor 2-0 dibagikan oleh akun TikTok ini (arsip) pada Rabu (24/1/2024).
Berikut narasi yang dibagikan:
Finally Indonesia kalahkan Jepang dan lolos babak 16 besar
Gambar skor pertandingan Indonesia melawan Jepang ditampilkan, dengan skor akhir 2-0 untuk kemenangan Indonesia. Gol Indonesia dicetak oleh Rizky Ridho dan Ramadha Sananta.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim tersebut tidak benar atau hoaks.
Klaim Indonesia mengalahkan Jepang dengan skor 2-0 dibagikan oleh akun TikTok ini (arsip) pada Rabu (24/1/2024).
Berikut narasi yang dibagikan:
Finally Indonesia kalahkan Jepang dan lolos babak 16 besar
Gambar skor pertandingan Indonesia melawan Jepang ditampilkan, dengan skor akhir 2-0 untuk kemenangan Indonesia. Gol Indonesia dicetak oleh Rizky Ridho dan Ramadha Sananta.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, klaim Indonesia menang 2-0 atas Jepang tidak sesuai dengan fakta.
Dilansir Kompas.com, timnas Indonesia menutup babak kalah dari Jepang pada matchday pamungkas Grup D, Rabu (24/1/2024).
Berlaga di Stadion Al Thumama, Doha, timnas Indonesia besutan Shin Tae-yong takluk 1-3 dari Jepang.
Kekalahan tersebut menyebabkan peluang timnas Indonesia untuk dapat melaju ke babak 16 besar Piala Asia 2023 sangat berat.
Sebagai informasi, dari klasemen peringkat tiga terbaik diambil empat tim teratas dari enam tim untuk lolos ke babak 16 besar. Keempat tim itu akan melengkapi 12 tim yang lolos sebagai juara dan runner-up grup.
Palestina dan Suriah yang sudah merampungkan fase grup saat ini menempati peringkat dua teratas klasemen peringkat tiga terbaik Piala Asia 2023 dan dipastikan lolos 16 besar.
Kemudian, di peringkat tiga ada Bahrain yang baru memainkan dua pertandingan dan mengoleksi nilai tiga. Di bawah Bahrain ada Indonesia yang juga mengoleksi nilai tiga, tetapi sudah menyelesaikan fase grup.
Selanjutnya di peringkat lima ada China (2 poin) yang sudah dipastikan tersingkir. Oman yang mengoleksi nilai satu dari dua pertandingan berada di posisi juru kunci.
Situasi itu membuat nasib timnas Indonesia berada di ujung tanduk. Sebab, poin Tim Garuda di klasemen peringkat tiga terbaik bisa disalip tim-tim lain termasuk Oman.
Dilansir Kompas.com, timnas Indonesia menutup babak kalah dari Jepang pada matchday pamungkas Grup D, Rabu (24/1/2024).
Berlaga di Stadion Al Thumama, Doha, timnas Indonesia besutan Shin Tae-yong takluk 1-3 dari Jepang.
Kekalahan tersebut menyebabkan peluang timnas Indonesia untuk dapat melaju ke babak 16 besar Piala Asia 2023 sangat berat.
Sebagai informasi, dari klasemen peringkat tiga terbaik diambil empat tim teratas dari enam tim untuk lolos ke babak 16 besar. Keempat tim itu akan melengkapi 12 tim yang lolos sebagai juara dan runner-up grup.
Palestina dan Suriah yang sudah merampungkan fase grup saat ini menempati peringkat dua teratas klasemen peringkat tiga terbaik Piala Asia 2023 dan dipastikan lolos 16 besar.
Kemudian, di peringkat tiga ada Bahrain yang baru memainkan dua pertandingan dan mengoleksi nilai tiga. Di bawah Bahrain ada Indonesia yang juga mengoleksi nilai tiga, tetapi sudah menyelesaikan fase grup.
Selanjutnya di peringkat lima ada China (2 poin) yang sudah dipastikan tersingkir. Oman yang mengoleksi nilai satu dari dua pertandingan berada di posisi juru kunci.
Situasi itu membuat nasib timnas Indonesia berada di ujung tanduk. Sebab, poin Tim Garuda di klasemen peringkat tiga terbaik bisa disalip tim-tim lain termasuk Oman.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim timnas Indonesia mengalahkan Jepang dan lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023 adalah hoaks.
Timnas Indonesia takluk 1-3 dari Jepang pada laga pamungkas Grup D, Rabu (24/1/2024).
Kekalahan tersebut menyebabkan peluang timnas Indonesia untuk dapat melaju ke babak 16 besar Piala Asia 2023 sangat berat.
Timnas Indonesia takluk 1-3 dari Jepang pada laga pamungkas Grup D, Rabu (24/1/2024).
Kekalahan tersebut menyebabkan peluang timnas Indonesia untuk dapat melaju ke babak 16 besar Piala Asia 2023 sangat berat.
Rujukan
(GFD-2024-15529) [HOAKS] Lupus pada Anak Belasan Tahun Dikaitkan dengan Vaksin
Sumber: kompas.comTanggal publish: 25/01/2024
Berita
KOMPAS.com - Di sebuah unggahan, beredar narasi yang menyatakan penyakit lupus pada anak usia belasan dikaitkan dengan vaksin atau program imunisasi.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Informasi soal penyakit lupus pada anak usia belasan dikaitkan dengan vaksin, disebarkan oleh akun Facebook ini pada Selasa (23/1/2024).
Berikut narasi yang ditulis pengunggah:
Terbayang lupus d idap oleh anak usia belasan tahun?
Kasus lupus yang masuk ke kelas autofagi semakin melonjak. Rata2 baru mendapat lupus setelah riwayat fucksin.
Apakah lupus tersebut hanya d kulit saja tidak sampai k organ??
Lupus bukanlah penyakit yang disebabkan oleh vaksinasi.
Dilansir Mayo Clinic, lupus disebabkan oleh berbagai kombinasi kondisi, seperti lingkungan, genetik, hormon, infeksi, dan penggunaan obat dalam jangka lama.
Adapun faktor yang dapat meningkatkan risiko lupus, antara lain:
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi, MEpid memastikan informasi yang beredar di media sosial tidak benar atau hoaks.
Faktanya, vaksin dirancang untuk membentuk sistem kekebalan tubuh.
"Mekanisme vaksin adalah bekerja dengan sistem kekebalan tubuh dan menimbulkan memori tentang sebuah bakteri, virus, atau jamur serta cara melawannya," kata Nadia kepada Kompas.com, Rabu (24/1/2024).
Vaksin yang didistribusikan kepada masyarakat dijamin aman dan memberikan perlindungan dari berbagai penyakit menular.
"Vaksinasi juga sudah melalui uji keamanan termasuk dampaknya, sehingga pasti sudah aman untuk diberikan," ujarnya.
Kendati demikian, orang dengan kelainan autoimun harus melalui pemeriksaan untuk memastikan apakah kondisinya aman untuk mendapat suntikan vaksin.
"Pada orang yang memiliki kelainan autoimun memang perlu dilakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah bisa diberikan vaksinasi," kata Nadia.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Informasi soal penyakit lupus pada anak usia belasan dikaitkan dengan vaksin, disebarkan oleh akun Facebook ini pada Selasa (23/1/2024).
Berikut narasi yang ditulis pengunggah:
Terbayang lupus d idap oleh anak usia belasan tahun?
Kasus lupus yang masuk ke kelas autofagi semakin melonjak. Rata2 baru mendapat lupus setelah riwayat fucksin.
Apakah lupus tersebut hanya d kulit saja tidak sampai k organ??
Lupus bukanlah penyakit yang disebabkan oleh vaksinasi.
Dilansir Mayo Clinic, lupus disebabkan oleh berbagai kombinasi kondisi, seperti lingkungan, genetik, hormon, infeksi, dan penggunaan obat dalam jangka lama.
Adapun faktor yang dapat meningkatkan risiko lupus, antara lain:
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi, MEpid memastikan informasi yang beredar di media sosial tidak benar atau hoaks.
Faktanya, vaksin dirancang untuk membentuk sistem kekebalan tubuh.
"Mekanisme vaksin adalah bekerja dengan sistem kekebalan tubuh dan menimbulkan memori tentang sebuah bakteri, virus, atau jamur serta cara melawannya," kata Nadia kepada Kompas.com, Rabu (24/1/2024).
Vaksin yang didistribusikan kepada masyarakat dijamin aman dan memberikan perlindungan dari berbagai penyakit menular.
"Vaksinasi juga sudah melalui uji keamanan termasuk dampaknya, sehingga pasti sudah aman untuk diberikan," ujarnya.
Kendati demikian, orang dengan kelainan autoimun harus melalui pemeriksaan untuk memastikan apakah kondisinya aman untuk mendapat suntikan vaksin.
"Pada orang yang memiliki kelainan autoimun memang perlu dilakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah bisa diberikan vaksinasi," kata Nadia.
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Narasi soal penyakit lupus pada anak usia belasan dikaitkan dengan vaksin merupakan hoaks.
Lupus tidak disebabkan oleh vaksin, melainkan disebabkan oleh berbagai kombinasi kondisi, seperti lingkungan, genetik, hormon, infeksi, dan penggunaan obat dalam jangka lama.
Kemenkes memastikan vaksin yang diberikan kepada masyarakat aman dan memberi perlindungan terhadap penyakit menular.
Lupus tidak disebabkan oleh vaksin, melainkan disebabkan oleh berbagai kombinasi kondisi, seperti lingkungan, genetik, hormon, infeksi, dan penggunaan obat dalam jangka lama.
Kemenkes memastikan vaksin yang diberikan kepada masyarakat aman dan memberi perlindungan terhadap penyakit menular.
Rujukan
(GFD-2024-15528) Cek Fakta: Hoaks Foto Menara Eiffel di Prancis Terbakar
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 26/01/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan foto Menara Eiffel di Prancis terbakar. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 23 Januari 2024.
Dalam postingannya terdapat foto Menara Eiffel terbakar hebat dari bagian bawah hingga atas menara. Postingan itu disertai narasi:
"NEWS UPDATE! 😭 ini bener gak siee? Kok bisa? MENARA IFFEL TERBAKAR"
Lalu benarkah postingan foto Menara Eiffel di Prancis terbakar?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan tidak menemukan informasi valid terkait peristiwa terbakarnya Menara Eiffel. Pencarian dilanjutkan dengan memasukkan gambar ke dalam website pendeteksi foto AI, aiornot.com.
Hasilnya website tersebut menemukan bahwa foto dalam postingan adalah rekayasa AI. Hasil yang sama juga disimpulkan oleh website pendeteksi foto AI lainnya, fakeimagedetector.com.
Selain itu dilansir dari Timesnownews.com, konten foto Menara Eiffel terbakar beredar di Tiktok pada 22 Januari 2024. Konten itu menjadi viral setelah dilihat lebih dari 2,3 juta kali dan mendapat lebih dari 49 ribu likes. Konten serupa juga banyak dibagikan di X dan juga Facebook.
Namun dalam video yang dibagikan di Tiktok yang kini telah dihapus diberikan catatan:
"Artikel ini murni fiksi dan dibuat untuk mengilustrasikan situasi hipotetik. Tidak ada kebakaran yang terjadi di Menara Eiffel"
Selain itu dalam website resmi Menara Eiffel, Toureiffel.paris tidak terdapat informasi bahwa menara tersebut mengalami kebakaran. Pun demikian dengan akun sejumlah pejabat seperti Presiden Prancis, Emmanuel Macron, Walikota Prancis, Anne Hidalgo dan PM Prancis, Gabriel Attal tidak ada yang mengeluarkan pernyataan bahwa Menara Eiffel terbakar.
Kesimpulan
Postingan foto Menara Eiffel di Prancis terbakar adalah tidak benar. Faktanya foto tersebut telah dimodifikasi menggunakan AI.
Rujukan
- https://www.timesnownews.com/world/eiffel-tower-fire-how-an-ai- generated-video-caused-global-panic-article-107109217
- https://www.reuters.com/fact-check/fake-photo-shows-eiffel-tower- ablaze-2024-01-18/
- https://inews.co.uk/news/eiffel-towerr-burn-fact-check-tiktok-2868963
- https://www.toureiffel.paris/en/the-monument
- https://www.vision-environnement.com/livecams/webcam.php?webcam=pariscese
Halaman: 3831/7099





:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4726665/original/006230200_1706231216-cek_fakta_eiffel.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4726668/original/068681300_1706231260-cek_fakta_eiffel_2.jpg)