• (GFD-2021-7661) [SALAH] Covid-19 adalah Rencana Depopulasi Dunia

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 08/10/2021

    Berita

    Akun Twitter dengan nama pengguna ‘S4H4B4T6’ mengunggah sebuah narasi yang menyatakan bahwa Covid-19 merupakan rencana depopulasi dunia. Klaim tersebut juga disertai bukti berupa foto hasil tangkapan layar dari beberapa dokumen yang berbeda.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim tersebut adalah tidak benar. Dalam foto tangkapan layar kedua, disebutkan bahwa metode pemeriksaan Covid-19 telah dipatenkan oleh Rothschild di tahun 2015. Faktanya, di tahun 2015 Rothschild mengajukan paten untuk sistem pengumpulan data biometrik. Ketika pandemi Covid-19 terjadi di tahun 2020, paten tersebut kembali diajukan dengan metode “continuation in part application” atau “pengajuan lanjutan untuk sebagian cara”, sebab sebagian cara dalam sistem yang sama dapat digunakan untuk memeriksa apakah seseorang terjangkit penyakit Covid-19. Dalam metode pengajuan paten lanjutan, tanggal yang harus dicantumkan adalah tanggal ketika paten untuk sistem asli diajukan, yaitu pada tahun 2015.

    Selain itu, di foto ketiga, disebutkan bahwa dokumen milik Bank Dunia menyatakan bahwa sebuah program bernama “Covid-19 Strategic Preparedness and Response Program (SPRP)” akan berakhir pada 31 Maret 2025. Faktanya, dalam dokumen yang sama telah dijelaskan di beberapa halaman selanjutnya bahwa program tersebut merupakan program bantuan dari Bank Dunia untuk negara-negara anggotanya dalam mengatasi dampak dari pandemi Covid-19.

    Klaim bahwa Covid-19 atau vaksin Covid-19 merupakan rencana depopulasi dunia juga pernah beredar sebelumnya. Artikel dengan topik serupa telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] Dokumen Bank Dunia Tetapkan Covid-19 Sampai Tahun 2025” yang diunggah pada 8 Agustus 2021, serta artikel berjudul “[SALAH] Bill Gates Menyarankan Melakukan Depopulasi Dengan Vaksinasi Untuk Solusi Nol Karbon” yang diunggah pada 24 September 2021 lalu.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna ‘S4H4B4T6’ tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Faktanya, tanggal yang tercantum dalam foto yang disertakan dalam narasi merupakan tanggal berakhirnya program bantuan penanganan pandemi Covid-19 dari Bank Dunia, bukan tanggal berakhirnya program Covid-19 sebagai rencana depopulasi dunia.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7660) [SALAH] Roy Kiyoshi Meninggal Dunia

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 08/10/2021

    Berita

    Beredar sebuah video di Tiktok yang menampilkan foto-foto dari artis Roy Kiyoshi dengan klaim bahwa Roy telah meninggal dunia. Salah satu foto dalam video ini juga menampilkan foto Roy yang tampak terbaring lemah di tempat tidur rumah sakit.

    Hasil Cek Fakta

    Namun setelah dilakukan pengecekan, kabar bahwa Roy Kiyoshi meninggal dunia ternyata merupakan kabar hoaks. Melalui Instagram pribadinya, @roykiyoshi memberikan klarifikasi yang menyatakan bahwa dirinya berada dalam keadaan sehat.

    Foto Roy Kiyoshi yang terbaring lemah di rumah sakit adalah foto dirinya yang menjalani perawatan di tahun 2018 lalu. Foto yang mirip tersebut sempat diunggah di akun Instagram pribadinya yang kemudian setelah dicek sudah dihapus. Namun masih terdapat beberapa foto dirinya yang sedang terbaring di rumah sakit.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa kabar yang menyebutkan Roy Kiyoshi telah meninggal dunia merupakan kabar hoaks kategori misleading conten atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya Roy Kiyoshi sendiri telah mengklarifikasi bahwa kabar dirinya meninggal adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7659) [SALAH] Video Jokowi Berjoget dan Kerumunan Tidak Patuh Prokes

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 08/10/2021

    Berita

    Akun Facebook bernama Boby Candra memposting sebuah video yang berdurasi 21 detik. Video Jokowi beserta Iriana yang sedang menari dengan penari yang memakai baju khas Papua dan nampak kerumunan penonton yang memeriahkan acara yang diklaim merupakan PON XX Papua 2021.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, salah satu video yang terdapat pada klaim diketahui merupakan video milik KompasTV berjudul “Ketika Jokowi dan Iriana Menari Bareng Warga Papua Barat”. Video KompasTV tersebut diunggah pada 28 Oktober 2019 merupakan video ketika Presiden Jokowi yang sedang berkunjung di Kaimana, Papua Barat. Dalam moment tersebut Jokowi dan Iriana menarikan tarian Seka yang merupakan tarian adat masyarakat pesisir selatan Papua.

    Lebih lanjut jika dilihat dari tanggal pengunggahan video milik KompasTV dibandingkan dengan ditemukannya kasus pertama Covid19 yaitu di tahun 2020, video tersebut direkam pada tahun 2019 yang berarti bukan saat pandemi Covid19 melanda Indonesia .

    Dengan demikian klaim pada postingan Facebook tidak benar. Video pada postingan merupakan kunjungan Presiden Jokowi di tahun 2019 dan pandemi belum melanda Indonesia sehingga masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (UIN Raden Mas Said Surakarta).

    Bukan di masa pandemi Covid-19. Faktanya, video tersebut merupakan kunjungan Presiden Jokowi di tahun 2019 dan pandemi belum melanda Indonesia.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7658) [SALAH] Video “BERITA VIRAL ~ YUSRIL GANDENG HOTMAN PARIS, BIKIN SBY & AHY TAK TERTOLONG ~ BERITA TERBARU”

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 08/10/2021

    Berita

    Kanal Youtube TEROPONG ISTANA mengunggah video dengan judul “BERITA VIRAL ~ YUSRIL GANDENG HOTMAN PARIS, BIKIN SBY & AHY TAK TERTOLONG ~ BERITA TERBARU.” Pada thumbnail-nya tertulis narasi “~~MAMPHUUSS…!!! AHY TAK TERTOLONG YUSRIL GANDENG HOTMAN PARIS, BIKIN CIKEAS HANCUR.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa isi video tidak sesuai dengan judul dan narasi pada thumbnail. Isi video merupakan hasil suntingan dan pembacaan sejumlah artikel. Adapun, video yang dicuplik berasal dari video berjudul “Gugat Demokrat, Yusril Ajukan Uji Materi AD/ART ke Mahkamah Agung | Kabar Petang Pilihan tvOne” yang tayang di kanal Youtube tvOneNews pada 24 September 2021. Bagian yang dicuplik berasal pada menit 3:02-3:26 dari video kanal tvOneNews tersebut dan tidak ada pembahasan Yusril menggandeng Hotman Paris Hutapea dalam kasus uji materi AD/ART Partai Demokrat ke Mahkamah Agung.

    Video kedua yang dicuplik pada video sumber ialah video berjudul “Soal Gugatan Yusril, Demokrat: Kami Tak Ada Masalah dengan Rezim Jokowi, Kenapa Kami Harus Diganggu” yang tayang di kanal Youtube tvOneNews pada 24 September 2021. Bagian yang dicuplik ialah pada menit 2:14-3:06 dari video kanal tvOneNews tersebut dan tidak ada pernyataan mengenai Yusril menggandeng Hotman Paris.

    Adapun, artikel yang dibacakan dalam video itu berasal dari beberapa artikel berita dan satu artikel opini. Artikel berita pertama yang dibacakan ialah artikel berjudul “Balas Serangan Pasukan AHY, Yusril Bawa-bawa Nama Hotman Paris” yang tayang di wartaekonomi.co.id pada 1 Oktober 2021. Dalam artikel itu, Yusril memang menyebut nama Hotman Paris Hutapea. Akan tetapi, konteksnya hanya untuk bercanda, bukan menggandeng Hotman dalam kasus yang sedang ditangani Yusril.

    Artikel kedua yang dibacakan ialah artikel berjudul “Kalahkan Hotman Paris, Yusril: Saya Kini Dapat Julukan Pengacara 100 Miliar” yang tayang di radartegal.com pada 1 Oktober 2021. Isi artikel tersebut juga mengenai kelakar Yusril dengan membawa nama Hotman Paris Hutapea, bukan menggandengnya.

    Lalu, artikel ketiga yang dibacakan ialah artikel berjudul “Yusril Bantah Minta Rp100 M ke Kubu AHY, Tanggapannya Santai, tapi Dalam Banget: Selama Ini Saya …” yang tayang di wartaekonomi.co.id pada 30 September 2021. Isi artikel tersebut mengenai pembelaan dan bantahan Yusril terhadap tuduhan Andi Arief. Tidak ada pernyataan Yusril menggandeng Hotman Paris Hutapea atas kasus yang tengah ditanganinya.

    Dan, artikel keempat ialah artikel opini berjudul “AHY Pasti Malu, Filipina Akan Ujicoba Strategi Mirip Indonesia Atasi Pandemi” yang tayang di seword.com pada 8 September 2021. Artikel opini tersebut merupakan kritik dan tanggapan atas usulan AHY dan Partai Demokrat yang dulu menyarankan Pemerintah Indonesia untuk melakukan lockdown. Tidak ada pembahasan mengenai Yusril menggandeng Hotman Paris Hutapea dalam kasus uji materi AD/ART Partai Demokrat.

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten dari kanal Youtube TEROPONG ISTANA masuk ke dalam kategori Konten yang Dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Isi video tidak sesuai dengan judul dan narasi pada thumbnail. Adapun, isi video merupakan hasil suntingan dan pembacaan empat artikel yang juga tidak sesuai dengan judul dan narasi thumbnail video.

    Rujukan