• (GFD-2021-7669) [SALAH] Video “lnnaIiIIahi WainnaiIaihi Rojiun, Kabar Duk4 Dorce Gamalama. Inilah Pesan Terakhirnya..!!”

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 10/10/2021

    Berita

    Narasi pada judul:

    “lnnaIiIIahi WainnaiIaihi Rojiun, Kabar Duk4 Dorce Gamalama. Inilah Pesan Terakhirnya..!!”

    Narasi pada thumbnail:

    “INNALILAHI

    KABAR DUK4 DORCE GAMALAMA

    BAK FIRASAT, SUDAH SIAPKAN KAIN K4FAN & KUBVRAN

    INILAH PERMINTAAN TERAKHIR DORCE GAMALAMA

    KELUARGA MOHON MAAF JIKA ADA SALAH”

    Apa benar dorce gamalama meninggal

    Hasil Cek Fakta

    Kanal Youtube Jago Gosib mengunggah video dengan judul “lnnaIiIIahi WainnaiIaihi Rojiun, Kabar Duk4 Dorce Gamalama. Inilah Pesan Terakhirnya..!!” Adapun, pada bagian thumbnail terdapat narasi berikut: “INNALILAHI KABAR DUK4 DORCE GAMALAMA BAK FIRASAT, SUDAH SIAPKAN KAIN K4FAN & KUBVRAN

    INILAH PERMINTAAN TERAKHIR DORCE GAMALAMA KELUARGA MOHON MAAF JIKA ADA SALAH.”

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa isi video merupakan pembacaan dua artikel dari dua media. Artikel pertama yang dibacakan dalam video tersebut ialah artikel berjudul “Ini Permintaan Terakhir Dorce Gamalama Sebelum Hilang Kesadaran” yang tayang di okezone.com pada 8 Oktober 2021. Isi artikel tersebut membahas permintaan Dorce untuk makan sebelum hilang kesadaran dan dilarikan ke RS Primaya, Bekasi.

    Lalu, artikel kedua yang dibacakan dalam video ialah artikel berjudul “’Netizen Gak Usah Repot-Repot Kalo Saya Mati!’ Bak Firasat Buruk Sebelum Kritis Tak Sadarkan Diri di ICU, Dorce Gamalama Sudah Siapkan Kain Kafan Hingga Kuburan” yang tayang di fame.grid.id pada 8 Oktober 2021. Isi artikel membahas kondisi hilang kesadarannya Dorce pada 7 Oktober 2021 dan dikaitkan dengan wawancara Dorce pada Juni 2020 terkait persiapannya menghadapi kematian.

    Terkait kondisi terakhir Dorce Gamalama, dilansir dari cnnindonesia.com, Hetty Sunjaya, kerabat dekat Dorce, mengatakan dirinya diberitahu keluarga bahwa Dorce sudah bisa diajak bicara. Tak sekadar respons singkat, Dorce kini sudah bisa mengobrol dengan keluarganya.

    “Sudah bisa ngobrol, sudah enakan dan jauh lebih baik alhamdulillah. Sudah bisa bicara, oke,” kata Hetty

    Berdasarkan penjelasan tersebut, konten dari kanal Youtube Jago Gosib masuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Isi video berisikan pembacaan dua artikel, yakni artikel berjudul “Ini Permintaan Terakhir Dorce Gamalama Sebelum Hilang Kesadaran” yang tayang di okezone.com pada 8 Oktober 2021 dan artikel berjudul “’Netizen Gak Usah Repot-Repot Kalo Saya Mati!’ Bak Firasat Buruk Sebelum Kritis Tak Sadarkan Diri di ICU, Dorce Gamalama Sudah Siapkan Kain Kafan Hingga Kuburan” yang tayang di fame.grid.id pada 8 Oktober 2021. Adapun, terkait kondisi Dorce Gamalama terakhir, Hetty Sunjaya, kerabat dekat Dorce, mengatakan dirinya diberitahu keluarga bahwa Dorce sudah bisa diajak bicara. Tak sekadar respons singkat, Dorce kini sudah bisa mengobrol dengan keluarganya.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7668) [SALAH] CDC Amerika Serikat Memperingatkan Adanya Penyakit Mirip Polio yang Akan Muncul Pada Akhir Tahun 2021

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 10/10/2021

    Berita

    “ “Polio” was caused by a poisoning from the toxic heavy metals present in pesticides – arsenic, lead and mercury. It takes no prophet to connect the dots and see why there is a risk of an “outbreak” this coming winter. According to CDC this polio-like illness is especially expected to be hitting the children.

    See how they cover up the massive wave of adverse reactions soon to come up from their voodoo needle?

    This is the basic formula of how government covers up their toxic assault against humanity: poisoning = virus. They blame Nature, when they are the psychopathic criminals consciously killing millions of women, men and children worldwide every year. It’s called population management i.e. culling of the herd”.

    Hasil Cek Fakta

    Beberapa waktu lalu akun Facebook bernama Henna Maria membagikan sebuah tangkapan layar tentang artikel yang di pubikasikan oleh Zenger News terkait peringatan atas adanya wabah penyakit mirip polio bernama Acute Flaccid Myelitis (AFM) dalam empat bulan ke depan yang disampaikan oleh Badan kesehatan masyarakat nasional Amerika Serikat, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pada tanggal 17 Agustus 2021. Artikel tersebut juga diposting ulang pada situs berita lain seperti pada tntribune.com.

    Melansir dari factcheck.org, juru bicara tim AFM CDC AS menyatakan bahwa hingga saat ini tim nya belum menerima laporan peningkatan kasus dugaan AFM, sehingga CDC juga belum mengeluarkan peringatan resmi terkait dengan informasi yang beredar. Karena pada saat ini CDC masih membangun kerjasama dengan mitra kerjasamanya untuk terus memantau situasi dengan cermat dalam hal menanggapi setiap peningkatan kasus AFM serta masih terus melakukan penyuluhan kepada dokter terkait AFM jika didapati peningkatan kasus AFM pada tahun 2021.

    Berdasarkan penelusuran, klaim terkait peringatan atas adanya wabah penyakit mirip polio yang disampaikan CDC AS pada 17 Agustus 2021 diduga berlandaskan pada peringatan yang dikeluarkan oleh CDC terkait dengan AFM yang disampaikan pada 4 Agustus 2020 lalu. Melansir dari usnews.com, Direktur CDC, Robert Redfield menyatakan bahwa para dokter perlu waspada terhadap AFM dan segera mengevaluasi pasien bahkan ketika petugas kesehatan garis depan, dokter keluarga, dan petugas medis profesional lainnya terus bekerja di tengah pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung. Hal itu didasarkan pula atas adanya kekhawatiran terkait kemungkinan tidak dikenalinya AFM serta adanya ketakutan dari para orang tua untuk memeriksakan kondisi anaknya ke dokter di tengah pandemi Covid-19 sebagaimana yang dikemukakan oleh Thomas Clark, wakil direktur Divisi Penyakit Virus CDC.

    Selain itu, setelah melakukan penelusuran pada situs Zenger News, tidak terdapat artikel terkait pada situs tersebut. Melansir dari factcheck.org, Zenger News menginformasikan kepada pihak factcheck.org melalui email bahwa pihaknya telah menghapus artikel tersebut dari situs webnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, informasi terkait peringatan atas adanya wabah penyakit mirip polio yang disampaikan CDC AS pada 17 Agustus 2021 ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta). Informasi tersebut salah. Faktanya, CDC belum mengeluarkan peringatan resmi terkait wabah penyakit mirip polio pada tahun 2021 sebagaimana informasi yang beredar.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7667) [SALAH] Video “ALLAHUAKBAR! MA, DPR, RAJA ARAB HINGGA MAHKAMAH INTERNASIONAL TURUN TANGAN BEBASKAN HABIB RIZIEQ!”

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 10/10/2021

    Berita

    Narasi pada judul:

    “ALLAHUAKBAR! MA, DPR, RAJA ARAB HINGGA MAHKAMAH INTERNASIONAL TURUN TANGAN BEBASKAN HABIB RIZIEQ!”

    Narasi pada thumbnail:

    “RAJA ARAB TURUN TANGAN JEMPUT HABIB RIZIEQ!

    MAKHAMAH INTERNASIONAL NYATAKAN HABIB RIZIEQ HARUS BEBAS!

    ALLAHUAKBAR! MAHKAMAH AGUNG, DPR, RAJA ARAB HINGGA MAHKAMAH INTERNASIONAL TURUN TANGAN BEBASKAN HABIB RIZIEQ!”

    Hasil Cek Fakta

    Kanal Youtube Gajah Mada TV mengunggah video dengan judul “ALLAHUAKBAR! MA, DPR, RAJA ARAB HINGGA MAHKAMAH INTERNASIONAL TURUN TANGAN BEBASKAN HABIB RIZIEQ!” Pada bagian thumbnail terdapat narasi sebagai berikut: “RAJA ARAB TURUN TANGAN JEMPUT HABIB RIZIEQ! MAKHAMAH INTERNASIONAL NYATAKAN HABIB RIZIEQ HARUS BEBAS! ALLAHUAKBAR! MAHKAMAH AGUNG, DPR, RAJA ARAB HINGGA MAHKAMAH INTERNASIONAL TURUN TANGAN BEBASKAN HABIB RIZIEQ!”

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa isi video dengan klaim judul dan narasi thumbnail tidak sesuai. Video yang diunggah Gajah Mada TV merupakan video suntingan dan pembacaan artikel berita.

    Adapun, video yang dicuplik dalam video tersebut berasal dari video peristiwa Pimpinan DPRD Tasikmalaya meminta Habib Rizieq Shihab dibebaskan. Hal itu diketahui dari video berjudul “TEGAS!!! DPRD Kota Tasikmalaya Meminta Agar HRS dibebaskan Tanpa Syarat” yang tayang pada tanggal 10 Juni 2021 di kanal Youtube Media Al Mumtaz.

    Isi video tersebut memang permohonan Pimpinan DPRD Tasikmalaya untuk pembebasan Habib Rizieq Shihab. Namun, dalam video tersebut tidak ditemukan pernyataan anggota DPR dalam video tersebut seperti yang ada dalam klaim judul dan narasi thumbnail video di kanal Gajah Mada TV.

    Sedangkan, video kedua yang dicuplik dalam video kanal Gajah Mada TV diambil dari video berjudul “Dialog Dengan Duta Besar Arab Saudi Mengenai Pencekalan Habib Rizieq” yang tayang pada 26 September 2018 di kanal tvOneNews. Video tersebut merupakan wawancara TV One kepada Duta Besar Arab Saudi Untuk Indonesia pada tahun 2018 Osama al Shuaibi terkait isu pencekalan Habib Rizieq Shihab oleh Pemerintah Arab Saudi pada tahun 2018.

    Dalam video tersebut, Duta Besar Osama menyatakan bahwa Rizieq Shihab datang ke Arab Saudi secara legal dan diperkenankan bila ingin ke Indonesia. Tidak ditemukan pernyataan terkait pembebasan Habib Rizieq Shihab.

    Lalu, artikel yang dibacakan dalam video tersebut berasal dari dua artikel dari dua media. Artikel pertama yang dibacakan dalam video ialah artikel berjudul “Tegas! Kasus Pelanggaran Prokes Habib Rizieq Shihab di Megamendung Sudah Berkekuatan Hukum” yang tayang di poskota.co.id pada 7 Oktober 2021. Isi artikel tersebut membahas mengenai tanggapan Kuasa hukum Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar atas perkara pelanggaran protokol kesehatan Habib Rizieq Shihab di Megamendung, Bogor dan Petamburan, Jakarta Pusat, sudah berkekuatan hukum tetap alias incraht.

    Dan, artikel kedua yang dibacakan dalam video berasal dari artikel berjudul “5 Rekan Habib Rizieq Resmi Bebas, Musni Umar: Tokoh FPI, Satu-satunya yang Dipenjara Langgar Prokes” di media depok.pikiran-rakyat.com pada 7 Oktober 2021. Isi artikel merupakan tanggapan Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar atas kebebasan para eks petinggi Front Pembela Islam atau FPI. Dua artikel yang dibacakan dalam video itu tidak sesuai dengan klaim pada judul dan narasi di thumbnail.

    Dengan demikian, konten di kanal Gajah Mada TV tersebut masuk ke dalam kategori Konten yang Dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Isi video tidak sesuai dengan judul dan narasi pada thumbnails. Isi video merupakan hasil suntingan sejumlah video dan pembacaan dua artikel, yakni artikel berjudul “Tegas! Kasus Pelanggaran Prokes Habib Rizieq Shihab di Megamendung Sudah Berkekuatan Hukum” yang tayang di poskota.co.id pada 7 Oktober 2021 dan artikel “5 Rekan Habib Rizieq Resmi Bebas, Musni Umar: Tokoh FPI, Satu-satunya yang Dipenjara Langgar Prokes” yang tayang di depok.pikiran-rakyat.com pada 7 Oktober 2021.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7666) [SALAH]: Situs Pedulilindungiq.com dan Minta Dana Rp1 Juta Untuk Vaksin Covid-19

    Sumber: Website
    Tanggal publish: 10/10/2021

    Berita

    “Pasokan vaksin covid-19 sudah diatur, dengan dana sebesar 1000000 rupiah, dan bisa langsung membuat janji untuk sukses dan mengatur inokulasi rumah sakit terdekat dalam waktu sepuluh hari

    Nama:
    Bank:
    Account:”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar kembali di tengah masyarakat sebuah situs dengan domain dan tampilan yang hampir mirip situs resmi milik pemerintah pedulilindungi.id. Situs tersebut yaitu pedulilindungiq.com. Dalam situs tersebut, para target dimintai dana sebesar 1 juta rupiah untuk mendapatkan vaksinasi.

    Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi menyatakan, situs pedulilindungiq.com merupakan situs palsu. Situs itu bukan merupakan situs yang digunakan pemerintah terkait Covid-19.

    “Situs pedulilindungiq.com merupakan situs palsu. Seluruh isi dan informasi dalam situs pedulilindungiq.com tidak terkait dengan situs Pedulilindungi.id,” ujar Dedy, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (6/10/2021).

    Agar situs tersebut tidak mengecoh orang lain, Kominfo melakuka pemutusan akses terhadap situs pedulilindungiq.com yang menggunakan atribut logo, gambar, dan tema menyerupai situs resmi, pedulilindungi.id.

    Mengenai adanya permintaan dana Rp 1 juta kepada pengguna melalui situs pedulilindungiq.com, Dedy menjelaskan, situs Pedulilindungi.id yang resmi sama sekali tidak melakukan pemungutan biaya.

    “KemenKominfo mengimbau agar masyarakat hanya mengakses situs resmi pedulilindungi.id serta mengunduh aplikasi resmi Pedulilindungi yang tersedia di AppStore dan Google PlayStore,” lanjut dia.

    Sebelumnya, hoaks yang sama terkait situs pedulilindungi tiruan juga sudah pernah dibantah oleh laman turnbackhoax.id pada 12 September 2021 berjudul “[SALAH] Link Peduli Lindungi (pedulilindungia.com)” dengan narasi dan modus yang sama.

    Kesimpulan

    Situs palsu dan penipuan. Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi menyatakan, situs pedulilindungiq.com merupakan situs palsu. Kominfo sendiri telah melakukan pemutusan akses terhadap situs pedulilindungiq.com yang menggunakan atribut logo, gambar, dan tema menyerupai situs resmi, pedulilindungi.id.

    Rujukan