(GFD-2021-8841) [SALAH] Video Bukti Varian Omicron Hanya Dibuat-Buat
Sumber: twitter.comTanggal publish: 19/12/2021
Berita
Sebuah akun Twitter dengan nama pengguna “PaulDoodly” mengunggah sebuah video yang menunjukkan sekelompok orang tengah mendokumentasikan sesuatu di rumah sakit. Dalam video tersebut juga disertai sebuah narasi yang menyatakan bahwa video itu merupakan bukti bahwa varian Omicron hanya dibuat-buat oleh media.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut tidak membuktikan bahwa varian Omicron hanya dibuat-buat. Melansir dari AFP, seorang juru bicara Shamir Medical Center, Liad Aviel menjelaskan bahwa video tersebut merupakan video di balik pembuatan video promosi fasilitas kesehatan Shamir Medical Center di Israel pada Maret 2021 lalu, sebelum kasus pertama varian Omicron terdeteksi.
Video promosi yang dimaksud telah diunggah di kanal YouTube Shamir Medical Center dengan judul video “Shamir Medical Center – A Groundbreaking Technological Power” yang ditulis dalam Bahasa Ibrani. Adegan yang tengah didokumentasikan dalam video yang diunggah oleh pengguna Twitter “PaulDoodly” dapat dilihat pada menit 1:30 hingga 1:44 dalam video promosi.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “PaulDoodly” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Video promosi yang dimaksud telah diunggah di kanal YouTube Shamir Medical Center dengan judul video “Shamir Medical Center – A Groundbreaking Technological Power” yang ditulis dalam Bahasa Ibrani. Adegan yang tengah didokumentasikan dalam video yang diunggah oleh pengguna Twitter “PaulDoodly” dapat dilihat pada menit 1:30 hingga 1:44 dalam video promosi.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “PaulDoodly” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini.
Bukan video yang membuktikan bahwa varian Omicron hanya dibuat-buat. Video tersebut merupakan video di balik pembuatan video promosi fasilitas kesehatan Shamir Medical Center di Israel pada Maret 2021 lalu.
Bukan video yang membuktikan bahwa varian Omicron hanya dibuat-buat. Video tersebut merupakan video di balik pembuatan video promosi fasilitas kesehatan Shamir Medical Center di Israel pada Maret 2021 lalu.
Rujukan
(GFD-2021-8840) [SALAH] Gunung Welirang Jawa Timur Erupsi
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 19/12/2021
Berita
Beredar video di Youtube yang diposting oleh channel bernama “DI SEKITAR KITA”, dalam video yang berdurasi 3 menit 16 detik tersebut memperlihatkan fenomena awan menggumpal kemerahan disertai petir yang beberapa kali muncul.
Channel DI SEKITAR KITA lantas memberikan judul dengan klaim bahwa kejadian tersebut adalah erupsi Gunung Welirang. Hingga saat ini video telah dilihat sebanyak 153 kali.
Mengutip CNN Indonesia, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 18.00 WIB, Senin (13/12). Warga sekitar Gunung Welirang khawatir gunung tersebut mengalami erupsi.
“Seperti awan warnanya merah, terus terlihat juga kilat menyala-nyala, dari atas Welirang,” ungkap Febri Arissandi, seorang mahasiswa pascasarjana di Batu, kepada CNNIndonesia.com.
Gunung Welirang berstatus aktif dengan ketinggian 3.156 mdpl yang secara administratif terletak di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Channel DI SEKITAR KITA lantas memberikan judul dengan klaim bahwa kejadian tersebut adalah erupsi Gunung Welirang. Hingga saat ini video telah dilihat sebanyak 153 kali.
Mengutip CNN Indonesia, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 18.00 WIB, Senin (13/12). Warga sekitar Gunung Welirang khawatir gunung tersebut mengalami erupsi.
“Seperti awan warnanya merah, terus terlihat juga kilat menyala-nyala, dari atas Welirang,” ungkap Febri Arissandi, seorang mahasiswa pascasarjana di Batu, kepada CNNIndonesia.com.
Gunung Welirang berstatus aktif dengan ketinggian 3.156 mdpl yang secara administratif terletak di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Hasil Cek Fakta
Namun, setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, video tersebut bukan fenomena erupsi. Dilansir dari Tempo.co, saat tim cek fakta memeriksa kebenaran fenomena dalam video, didapati fenomena asli pernah dijelaskan di channel Youtube KOMPASTV, dengan judul video “Viral! Fenomena Langit Merah di Atas Gunung Welirang, Begini Penjelasan BMKG”, diunggah pada 13 Desember 2021.
Dijelaskan oleh Koordinator Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur Taufiq Hermawan, bahwa fenomena awan merah menggumpal disertai petir tersebut dinamakan fenomena optik atmosfer.
Lebih lanjut, Teguh menjelaskan warna kemerahan pada awan dan langit di sekitarnya disebabkan pembiasan cahaya matahari oleh partikel-partikel yang ada di atmosfer sehingga menghasilkan energi yang rendah, gelombang panjang, dan memunculkan warna kemerahan.
Fenomena ini merupakan hal yang wajar dan biasanya terjadi di pada sore menjelang malam hari. Warna kemerahan pada langit dan adanya petir juga disebabkan oleh awan Cumulonimbus. Menurut pantauan radar BMKG Juanda, saat itu banyak pertumbuhan awan Cumulonimbus di sekitar lokasi.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa video Gunung Welirang erupsi adalah tidak benar dan termasuk kategori Konteks yang Salah.
Dijelaskan oleh Koordinator Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur Taufiq Hermawan, bahwa fenomena awan merah menggumpal disertai petir tersebut dinamakan fenomena optik atmosfer.
Lebih lanjut, Teguh menjelaskan warna kemerahan pada awan dan langit di sekitarnya disebabkan pembiasan cahaya matahari oleh partikel-partikel yang ada di atmosfer sehingga menghasilkan energi yang rendah, gelombang panjang, dan memunculkan warna kemerahan.
Fenomena ini merupakan hal yang wajar dan biasanya terjadi di pada sore menjelang malam hari. Warna kemerahan pada langit dan adanya petir juga disebabkan oleh awan Cumulonimbus. Menurut pantauan radar BMKG Juanda, saat itu banyak pertumbuhan awan Cumulonimbus di sekitar lokasi.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa video Gunung Welirang erupsi adalah tidak benar dan termasuk kategori Konteks yang Salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR
Bukan Erupsi. Koordinator Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur Taufiq Hermawan menjelaskan bahwa kejadian langit merah disertai petir merupakan fenomena optik atmosfer.
Bukan Erupsi. Koordinator Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur Taufiq Hermawan menjelaskan bahwa kejadian langit merah disertai petir merupakan fenomena optik atmosfer.
Rujukan
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1590/sesat-klaim-gunung-welirang-di-jawa-timur-mengalami-erupsi
- https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/tren/read/2021/12/14/093000965/heboh-langit-merah-disertai-petir-di-gunung-welirang-benarkah-tanda-erupsi
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211213213329-20-733599/heboh-awan-merah-dan-petir-di-gunung-welirang-bmkg-sebut-bukan-erupsi
(GFD-2021-8839) [SALAH] Judul Berita “Ilmuwan Pfizer Memperingatkan Vaksinasi Mingguan untuk virus Omicron Mungkin Diperlukan untuk Mencegah Lockdown”
Sumber: twitter.comTanggal publish: 19/12/2021
Berita
Beredar postingan di Twitter oleh akun bernama @Loenz_Nkabi, yang memposting sebuah screenshot judul artikel berita berbunyi “Pfizer Scientists Warn Weekly Vaccinations May Be Needed For Omicron Variant COVID- 19 To Prevent Lockdown”, (terjemahan Bahasa Indonesia: “Ilmuwan Pfizer Memperingatkan Vaksinasi Mingguan untuk virus Omicron Mungkin Diperlukan untuk Mencegah Lockdown”).
Postingan @Loenz_Nkabi beredar di tengah pemberitaan mengenai virus Covid-19 varian Omicron yang telah menyebar di berbagai negara serta program vaksinasi yang masih terus digalakkan di setiap wilayah.
Postingan @Loenz_Nkabi beredar di tengah pemberitaan mengenai virus Covid-19 varian Omicron yang telah menyebar di berbagai negara serta program vaksinasi yang masih terus digalakkan di setiap wilayah.
Hasil Cek Fakta
Namun, setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, postingan @Loenz_Nkabi mengandung hoaks. Perwakilan perusahaan Pfizer, Keanna Ghazvini, mengklarifikasi bahwa pihak Pfizer tidak pernah mengeluarkan pernyataan bahwa ilmuwan mereka memperingatkan bahwa dibutuhkan vaksinasi seminggu sekali untuk mencegah Omicron.
Selain itu, setelah dilakukan penelusuran mengenai asal artikel aslinya, ditemukan bahwa artikel berita tersebut berasal dari website bernama thestonkmarket.com, yang menurut deskripsinya website tersebut berisikan konten-konten lelucon bergaya satire.
Dengan begitu dapat diketahui, artikel berita yang menyebut bahwa ilmuwan Pfizer memperingatkan agar melakukan vaksinasi setiap minggu untuk mencegah penyebaran Omicron hanyalah lelucon.
Saat ini, para ahli kesehatan dan ilmuwan sedang dalam proses mempelajari lebih dalam virus Omicron dan cara tepat pencegahannya.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim @Loenz_Nkabi adalah hoaks dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.
Selain itu, setelah dilakukan penelusuran mengenai asal artikel aslinya, ditemukan bahwa artikel berita tersebut berasal dari website bernama thestonkmarket.com, yang menurut deskripsinya website tersebut berisikan konten-konten lelucon bergaya satire.
Dengan begitu dapat diketahui, artikel berita yang menyebut bahwa ilmuwan Pfizer memperingatkan agar melakukan vaksinasi setiap minggu untuk mencegah penyebaran Omicron hanyalah lelucon.
Saat ini, para ahli kesehatan dan ilmuwan sedang dalam proses mempelajari lebih dalam virus Omicron dan cara tepat pencegahannya.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim @Loenz_Nkabi adalah hoaks dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR
Informasi Palsu. Perusahaan farmasi Pfizer mengklarifikasi bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan pernyataan tersebut. Selain itu, tangkapan layar judul berita tersebut diambil dari website konten lelucon.
Informasi Palsu. Perusahaan farmasi Pfizer mengklarifikasi bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan pernyataan tersebut. Selain itu, tangkapan layar judul berita tersebut diambil dari website konten lelucon.
Rujukan
(GFD-2021-8838) [SALAH] Link Kuesioner Hari Jadi JNE ke 31 Tahun
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 18/12/2021
Berita
Beredar link kuesioner dalam rangka hari jadi JNE ke 31 tahun. Terdapat narasi bahwa dengan mengisi kuisoner tersebut bisa berkesempatan mendapatkan uang sebesar Rp2.000.000.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri pada akun Instagram resmi jne_id pada sorotan hoaks terdapat gambar kuisioner yang beredar sudah terlabeli hoaks. Lewat postingan sorotan JNE menghimbau untuk waspada dan berhati-hati dengan segala jenis kegiatan, informasi, penggunaan logo, duplikasi akun JNE. Lebih lanjut JNE menghimbau jika ada hal mencurigakan baik informasi atau kegiatan giveaway bisa menghubungi ke call center 02129278888.
Dengan demikian link kuesioner yang mentasnamakan JNE dalam rangka hari jadi JNE ke 31 tidak benar dan masuk dalam kategori konten palsu.
Dengan demikian link kuesioner yang mentasnamakan JNE dalam rangka hari jadi JNE ke 31 tidak benar dan masuk dalam kategori konten palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).
Link tersebut tidak benar. Faktanya, pihak JNE telah menginformasikan melalui akun Instagram resmi bahwa hal tersebut merupakan hoaks.
Link tersebut tidak benar. Faktanya, pihak JNE telah menginformasikan melalui akun Instagram resmi bahwa hal tersebut merupakan hoaks.
Rujukan
Halaman: 3673/5300