Beredar sebuah video di kanal Youtube dengan judul, “Meledak, KETUA ADAT PAPUA TURUN GUNUNG Pastikan Anies Mennag di 2024”. Tampilan depan dari video ini juga menunjukkan gambar Anies Baswedan bersama beberapa orang dengan memakai riasan khas Papua.
(GFD-2022-10105) [SALAH] Ketua Adat Papua Pastikan Anies Baswedan Menang Pada Pemilihan Tahun 2024
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 15/07/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Namun setelah melihat video tersebut secara keseluruhan, tidak ditemukan pernyataan resmi apapun dari ketua adat di Papua atau dari masyarakat Papua, tentang rencana pemenangan Anies Baswedan pada pemilihan di tahun 2024. Seperti telah diketahui bahwa di tahun 2024 mendatang, Indonesia akan mengadakan pesta demokrasi untuk memilih presiden dan wakil presiden periode baru.
Di sepanjang video yang berdurasi 8 menit 39 detik tersebut hanya berisi tentang kumpulan opini dari beberapa pihak serta opini pengisi suara tentang isu majunya Anies Baswedan di Pilpres 2024. Gambar Anies dan beberapa orang memakai riasan khas Papua yang ditampilkan sebagai sampul depan dari video ini pun tidak ada hubungannya dengan klaim dukungan ketua adat di Papua kepada Anies Baswedan. Gambar tersebut merupakan foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, bersama Kapolda Metro Jaya, Irjen Polisi Gatot Eddy Pramono, Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono, dan Tokoh Masyarakat Papua, Baharudin Farawowan, dalam acara silaturahmi Forkopimda dengan Masyarakat Papua dan Mahasiswa Papua di gedung Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 23 Agustus 2019.
Jadi dapat disimpulkan bahwa klaim judul yang menyatakan ketua adat Papua mendukung dan memastikan Anies Baswedan menang di pemilihan 2024 merupakan hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Di sepanjang video yang berdurasi 8 menit 39 detik tersebut hanya berisi tentang kumpulan opini dari beberapa pihak serta opini pengisi suara tentang isu majunya Anies Baswedan di Pilpres 2024. Gambar Anies dan beberapa orang memakai riasan khas Papua yang ditampilkan sebagai sampul depan dari video ini pun tidak ada hubungannya dengan klaim dukungan ketua adat di Papua kepada Anies Baswedan. Gambar tersebut merupakan foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, bersama Kapolda Metro Jaya, Irjen Polisi Gatot Eddy Pramono, Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono, dan Tokoh Masyarakat Papua, Baharudin Farawowan, dalam acara silaturahmi Forkopimda dengan Masyarakat Papua dan Mahasiswa Papua di gedung Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 23 Agustus 2019.
Jadi dapat disimpulkan bahwa klaim judul yang menyatakan ketua adat Papua mendukung dan memastikan Anies Baswedan menang di pemilihan 2024 merupakan hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya di dalam video tersebut, tidak ditemukan pernyataan resmi dari ketua adat Papua ataupun masyarakat Papua mengenai dukungan kepada Anies Baswedan pada pemilihan tahun 2024.
Faktanya di dalam video tersebut, tidak ditemukan pernyataan resmi dari ketua adat Papua ataupun masyarakat Papua mengenai dukungan kepada Anies Baswedan pada pemilihan tahun 2024.
Rujukan
(GFD-2022-10104) [SALAH] Anies Jelaskan Sistem Inovatif Profit ACT: Orang yang Berkekurangan Memberi Kepada Orang yang Berlebih
Sumber: facebook.comTanggal publish: 15/07/2022
Berita
Pemeriksaan atas dugaan penyalahgunaan dana donasi oleh para pengurus yayasan ACT terus bergulir. Berbagai kabar mengenai ACT sontak menjadi viral dan menarik perhatian masyarakat di Indonesia. Salah satunya adalah mengenai video Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, pada saat menghadiri sebuah acara yang diselenggarakan oleh ACT.
Dalam video yang diunggah oleh salah satu akun Facebook bernama Martin Achmad, tampak Anies memberikan pujian atas sistem kerja yang ada di ACT. Dalam ucapannya Anies mengatakan bahwa sistem ini membuat orang yang kekurangan memberi kepada orang yang berpunya, dan orang yang membutuhkan memberi kepada orang yang berlebih. Hal ini jelas mengundang banyak sekali respon dari masyarakat di Indonesia.
Dalam video yang diunggah oleh salah satu akun Facebook bernama Martin Achmad, tampak Anies memberikan pujian atas sistem kerja yang ada di ACT. Dalam ucapannya Anies mengatakan bahwa sistem ini membuat orang yang kekurangan memberi kepada orang yang berpunya, dan orang yang membutuhkan memberi kepada orang yang berlebih. Hal ini jelas mengundang banyak sekali respon dari masyarakat di Indonesia.
Hasil Cek Fakta
Namun setelah ditelusuri lebih lanjut mengenai video tersebut, didapati fakta bahwa video tersebut ternyata telah dimanipulasi dengan cara diedit dari video aslinya. Melansir dari artikel detik.com, video asli dari pernyataan Anies tersebut ternyata merupakan unggahan di akun Youtube ACT pada Mei 2020 lalu.
Adapun pernyataan lengkap Anies di video aslinya adalah sebagai berikut:
“Bahwa ACT langsung bertindak cepat, langsung bertindak tanggap, menciptakan suatu sistem di mana mereka yang berpunya, memberikan kepada mereka yang kekurangan. Mereka yang berlebih memberikan kepada mereka yang membutuhkan. Sistem ini merupakan sebuah pendekatan yang amat menarik. Karena bukan lewat negara, tapi lewat antarmasyarakat. Karena itu, izinkan saya mengundang pada seluruh masyarakat Jakarta, Jakarta telah memberikan begitu banyak pada kita semua, kini saatnya kita memberikan kembali pada Jakarta,” ucap Anies.
“Saatnya kita mengembalikan sebagian yang kita dapat karena kita berada di kota ini. Sebagian membutuhkan dengan amat luar biasa. Karena itulah, ketika program ini dipresentasikan beberapa hari yang lalu, kami di Pemprov DKI. Bahwa ini kegiatan yang mulia harus didukung, harus dibesarkan dan seluruh masyarakat harus ikut mendukung program ini,” ucap Anies.
Jadi dapat disimpulkan bahwa video Anies Baswedan pada unggahan Facebook tersebut merupakan video hoaks kategori manipulated content atau konten menyesatkan.
Adapun pernyataan lengkap Anies di video aslinya adalah sebagai berikut:
“Bahwa ACT langsung bertindak cepat, langsung bertindak tanggap, menciptakan suatu sistem di mana mereka yang berpunya, memberikan kepada mereka yang kekurangan. Mereka yang berlebih memberikan kepada mereka yang membutuhkan. Sistem ini merupakan sebuah pendekatan yang amat menarik. Karena bukan lewat negara, tapi lewat antarmasyarakat. Karena itu, izinkan saya mengundang pada seluruh masyarakat Jakarta, Jakarta telah memberikan begitu banyak pada kita semua, kini saatnya kita memberikan kembali pada Jakarta,” ucap Anies.
“Saatnya kita mengembalikan sebagian yang kita dapat karena kita berada di kota ini. Sebagian membutuhkan dengan amat luar biasa. Karena itulah, ketika program ini dipresentasikan beberapa hari yang lalu, kami di Pemprov DKI. Bahwa ini kegiatan yang mulia harus didukung, harus dibesarkan dan seluruh masyarakat harus ikut mendukung program ini,” ucap Anies.
Jadi dapat disimpulkan bahwa video Anies Baswedan pada unggahan Facebook tersebut merupakan video hoaks kategori manipulated content atau konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya video tersebut sudah diedit. Dalam video aslinya Anies Baswedan tidak mengucapkan hal demikian.
Faktanya video tersebut sudah diedit. Dalam video aslinya Anies Baswedan tidak mengucapkan hal demikian.
Rujukan
(GFD-2022-10103) [SALAH] Pidato Surya Paloh Dalam Rangka Mendukung Anies Baswedan untuk Pemilu 2024
Sumber: facebook.comTanggal publish: 15/07/2022
Berita
Sebuah video di media sosial Facebook menampilkan cuplikan dari Pidato Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh. Cuplikan video ini kemudian dikaitkan dengan dukungan kepada Anies Baswedan untuk Pemilu tahun 2024 mendatang. Dari cuplikan video ini tampak Surya Paloh menyebutkan mengenai pemimpin yang diinginkan masyarakat untuk Indonesia yang lebih baik. Selain itu ada pula beberapa lambang partai-partai di Indonesia yang diklaim sebagai basis massa pendukung Anies Baswedan sebagai capres di tahun 2024.
Hasil Cek Fakta
Namun setelah ditelusuri, ternyata video cuplikan pidato dari Ketua Umum Partai Nasdem ini dikaitkan dengan situasi yang salah. Video tersebut tidak ada kaitannya dengan dukungan kepada Anies Baswedan untuk Pemilu tahun 2024.
Sebuah video yang identik dapat dilihat pada akun Youtube bernama Ronald Tasliman. Akun ini mengunggah video serupa pada 1 Oktober 2014 lalu. Di akhir video, akun ini juga memberikan keterangan bahwa cuplikan pidato ini diambil dari pidato yang disampaikan oleh Surya Paloh pada acara Pembekalan Caleg Partai Nasdem di Jawa Timur.
Sampai sekarang belum ada informasi resmi mengenai dukungan Partai Nasdem kepada Anies Baswedan dalam pemilihan presiden di Pemilu 2024.
Jadi dapat disimpulkan, video cuplikan pidato dari Surya Paloh yang dikaitkan dengan dukungan kepada Anies Baswedan untul Pemilu 2024 merupakan hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Sebuah video yang identik dapat dilihat pada akun Youtube bernama Ronald Tasliman. Akun ini mengunggah video serupa pada 1 Oktober 2014 lalu. Di akhir video, akun ini juga memberikan keterangan bahwa cuplikan pidato ini diambil dari pidato yang disampaikan oleh Surya Paloh pada acara Pembekalan Caleg Partai Nasdem di Jawa Timur.
Sampai sekarang belum ada informasi resmi mengenai dukungan Partai Nasdem kepada Anies Baswedan dalam pemilihan presiden di Pemilu 2024.
Jadi dapat disimpulkan, video cuplikan pidato dari Surya Paloh yang dikaitkan dengan dukungan kepada Anies Baswedan untul Pemilu 2024 merupakan hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya cuplikan video adalah pidato Surya Paloh di tahun 2014 dan tidak ada kaitannya dengan dukungan kepada Anies Baswedan untuk pemilihan presiden di tahun 2024.
Faktanya cuplikan video adalah pidato Surya Paloh di tahun 2014 dan tidak ada kaitannya dengan dukungan kepada Anies Baswedan untuk pemilihan presiden di tahun 2024.
Rujukan
(GFD-2022-10102) [SALAH] Beberapa Negara Melaksanakan Kebijakan Haji Gratis Berdasarkan Perintah Kesultanan Buton
Sumber: facebook.comTanggal publish: 15/07/2022
Berita
Beredar sebuah narasi di media sosial Facebook yang mengklaim bahwa beberapa negara di dunia telah membuat kebijakan program haji gratis bagi warganegaranya. Kebijakan ini dikabarkan telah disahkan dan ditandatangani oleh Sultan Buton. Negara-negara yang menerapkan kebijakan ini antara lain, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Negara Kerajaan Arab Saudi, Negara Turki, Negara Mesir dan Negara Kerajaan Malasyia.
Hasil Cek Fakta
Namun setelah menelusuri terkait kebijakan progam naik haji gratis, tidak ditemukan keterangan resmi apapun dari negara-negara yang disebutkan di dalam narasi. Di Indonesia sendiri misalnya, program naik haji tetap dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Perihal narasi yang menyertakan Kesultanan Buton, telah terkonfirmasi merupakan narasi hoaks. Melansir dari turnbackhoax.id, Kesultanan Buton telah runtuh sejak tahun 1960. Sejak saat itu mengenai Kesultanan Buton hanya berupa peninggalan benda-benda sejarah ataupun catatan kesejarahan.
Jadi dapat disimpulkan, narasi yang menyatakan bahwa Kesultanan Buton telah memerintahkan untuk beberapa negara di dunia melaksanakan kebijakan program haji gratis merupakan hoaks berulang dengan kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Perihal narasi yang menyertakan Kesultanan Buton, telah terkonfirmasi merupakan narasi hoaks. Melansir dari turnbackhoax.id, Kesultanan Buton telah runtuh sejak tahun 1960. Sejak saat itu mengenai Kesultanan Buton hanya berupa peninggalan benda-benda sejarah ataupun catatan kesejarahan.
Jadi dapat disimpulkan, narasi yang menyatakan bahwa Kesultanan Buton telah memerintahkan untuk beberapa negara di dunia melaksanakan kebijakan program haji gratis merupakan hoaks berulang dengan kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya, tidak ada keterangan resmi dari tiap negara tentang kebijakan ini. Kesultanan Buton yang disebutkan mengesahkan kebijakan ini telah runtuh dan tidak lagi menjalankan pemerintahannya.
Faktanya, tidak ada keterangan resmi dari tiap negara tentang kebijakan ini. Kesultanan Buton yang disebutkan mengesahkan kebijakan ini telah runtuh dan tidak lagi menjalankan pemerintahannya.
Rujukan
Halaman: 3676/5616