• (GFD-2021-8833) Keliru, Video yang Diklaim Erupsi Gunung Semeru

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 09/12/2021

    Berita


    Video yang diklaim erupsi Gunung Semeru beredar di media sosial. Di Twitter, video itu menjadi viral karena telah dibagikan 5.723 kali dan ditonton 677,1 ribu kali.
    Berdurasi tujuh detik, video itu menampakkan letusan gunung yang melontarkan material vulkanik ke arah udara. Di sekitar gunung yang sedang erupsi itu terlihat pemandangan hutan dan air terjun.  
    “Semeru Mountain volcanic eruption from 2 days ago,” tulis akun World of Science yang mengunggah video itu pada 7 Desember 2021. 
    Klaim ini beredar di tengah momen Gunung Semeru yang menunjukkan aktivitas aktifnya sejak 4 Desember 2021. 
     Tangkapan layar unggahan video yang diklaim sebagai momen erupsi Gunung Semeru, 4 Desember 2021

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memeriksa klaim itu, Tempo memfragmentasi dua video itu menjadi dua gambar yakni gambar gunung yang erupsi dan gambar air terjun. Dengan menggunakan reverse image tool Tineye dan Bing, foto erupsi gunung tersebut identik dengan foto yang dimuat oleh situs Huffpost dalam artikel 10 Magnificent Drone Photos That Capture The World Like You've Never Seen It, edisi 6 Desember 2017. 
    Huffpost memberikan keterangan, bahwa foto itu adalah erupsi Gunung Calbuco, Puerto Montt, Chile. Situs Alamy Stock Photo juga memberikan keterangan: letusan gunung berapi Calbuco di Patagonia Chili, pada siang hari, April 2015. 
    Dengan petunjuk tersebut, Tempo kemudian menelusuri video erupsi Gunung Calbuco di Youtube. Hasilnya, video yang identik pernah diunggah oleh kanal Volcano Expedition pada 3 Mei 2021, dengan judul Calbuco volcano, Chile (2015).
    Tangkapan layar unggahan di kanal Volcano Expedition pada 3 Mei 2021, dengan judul Calbuco volcano, Chile (2015) 
    Dikutip dari BBC, erupsi Gunung Calbuco pada 2015 melontarkan kolom besar lava dan abu  beberapa kilometer ke udara. Gunung tersebut adalah salah satu yang paling aktif di Chili.
    Setelah mendapatkan petunjuk gunung yang erupsi itu, Tempo menelusuri gambar air terjun yang berada di bawah gunung tersebut. Dengan menggunakan reverse image tool milik Yandex, Tempo mendapatkan petunjuk, bahwa foto itu adalah Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, di Kampung Siji, Jl. Raya Sidomulyo, Besuk Cukit, Sidomulyo, Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. 
    Tempo juga mencari video Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang di Youtube yang identik dengan video yang beredar akun youtube  Trans7 Channel.
    tangkapan layar unggahan Pemandangan Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang. (Sumber: Youtube Trans7 Channel)

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan video yang diklaim erupsi Gunung Semeru adalah keliru. Video tersebut menggabungkan video erupsi Gunung Calbuco, Chile pada 2015 dan foto Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang. 
    Tim Cek Fakta Tempo

    Rujukan

  • (GFD-2021-8832) Keliru, Video Kawah Gunung Semeru Mengeluarkan Lava Disertai Suara Meraung

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 09/12/2021

    Berita


    Sebuah video yang memperlihatkan kawah gunung berapi yang mengeluarkan lava disertai suara meraung beredar di media sosial. Video tersebut dibagikan dengan narasi bahwa letusan gunung semeru mengeluarkan suara meraung.
    Di Facebook, video tersebut diunggah ke Youtube oleh kanal ini pada 5 Desember 2021 dengan judul, “viral!Suara raungan ddlm gunung semeru”.
    Hingga artikel ini dimuat video berdurasi 1 menit 1 detik tersebut telah disaksikan lebih dari 930 kali. Apa benar ini vieo kawah gunung Semeru mengeluarkan lava disertai suara meraung?
    Tangkapan layar unggahan video yang diklaim sebagai video Kawah Gunung Semeru Mengeluarkan Lava Disertai Suara Meraung

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut dengan menggunakan tool InVid. Selanjutnya gambar-gambar hasil fragmentasi ditelusuri jejak digitalnya dengan menggunakan tool reverse image Google dan Yandex.
    Hasilnya, video tersebut merupakan hasil suntingan. Kawah gunung berapi yang mengeluarkan lava dengan latar gunung berlapis salju dalam video tersebut bukanlah gunung Semeru.
    Gambar pada bagian awal video yang memperlihatkan kawah gunung berapi dengan latar belakang gunung bersalju identik dengan video yang pernah diunggah ke Youtube oleh kanal 
    Global News pada 24 Maret 2021 dengan judul, “Iceland volcano: Drone footage captures stunning up-close view of eruption”. Menurut Global News, sebuah pesawat tak berawak menangkap bidikan close-up yang menakjubkan dari gelembung lava di kawah gunung berapi pada hari Selasa yang mulai meletus di dekat ibu kota Islandia, Reykjavik pada hari Jumat.
    0:15 Operator pesawat tak berawak menerjang salju dan bersepeda tujuh kilometer ke gunung berapi yang tidak dapat diakses melalui jalan darat, dan menangkap lahar yang mengalir dari kawah, menuruni sisi gunung berapi, dan masuk ke ladang lahar.
    Letusan, yang terjadi di dekat Fagradalsfjall, sebuah gunung di Semenanjung Reykjanes di barat daya Islandia, diikuti ribuan gempa bumi kecil dalam beberapa pekan terakhir dan merupakan yang pertama di semenanjung itu sejak abad ke-12.
    Video identik lainnya juga pernah diunggah ke Youtube oleh kanal Traveller In The Whole World pada 23 Maret 2021 dengan judul, “Iceland Volcano Eruption - 21.03.2021.” Menurut kanal tersebut, Jumat malam 19.03.2021 gunung berapi meletus di Islandia di daerah pegunungan Fagradalsfjall. Minggu pagi saya melakukan pendakian yang sulit selama 3 jam untuk melihat keajaiban bumi sekali seumur hidup ini.
    “Saya menyajikan kepada Anda beberapa cuplikan spektakuler dari letusan gunung berapi Islandia di mana Anda dapat melihat percikan lava dan mengalir sangat agresif,” bunyi keterangan video tersebut.
    Pada bagian selanjutnya dari video tersebut, identik dengan video yang pernah di unggah kanal Wall Street Journal ke Youtube pada 1 Februari 2017 dengan judul, “Lava Pours Steadily From Hawaii's Kilauea Volcano | WSJ.”
    Dijelaskan bahwa para peneliti menangkap rekaman dramatis aliran lava yang mengalir dari gunung berapi Kilauea di Hawaii. Panasnya lava saat mengalir ke laut memicu ledakan, yang melemparkan puing-puing kembali ke atas tebing.
    Video lainnya yang juga identik pernah diunggah ke Youtube oleh kanal BBC News pada 12 September 2017 dengan judul, “ Lava pours out Hawaii's Kilauea Volcano - BBC News.”
    “Lahar telah mengguyur Gunung Kilauea di Pulau Besar Hawaii sejak 7 September,” seperti tertulis pada keterangan video BBC News.
    Baik video erupsi Fagradalsfjall di Islandia maupun aliran lava gunung berapi Kilauea di Hawaii, sama sekali tidak memperdengarkan suara meraung.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim kawah Gunung Semeru mengeluarkan lava disertai suara meraung, keliru. Video tersebut merupakan hasil suntingan. Kawah gunung berapi dalam video tersebut bukanlah gunung Semeru, melainkan kawah gunung Fagradalsfjall di Islandia. Sementara luncuran lava dalam video tersebut merupakan aliran lava dari gunung berapi Kilauea di Hawaii pada 2017.
    TIM CEK FAKTA TEMPO

    Rujukan

  • (GFD-2021-8831) Sesat, Foto yang Dikaitkan dengan Jenazah Rumini yang Tewas Berpelukan saat Erupsi Gunung Semeru

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 08/12/2021

    Berita


    Sebuah foto yang dikaitkan dengan jenazah Rumini yang tewas berpelukan di rumahnya saat Gunung Semeru erupsi, beredar di internet. Foto itu diunggah oleh sejumlah situs pada Rabu 8 Desember 2021. Gunung Semeru sendiri erupsi pada Sabtu, 4 Desember 2021.
    Situs detikterkinii.online memuat foto itu dengan judul Kisah Haru Erupsi Semeru, Tak Rela Tinggalkan Sang Ibu yang Sudah Renta, Rumini Ditemukan Tewas Berpelukan. 
    Foto tersebut menampakkan seperti mayat yang tertutup abu berwarna putih. Ada lingkaran merah pada mayat sedang memeluk lainnya. Tidak ada penjelasan atas foto itu. 
    Situs lain, www.kompasnews.xyz, juga memuat foto dan judul yang sama. Kedua situs menghubungkan foto tersebut dengan kisah Rumini dan ibunya Salamah, asal Desa Curah Kobokan, Candipuro, Lumajang yang ditemukan tewas berpelukan saat erupsi Gunung Semeru. 
    Tangkapan layar unggahan foto yang dikaitkan dengan jenazah Rumini yang tewas berpelukan saat erupsi Gunung Semeru

    Hasil Cek Fakta


    Kisah Rumini yang ditemukan tewas berpelukan bersama ibunya, Salamah, saat erupsi Gunung Semeru, memang benar. Akan tetapi foto yang digunakan sejumlah situs, bukanlah foto jenazah Rumini dan Salamah. 
    Tempo menggunakan alat reverse image dari Google untuk melacak foto tersebut. Hasilnya, foto yang sama dengan ukuran lebih besar, dimuat oleh situs Volcano Discovery. Situs tersebut memberikan penjelasan bahwa foto tersebut adalah penduduk di Kota Pompeii, yang terkubur lapisan abu vulkanik saat Gunung Vesuvius meletus pada 79 Masehi. 
    “Banyak penduduk mengambil keputusan fatal untuk tetap tinggal di kota, mencoba mengatasi jatuhnya batu apung. Ketika aliran piroklastik pertama menyerbu kota, korban selamat yang tersisa tewas seketika. Tubuh mereka diselimuti abu tebal dan endapan batu apung dan meninggalkan lubang ketika bahan organik terurai,” tulis situs itu.
    Foto itu sendiri adalah karya Tom Pfeiffer, ahli vulkanologi Jerman yang melakukan penelitian PhD-nya tentang letusan Minoa Santorini di Yunani dan letusan Plinian Vesuvius pada tahun 79 M di Italia.
    Dikutip dari situs Britannica, Pompeii adalah salah satu kota tua di era Romawi. Saat ini terletak 23 kilometer dari Napoli, Italia. Letusan besar dari Gunung Vesuvius mengubur kota Pompeii. Bangunan dan penduduknya hancur. Selama berabad-abad Pompeii diselimuti selubung abu yang mengawetkan sisa-sisanya. Kota ini digali kembali pada 1700-an dan sejumlah peneliti menemukan berbagai bangunan mewah dan sisa-sisa penduduk yang terkubur abu. Bangunan dan isinya mengungkapkan kehidupan sehari-hari di dunia kuno—dan membangkitkan minat abad ke-18 pada semua hal klasik.
    Kisah tentang Rumini dan Salamah yang ditemukan meninggal berpelukan telah dipublikasikan oleh sejumlah media. Dikutip dari Kompas.com, Rumini diduga tidak tega meninggalkan Ibunya, Salamah yang tidak sanggup berjalan karena faktor usia.  

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, foto yang menampakkan jenazah tertutup abu bukan jenazah Rumini dan Salamah yang meninggal berpelukan saat erupsi Gunung Semeru. Foto tersebut adalah penduduk penduduk di Kota Pompeii, Italia yang terkubur lapisan abu vulkanik saat Gunung Vesuvius meletus pada 79 Masehi. Kedua situs tersebut tidak memberikan keterangan pada foto yang digunakan sehingga dapat menyesatkan publik. 
    Tim Cek Fakta Tempo

    Rujukan

  • (GFD-2021-8830) Menyesatkan, Video Meletusnya Gunung Semeru Pada 4 Desember 2021

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 07/12/2021

    Berita


    Sebuah video yang memperlihatkan gunung berapi yang meletus disusul aliran sungai lava beredar di media sosial. Video tersebut dibagikan dengan klaim meletusnya Gunung Semeru pada 4 Desember 2021.
    Di Facebook, video tersebut dibagikan akun ini pada 5 Desember 2021. Akun inipun menuliskan narasi, “Vidio singkat meletusnya gunung semeru di lumajang 4-12-2021.”
    Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah disaksikan lebih dari 25 ribu kali dan mendapat 37 komentar. Apa benar ini video meletusnya Gunung Semeru pada 4 Desember 2021?
    Tangkapan layar unggahan video yang diklaim sebagai momen meletusnya gunung Semeru 4 Desember 2021

    Hasil Cek Fakta


    Berdasarkan hasil penelusuran fakta Tempo, video tersebut merupakan cuplikan dari beberapa peristiwa letusan gunung berapi yang berbeda.
    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut dengan menggunakan tool InVid. Selanjutnya, gambar-gambar hasil ragmentasi ditelusuri jejak digitalnya dengan menggunakan reverse image tools Google dan Yandex.
    Pada bagian awal video yang memperlihatkan ledakan gunung identik dengan video yang pernah diunggah ke Youtube oleh kanal VolcanoDiscovery pada 21 Oktober 2018 dengan judul, “Krakatoa volcano explodes: spectacular huge eruption two months before 2018 tsunami.”
    Menurut kanal tersebut, Gunung Anak Krakatau meletus dalam letusan besar yang spektakuler dengan ledakan lateral kecil pada 17 Okt 2018. Tempat yang ditunjukkan dalam video ini tidak ada lagi: pada 22 Des 2018, kerucut puncak pulau Anak Krakatau, terlihat di sini meletus, runtuh ke laut di tanah longsor besar, memicu tsunami dahsyat yang menewaskan ratusan orang.
    Video diambil selama ekspedisi VolcanoDiscovery ke Krakatau dari 13-20 Oktober 2018. Pada sore hari tanggal 17 Oktober, ledakan yang sangat dahsyat terjadi sebagai ledakan lateral yang menggali lubang kawah di bawah tutup selatan kawah, di lokasi yang sama September aliran lava telah tumpah dari kawah. Pada 19 Oktober, lubang baru ini telah bergabung dengan kawah utama, memperbesarnya.
    Selanjutnya, video di atas memperlihatkan aliran lava yang mengalir dari kawah. Pada bagian ini, yakni pada menit 0:19 hingga menit ke 1:25, identik dengan video yang telah diunggah ke Youtube oleh kanal VIVA.CO.ID pada 12 Oktober 2021 dengan judul, ”Muntahkan Batu Lava Sebesar Rumah 3 Lantai, "Neraka" La Palma Semakin Mengerikan.”
    “Sudah 3 minggu, erupsi gunung api di Pulau La Palma tak kunjung berhenti semburkan lava panas. Dalam video terbaru, terlihat sebongkah batu lava super besar menggelinding dengan kecepatan tinggi, berpotensi menimbulkan kerusakan baru,” bunyi keterangan video tersebut.
    Dikutip dari Reuters, pihak berwenang di pulau La Palma, Spanyol, pada hari Rabu mencabut kebijakan lockdown di tiga kota pantai karena asap beracun dari lava yang mengalir ke laut sebagian menghilang, tetapi letusan gunung berapi Cumbre Vieja tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda.
    Batuan cair panas merah terus menyembur di sepanjang sisi barat gunung berapi, yang telah meletus sejak 19 September, dan kecepatan getaran bumi harian belum melambat.
    Cuplikan selanjutnya identik dengan video yang pernah diunggah ke Youtube oleh kanal T N pada 13 November 2019 dengan judul, “Explosive eruption of Sakurajima on November 12, 2019.”
    Menurut keterangan video, “ini adalah ledakan Sakurajima yang terjadi pada malam yang diterangi cahaya bulan pada pukul 23:07, 12 November 2019. Petir vulkanik terjadi di kolom erupsi.”
    Cuplikan video selanjutnya memperlihatkan suasana kepanikan warga saat gunung Semeru erupsi pada 4 Desember 2021. Video yang identik pernah diunggah kanal CNN Indonesia pada 4 Desember 2021 dengan judul, “Kepanikan Warga Saat Gunung Semeru Meletus.”
    Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengalami erupsi disertai memuntahkan awan panas guguran pada Sabtu, 4 Desember 2021 pukul 15 Waktu Indonesia Barat.
    Pada bagian akhir terlihat tubuh seseorang yang mengenakan celana berwarna hijau terjebak dalam lumpur. Cuplikan video ini identik dengan video yang pernah diunggah ke Youtube oleh kanal Dafa Prasetya dengan judul, “ Bocah ngapa(k) ya ”.
    Dalam video ini terlihat seorang bocah dengan sengaja salto dalam kubangan lumpur. Sempat terbenam pada bagian kepala beberapa saat, ia kemudian ditarik oleh seseorang.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video berdurasi 3 menit 23 detik yang diklaim sebagai meletusnya gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, pada 4 Desember 2021menyesatkan. Gunung Semeru memang meletus pada 4 Desember 2021, namun video tersebut telah disunting dengan cara menambahkan beberapa cuplikan video dari peristiwa letusan gunung yang berbeda. Seseorang yang terjebak lumpur pada bagian akhir video juga bukanlah korban letusan gunung Semeru, melainkan bocah yang sengaja salto dalam kubangan lumpur.
    TIM CEK FAKTA TEMPO

    Rujukan