• (GFD-2020-5108) [SALAH] “PILKADA JANGAN DITUNDA, PILPRES TUNDA 7 TAHUN LAGI”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 27/09/2020

    Berita

    Akun Hendra Madani (fb.com/hendra.madani.75) mengunggah sebuah gambar dengan narasi “#pkikaujokowi“. Di gambar yang diunggah, terdapat narasi sebagai berikut:

    “PILKADA JANGAN DITUNDA, PILPRES TUNDA 7 TAHUN LAGI”, “Dukung saya sebagai Presiden seumur hidup. Tahun ini langit akan saya aspal untuk kalian menuju akhirat”. Di bawah foto tersebut, terdapat foto para tenaga medis yang tengah merangkai sebuah kata bertuliskan “B A C O T !”.
    Pemilu diundur
    Pemilu ditunda
    Pemilu mundur

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Presiden Joko Widodo meminta Pilpres ditunda hingga tujuh tahun adalah klaim yang salah.

    Faktanya, gambar yang diunggah adalah gambar hasil editan atau suntingan. Foto yang digunakan merupakan momen saat Presiden Joko Widodo tengah meresmikan Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran (23/7/2020). Selain itu, sejauh ini, Pilpres tetap akan digelar pada 2024. Komisioner KPU membantah kabar bahwa Pilpres 2024 diundur.

    Foto Presiden Jokowi tersebut pernah digunakan oleh medcom.id pada pemberitaan “Jokowi Pastikan RS Darurat Korona Wisma Atlet Siap Digunakan”. Mengutip pada isi berita tersebut, diketahui bahwa orang nomor satu di Indonesia itu tengah meninjau Rumh Sakit Darurat Penanganan Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran. Usai melakukan peninjaun Wisma Atlet, Jokowi diketahui mengadakan konferensi pers yang menyatakan jika Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran siap menampung tiga ribu pasien.

    Sementara itu, tenaga medis di bagian bawah gambar itu telah disunting dari foto aslinya. Foto asli salah satunya diunggah oleh akun Twitter Kelinci Paskah (twitter.com/KelinciPaskah) yang berisi kampanye sosial media oleh tenaga medis agar tetap berada di rumah selama masa pandemi COVID-19. Pada foto asli yang diunggah pada tanggal 17/03/2020 tenaga medis merangkai kalimat bertuliskan ‘#STAY AT – HOME – AND – HELP – US – PLEASE’. Dalam narasinya, akun Kelinci Paskah mengajak khalayak untuk meringankan beban para petugas medis yang berjuang memerangi virus corona.

    “Mari meringankan tugas mereka,” tulis Kelinci Paskah, Kamis (17/03/2020).

    Selain itu, Komisioner KPU RI, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi menegaskan bahwa informasi terkait penundaan pilpres selama lima tahun adalah palsu dan tidak berdasar. Lebih lanjut Dewa Kade menjelaskan bahwa ketentuan tentang pilpres masih diatur dalam UU Pemilu yang menyebut bahwa pemilihan dilaksanakan lima tahun sekali.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5107) [SALAH] Ijazah Jokowi Palsu

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 26/09/2020

    Berita

    Sebuah akun Facebook Edward Junior mengunggah foto dua ijazah yang berasal dari Universitas Gadjah Mada yang pertama milik Bambang Nurcahyo Prastowo dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan yang kedua milik Presiden Joko Widodo dari Fakultas Kehutanan. Salah satu keterangan dalam foto tersebut bertuliskan “Ijazah boleh palsu, giliran ulama harus disertifikasi”

    Ijasah palsu

    Hasil Cek Fakta

    Faktanya, Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta menegaskan keaslian ijazah sarjana dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

    Kepala Bidang Hubungan Masyarakat UGM Wiwit Wijayanti menjelaskan ijazah Jokowi dikeluarkan pada 5 November 1985. Ijazah itu ditandatangani oleh Dekan UGM Prof Dr Soenardi Prawirohatmodjo M.S, M.D dan Rektor UGM Prof DR T Jacob M.S M.D.

    “Ijazah dikeluarkan setelah beliau berhasil menempuh pendidikan sarjana selama lima tahun,” imbuh dia.

    Sebelum memperoleh gelar, Jokowi telah mengikuti ujian skripsi pada 23 Oktober 1985 dengan judul “Studi Tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis Pada Pemakaian Akhir di Kotamadya Surakarta”.

    Saat itu, Presiden Jokowi mendapat bimbingan dari Profesor Achmad Soemitro dengan dekan Fakultas Kehutanan saat itu Profesor Soenardi Prawirohatamdjo pada 1985.

    Sementara itu, Ijazah yang diunggah oleh sumber klaim memang benar milik Bambang Nurcahyo Prastowo dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM. Foto ijazah yang sama, diunggah di situs resmi milik Bambang Nurcahyo Prastowo.

    Sementara ijazah atas nama “Joko Widodo” dari Fakultas Kehutanan UGM salah satunya diunggah di artikel berjudul “Bertemu di UGM, Presiden Jokowi Cerita Galaknya Dospem Skripsi” di situs netz.id pada 19 Desember 2017 dan diberi keterangan “Fotokopi ijazah sarjana Presiden Jokowi yang dipajang di pameran Fakultas Kehutanan UGM. (NET/Sigit Pamungkas)”.

    Sehingga klaim mengenai ijazah palsu Presiden Joko Widodo adalah salah. Klaim tersebut termasuk hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5106) [SALAH] Tangkapan Layar Tweet Tempo.co Edisi Pendengung dengan Gambar Sejumlah Orang

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 26/09/2020

    Berita

    Melalui media sosial Facebook, akun @RatihPratama mengunggah tangkapan layar dari tweet tempo.co berisi narasi “Sudah saatnya kita sadar bahwa keberadaan para pendengung ini merusak demokrasi” dengan foto sejumlah orang di dalamnya. Beberapa sosok yang terlihat dalam tangkapan layar tersebut di antaranya Denny Siregar, Ade Armando dan Abu Janda.

    Hasil Cek Fakta

    Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, diketahui bahwa unggahan @RatihPratama adalah palsu alias sudah melalui proses penyuntingan. Melansir dari akun Twitter resmi tempo.co, faktanya foto yang digunakan untuk tweet edisi “pendengung” pada 30 Agustus 2020 adalah gambar ilustrasi kartun dari tautan artikel majalah berjudul “Bahaya Penggunaan Buzzer Buat Keadaban Publik”.

    Sementara foto sejumlah orang yang digunakan pada tangkapan layar juga berhasil ditemukan di beberapa laman dan artikel. Berdasar dari seluruh referensi, unggahan @RatihPratama diketahui tidak sesuai dengan fakta dan masuk ke dalam kategori manipulated content atau konten manipulasi.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5105) [SALAH] Pedangdut Elvy Sukaesih Meninggal Dunia

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 26/09/2020

    Berita

    Beredar informasi melalui pesan Whatsapp bahwa pedangdut Elvy Sukaesih telah meninggal dunia karena terpapar Covid 19.
    [NARASI]:

    “Innaa Lillahi Wa Inna Llaihi Rooji’uun Ratu Dangdut Meninggal Dunia Covid 19.
    Semoga Alloh Subhanahu Wa Ta’ala Mengampuni Segala Kekhilafan Almarhummah. Aamiin”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa meninggalnya pedangdut Elvy Sukaesih adalah salah. Kabar ini telah diklarifikasi oleh Fitria, putri dari Elvy Sukaesih yang menyatakan sang Ibu sedang dalam kondisi sehat dan baik–baik saja.

    “hahaha, astaghifirullah. Itu (pesan berantai) cuman kerjaan orang yang enggak bertanggung jawab aja” katanya pada pihak Viva, Selasa, 22 September 2020.

    Dengan demikian kabar tentang pedangdut Elvy Sukaesih meninggal dunia karena Covid 19 itu tidak benar dan termasuk dalam konten palsu.

    Rujukan