(GFD-2025-25375) [PENIPUAN] Kontak WhatsApp Rekrutmen Pendamping P3TGAI
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 30/01/2025
Berita
Akun Facebook “Infolokerterkini2024” pada Minggu (20/10/24) mengunggah tautan [arsip] berisi informasi rekrutmen tenaga pendamping masyarakat (TPM) program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3TGAI).
Unggahan disertai narasi:
“Open Rekrutmen Pendamping Masyarakat Gaji tinggi 7/15juta”
Peminat diarahkan ke tautan nomor WhatsApp (WA) yang tersemat dalam unggahan untuk bisa melakukan pendaftaran rekrutmen.
Per Kamis (30/01/2025) unggahan menuai sekitar 700-an tanda suka dan ratusan komentar, mayoritas mempertanyakan kebenaran info lowongan kerja (loker).
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mengakses tautan nomor WA yang tersemat dalam unggahan. Diketahui, nomor WA tersebut berbeda dengan nomor resmi (081-909-031245) yang tertulis di laman rekrutmen TPM PT3GAI Kementerian Pekerjaan Umum p3tgai.pu.go.id.
Ketika diperiksa melalui Getcontact, hanya muncul satu nama “Lucky Awaloei” dan tidak ada keterangan lain yang ada hubungannya dengan P3TGAI.
TurnBackHoax memperoleh tautan pendaftaran rekrutmen saat mengakses WA “Lucky Awaloei” tersebut. Diketahui, tautan tak mengarah ke laman resmi, warganet justru diminta mengisi nama dan nomor Telegram.
Dari penelusuran TurnBackHoax di laman p3tgai.pu.go.id, tidak ada informasi terkait pendaftaran TPM PT3GA untuk tahun 2025. Rekrutmen terakhir dibuka pada Oktober 2024.
Ketika diperiksa melalui Getcontact, hanya muncul satu nama “Lucky Awaloei” dan tidak ada keterangan lain yang ada hubungannya dengan P3TGAI.
TurnBackHoax memperoleh tautan pendaftaran rekrutmen saat mengakses WA “Lucky Awaloei” tersebut. Diketahui, tautan tak mengarah ke laman resmi, warganet justru diminta mengisi nama dan nomor Telegram.
Dari penelusuran TurnBackHoax di laman p3tgai.pu.go.id, tidak ada informasi terkait pendaftaran TPM PT3GA untuk tahun 2025. Rekrutmen terakhir dibuka pada Oktober 2024.
Kesimpulan
Unggahan berisi tautan kontak “rekrutmen tenaga pendamping masyarakat (TPM) untuk program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3TGAI)” yang mengarah ke laman tak resmi itu merupakan konten palsu (fabricated content).
Rujukan
- http[p3tgai.pu.go.id] Laman resmi rekrutmen P3TGAI
- https://p3tgai.pu.go.id/rekrutmentpm
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=122114458418546175&id=61566385272314&rdid=YYwkpmGtT56x7NKI (unggahan akun Facebook “Infolokerterkini2024”)
- https://archive.vn/f16OU (arsip unggahan akun Facebook “Infolokerterkini2024” )
- https://archive.vn/CgdAy (arsip screenshot akun WhatsApp “rekrutmen pendamping P3TGAI”)
(GFD-2025-25374) Hoaks Hotel Grand Hyatt Dijual Senilai Rp12,5 Triliun
Sumber:Tanggal publish: 30/01/2025
Berita
tirto.id - Belum lama ini, jagat maya diramaikan oleh informasi soal penjualan hotel berbintang 5 di Menteng, Jakarta, Hotel Grand Hyatt. Sebuah akun X bernama @AsepWitoko (arsip) membagikan narasi ini disertai sebuah tangkapan layar grup Facebook.
Dalam grup berjudul “Jual Beli Hotel n Rumah Sakit n Pabrik” itu terpampang kompilasi foto hotel dengan keterangan harga Rp12,5 triliun, lengkap dengan sebuah nomor WhatsApp atas nama Peter.
“Hotel Grand Hyatt pun dijual di Market Place FB [Facebook],” cuit akun pengunggah, Kamis (23/1/2025).
Hingga Kamis (30/1/2025), unggahan ini sudah dilihat sebanyak 730 kali, dan memperoleh 15 likes, serta 9 komentar. Impresi lainnya juga berupa retweet sebanyak 3 retweet.
Meski beberapa warganet menanggapi informasi ini dengan candaan, di kolom komentar ada juga pengguna X yang mempertanyakan klaim tersebut lantaran sudah lama beredar di kalangan broker properti.
Beberapa unggahan dari tahun 2024 terkait hal ini di antaranya disebar oleh akun "Muhammad Ismanto" (arsip) dan "Ariq Manu" (arsip).
Lantas, bagaimana kebenarannya?
Dalam grup berjudul “Jual Beli Hotel n Rumah Sakit n Pabrik” itu terpampang kompilasi foto hotel dengan keterangan harga Rp12,5 triliun, lengkap dengan sebuah nomor WhatsApp atas nama Peter.
“Hotel Grand Hyatt pun dijual di Market Place FB [Facebook],” cuit akun pengunggah, Kamis (23/1/2025).
Hingga Kamis (30/1/2025), unggahan ini sudah dilihat sebanyak 730 kali, dan memperoleh 15 likes, serta 9 komentar. Impresi lainnya juga berupa retweet sebanyak 3 retweet.
Meski beberapa warganet menanggapi informasi ini dengan candaan, di kolom komentar ada juga pengguna X yang mempertanyakan klaim tersebut lantaran sudah lama beredar di kalangan broker properti.
Beberapa unggahan dari tahun 2024 terkait hal ini di antaranya disebar oleh akun "Muhammad Ismanto" (arsip) dan "Ariq Manu" (arsip).
Lantas, bagaimana kebenarannya?
Hasil Cek Fakta
Tim Riset Tirto menelusuri klaim ini dengan mengecek akun Instagram resmi Plaza Indonesia, selaku pemilik Hotel Grand Hyatt. Lewat unggahan bertanggal Selasa (28/1/2025), Corporate Secretary PT Plaza Indonesia Realty Tbk, Umbas Rombe, sudah membantah informasi tersebut.
Ia mengatakan bahwa narasi yang beredar menyesatkan. Menurutnya, kabar tersebut telah mencemarkan nama baik PT Plaza Indonesia Realty Tbk.
“Informasi terkait dengan penjualan Hotel Grand Hyatt Jakarta tersebut adalah tidak benar dan menyesatkan serta mencemarkan nama baik PT Plaza Indonesia Realty Tbk selaku pemilik sah atas Hotel Grand Hyatt Jakarta,” kata Umbas dalam keterangan resminya di akun Instagram @plazaindonesia.
Umbas mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan mengabaikan klaim atau informasi apapun terkait dengan dugaan penjualan Hotel Grand Hyatt Jakarta.
“Pernyataan ini sebagai klarifikasi kepada masyarakat dan agar menjadi perhatian bersama. Kami berhak untuk melakukan upaya hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ungkap Umbas.
Tirto juga mencoba mengunjungi grup Facebook “Jual Beli Hotel n Rumah Sakit n Pabrik”. Grup itu merupakan grup publik dengan jumlah anggota mencapai 21 ribu orang per Kamis (30/1/2025). Selain berisi informasi penjualan hotel hingga pabrik, grup itu juga memuat iklan-iklan penjualan tanah.
Berhubung setiap orang bisa mengunggah informasi di grup serupa, narasi yang beredar di dalamnya tentu perlu disaring agar tak terjebak dalam informasi menyesatkan atau bahkan penipuan.
Ia mengatakan bahwa narasi yang beredar menyesatkan. Menurutnya, kabar tersebut telah mencemarkan nama baik PT Plaza Indonesia Realty Tbk.
“Informasi terkait dengan penjualan Hotel Grand Hyatt Jakarta tersebut adalah tidak benar dan menyesatkan serta mencemarkan nama baik PT Plaza Indonesia Realty Tbk selaku pemilik sah atas Hotel Grand Hyatt Jakarta,” kata Umbas dalam keterangan resminya di akun Instagram @plazaindonesia.
Umbas mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan mengabaikan klaim atau informasi apapun terkait dengan dugaan penjualan Hotel Grand Hyatt Jakarta.
“Pernyataan ini sebagai klarifikasi kepada masyarakat dan agar menjadi perhatian bersama. Kami berhak untuk melakukan upaya hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ungkap Umbas.
Tirto juga mencoba mengunjungi grup Facebook “Jual Beli Hotel n Rumah Sakit n Pabrik”. Grup itu merupakan grup publik dengan jumlah anggota mencapai 21 ribu orang per Kamis (30/1/2025). Selain berisi informasi penjualan hotel hingga pabrik, grup itu juga memuat iklan-iklan penjualan tanah.
Berhubung setiap orang bisa mengunggah informasi di grup serupa, narasi yang beredar di dalamnya tentu perlu disaring agar tak terjebak dalam informasi menyesatkan atau bahkan penipuan.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa klaim Hotel Grand Hyatt Jakarta dijual di market place Facebook bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Lewat unggahan akun Instagram resmi Plaza Indonesia, yakni @plazaindonesia, selaku pemilik Hotel Grand Hyatt, Corporate Secretary PT Plaza Indonesia Realty Tbk, Umbas Rombe, sudah membantah informasi tersebut. Ia mengatakan bahwa narasi yang beredar menyesatkan.
Umbas mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan mengabaikan klaim apapun terkait dengan dugaan penjualan Hotel Grand Hyatt Jakarta.
Lewat unggahan akun Instagram resmi Plaza Indonesia, yakni @plazaindonesia, selaku pemilik Hotel Grand Hyatt, Corporate Secretary PT Plaza Indonesia Realty Tbk, Umbas Rombe, sudah membantah informasi tersebut. Ia mengatakan bahwa narasi yang beredar menyesatkan.
Umbas mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan mengabaikan klaim apapun terkait dengan dugaan penjualan Hotel Grand Hyatt Jakarta.
Rujukan
- https://x.com/asepwitoko/status/1882240617524478377?s=46
- https://archive.ph/OIplG
- https://www.facebook.com/muhammad.ismanto.92/posts/pfbid0DzBLy4y2JtrEPyNzL3fT78A6SUot2qmpUt11KSHVf8PgADLWrFcF3w19sAThmPihl
- https://archive.ph/gmhlV
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02rEN4YEbkuM1iLTR4bq2mqUJi45YsHzgHYUmLdG5AyzCugVnSiXKZyhtAd6zYevRcl&id=100083042002467
- https://archive.ph/xlABn
- https://www.instagram.com/p/DFXOUobzOtx/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==
- https://www.facebook.com/groups/351992751621011
(GFD-2025-25373) [KLARIFIKASI] Foto John Cena Memegang Al Quran di Atas Ring adalah Konten Manipulatif
Sumber:Tanggal publish: 28/01/2025
Berita
KOMPAS.com - Sebuah foto menampilkan aktor Amerika Serikat dan pegulat profesional, John Cena memegang Al Quran. John Cena terlihat memegang Al Quran di atas ring.
Setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, gambar tersebut merupakan konten manipulatif.
Gambar John Cena memegang Al Quran disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Salah satu gambar yang diunggah pada 18 Januari 2024 bahkan mendapat lebih dari 27.000 like, 2.700 komentar, dan disebarkan ulang sebanyak 160 kali.
Berikut narasi yang ditulis:
Masyaallah John Cena
Setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, gambar tersebut merupakan konten manipulatif.
Gambar John Cena memegang Al Quran disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Salah satu gambar yang diunggah pada 18 Januari 2024 bahkan mendapat lebih dari 27.000 like, 2.700 komentar, dan disebarkan ulang sebanyak 160 kali.
Berikut narasi yang ditulis:
Masyaallah John Cena
Hasil Cek Fakta
Sejumlah pengembang telah menyediakan tools pendeteksi yang mampu mengidentifikasi konten buatan kecerdasan buatan atau artificial intelligence AI.
Namun, tools tersebut tidak selalu akurat.
Misalnya, hasil pengecekan gambar AI dengan Illuminarty dan Sight Engine.
Hasil pengecekan di dua tools tersebut menunjukkan, gambar John Cena memegang Al Quran hanya memiliki probabilitas sekitar 50 persen dibuat dengan AI.
Secara sekilas, gambar tersebut tampak nyata. Namun, apabila diperhatikan dengan saksama, terdapat kejanggalan khas konten AI.
Misalnya, jari kelingking kanan Cena yang tampak terpotong.
Ada pula kejanggalan pada Al Quran yang dipegang. Bagian dalam kitab suci tersebut tampak kosong, seolah Cena hanya memegang sampulnya saja.
Hasil penelusuran dengan metode reverse image search dengan Google Image juga tidak menunjukkan bahwa gambar tersebut otentik atau berdasarkan kejadian nyata.
Situs web pemeriksa fakta asal Bangladesh, Rumor Scanner, telah mengecek keaslian foto serupa.
Situs web tersebut juga mengidentifikasi foto John Cena memegang Al Quran dibuat dengan AI.
Namun, tools tersebut tidak selalu akurat.
Misalnya, hasil pengecekan gambar AI dengan Illuminarty dan Sight Engine.
Hasil pengecekan di dua tools tersebut menunjukkan, gambar John Cena memegang Al Quran hanya memiliki probabilitas sekitar 50 persen dibuat dengan AI.
Secara sekilas, gambar tersebut tampak nyata. Namun, apabila diperhatikan dengan saksama, terdapat kejanggalan khas konten AI.
Misalnya, jari kelingking kanan Cena yang tampak terpotong.
Ada pula kejanggalan pada Al Quran yang dipegang. Bagian dalam kitab suci tersebut tampak kosong, seolah Cena hanya memegang sampulnya saja.
Hasil penelusuran dengan metode reverse image search dengan Google Image juga tidak menunjukkan bahwa gambar tersebut otentik atau berdasarkan kejadian nyata.
Situs web pemeriksa fakta asal Bangladesh, Rumor Scanner, telah mengecek keaslian foto serupa.
Situs web tersebut juga mengidentifikasi foto John Cena memegang Al Quran dibuat dengan AI.
Kesimpulan
Foto John Cena memegang Al Quran merupakan konten manipulatif berbasis AI.
Terdapat sejumlah kejanggalan khas AI pada gambar yang beredar. Misalnya, jari kelingking yang terpotong dan bagian dalam Al Quran yang hilang.
Terdapat sejumlah kejanggalan khas AI pada gambar yang beredar. Misalnya, jari kelingking yang terpotong dan bagian dalam Al Quran yang hilang.
Rujukan
- https://web.facebook.com/photo/?fbid=579010348440768&set=a.140869402254867
- https://web.facebook.com/photo/?fbid=122215405022195720&set=a.122138834558195720
- https://web.facebook.com/photo/?fbid=644791978073980&set=gm.9479503075415041&idorvanity=2247090888656332
- https://web.facebook.com/photo/?fbid=644792128073965&set=gm.9266274750101388&idorvanity=429185730477045
- https://app.illuminarty.ai/
- https://sightengine.com/detect-ai-generated-images
- https://www.google.com/search?vsrid=CIzUpoX-_____wEQAhgBIiQyOWNmZWMzNy1kZjBmLTRlYzMtOTU3Yy1kZGEwODc2YzMyM2U&gsessionid=ATPdq8k9ROlS4kjkM7FCIzli93A7Kv9B8dArYY8mF8-zYXzZ9dC2Pw&lsessionid=m6WmXew6eSyNd49LYN_IPB3gDbg3i5je3tgU_8ZagSStRlgcS7MOkw&vsdim=720,720&vsint=CAIqDAoCCAcSAggKGAEgATojChYNAAAAPxUAAAA_HQAAgD8lAACAPzABENAFGNAFJQAAgD8&lns_mode=un&source=lns.web.ukn&udm=26&lns_vfs=e
- https://rumorscanner.com/en/fact-check-en/ai-generated-images-john-cena-holding-holy-quran/136615
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25372) [HOAKS] Tautan untuk Pencairan Bansos Tunai atas Nama BPJS Kesehatan
Sumber:Tanggal publish: 28/01/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan disertai tautan yang diklaim sebagai akses untuk pencairan bantuan sosial tunai mengatasnamakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Dana yang ditawarkan unggahan pun cukup menarik, dari Rp 600.000 hingga Rp 3.550.000, dan diklaim tanpa biaya pendaftaran.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut hoaks.
Tautan pencairan bansos tunai mengatasnamakan BPJS Kesehatan dibagikan oleh akun Facebook ini pada Kamis (23/1/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
INFO BANSOS...!!!! Pemerintah mengeluarkan dana bansos BPJS bagi seluruh masyarakat untuk mengurangi beban rakyat
"Daftar Segera Dan Terima Dana bansos Senilai Rp600.000-Rp 3.550.000" Tanpa biaya pendaftaran Daftar di
Dana yang ditawarkan unggahan pun cukup menarik, dari Rp 600.000 hingga Rp 3.550.000, dan diklaim tanpa biaya pendaftaran.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut hoaks.
Tautan pencairan bansos tunai mengatasnamakan BPJS Kesehatan dibagikan oleh akun Facebook ini pada Kamis (23/1/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
INFO BANSOS...!!!! Pemerintah mengeluarkan dana bansos BPJS bagi seluruh masyarakat untuk mengurangi beban rakyat
"Daftar Segera Dan Terima Dana bansos Senilai Rp600.000-Rp 3.550.000" Tanpa biaya pendaftaran Daftar di
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi pihak BPJS Kesehatan untuk mengonfirmasi kebenaran tautan pencairan bansos tunai tersebut.
Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, informasi bansos tunai dan tautan yang diklaim untuk mencairkannya adalah hoaks.
"Ini hoaks dan penipuan. Tidak ada bantuan dan program seperti hal tersebut," kata Rizzky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/1/2025).
Rizzky mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan.
Masyarakat dapat menghubungi saluran komunikasi resmi apabila terdapat pertanyaan atau keluhan terkait BPJS Kesehatan.
Berikut saluran komunikasi resmi BPJS Kesehatan:
Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, informasi bansos tunai dan tautan yang diklaim untuk mencairkannya adalah hoaks.
"Ini hoaks dan penipuan. Tidak ada bantuan dan program seperti hal tersebut," kata Rizzky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/1/2025).
Rizzky mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan.
Masyarakat dapat menghubungi saluran komunikasi resmi apabila terdapat pertanyaan atau keluhan terkait BPJS Kesehatan.
Berikut saluran komunikasi resmi BPJS Kesehatan:
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan pencairan bansos tunai mengatasnamakan BPJS Kesehatan yang beredar di Facebook adalah hoaks.
Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, informasi bansos tunai dan tautan yang diklaim untuk mencairkannya adalah hoaks.
Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, informasi bansos tunai dan tautan yang diklaim untuk mencairkannya adalah hoaks.
Rujukan
Halaman: 362/6066